Legenda Futian

Perang



Perang

3Saat Ye Futian selesai berbicara, sebuah tekanan yang lebih kuat menimpa tubuhnya. Satu bayangan ilahi telah muncul di langit di atas kepalanya. Aura mengerikan itu terus menekan tubuhnya, memberinya perasaan bahwa langit seolah-olah sedang membebaninya.      

Ye Futian merasa sangat tidak nyaman. Tubuhnya basah kuyup oleh keringat. Saat dia berusaha melawan kekuatan yang menekan tubuhnya itu dengan auranya yang kuat, dia terus menatap ke arah langit dan berkata, "Hal yang sama akan terjadi bahkan jika anda membunuhku. Sebelum saya datang kemari, saya tidak pernah berpikiran bahwa Penguasa Kegelapan akan tega menyakiti seorang kultivator muda, tapi aku masih merencanakan terjadinya skenario terburuk. Jika sesuatu benar-benar terjadi padaku, Istana Kekaisaran Ziwei dan Yu Sheng akan menganggap Istana Kegelapan sebagai musuh bebuyutan mereka."      

Saat ini, enam dunia utama berada pada kondisi yang relatif sama, tetapi jika Istana Kekaisaran Ziwei dan Istana Kekaisaran Iblis bertarung melawan Istana Kegelapan pada saat yang bersamaan, maka situasinya akan berubah seketika. Mustahil bagi Penguasa Kegelapan untuk membuat kegelapan menyelimuti seluruh penjuru dunia.      

Ketika hal itu terjadi, Ye Qingyao juga akan memberontak melawan Istana Kegelapan, jadi ancaman yang disampaikan oleh Ye Futian ini pasti akan menimbulkan dampak tertentu.      

"Apakah menurutmu Prefektur Ilahi akan memaafkan Istana Kekaisaran Ziwei? Bahkan tanpa keterlibatan dari Istana Kekaisaran Donghuang, Klan Dewa Kuno dari Prefektur Ilahi tidak akan membiarkan kalian bertahan hidup," ujar Penguasa Kegelapan dengan nada dingin. Dia jelas sudah tidak asing dengan hal-hal semacam ini.      

"Saya adalah penyebab timbulnya persaingan yang terjadi antara Prefektur Ilahi dan Istana Kekaisaran Ziwei," lanjut Ye Futian. "Jika sesuatu terjadi pada saya, maka persaingan ini juga akan menghilang. Istana Kekaisaran Ziwei akan memilih untuk bergabung dengan Istana Kekaisaran Iblis atau bahkan Istana Kekaisaran Donghuang. Mereka akan memiliki musuh yang sama. Di sisi lain, semua ini tidak akan terjadi, jika saya kembali dengan selamat."      

Penguasa Kegelapan juga memahami hal ini. Tidak hanya peluang itu bisa saja terjadi, mengingat persaingan antara dirinya dan Prefektur Ilahi, pihak lawan mungkin akan berpihak pada Prefektur Ilahi. Kala itu, baik Dunia Kegelapan maupun Dunia Empty Divine tidak pernah berurusan dengan Ye Futian. Mereka bahkan telah memilih untuk membantunya, sehingga menciptakan musuh bagi Prefektur Ilahi.      

Mereka yang bermusuhan dengan pihak lawan akan menjadi kawan.      

Itulah alasan kenapa mereka membiarkan Ye Futian tumbuh menjadi semakin kuat. Kalau tidak, semua konflik yang terjadi sebelumnya sudah bisa menjadi alasan bagi mereka untuk menyerang Ye Futian.      

"Apa yang kau katakan itu memang benar. Kalau begitu, aku akan memberimu waktu selama satu bulan. Setelah satu bulan berlalu, aku akan membiarkanmu pergi. Jika kau membiarkan pasukanmu menyerang istana Kegelapan dalam bulan ini, maka... aku akan membunuhmu!"      

Badai kegelapan itu bergulung dengan dahsyat dan aura mengerikan menyelimuti tubuh Ye Futian sebelum akhirnya ditarik kembali. Suara itu bahkan masih bergema di udara.      

