Legenda Futian

Terbentuknya Badai



Terbentuknya Badai

3Ye Futian saat ini terjebak di Dunia Kegelapan. Tempatnya berada tampak seperti sebuah penjara. Tidak peduli apa pun yang dia lakukan, dia tidak bisa keluar dari penjara kegelapan ini.      

Penjara kegelapan tersebut tidak akan mempengaruhi tubuh fisiknya maupun jiwa spiritual miliknya. Kekuatan Jalur Agung dan Buddha's Celerity semuanya masih bisa digunakan seperti biasa, tapi dia tidak bisa keluar dari sana. Seolah-olah dia telah disegel oleh kekuatan ilahi sejati.      

Ini adalah penjara yang dibuat oleh seorang dewa hanya untuknya dan Penguasa Kegelapan telah melakukannya secara pribadi. Tidak peduli sekuat apa pun Ye Futian, kemungkinan besar mustahil baginya jika dia ingin keluar dari tempat tersebut. Penguasa Kegelapan adalah seorang Kaisar Agung sejati—pemimpin dari Dunia Kegelapan.      

Akan tetapi, mereka hanya mengurungnya dan tidak berniat untuk membunuhnya. Setelah melakukan berbagai macam upaya, Ye Futian akhirnya memahami bahwa dia tidak dapat melarikan diri, jadi dia memutuskan untuk menyerah dan duduk di tempatnya untuk berkultivasi.      

Saat ini, sebuah wajah raksasa muncul di antara kegelapan yang tak berbatas. Tampaknya wajah itu pun terbentuk dari kegelapan. Sebuah badai kegelapan yang mengerikan bergerak mendekat. Ye Futian pun membuka matanya dan menatap ke atas langit. Dia bisa merasakan sebuah aura kegelapan yang sangat mengerikan di sana. Dia belum pernah merasakan aura sekuat ini sebelumnya.      

Dia telah bertemu Kaisar Iblis sebelumnya, begitu pula dengan Donghuang Agung, dan dia telah menerima warisan dari beberapa Kaisar Agung. Tapi kali ini, aura sejati dari Penguasa Kegelapan sedang menekannya. Situasi seperti ini belum pernah dia alami sebelumnya.      

"Penguasa Kegelapan, apa yang sedang anda lakukan?" Ye Futian membuka mulutnya untuk bertanya.      

"Untuk menunjukkan dunia yang sesungguhnya kepadamu," sebuah suara yang pelan bergema di udara. Badai yang mengerikan itu langsung menyapu ke arah Ye Futian dan menyelimuti tubuhnya. Kemudian, aura yang bergejolak itu langsung menerobos masuk ke dalam pikiran Ye Futian. Pada saat berikutnya, sekujur tubuhnya bergetar hebat.      

*Boom* Aura ini tidak dimaksudkan untuk menghancurkan aura spiritualnya. Sebaliknya, aura tersebut membawanya ke dunia yang berbeda. Saat ini, dia sepertinya telah memasuki kondisi khusus. Gambaran dan kenangan yang tak terhitung jumlahnya langsung membanjiri bagian dalam pikirannya. Seolah-olah sejak awal, semua gambaran dan kenangan ini sudah menjadi miliknya.      

Setelah beberapa saat, aura kegelapan itu pun menghilang. Aura Ye Futian bergejolak di sekujur tubuhnya dan kedua matanya terbuka lebar. Kemudian, seberkas cahaya dingin terpancar keluar dari kedua matanya.      

"Fiuh..." Ye Futian menghela napas dalam-dalam. Memang jangka waktunya tidak begitu lama, tetapi rasanya seolah-olah dia telah mengalami masa kehidupan yang tak terhitung jumlahnya, seperti satu abad telah berlalu dalam satu detik. Itu adalah kisah yang tak terhitung jumlahnya dan dia adalah karakter utama dari setiap kisah tersebut, dimana dia mengalami semuanya secara pribadi. Dan tanpa terkecuali, setiap kisah itu berakhir dengan tragis. Kejahatan dari sifat alami manusia dapat terlihat dengan jelas di dalamnya.      

