Legenda Futian

Jalur Surgawi Kecil



Jalur Surgawi Kecil

1"Peninggalan Ilahi!" terdengar seruan dari kelompok Ye Futian. Orang yang baru saja berbicara adalah Kaisar Barat. Dia menatap langit di depannya, dan bahkan sebagai mantan kaisar kuno, dia masih tidak bisa menyembunyikan keterkejutan yang dia rasakan.      

Ye Futian memandang Kaisar Barat dan bertanya, "Apakah ada kesempatan bagi setiap kultivator untuk menginjakkan kaki di Jalur Kaisar Agung dan memasuki Great Emperor Plane?"      

"Ya, ada," Kaisar Barat mengangguk dengan tegas. "Jika aku baru saja terbangun, mungkin aku akan berpikir bahwa Jalur Surgawi belum runtuh dan kita masih berada di zaman itu. Siapa pun yang menciptakan peninggalan ini tampaknya telah mengubahnya menjadi Jalur Surgawi."      

"Peninggalan tersebut buatan manusia?" Ye Futian bertanya dengan takjub.      

"Jika peninggalan itu bukan buatan manusia, apakah itu adalah Jalur Surgawi yang sesungguhnya? Itu tidak mungkin." Kaisar Barat menggelengkan kepalanya. "Ini benar-benar sebuah keajaiban."      

"Di zaman itu, bagaimana caranya para kultivator bisa melangkahkan kaki ke Jalur Kaisar Agung?" Ye Futian bertanya. Dia memiliki mantan Kaisar Agung di pihaknya, tetapi dia terlalu sibuk dengan kultivasinya dalam beberapa tahun terakhir dan tidak pernah melakukan perbincangan serius dengan Kaisar Barat. Mungkin karena sang Kaisar Agung menggunakan tubuh fisik Xi Chiyao, sehingga dia menjadi enggan untuk berinteraksi dengan Kaisar Barat.      

Namun, pada titik ini, dia perlu memahami tentang beberapa hal.      

Kenapa Peninggalan Ilahi ini memiliki kemampuan untuk mengizinkan orang lain menginjakkan kaki ke Jalur Kaisar Agung?      

"'Jalur' menciptakan langit, bumi, dan semua hal lainnya. 'Jalur' itu melahirkan alam semesta dan bertanggung jawab atas sistem di dalamnya." Kaisar Barat tampak serius saat dia memandang ke arah langit. Dia pun melanjutkan kata-katanya, "Artinya, segala sesuatu yang ada di dunia ini tercipta dari 'Jalur', dan 'Jalur' ini mengacu pada Jalur Surgawi; alam semesta beroperasi berdasarkan kehendak Jalur Surgawi."      

"Pada zaman sebelum runtuhnya Jalur Surgawi, para kultivator berkultivasi untuk memahami hukum di antara langit dan bumi sampai mereka menyadari kehendak Jalur Agung dan mendapatkan kekuatan ilahi. Kemudian, mereka dibaptis oleh Bencana Ilahi, yang mengantarkan mereka pada proses transformasi, membuat mereka beresonansi dengan Jalur Surgawi. Setelah perjalanan mereka untuk menyempurnakan kekuatan ilahi tercapai, tiba saatnya bagi 'Jalur' mereka untuk berubah. Para kultivator itu sendiri berubah menjadi semacam hukum Jalan Agung di bawah pengawasan Jalur Surgawi, menempa Tubuh Jalur Agung, sehingga menciptakan kekuatan kehidupan dan aura yang tak terbatas. Tingkat ini dikenal sebagai Great Emperor Plane."      

Setelah Kaisar Barat selesai berbicara, dia memandang Ye Futian dan bertanya, "Apakah kau memahami apa yang baru saja kukatakan?"      

"Mmm," Ye Futian mengangguk sebagai tanggapan. Pada tingkat kultivasinya saat ini, bagaimana mungkin dia tidak memahami apa yang dimaksud oleh Kaisar Barat?      

Great Emperor Plane ditempa oleh kekuatan ilahi seseorang, dan digunakan untuk mengontrol sistem dari suatu hukum Jalur Agung. Mereka yang mampu melakukannya adalah sosok-sosok yang luar biasa, dan tidak ada manusia biasa yang bisa berada di tingkat Plane ini. Karena itulah, mereka dikenal sebagai dewa-dewa surgawi.      