Sudah jelas, Penguasa Kegelapan tersulut amarah oleh ancaman yang dibuat oleh Ye Futian, yang ternyata berani untuk mengancam pemimpin dari Dunia Kegelapan tersebut.      

Dia adalah raja dari Dunia Kegelapan. Tidak ada seorang pun yang bisa mengancamnya.      

Dia ingin melihat apakah Ye Futian berani bertindak macam-macam.      

Tekanan yang mengerikan itu menghilang dan badai kegelapan tersebut juga memudar. Ye Futian ikut menyaksikan semuanya. Penguasa Kegelapan sama sekali tidak memberinya kesempatan untuk bernegosiasi dan malah memberitahunya secara langsung bagaimana dia akan menyelesaikan masalah ini, tanpa membiarkannya untuk memilih.      

Mempertaruhkan nyawanya?      

Ye Futian jelas tidak berani melakukan hal tersebut. Penguasa Kegelapan memiliki rencananya sendiri, tetapi dia juga tidak akan berani mempertaruhkan nyawanya.      

Sekarang, hal yang bisa dia lakukan hanyalah terus menunggu selama satu bulan penuh. Penguasa Kegelapan telah bersedia berkompromi karena dia bisa memberinya waktu yang jelas. Kalau tidak, Ye Futian tidak akan bisa mengancam seorang Kaisar Agung seperti ini meskipun dia mengalami kematian sebanyak 100 kali.      

Meskipun kultivasinya sudah sangat kuat, namun dia masih terlihat seperti seekor semut di hadapan seorang Kaisar Agung. Dia bisa dihancurkan sampai mati dengan mudah oleh sosok tersebut.      

Ye Futian memejamkan matanya dan terus berkultivasi dengan tenang. Satu bulan bukanlah waktu yang lama baginya, tetapi di Reruntuhan Para Dewa yang sedang dilanda kekacauan, segala sesuatunya dapat berubah secara drastis setiap harinya. Dia tidak tahu bagaimana badai ini akan berkembang nantinya.      

Dia telah memerintahkan Istana Kekaisaran Ziwei agar tetap diam untuk saat ini dan tidak terlibat dalam konflik sebelum dia kembali, setidaknya sampai hal yang tak terduga terjadi.      

...      

Ketika Ye Futian berada di Istana Kegelapan, berita terkait Reruntuhan Para Dewa akan berdatangan setiap harinya.      

Pertempuran pun terus meluas, hingga melibatkan seluruh penjuru benua dengan kecepatan yang menakutkan. Berbagai macam pasukan dan kultivator dari setiap dunia telah memasuki medan perang, membunuh dan melakukan penjarahan dengan agresif.      

Harta karun yang tak terhitung jumlahnya, peninggalan dan sumber daya kultivasi yang tersedia semuanya telah dicuri dan dijarah dalam beberapa tahun terakhir. Ini juga yang menjadi alasan kenapa benua ini memiliki sumber daya kultivasi yang sangat besar sekarang dan sebuah alasan penting mengapa perang bisa berkembang begitu cepat.      

Para kultivator dari banyak pasukan besar bahkan berharap bahwa pasukan-pasukan di tingkat Kaisar Agung akan menyatakan perang secara terang-terangan. Akan lebih baik jika mereka bisa menghancurkan seluruh penjuru dunia dan kedua belah pihak akan menderita kerugian besar. Hanya dengan cara itulah mereka akan memiliki kesempatan. Jika tidak, sumber daya kultivasi terbaik akan dimonopoli oleh pasukan-pasukan tingkat Kaisar Agung, sehingga mereka hanya bisa mendapatkan sumber daya kultivasi dalam jumlah yang sangat sedikit. Bahkan jika mereka mendapatkan bagian, semua itu hanyalah sisa-sisa. Beberapa sumber daya kultivasi yang berharga juga jatuh ke tangan pasukan-pasukan terkemuka yang statusnya berada di bawah pasukan tingkat Kaisar Agung.      

