Legenda Futian

Satu Langkah Lebih Lambat



Satu Langkah Lebih Lambat

3"Semuanya, mundur!" Sebuah suara tiba-tiba bergema di udara. Tidak ada yang bisa memberikan perlawanan, jadi semua orang mulai mengikuti perintah tersebut.      

Sudah jelas, para kultivator kuat telah menyadari bahwa orang-orang ini datang untuk melakukan pembantaian, dan mereka tidak dapat dihentikan. Kelompok kultivator ini sangat kuat. Siapapun yang ingin menghentikan mereka sama seperti mencoba menghentikan gunung dengan sebuah tongkat. Para kultivator di tempat ini bahkan tidak bisa menerima satu serangan sekali pun, jadi mereka hanya bisa mundur. Sudah cukup beruntung mereka bisa bertahan hidup.      

Bersamaan dengan munculnya suara itu, sebilah pedang ilahi muncul di kejauhan. Pedang tersebut membawa Aura Pedang Tertinggi di dalamnya dan berubah menjadi berbagai macam pedang raksasa, menyerang para kultivator kuat yang baru saja datang untuk melakukan pembantaian itu.      

Kemudian, terdengar rentetan suara yang menggelegar di udara. Pedang-pedang raksasa itu semuanya berisi kekuatan tertinggi di dalamnya. Sosok Kaisar Pedang Tertinggi saat ini muncul di luar Istana Kekaisaran Ye, datang bersama sekelompok kultivator yang kuat. Mereka semua memiliki ekspresi yang sangat tidak nyaman di wajah masing-masing. Mereka menatap para kultivator kuat yang baru saja datang itu di kejauhan, dimana kehancuran akan mengikuti kemana pun kelompok itu pergi.      

Mereka melihat sinar cahaya suci berwarna emas yang tak terhitung jumlahnya melesat di udara, yang kemudian berubah menjadi sebilah pedang ilahi berwarna emas. Akan tetapi, pedang itu tidak mengandung aura pedang di dalamnya. Itu hanyalah Kekuatan Ilahi yang tidak bisa dihancurkan, tetapi telah berubah menjadi sebilah pedang untuk membunuh dan kemudian membentuk rentetan serangan. Itu bukanlah sebilah pedang biasa.      

Namun pada saat ini, semua pedang ilahi itu dihempaskan dan dihancurkan. Pedang ilahi berwarna emas itu mampu menghancurkan pedang milik Kaisar Pedang Tertinggi, sehingga membuat ekspresi Kaisar Pedang Tertinggi berubah menjadi muram. Dia pun menatap kelompok kultivator kuat yang semakin mendekat itu.      

Mereka menjadi terlalu kuat untuk dihadapi. Kekuatan Kaisar samar-samar terpancar dari tubuh mereka, dan Kekuatan Ilahi mengalir di sekitar mereka. Mereka benar-benar tidak bisa dihentikan saat mereka mencoba menghancurkan Istana Kekaisaran Ye.      

Para kultivator kuat yang muncul bersama Kaisar Pedang Tertinggi juga memiliki ekspresi yang sangat tidak nyaman di wajah masing-masing. Mereka semua melihat bahwa Kaisar Pedang Tertinggi juga tidak bisa menghentikan kelompok tersebut. Jika kelompok ini melancarkan serangan, mereka mungkin tidak akan bisa menghentikannya.      

"Mundur. Masuk ke dalam istana." Kaisar Pedang Tertinggi bisa melihat tatapan dingin yang terlintas di langit dan langsung mengambil keputusan. Dia memerintahkan pasukannya untuk mundur, sehingga membuat semua orang kembali ke Istana Kekaisaran Ye. Berada di luar istana sama saja seperti bunuh diri. Mereka bukanlah tandangan bagi kelompok itu dan pada akhirnya mereka hanya akan dibantai. Ini adalah kematian yang sia-sia.      

Para kultivator kuat yang telah berdatangan di sana semuanya mengikuti perintah untuk mundur dan kembali ke Istana Kekaisaran Ye.      

Melihat mereka menghilang, para kultivator yang berada di kejauhan juga tidak keberatan akan hal tersebut. Tatapan mata mereka terkesan mengejek, seolah-olah mereka sedang menatap mangsa mereka.      

Mereka sudah tiba di tempat ini, dan orang-orang itu masih ingin melarikan diri?      

