Legenda Futian

Takdir Kaisar Selama Lima Abad



Takdir Kaisar Selama Lima Abad

0"Aku akan menantikan datangnya Zaman Para Dewa," ujar Donghuang Agung. "Setelah berkultivasi selama bertahun-tahun, aku sering bertanya-tanya semakmur apakah zaman kuno itu."      

"Benarkah begitu?" Penguasa Kegelapan berkata dengan nada mengejek. "Bagaimana Kaisar Ye Qing bisa binasa pada hari itu?"      

Kaisar Ye Qing adalah hal yang tabu untuk dibicarakan di Prefektur Ilahi. Kultivator lain tidak berani membahas masalah ini, namun hal tersebut tidak berlaku bagi Penguasa Kegelapan.      

Donghuang Agung tampak tertegun sejenak. Dia tetap diam dan tidak mengatakan apa-apa.      

"Amitabha." Pada saat ini, Buddha of Destiny berkata, "Saya ingin memberikan nasihat lainnya untuk Yang Mulia Donghuang."      

"Buddha Tertinggi, mohon pencerahannya," jawab Donghuang Agung sambil mengangguk pelan. Dia tetap bersikap rendah hati dan sopan, menunjukkan rasa hormat yang luar biasa kepada Buddha of Destiny.      

Buddha of Destiny pun berkata, "Yang Mulia Donghuang pernah berkultivasi di Western Heaven sebelumnya. Kala itu, anda belum menjadi seorang Kaisar Agung. Oleh karena itu, saya dapat mengintip takdir anda. Saya mendapati bahwa anda memiliki Takdir Kaisar. Namun, saya juga menemukan hal lainnya, yang belum pernah saya sampaikan sebelumnya. Sekarang, saya ingin mengingatkan anda."      

Donghuang Agung mengungkapkan ekspresi aneh di wajahnya. Kaisar Agung lainnya juga ikut mendengarkan perbincangan ini dengan penuh perhatian.      

Buddha of Destiny mengkultivasi Omniscient dan dia mampu mengintip takdir seseorang. Namun, jika targetnya adalah sosok yang kuat, seperti seorang Kaisar Agung, dia tidak akan memenuhi syarat untuk melihat masa depan targetnya tersebut. Buddha of Destiny belum semahir itu.      

Namun meski demikian, para kultivator itu tidak meragukan kata-katanya ketika Buddha of Destiny mengatakan bahwa dia mendapatkan penglihatan yang berhubungan dengan Donghuang Agung ketika sang Kaisar Agung berkultivasi di Western Heaven. Sementara itu, Western Heaven menganggap Donghuang Agung sebagai sosok yang sangat penting di masa lalu. Dia bahkan menerima bimbingan pribadi dari Sang Buddha. Selain itu, Buddha of Destiny meramalkan bahwa dia akan menjadi seorang Kaisar Agung.      

"Sampaikan saja," ujar Donghuang Agung.      

"Yang Mulia Donghuang adalah sosok yang tak tertandingi di Prefektur Ilahi, dan anda memiliki Takdir Kaisar. Namun, hal tersebut hanya akan bertahan selama lima abad." Saat Buddha of Destiny mengatakan hal ini, dia menyatukan kedua telapak tangannya dan menundukkan kepalanya.      

Kata-katanya mengejutkan banyak orang. Kerumunan kultivator yang hadir di sana, terutama para kultivator dari Prefektur Ilahi, tampak sangat terkejut. Hati mereka berdebar kencang.      

Takdir Kaisar milik Donghuang Agung hanya akan bertahan selama lima abad?      

Dia tidak akan tertandingi selama lima abad di Prefektur Ilahi. Apakah itu berarti bahwa kepemimpinannya atas Prefektur Ilahi hanya akan berlangsung selama lima abad?      

Ramalan ini datang layaknya petir di siang bolong bagi para kultivator dari Prefektur Ilahi. Sudah lebih dari 400 tahun lamanya sejak Donghuang Agung menyatukan Prefektur Ilahi. Tidak banyak waktu yang tersisa jika tenggat waktu yang dimaksud adalah lima abad.      