"Anda menanamkan semua ingatan itu secara langsung." Ye Futian merasa bahwa auranya baru saja digunakan di luar kendalinya. Dia menatap wajah kegelapan yang ada di atas langit itu. Semua kenangan yang ditanamkan ke dalam pikirannya itu menciptakan rasa empati yang kuat di dalam dirinya. Alih-alih melihatnya sebagai seorang pengamat, dia telah mengalami semuanya secara pribadi, jadi dampak yang ditimbulkan sangatlah besar. Dia bisa merasakan hatinya menjadi dingin setelah melewati siklus demi siklus dan benaknya kini dipenuhi dengan pikiran negatif.      

"Apa yang kau lihat barusan adalah dunia yang sesungguhnya. Kau mungkin telah mengalami banyak hal dalam hidupmu saat ini. Namun, kau harus kembali memikirkan semuanya." Suara itu kembali terdengar, mencoba mempengaruhinya. Untuk membuat seseorang jatuh ke dalam kegelapan, kau harus terlebih dahulu mengubah pola pikir mereka dan membuat kegelapan mengambil alih diri mereka secara keseluruhan. Kemudian, mereka secara alami akan membawa kegelapan ke seluruh penjuru dunia.      

"Dunia yang sesungguhnya tidak hanya memiliki satu sisi." Ye Futian percaya bahwa semua ingatan di dalam benaknya itu benar-benar terjadi, tetapi jika dia terpengaruh oleh aura ini, maka dia akan berubah menjadi sosok yang kejam, haus darah dan tidak mempercayai siapa pun.      

Cahaya Buddha bersinar terang dan menyelimuti tubuh Ye Futian. Dia memejamkan matanya saat tubuhnya bersinar dengan cahaya berwarna. Suara rapalan sutra Buddha bergema di seluruh tempat. Bibir Ye Futian bergerak dan ketika dia mengucapkan rapalan sutra Buddha, suara-suara itu pun berubah menjadi simbol-simbol yang memenuhi kegelapan di area tersebut.      

"Hmph!" Terdengar suara dengusan yang dingin dan itu menghancurkan Cahaya Buddha yang mengelilingi tubuh Ye Futian. Kekuatan kegelapan langsung menyelimuti tubuhnya. Kehancuran, kematian, dan jenis kekuatan lain menggerogotinya dan aura mengerikan lainnya muncul di dalam benak Ye Futian.      

Ye Futian kembali mengalami gambaran-gambaran dari masa lalu, dimana dia bisa merasakan semua jenis kejahatan yang ada di dunia manusia. Tapi ketika dia terbangun, dia kembali mengingatkan dirinya sendiri. Cahaya Buddha mengelilingi tubuhnya dan dia melantunkan sutra-sutra kuno sehingga auranya tidak akan hancur.      

Setelah mengalami proses ini berkali-kali, aura kegelapan itu pun menghilang, memilih untuk menyerah. Ye Futian jelas memiliki tekad yang sangat kuat dan mampu mempertahankan akal sehatnya bahkan ketika dia dibombardir oleh serangan dan pengaruh yang luar biasa. Dia bisa mengendalikan dirinya untuk mengusir kegelapan dengan menggunakan kekuatan Buddha.      

Tentu saja, semua proses ini tidak berakhir sia-sia. Segala sesuatu yang telah ditanamkan ke dalam pikiran Ye Futian itu masih utuh. Kekuatan Buddha dapat mengusir pikiran negatif yang tercipta, namun semua ingatan itu masih akan terus mempengaruhinya. Tidak ada satu pun dari ingatan ini yang bisa dihapus.      

Waktu pun berlalu hari demi hari. Sementara dia dipenjara oleh kegelapan, Ye Futian menerima berita dari Reruntuhan Para Dewa. Memang telah terjadi konflik antara berbagai macam dunia di Reruntuhan Para Dewa sebelumnya, tetapi konflik tersebut belum membesar. Namun sekarang, konflik-konflik ini akhirnya berubah menjadi skala besar.      