Mereka semua harus mati!      

Tidak ada satu pun kultivator kuat dari Istana Kekaisaran Ziwei yang bisa memiliki pemikiran untuk bertahan hidup. Mereka semua akan dibantai, dan Istana Kekaisaran Ziwei akan dimusnahkan.      

Kelompok kultivator kuat itu pun terus bergerak ke depan. Dalam satu ayunan tangan, siapa yang tahu berapa banyak orang yang akan tewas terbunuh? Mereka membunuh tanpa pandang bulu, dan kemana pun mereka melintas, semuanya akan berubah menjadi debu. Seolah-olah nyawa semua orang terlhat seperti rumput liar bagi mereka dan para kultivator itu tampak seperti kawanan semut.      

Hal ini juga membuat semua orang merasa putus asa. Ketika dihadapkan dengan kekuatan mutlak, mereka memang tampak seperti kawanan semut. Mereka bahkan tidak memiliki kemampuan yang mumpuni untuk melawan balik. Mereka hanya bisa menyaksikan dewa kematian itu melayang turun, dan kemudian mereka akan menghilang dari dunia ini.      

Ditambah lagi, Kaisar Pedang Tertinggi telah muncul, namun dia dipaksa mundur. Bahkan mereka tidak bisa menghentikan pembantaian yang dilakukan oleh orang-orang ini.      

Di sisi lain, anggota inti dari Pecahan Ziwei saat ini telah berkumpul di dalam Istana Kekaisaran Ye.      

Saat ini, seluruh penjuru Istana Kekaisaran Ye sedang terguncang. Seruan dari Kaisar Pedang Tertinggi telah membangunkan semua kultivator. Kemudian mereka mengetahui apa yang telah terjadi di dunia luar. Musuh yang kuat telah datang untuk menyerang Istana Kekaisaran Ye.      

Berbagai macam sosok tampak melesat ke arah langit. Aura Jalur Agung yang kuat terpancar keluar, dan tatapan mata mereka tampak dingin. Orang-orang itu benar-benar datang kemari untuk melakukan pembantaian. Tidak ada seorang pun yang berani menerobos masuk sejak Istana Kekaisaran Ye dibangun.      

Ini adalah pertama kalinya insiden seperti ini terjadi, namun momen pertama ini sudah menempatkan mereka dalam sebuah bencana besar.      

Ye Futian sedang berkultivasi dalam pengasingan, namun masalah sebesar itu jelas langsung membangunkannya. Aura Jalur Agung yang menakutkan langsung menyebar di langit di atas Istana Kekaisaran Ye. Kemudian, satu sosok ilusi muncul di atas langit.      

"Wilayah Vajra, Klan Haotian, Klan Jiang, dan Klan Dewa Kuno lainnya dari Prefektur Ilahi telah bersekutu dan menyerang kita," Kaisar Pedang Tertinggi mengumumkan. Suaranya menyebar ke seluruh penjuru Istana Kekaisaran Ye, bergema di seluruh tempat. "Mereka telah melakukan pembantaian di dunia luar dan tidak lama lagi akan tiba di sini."      

Ye Futian terbangun dari kultivasinya dan membuka matanya. Sosoknya melesat ke udara, dan dia muncul di atas langit, bergabung dengan sosok ilusi tersebut. Ekspresinya tidak terlihat bagus.      

Klan Dewa Kuno memang sangat berbahaya. Setelah aura Kaisar Agung dari Klan Dewa Kuno terbangun, mereka jadi sangat mengancam. Mereka selalu berusaha untuk berkultivasi lebih cepat daripada yang lain dan menyingkirkan siapa pun yang menghalangi mereka.      

Sebelumnya, Klan Dewa Kuno telah menahan diri dan tidak pernah menyerangnya.      

Tapi hari ini, mereka telah melancarkan serangan gabungan dan melakukan pembantaian berskala besar. Ye Futian mengetahui bahwa pihak lawan tampaknya sangat percaya diri dalam kesempatan kali ini. Maka dari itu, kemungkinan besar mereka telah mengambil suatu langkah penting dan mengalami transformasi. Itulah alasan kenapa mereka berani menyerang Istana Kekaisaran Ye tanpa ragu-ragu.      

Langkah apa yang telah mereka ambil sebelumnya?      

