Legenda Futian

Pulau Keajaiban



Pulau Keajaiban

2Benua ini tidak begitu besar, tetapi terletak di tempat paling berbahaya di Dunia Kegelapan, yaitu di bagian tengah dari semua wilayah utama ini. Sungguh luar biasa untuk melihat bahwa benua seperti itu bisa ada di sini. Benua itu tampak seperti sebuah tempat yang muncul dari dalam mimpi.      

Setelah Ye Futian tiba di benua ini, dia mendapati bahwa tidak ada aura yang mengancam di wilayah ini; bahkan tidak ada seorang pun yang terlibat dalam pertempuran di sana. Di luar benua tersebut, pertempuran yang berlangsung sangatlah sengit dan mengerikan, namun di bagian dalam, semua pertempuran itu tampaknya telah berhenti.      

"Bagaimana caranya semua itu bisa terjadi?"      

Ye Futian bergerak menuju area di bagian bawah dan mendarat di benua tersebut. Dia mendapati bahwa tingkat kultivasi di antara para kultivator yang ada di benua ini sangatlah bervariasi. Beberapa di antara mereka sangat kuat, dan kemudian ada pula beberapa orang yang kultivasinya relatif rendah. Namun, semua orang tampak bekerja keras di sini.      

"Tuan." Ye Futian sedang menyusuri jalanan ketika dia bertemu dengan seorang lelaki tua yang berjalan dengan seorang anak laki-laki di sampingnya. Lelaki tua itu berhenti ketika dia mendengar suara Ye Futian. Dia memandang Ye Futian sambil tersenyum dan berkata, "Apakah ada yang bisa kubantu, kawanku?"      

"Ini adalah pertama kalinya saya datang kemari dan saya merasa sedikit penasaran. Sebelumnya, ketika saya berada di wilayah perbatasan dari benua ini, saya terus-menerus melihat pertempuran di berbagai tempat, seolah-olah semua orang dari dunia luar senang sekali bertarung dan membunuh satu sama lain. Namun, begitu saya tiba di sini, saya mendapati bahwa benua ini benar-benar berbeda dari dunia luar? Rasanya seolah-olah saya telah memasuki dunia yang berbeda!" Ye Futian bertanya dengan penuh rasa ingin tahu.      

Lelaki tua itu tersenyum dan menatap Ye Futian, "Menilai dari temperamenmu, kultivasimu seharusnya cukup tinggi, mungkin di puncak Renhuang. Apakah tebakanku benar?"      

Ye Futian mengangguk sebagai tanggapan; dia bisa merasakan bahwa kultivasi lelaki tua itu juga sangat kuat.      

"Sepertinya kau adalah seorang kultivator yang datang dari jauh," ujar lelaki tua itu. "Tapi hal ini agak aneh. Kau telah datang jauh-jauh ke Pulau Iluminasi, namun kau tidak tahu tempat apa ini."      

"Memang benar bahwa saya datang dari jauh, tetapi saya sedang terburu-buru, jadi saya tidak punya waktu untuk mencari informasi sebelumnya," jawab Ye Futian dan dia terkejut dalam hati. Rupanya ada sebuah tempat bernama Pulau Iluminasi di tengah-tengah Dunia Kegelapan?     

"Jadi begitu," lelaki tua itu mengangguk pelan. "Beberapa dekade yang lalu, aku mengalami nasib yang sama seperti para kultivator yang telah kau lihat di dunia luar. Setelah menghadapi berbagai macam situasi antara hidup dan mati, aku nyaris tewas terbunuh. Namun pada saat-saat terakhir, aku terdampar di pulau ini, yang telah menyelamatkan hidupku. Sejak saat itu, aku telah mengesampingkan semua masalah dan urusan yang ada di dunia luar, kemudian berkonsentrasi pada kultivasiku di sini sebagai gantinya. Pulau Iluminasi dinamai oleh orang-orang yang berkultivasi di pulau ini. Di dalam Dunia Kegelapan yang kacau ini, pulau ini mungkin adalah satu-satunya sumber cahaya."      

