Legenda Futian

Pertarungan Antara Kekuatan Ilahi



Pertarungan Antara Kekuatan Ilahi

2Ketika penggaris ketiga dikerahkan ke bawah, semua bayangan penggaris yang ada di langit itu bergabung menjadi satu penggaris. Dalam sekejap, area yang luas itu berubah menjadi area Hukum Tiga Penggaris. Semua kekuatan Jalur Agung akan dihancurkan di dalamnya. Kobaran api ilahi yang mengerikan, bayangan Naga Leluhur dan Phoenix Ilahi, serta bayangan pedang yang tak terhitung jumlahnya itu semuanya dihancurkan di dalam area hukum tersebut.      

Tiba-tiba terdengar suara gemuruh. Meskipun mereka berada di kejauhan, namun para kultivator di area sekitarnya bisa merasakan betapa menakutkannya kekuatan penggaris ini. Kekuatan tersebut tampak seperti serangan dari seorang dewa.      

*Boom* Seekor phoenix ilahi yang berukuran sangat besar muncul di belakang Donghuang Diyuan. Rasanya seolah-olah kobaran api membakar tubuhnya, membuat penampilannya tampak tak terkalahkan, seperti seorang dewi. Kekuatan Ilahi Revelation menerjang ke depan dan membatasi kekuatan dari penggaris ketiga. Namun, suara gemuruh itu terus menerus terdengar dan tidak dapat dihentikan. Kekuatan Ilahi Revelation yang tidak berwarna dan tidak berbentuk itu pun bertautan dan berbenturan di udara dengan kekuatan Penggaris Ilahi yang berwarna hijau zamrud itu. Ada batasan yang ditimbulkan, tetapi hal tersebut tidak bisa menangkis serangan penghancur ini.      

Donghuang Diyuan merasa bahwa dia juga sudah berada di dalam area Hukum Tiga Penggaris. Meskipun semua bayangan penggaris itu telah berubah menjadi satu penggaris, namun dia masih merasa bahwa masih ada banyak banyak penggaris di berbagai tempat. Ini adalah konsepsi artistik dari area Jalur Agung yang membatasi dirinya saat ini.      

Saat ini, Roh Naga Leluhur tampaknya telah terbangun. Suara raungan naga yang jernih mengguncang gendang telinga banyak orang. Kekuatan Ilahi Revelation menyebar di udara, dan bersamaan dengan raungan naga tersebut, para kultivator yang berada di bawah Tribulation Plane langsung kehilangan kemampuan bertarung mereka. Bahkan para kultivator yang telah melewati Ujian Para Dewa juga merasa kesulitan untuk bergerak. Pergerakan mereka sangat dibatasi, dan ini bahkan bukanlah sebuah serangan jarak dekat—mereka hanyalah penonton. Siapa pun bisa membayangkan kekuatan macam apa yang sedang diterima oleh Ye Futian.      

Namun meski begitu, Ye Futian unggul. Alih-alih mundur, dia bahkan mengeluarkan sebuah serangan yang mengejutkan.      

Semengerikan apakah kekuatan dari Naga Leluhur? Itu adalah kekuatan ilahi terkuat di antara Kekuatan-Kekuatan Ilahi di zaman kuno. Ketika dikeluarkan bersama dengan Kekuatan Ilahi Revelation, gabungan kekuatan itu membuat Pedang Ilahi Phoenix berubah menjadi Pedang Ilahi Phoenix yang sesungguhnya. Pedang itu diselimuti oleh kobaran api phoenix ilahi dan mengandung kekuatan dewa di dalamnya. Pedang tersebut melesat ke depan tanpa ada hambatan, dan tidak lama kemudian, pedang ilahi raksasa dan penggaris ilahi yang semakin mendekat itu akhirnya bertabrakan di atas langit.      

Pada saat itu juga, sebuah badai penghancur langsung menerjang mendekat. Cahaya suci dari Jalur Agung menyinari segalanya, menciptakan sebuah gelombang yang mengejutkan.      