*Boom*     

Setelah suara ledakan yang cukup besar bergema di udara, kelompok kultivator kuat itu menerobos masuk ke dalam Istana Kekaisaran Ye. Itu memang aliansi dari beberapa Klan Dewa Kuno dari Prefektur Ilahi di masa lalu. Pasukan gabungan ini sudah beberapa kali mencoba untuk menghancurkan mereka. Pasukan tersebut telah berulang kali menyerang Pecahan Ziwei sebelumnya, tetapi mereka semua harus membayar mahal atas tindakan tersebut. Kota Tianyan bahkan telah dihancurkan, aura dari Tianyan Agung telah dimusnahkan, dan Senjata Kekaisaran mereka telah diambil.      

Namun, warisan Klan Dewa Kuno lainnya masih utuh, dan mereka selalu menyembunyikan senjata terkuat mereka. Mereka sudah pernah bertarung melawan Pecahan Ziwei sebelumnya, tetapi mereka tidak pernah percaya diri untuk menghancurkan target mereka dan pada akhirnya selalu dibuat menunggu.      

Sekarang, mereka tampaknya berada satu langkah lebih cepat dari Ye Futian dan datang kemari untuk menyerang secara langsung.      

Sebuah badai Jalur Agung tampak mengalir di udara. Sosok ilusi Ye Futian sepertinya telah muncul di atas langit. Dia menatap para kultivator kuat yang semakin mendekat. Pemimpin Wilayah Vajra dan kultivator-kultivator kuat lainnya juga memandang ke arah langit. Mata mereka tampak seperti mata ilahi, mengandung aura yang sangat tajam, bersama dengan kebencian yang samar di dalamnya. Mereka terlihat seperti sekelompok dewa yang tangguh dan tidak peduli dengan apa pun yang terjadi di sini. Penampilan mereka terlihat sangat sombong.      

Melihat semua tatapan mata itu, Ye Futian tahu bahwa sosok-sosok senior ini mungkin telah melakukan apa yang telah dilakukan Tianyan Agung kala itu. Mereka telah mengendalikan tubuh fisik yang mereka pinjam, selangkah demi selangkah.      

Kala itu, Tianyan Agung telah merasuki tubuh Wang Xiao dan akhirnya menjadi satu kesatuan dengannya. Wang Xiao pun menghilang, dan Tianyan Agung terlahir kembali.      

Sekarang, beberapa pemimpin dari Klan Dewa Kuno mungkin telah menjadi 'wadah' bagi para Kaisar Agung dari Zaman Kuno.      

"Ye Futian!" teriak Pemimpin Wilayah Vajra. Kedua matanya telah berubah warna menjadi emas dan terlihat sangat tajam. Kekuatan Ilahi sepertinya mengalir di dalam matanya, dan dia memandang sosok Ye Futian dengan tatapan mengejek. "Sepertinya perkembanganmu menjadi sedikit lebih lambat," ujar. "Mulai hari ini, sosok terkemuka yang telah muncul dari Dunia Asal ini akan dimusnahkan dari muka bumi."      

Lambat?      

Ye Futian bisa merasakan untaian Kekuatan Ilahi itu serta kepercayaan diri yang kuat di mata lawannya tersebut. Sang Kaisar Agung telah dihidupkan kembali dan menyerang Istana Kekaisaran Ye untuk merenggut nyawanya.      

Beberapa Kaisar Agung lainnya juga datang pada saat yang bersamaan. Mereka menganggapnya sebagai sosok yang sangat penting.      

"Kalian semua juga para Kaisar Agung di kehidupan sebelumnya. Kenapa kalian tega membantai orang-orang yang tidak bersalah?" Ye Futian bertanya dengan nada dingin. Mereka semua adalah Kaisar Agung, tetapi mereka malah melakukan pembantaian tanpa pandang bulu      

Bagaimana mungkin orang-orang dari dunia luar mampu menghadapi pembantaian yang dilakukan oleh mantan Kaisar Agung?      

"Mereka hanyalah kawanan semut. Di era kami, bahkan satu dari sepuluh kultivator tidak dapat bertahan hidup. Ini belum ada apa-apanya," ujar mereka dengan nada dingin. Mereka sama sekali tidak peduli dengan nyawa orang lain. Bagi mereka, semua kultivator itu hanyalah sekawanan semut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.