Dalam situasi seperti ini, mereka berharap perang akan berkembang menjadi sekacau mungkin. Para pahlawan akan lahir dari kekacauan tersebut. Mereka hanya bisa menemukan kesempatan untuk membalikkan keadaan dan tampil mendominasi. Jika tidak, apabila perdamaian terus berlanjut seperti sebelumnya, maka semua sumber daya kultivasi akan terbagi-bagi dan dikuras habis. Mereka tidak akan ambil bagian di dalamnya.      

Kepentingan pribadi seringkali menjadi penyebab utama dari semua pertempuran dan perang di dunia ini.      

Perang ini tidak sama dengan pertempuran-pertempuran sebelumnya di Prefektur Ilahi. Perang kali ini sangat kacau dan tak terkendali. Pasukan-pasukan tingkat Kaisar Agung tidak menggabungkan berbagai macam pasukan di bawah mereka. Sebaliknya, berbagai macam pasukan itulah yang memulai pertempuran ini dan kemudian menarik pasukan-pasukan tingkat Kaisar Agung di dalamnya.      

Dengan adanya perang di skala sebesar ini, banyak kultivator kuat akan tewas terbunuh di dalam Reruntuhan Para Dewa.      

Beberapa orang jadi bertanya-tanya apakah ini adalah kutukan dari para dewa.      

Dalam Pertempuran Hukum Surgawi yang terjadi sebelumnya, tempat ini adalah medan perang utamanya dan situasinya sangat kacau, sehingga para dewa tewas terbunuh di sini. Sekarang, bertahun-tahun kemudian, medan perang kuno ini Kembali muncul di hadapan dunia dan memicu pertempuran mengerikan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ini seperti sebuah pengulangan dari apa yang telah terjadi bertahun-tahun lalu.      

Melihat kematian para kultivator yang tidak ada habisnya, orang-orang seperti menyaksikan bagaimana zaman Hancurnya Para Dewa kala itu. Banyak dewa telah binasa, dan perpecahan bermunculan di dunia kultivasi.      

Pada saat ini, di Dunia Kegelapan, Ye Futian baru saja menerima berita lainnya dari medan perang di dunia luar.      

Dikabarkan bahwa Lord Shaman dan Ye Qingyao telah memimpin Istana Kegelapan untuk bertarung secara langsung melawan Istana Kekaisaran Donghuang dari Prefektur Ilahi. Pertempuran itu berlangsung sangat mengerikan. Ye Qingyao memiliki kekuatan ilahi yang mampu menyaingi Donghuang Diyuan dan keduanya bertarung dengan sengit. Ye Qingyao ingin membunuh Donghuang Diyuan.      

Namun, pertempuran itu tidak membuahkan hasil. Kedua belah pihak memilih untuk mundur, tetapi pertempuran itu memiliki makna yang mendalam. Hal ini menunjukkan bahwa pertempuran antara pasukan-pasukan tingkat Kaisar Agung telah dimulai sekarang. Itu bukan lagi kompetisi untuk memperebutkan reruntuhan, melainkan sebuah perang yang sesungguhnya.      

Apakah Penguasa Kegelapan memerintahkan Qingyao untuk membunuh Donghuang Diyuan? Ye Futian berpikir dalam hati saat dia duduk di tempatnya. Meskipun Donghuang Diyuan adalah musuh bebuyutannya, namun dia tampaknya tidak begitu membencinya.      

Tentu saja, Ye Futian masih mengkhawatirkan Ye Qingyao. Tidak peduli apakah dia kalah atau menang, itu mungkin bukan hal yang baik untuknya.      

Jika dia benar-benar mampu membunuh Donghuang Diyuan, dia mungkin juga tidak akan bisa bertahan hidup.      

Namun, kedua belah pihak adalah pasukan di tingkat Kaisar Agung dan didominasi oleh petarung-petarung yang kuat. Dia tidak akan mati semudah itu.      

Tanpa disadari, satu bulan akhirnya telah berlalu. Penguasa Kegelapan telah berjanji untuk membiarkannya pergi!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.