*Brak, Brak* Banyak orang dihempaskan oleh badai ini. Bahkan rentetan gelombang kejut yang dihasilkan mampu menghempaskan mereka dan membuat mereka memuntahkan darah. Sosok-sosok terkemuka dari pasukan-pasukan tingkat Kaisar Agung bergegas mengeluarkan kekuatan area Jalur Agung yang dahsyat untuk melindungi para kultivator di sekeliling mereka. Ketika badai penghancur itu tiba, retakan-retakan bahkan bermunculan di area-area tersebut.      

Di Hao dan sosok-sosok terkemuka lainnya berdiri tegak di tengah-tengah badai itu, namun ekspresi mereka masih terlihat sangat muram saat mereka menatap dua kultivator kuat ini.      

Kemampuan bertarung Ye Futian dan Donghuang Diyuan sangatlah mengejutkan. Tentu saja, mereka tidak terkejut saat melihat bahwa Donghuang Diyuan mampu memiliki kemampuan-kemampuan ini. Bagaimanapun juga, dia adalah putri dari Donghuang Agung. Dia telah dibimbing oleh Donghuang Agung sejak kecil dan mewarisi Kekuatan Ilahi miliknya, jadi dia jelas memiliki senjata rahasia yang sangat kuat.      

Tetapi, meskipun Ye Futian adalah keturunan dari Kaisar Ye Qing, dia tidak pernah menerima bimbingan atau warisan dalam jumlah besar. Sumber daya kultivasi yang dia dapatkan jauh berbeda dari Donghuang Diyuan. Dia meraih semua ini dengan kemampuannya sendiri, berkembang selangkah demi selangkah, jadi sangat mengejutkan bahwa dia mampu menunjukkan kemampuan semengerikan itu.      

Badai penghancur itu bergejolak, dan Pedang Ilahi Phoenix tersebut hancur berkeping-keping. Penggaris Ilahi itu juga terkoyak sedikit demi sedikit, tetapi badai mengerikan itu masih menerjang ke arah mereka berdua. Tubuh Ye Futian yang menyerupai dewa kini mundur beberapa langkah. Kakinya melangkah di atas langit dan menstabilkan dirinya setelah terdengar sebuah ledakan yang keras.      

Sementara itu, tubuh Donghuang Diyuan dihempaskan ke udara. Dia mengeluarkan suara geraman, dan ada jejak darah di sudut mulutnya.      

Dia mengangkat kepalanya. Wajah cantiknya tampak sedikit pucat sekarang, dan jejak Phoenix Ilahi di antara alisnya kini tampak agak kusam. Kedua matanya yang indah memandang ke arah Ye Futian. Ye Futian bisa merasakan emosi yang kompleks terlintas di mata sang Puteri pada saat ini, tetapi emosi itu hilang dalam sekejap, dan dia kembali menjadi acuh tak acuh. Dia masih menatap Ye Futian dengan dingin.      

Badai itu akhirnya berhenti, dan semua orang menarik napas dalam-dalam. Hati mereka telah mengalami gejolak yang luar biasa. Ketika mereka memandang ke arah medan pertempuran, hati mereka berdebar kencang. Pertempuran ini telah meninggalkan dampak yang mendalam bagi mereka semua.      

Ye Futian mampu memukul mundur Donghuang Diyuan, dan Donghuang Diyuan-lah yang telah mengaktifkan Kekuatan Ilahi Revelation.      

Sesuai dugaan, Ye Futian sekarang telah memenuhi syarat untuk berdiri di puncak kekuatan dan bersaing untuk memperebutkan posisi Kaisar Agung dengan sosok-sosok terkemuka lainnya. Siapa di antara sosok-sosok yang tak tertandingi ini yang mampu melangkah ke jalur menuju Kaisar Agung?      

"Kekuatan Penggaris Ilahi seperti apa yang telah kau terima?" Donghuang Diyuan bertanya pada Ye Futian dengan nada dingin.      