"Bagaimana dengan mereka yang menentang Jalur Surgawi?" Ye Futian bertanya lagi.      

"Mereka yang menentang Jalur Surgawi adalah individu-individu yang kejam," Kaisar Barat melanjutkan penjelasannya. "Mereka ingin menempa kekuatan ilahi masing-masing dengan menghancurkan Jalur Agung mereka setelah melangkahkan kaki ke Jalur Kaisar Agung karena mereka tidak bersedia untuk tunduk di bawah Jalur Surgawi. Mereka yang mematuhi kehendak Jalur Surgawi akan menjadi tidak terkalahkan di bawah Great Emperor Plane bahkan jika mereka belum mencapai tingkat Plane tersebut. Dan sebagian besar orang-orang yang menentang Jalur Surgawi akan dimusnahkan. Dan jika mereka cukup beruntung untuk bertahan hidup, mereka akan menjadi lumpuh. Mereka menghancurkan Jalur Agung masing-masing sebagai salah satu cara berkultivasi untuk memasuki kondisi tanpa batas dan kemudian menempa 'Jalur' mereka masing-masing. Jika mereka mampu mencapainya, 'Jalur' ciptaan mereka ini mirip dengan Jalur Surgawi Kecil."      

Setelah Ye Futian mendengar semua penjelasan itu, dia langsung mengerti. Misalnya, dia telah mengkultivasi dan menciptakan dunianya sendiri. Jika dia mampu mencapai menyempurnakan dunia tersebut, maka dia telah membentuk Jalur Surgawi Kecil. Di dalam dunia milik Ye Futian, auranya adalah aura dari Jalur Surgawi.      

Dia mengerti betapa ambisiusnya orang-orang yang menentang Jalur Surgawi. Mereka tidak mau hidup di bawah Jalur Surgawi dan ingin membuat Jalur Surgawi Kecil masing-masing. Mereka tahu bahwa itu adalah tindakan yang tidak wajar, sehingga pada akhirnya, pertempuran di antara para dewa pun meletus, sehingga berujung pada runtuhnya Jalur Surgawi. Meski demikian, mereka yang menentang kehendak langit dan menghancurkan Jalur Agung masing-masing tampaknya telah membayar harga yang mahal atas tindakan tersebut.      

Dalam pertempuran Jalur Surgawi, para dewa memang telah binasa, tetapi dalam beberapa aspek, mereka meraih kesuksesan. Mereka telah menyebabkan runtuhnya Jalur Surgawi.      

Ye Futian tidak tahu harus berpikir apa mengenai orang-orang itu. 'Jalur' mereka benar-benar berbeda dari miliknya, dan sifat mereka jauh lebih kejam. Ye Futian merasa bahwa penciptaan Jalur Surgawi Kecil miliknya sebagian besar disebabkan karena keberuntungan, bukan sebuah penciptaan yang sesungguhnya. Rasanya seolah-olah ada suatu kekuatan yang membimbingnya, termasuk keberadaan dari Pohon Dunia.      

"Bencana Ilahi merupakan sebuah ujian, tetapi juga pembaptisan," ujar Ye Futian sambil memandang ke arah langit.      

"Ya." Kaisar Barat mengangguk pelan. "Ini adalah fakta yang terjadi di zaman sebelum runtuhnya Jalur Surgawi."      

"Oleh karena itu, jika bagian langit ini dibentuk oleh Jalur Surgawi, maka semua bencana yang muncul berikutnya adalah bencana dari Jalur Surgawi di zaman kuno. Oleh karena itu, hal menunjukkan bahwa Jalur Kaisar Agung telah tercerai-berai," ujar Kaisar Barat. Akhirnya, Ye Futian memahami apa yang dimaksud dengan hancurnya Jalur Kaisar Agung.      

Jalur untuk menjadi Kaisar Agung merupakan bagian dari Jalur Surgawi.      

Jalur Surgawi berperan seperti induk dari segalanya. Jalur Surgawi bertanggung jawab atas ketertiban dunia dan sistem yang berlaku di alam semesta. Di zaman setelah runtuhnya Jalur Surgawi, semua kultivator kehilangan sumber hukum dan terpaksa mengandalkan peninggalan yang tersisa dari zaman kuno untuk menciptakan 'Jalur' yang sempurna, seperti yang ada di zaman kuno.      