"Ini memang sebuah pulau yang penuh dengan keajaiban. Pulau ini dikelilingi oleh kegelapan, tapi entah bagaimana semua pembantaian dan perselisihan dilarang di sini. Siapa pun yang datang kemari dilarang untuk melakukan pembunuhan—tidak peduli apa pun alasannya, tidak ada balas dendam yang diizinkan di sini. Selama bertahun-tahun, tempat ini sudah menjadi tempat perlindungan bagi banyak orang. Dalam prosesnya, banyak sosok yang kejam melarikan diri ke pulau ini, namun mereka masih memiliki sifat asli masing-masing. Kemudian, mereka semua menghilang. Seiring berjalannya waktu, semua orang mengetahui tempat macam apa pulau ini."      

Ketika lelaki tua itu berbicara, kepingan ingatan seperti terlintas di kedua matanya. Kala itu, dia adalah seseorang yang dikenal karena kebrutalannya. Tetapi setelah dia melarikan diri kemari, dia mulai berubah menjadi sosok yang lebih baik.      

Dunia ini seharusnya tidak hanya dipenuhi oleh kegelapan semata.      

"Ini memang sebuah pulau yang penuh dengan keajaiban," ujar Ye Futian. Dia dapat melihat bahwa lelaki tua itu memiliki kultivasi yang luar biasa, dan pola pikirnya juga dipenuhi oleh kedamaian. Seolah-olah dia telah menyatu kembali dengan alam, yang merupakan momen langka dan berharga.      

"Karena kau sudah berada di sini, kau bisa tinggal di pulau ini selama beberapa hari dan merasakan perbedaan antara pulau ini dan dunia luar. Setelah aku datang ke pulau ini, aku bisa mencapai tingkat Plane yang selama ini tidak bisa kuraih," lelaki tua itu menjelaskan dengan sabar kepada Ye Futian. Sikapnya ini berasal dari kondisi pikirannya saat ini. Jika lawan bicaranya adalah orang lain, mereka mungkin tidak akan repot-repot berinteraksi dengan Ye Futian, apalagi menjelaskan semuanya kepada Ye Futian dengan sabar.      

"Saya jadi ingin menyaksikan perbedaannya secara langsung," Ye Futian mengangguk pelan. "Karena ini adalah pulau yang penuh dengan keajaiban, pasti ada sosok-sosok yang luar biasa di pulau ini. Siapa penguasa dari pulau ini?"      

"Tidak ada penguasa di pulau ini." Ekspresi lelaki tua itu tiba-tiba menjadi serius saat dia menatap Ye Futian dengan seksama. "Namun, aku tahu siapa sosok yang kau maksud. Kuharap kau tidak mengganggu waktu kultivasinya. Ingatlah nasihatku ini."      

Setelah mengatakan hal tersebut, lelaki tua itu pun pergi. Ye Futian menunjukkan ekspresi aneh di wajahnya, dia bisa merasakan bahwa lawan bicaranya itu tidak mau memberitahunya tentang suatu hal. Dia menganggap topik ini sebagai sebuah masalah yang serius. Ye Futian tentu saja bisa menebak bahwa lelaki tua itu tidak ingin dia mengganggu sosok yang dia tanyakan sebelumnya.      

Namun, Ye Futian telah memutuskan bahwa dia harus pergi dan mencari tahu tentang hal tersebut.      

Dia sekarang mengerti siapa sosok yang dimaksud oleh Lord Yellow Spring.      

Titik pusat dari Dunia Kegelapan adalah sebuah pulau cahaya. Selain semua kultivator kegelapan yang tak terhitung jumlahnya, keberadaan pulau cahaya itu sendiri sudah melanggar kehendak kegelapan dan bertentangan dengan kehendak Penguasa Kegelapan. Makna di balik dua kekuatan yang kontradiktif ini tentu saja tidak diketahui oleh siapa pun.      