Beberapa dekade yang tersisa ini akan berlalu dalam sekejap mata. Karena itulah, siapa pun bisa membayangkan betapa mengejutkannya berita tersebut.      

Zaman Para Dewa akan datang kembali. Siapa yang akan mengakhiri kekuasaan Donghuang Agung atas Prefektur Ilahi?      

Untuk beberapa saat, area yang luas itu menjadi sunyi senyap. Tidak ada yang berbicara sepatah kata pun, seolah-olah mereka semua telah dibuat tercengang oleh berita tersebut.      

Kemudian, Buddha of Destiny melanjutkan kata-katanya, "Tentu saja, ini hanya apa yang saya lihat di masa lalu. Meskipun Omniscient adalah teknik yang kompleks, namun prediksinya tidak 100 persen akurat. Nasib seseorang dapat berubah. Hal tersebut sama dengan takdir. Mungkin, takdir Yang Mulia telah berubah setelah anda menjadi seorang Kaisar Agung. Takdir Kaisar anda mungkin dapat diperpanjang. Apa yang saya ramalkan di masa lalu mungkin telah berubah."      

"Jika segala sesuatu di dunia ini telah digariskan oleh takdir, maka aku akan mengikuti perkembangan arus," ujar Donghuang Agung dengan tenang. Saat dia mengatakan hal ini, dia memandang ke arah Ye Futian. Ada cukup banyak orang, terutama beberapa Kaisar Agung, yang memergokinya melakukan hal tersebut.      

Putra kebanggaan dari Dunia Asal itu adalah keturunan dari Kaisar Ye Qing. Dia sudah dalam perjalanan untuk menjadi seorang Kaisar Agung. Bisakah dia mencapai targetnya dalam beberapa dekade yang tersisa? Apakah dia yang akan mengakhiri masa kepemimpinan dari Donghuang Agung?      

Kemungkinan ini tampaknya mustahil untuk terjadi. Tidak peduli sehebat apa pun bakat yang dimiliki oleh Ye Futian, terlalu tidak masuk akal baginya untuk menjadi seorang Kaisar Agung dalam beberapa dekade ke depan.      

Ditambah lagi, bahkan jika dia berhasil menjadi seorang Kaisar Agung, bagaimana tepatnya dia akan mengakhiri kepemimpinan dari Donghuang Agung atas Prefektur Ilahi?      

Donghuang Agung sudah menjadi Kaisar Agung selama berabad-abad. Dia memiliki bakat yang luar biasa. Bahkan jika Ye Futian mampu mengejarnya dalam hal status, kemungkinan besar dia tetap bukanlah tandingannya.      

Setelah melihat Donghuang Agung memandang ke arah Ye Futian, Kaisar Agung lainnya juga melihat ke arah dimana Ye Futian berdiri.      

Apakah dia akan menjadi ancaman bagi Donghuang Agung di masa depan?      

Leluhur Manusia pun angkat bicara. "Donghuang, kau tidak perlu berpikir terlalu berlebihan tentang hal ini. Aku tidak pernah percaya pada takdir. Selain itu, seperti yang dikatakan oleh Buddha of Destiny, kau telah membuktikan Jalur Agung milikmu di Great Emperor Plane selama lebih dari empat abad sekarang. Takdir Kaisar milikmu bukanlah sesuatu yang bisa digoyahkan dengan mudah. Kau tidak boleh terganggu oleh ramalan yang didasarkan pada sesuatu yang tidak jelas."     

"Hmm," jawab Donghuang Agung sambil menganggukkan kepalanya. "Aku tidak akan terpengaruh oleh hal ini. Jika hari itu benar-benar datang, dimana akhir dari Takdir Kaisar milikku akan menandai datangnya Zaman Para Dewa berikutnya, maka aku bersedia untuk tunduk pada takdir."      

Dia menambahkan, "Namun, Buddha Tertinggi, saya tetap ingin berterima kasih karena telah mengingatkan saya akan hal ini."      

"Amitabha," ujar Buddha of Destiny. Dia kemudian berkata, "Justru saya yang berterima kasih pada kalian, para Kaisar Agung, karena telah mengabulkan keinginan saya dan menghindari datangnya bencana ini. Semua ini dapat dianggap sebagai kontribusi yang bisa saya lakukan. Kalau begitu, sampai jumpa lagi."      