Atau, di bawah bayang-bayang para Kaisar Agung, sosok-sosok Kaisar Agung itu, dalam arti tertentu, adalah perwakilan dari Jalur Surgawi di dunia manusia. 'Jalur' mereka sempurna, yaitu mewarisi hukum dari Jalur Surgawi.      

Namun, bahkan jika sebuah Jalur yang sempurna telah dibentuk, namun tetap mustahil bagi mereka untuk menjadi seorang Kaisar Agung.      

Jalur Surgawi telah runtuh, dan Jalur Kaisar Agung tercerai-berai.      

Tapi sekarang, Jalur Kaisar Agung telah muncul di hadapannya.      

Ye Futian tiba-tiba teringat akan satu hal. Dia sekarang telah menciptakan dunianya sendiri. Jika dia memasuki Great Emperor Plane, maka Jalur miliknya akan menjadi 'Jalur Surgawi Kecil.' Mampukah Jalur Surgawi Kecil ini melindungi kultivator lain untuk membantu mereka menjadi Kaisar Agung?      

Dia ingat bahwa dia pernah menggunakan Pohon Dunia untuk melindungi Long Chen dan yang lainnya dalam kultivasi mereka, yang memungkinkan mereka untuk menempa Jalur Agung yang sempurna. Hal ini menunjukkan bahwa idenya bukanlah omong kosong belaka.      

Apa yang disebut sebagai 'Jalur Surgawi Kecil' adalah semacam Jalur Surgawi. Namun, di dalam dunianya, jika dia memiliki kekuatan yang mumpuni, maka Jalur miliknya bisa menjadi lebih kuat dari Jalur Surgawi itu sendiri. Bahkan dapat dikatakan bahwa Jalur miliknya itu akan menjadi Jalur Surgawi Agung.      

Selain Ye Futian, orang-orang di sekitar mereka ikut mendengarkan perbincangan di antara keduanya. Mereka semua tertarik dengan apa yang mereka dengar, dan mata mereka kini memandang ke arah langit. Langit ini mungkin juga dibentuk oleh aura Jalur Surgawi yang ada di tempat ini.      

Pada saat ini, mereka merasa bahwa menjadi Kaisar Agung tidak lagi berada di luar jangkauan mereka. Mungkin, ada kesempatan bagi mereka untuk mencapai tingkat tersebut.      

Mereka bukanlah satu-satunya orang yang memiliki pemikiran seperti itu. Orang-orang yang datang kemari sebelum mereka merasakan hal yang sama, dimana mereka semua sedang berkultivasi di lokasi yang berbeda-beda.      

"Ada banyak orang asing di sini." Ye Futian mengalihkan perhatiannya ke arah lain. Dia melihat banyak kultivator yang belum pernah dia temui sebelumnya. Dia mendapati beberapa orang yang datang berkunjung ke Klan Haotian dengan Donghuang Diyuan sebelumnya, tetapi ada beberapa orang yang belum pernah dia temui sebelumnya.      

Tentu saja, setiap dunia memiliki beberapa kultivator biasa, akan tetapi kali ini, banyak pula monster-monster tua yang hadir di sini.      

Jika kemunculan Benua Dewa sebelumnya tidak cukup untuk menarik perhatian beberapa monster tua, maka kehadiran Jalur Kaisar Agung ini sudah cukup untuk memancing semua monster tua itu untuk keluar dari pengasingan mereka.      

Akankah munculnya Zaman Para Dewa akan menjadi pembeda generasi?      

Enam Kaisar Agung belum menunjukkan diri di sini. Mungkin, mereka telah mencapai suatu kesepakatan, atau mungkin masih ada faktor lainnya.      

Banyak orang memandang Ye Futian, lalu mengalihkan pandangan mereka. Area ini sangat sunyi, dan tidak ada pertempuran yang terjadi. Tetapi semua orang tahu bahwa tidak adanya pertempuran di sini dikarenakan ini bukanlah waktu yang tepat.      

Beberapa kultivator memandang Donghuang Diyuan untuk mencoba menebak sikapnya. Namun, dia tidak mengatakan apa-apa dan terus berkultivasi dengan tenang.      

Sementara itu di atas Istana Langit, Ji Wudao kembali memfokuskan perhatiannya. Ketika dia mengangkat kepalanya untuk memandang ke arah langit, tidak ada lagi kesombongan di matanya. Hanya ada rasa hormat dan kagum yang berasal dari dalam lubuk hatinya. Seolah-olah langit di atasnya itu adalah perwujudan dari keyakinannya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.