Dan ini semua disebabkan oleh Istana Kegelapan.      

Dia mendengar kabar bahwa akhir-akhir ini, para kultivator dari Dunia Kegelapan terus menerus melakukan penjarahan dan pembantaian, sehingga menyebabkan perang meletus dimana-mana. Jejak-jejak dari Istana Kegelapan menunjukkan bahwa mereka yang berada di balik semua peristiwa ini, jadi semakin banyak perang yang meletus dan pasukan-pasukan dari Dunia Kegelapan serta Prefektur Ilahi kini terlibat perang berskala besar terlebih dahulu. Perang pun berlangsung dimana-mana.      

Pada saat yang bersamaan, Istana Kegelapan akhirnya mengambil Tindakan terhadap pasukan-pasukan dari Istana Kekaisaran Donghuang. Mereka bahkan ingin menaklukkan Reruntuhan Naga.      

Perang antara kedua pihak ini seperti sebuah pembukaan, sehingga menyebabkan perang menyebar ke seluruh penjuru Benua Dewa. Pasukan lain perlahan-lahan terseret ke dalam badai tersebut, mulai dari pertempuran acak hingga perang yang dimulai secara bertahap antara pasukan-pasukan dari berbagai macam dunia. Konflik terus menerus terjadi antara Dunia Iblis, Prefektur Ilahi, Western Heaven dan Dunia Manusia. Hal yang sama juga berlaku untuk Dunia Empty Divine.      

Konflik ini bahkan tidak disulut oleh Istana Kekaisaran Iblis dan Gunung Kosong. Bahkan sebelum mereka memutuskan untuk terlibat dalam badai tersebut, pasukan-pasukan dari Dunia Iblis, Dunia Empty Divine dan dunia lainnya sudah mulai bertarung dan kini menjadi semakin sengit. Konflik itu tidak lagi berada di bawah kendali mereka.      

Sebuah badai yang dahsyat saat ini sedang melanda Reruntuhan Para Dewa.      

Ye Futian juga mengetahui bahwa Ye Qingyao telah kembali ke Reruntuhan Para Dewa dan sedang berperang. Dia memimpin para kultivator kuat dari Istana Kegelapan untuk menyerang Prefektur Ilahi, yang dipimpin oleh Istana Kekaisaran Donghuang.      

"Penguasa Kegelapan!" Ye Futian mengangkat kepalanya dan berteriak ke atas langit. Tempat ini adalah Istana Kegelapan dan Penguasa Kegelapan pasti mengawasi semua yang ada di dalamnya. Dia tahu bahwa Penguasa Kegelapan mungkin tidak pernah datang kemari, tetapi bisa juga dikatakan bahwa dia selalu berada di sini.      

"Anda telah mengurung saya selama berhari-hari. Karena anda telah mengambil keputusan, berapa lama lagi anda berniat untuk mengurung saya di sini?" Ye Futian berkata dengan suara keras. "Saya telah memberi perintah pada pasukan saya sebelum saya datang ke Istana Kegelapan. Jika saya menghadapi bahaya di Istana Kegelapan, maka Istana Kekaisaran Ziwei dan Dunia Iblis akan menyerang Istana Kegelapan."      

"Apakah kau baru saja mengancamku?" sebuah suara bernada dingin bergema di udara dengan membawa tekanan yang menyesakkan di dalamnya.      

"Itu bukanlah ancaman belaka. Saya hanya mengatakan kebenarannya," ujar Ye Futian. "Jika saya tidak kembali, dan bahkan jika Istana Kekaisaran Ziwei tidak mengatakan apa pun, Yu Sheng tetap akan memimpin Istana Kekaisaran Iblis untuk menyerang Istana Kegelapan. Pada saat itu, saya akan meminta mereka membujuk Qingyao untuk memberontak. Enam dunia utama akan terlibat dalam pertempuran tersebut. Dengan demikian, bahkan sosok seperti anda akan kesulitan untuk ikut campur, bukan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.