"Tunggu," sebuah suara tiba-tiba memanggilnya saat ini, menyela ucapan Buddha of Destiny. Kaisar Iblis kembali angkat bicara, dimana dia berkata, "Karena kau telah meramalkan bahwa Donghuang memiliki Takdir Kaisar kala itu, lalu berapa banyak orang yang memiliki Takdir Kaisar di sini hari ini?"      

Buddha of Destiny menundukkan kepalanya dan menjawab, "Akan ada konsekuensi tersendiri jika saya mengungkapkan terlalu banyak rahasia dari masa depan. Saya tidak berani mengatakan apa pun agar tidak mengganggu jalannya takdir."      

"Kaisar Iblis, sudah cukup," Donghuang Agung memohon.      

"Jika memang benar ada takdir dan reinkarnasi di dunia ini, maka beberapa orang yang hadir hari ini seharusnya berada di dalam neraka," ejek Kaisar Iblis.      

"Amitabha," ujar Buddha of Destiny sambil membungkuk hormat. Cahaya Buddha bersinar terang, dan sosoknya menghilang saat dia pergi meninggalkan tempat ini.      

Meskipun Buddha of Destiny telah pergi, namun para kultivator lainnya masih dibuat tercengang oleh ramalannya.      

Hanya sekitar 40 tahun yang tersisa dari Takdir Kaisar milik Donghuang Agung yang berlangsung selama lima abad.      

Akankah Zaman Para Dewa berikutnya dimulai dalam 40 tahun mendatang atau mungkin lebih dari itu?      

Era kemakmuran macam apa yang akan terjadi di masa depan jika hal itu benar-benar terjadi?      

"Aku akan menantikan hal ini menjadi kenyataan. Aku berharap ramalan sang Buddha Tertinggi akan menjadi kenyataan," ujar Kaisar Iblis sambil tersenyum. "Kalau begitu, kami akan pergi dari sini."      

Setelah dia mengatakan hal ini, Yan Guiyi, Yu Sheng, dan para kultivator dari Dunia Iblis lainnya mulai beranjak pergi. Para kultivator iblis yang berada di Reruntuhan Para Dewa juga pergi secara bergantian dan berhenti bertarung.      

"Oh, ngomong-ngomong, Donghuang, jangan lupakan janjimu sebelumnya untuk tidak menyentuh Ye Futian. Pecahan Ziwei yang dia wakili sekarang sudah menjadi salah satu pasukan terkemuka di seluruh penjuru dunia. Aku berharap para Kaisar Agung yang hadir di sini tidak akan mengabaikan harga diri masing-masing sehingga berani mengambil tindakan sendiri. Kalau tidak, jangan salahkan aku untuk menyalahkan kalian," Kaisar Iblis memberikan ancaman sebelum dia pergi. Kemudian, kumpulan awan iblis bergejolak dan bergemuruh saat auranya menghilang dari area tersebut. Sebelum dia pergi, dia memperingatkan para Kaisar Agung agar tidak berurusan dengan Ye Futian.      

"Aku mendukung gagasannya itu. Para Kaisar Agung sudah seharusnya tidak ikut campur dalam pertempuran ini. Jika ada yang melanggar kesepakatan ini, maafkan kami karena tidak menunjukkan belas kasihan kepada pasukan kalian," ancam Penguasa Kegelapan. Saat ini, sudah ada dua Kaisar Agung yang berpihak pada Ye Futian.      

Pernyataan mereka tampaknya telah memutuskan sikap Ye Futian. Dia akan berada di pihak yang sama dengan Dunia Iblis dan Dunia Kegelapan. Mereka berdiri menentang Prefektur Ilahi, Dunia Manusia, dan Western Heaven.      

Kemudian, aura dari enam Kaisar Agung itu menghilang satu per satu, dan langit pun kembali normal. Perang yang terjadi di Benua Dewa berhasil dihentikan oleh Buddha of Destiny. Sebuah bencana telah dihindari. Namun, perbincangan antara Kaisar-Kaisar Agung dan Buddha of Destiny memiliki dampak yang luar biasa pada semua orang yang hadir di sana!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.