"Putri, jika kau begitu penasaran, bagaimana kalau aku memberitahumu secara pribadi?" Ye Futian menjawab sambil menyeringai dingin. Kekuatan Penggaris Ilahi itu cocok dengan Roh Kehidupannya. Dia telah mempelajari kekuatan ini terus menerus selama beberapa tahun terakhir untuk mengubahnya menjadi Jalur Agung miliknya sendiri.      

Itu bukan hanya suatu jenis kekuatan, juga bukan milik Jalur Agung mana pun.      

Tentu saja, dia tidak akan menceritakan semua ini kepada Donghuang Diyuan. Apalagi, ada begitu banyak sosok terkemuka yang hadir di sini. Sejujurnya, agak aneh bagi Donghuang Diyuan untuk menanyakan hal tersebut.      

Saat mereka sedang mengobrol, sebuah aura yang mengejutkan tiba-tiba menyebar di udara. Cahaya yang menyilaukan menyelimuti seluruh tempat, dan banyak orang mendongak ke udara. Mereka melihat sosok Di Hao muncul di atas langit dan memancarkan cahaya suci yang menakjubkan.      

Aura kebajikan tampaknya juga muncul di atas langit dan menyebar ke seluruh tempat. Kekuatan dari seluruh penjuru dunia seolah-olah sedang beresonansi dengan tubuhnya.      

Apakah Di Hao juga akan melancarkan serangan?      

Satu sosok suci muncul di sana. Saat ini, Di Hao telah berubah menjadi Manusia Ilahi, sang penguasa dunia. Dia berdiri jauh di atas langit, seolah-olah semua kekuatan di dunia ini sudah menjadi miliknya. Aura kebajikan itu adalah kebenaran dari dunia ini. Dia bisa mengendalikan semua kekuatan di seluruh penjuru dunia, seolah-olah dia adalah dewa dari dunia ini.      

Manusia Ilahi, pusat kekuatan dari Dunia Manusia.      

Ye Futian mengerutkan keningnya. Pancaran kekuatan ini langsung menekan ke arahnya. Dia baru saja bertarung habis-habisan melawan Donghuang Diyuan, dan sekarang, Di Hao berniat untuk bergabung dalam pertarungan, sama seperti ketika dia menyerang Ye Qingyao yang bertarung melawan Donghuang Diyuan sebelumnya.      

Tampaknya rumor itu mungkin memang benar adanya. Leluhur Manusia dari Dunia Manusia benar-benar mengajukan lamaran kepada Donghuang Agung dan ingin membentuk sebuah aliansi pernikahan. Dia terus menerus mengambil tindakan untuk bersekutu dengan Donghuang Diyuan. Apakah dia mencoba menyiratkan sesuatu di sini?      

Banyak pedang ilahi raksasa tiba-tiba bermunculan di atas langit. Tekanan yang menyesakkan telah menyelimuti area tersebut, dan pedang-pedang ilahi raksasa itu melayang di atas kepala para kultivator kuat yang hadir di sana. Semua pedang itu menunjuk ke arah Ye Futian.      

"Ye Futian, karena kau secara sukarela bersekutu dengan kegelapan, maka Dunia Manusia tidak punya pilihan selain menyingkirkan kegelapan," Di Hao mengumumkan. Suaranya langsung mengguncang langit. Sosoknya kini berubah menjadi Manusia Ilahi, dengan membawa kekuatan alami di dalamnya. Dia menunjuk ke bawah dengan jarinya, dan dalam sekejap, terdengar rentetan suara ledakan yang mengerikan. Pedang Manusia melesat ke bawah, dengan tujuan untuk membunuh Ye Futian.     

Penggaris Ilahi di tangan Ye Futian menembus ruang hampa dan langsung membentuk sebuah Area Penggaris Ilahi yang menakutkan. Pedang ilahi raksasa itu terus melesat ke bawah, tetapi tidak bisa menembus area tersebut. Pedang itu masih berada di luar Area Penggaris Ilahi.      

Tapi Di Hao tidak berhenti menyerang. Kekuatan dunia terus menerus menyatu menjadi pedang-pedang ilahi, yang seolah-olah tidak ada habisnya, menusuk tanpa henti ke arah Ye Futian!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.