Mustahil bagi Penguasa Kegelapan untuk tidak mengetahui bahwa tempat seperti itu ada di dalam wilayah kekuasaannya, namun dia tidak melakukan apa pun akan hal tersebut. Orang-orang hanya bisa mengatakan bahwa ada seseorang yang tinggal di pulau tersebut. Dan hubungan antara orang itu dengan Penguasa Kegelapan tampaknya cukup istimewa.      

Lord Yellow Spring mungkin tidak membohonginya tentang hal ini, tapi tetap saja, niatnya patut untuk dicurigai. Lord Yellow Spring kemungkinan besar telah mengirimnya ke sini untuk menemui ajalnya sendiri.      

Ye Futian terus bergerak ke depan sambal mengumpulkan informasi di pulau tersebut. Setelah beberapa upaya, dia akhirnya mendapatkan informasi yang dia butuhkan.      

Di pulau penuh keajaiban ini, ada sebuah tempat suci yang dikenal sebagai Danau Suci.      

Danau Suci dikelilingi oleh pegunungan, dan terus-menerus diselimuti oleh kabut surgawi.      

Pada saat ini, di atas sebuah perahu kecil yang ada di tengah-tengah danau, seorang wanita sedang berkultivasi dengan mata terpejam. Seolah-olah kehadirannya terpisahkan dari seluruh penjuru dunia. Pemandangan itu mirip dengan sebuah lukisan yang indah.      

Perahu kecil itu bergerak secara perlahan-lahan mengikuti arus air di danau tersebut dan akhirnya tiba di tepi danau. Terdapat beberapa gubuk yang berdiri tepat di tepi danau tersebut, dan ketika wanita itu kembali, beberapa gadis berlari keluar dari gubuk-gubuk itu. Gadis-gadis ini tampak polos dan lucu, dan tatapan mata mereka terlihat sangat murni. Seolah-olah dunia belum mempengaruhi mereka sedikit pun.      

"Kakak sudah kembali!" Gadis-gadis itu bergegas menghampirinya saat wanita itu melangkahkan kaki di tepi danau. Dia menyentuh kepala gadis-gadis itu dan bertanya dengan lembut, "Apakah kalian semua belajar dengan giat?"      

"Mmm," gadis-gadis itu mengangguk dengan sungguh-sungguh. Seolah-olah mereka ingin pamer di depan wanita itu. Beberapa dari mereka bahkan mulai mengucapkan kembali isi buku bacaan mereka ketika suara mereka yang murni dan merdu bergema di danau tersebut. Segala sesuatu yang ada di sini begitu menakjubkan dan suci, sehingga semua orang bisa merasakan ketenangan yang muncul dalam diri mereka masing-masing.      

Ye Futian tidak tega untuk mengganggu pemandangan yang begitu damai. Di danau tersebut, Ye Futian berdiri dengan tenang di atas sebuah perahu kecil, menyaksikan pemandangan di depan deretan gubuk yang ada di kejauhan itu dengan tenang.      

Di sana, wanita itu berkata kepada gadis-gadis tersebut, "Masuklah dan lanjutkan sesi belajar kalian; aku masih memiliki beberapa urusan lain untuk diselesaikan."      

"Mmm," Gadis-gadis itu tidak mengajukan pertanyaan apa pun dan langsung kembali ke gubuk mereka seperti yang diperintahkan. Setelah mereka kembali, sebuah gejolak aura yang tak terlihat menyelimuti gubuk-gubuk tersebut. Wanita itu kemudian berbalik, memandang ke bagian tengah danau, dan bertanya, "Apalagi yang kau inginkan?"      

Ye Futian menyadari bahwa dia telah ketahuan, dan bahkan, mungkin saja ketika dia pertama kali datang ke Danau Suci ini, wanita itu sudah bisa mendeteksi kehadirannya. Dia merasa bahwa di dunia ini, mungkin tidak ada cara yang bisa digunakan untuk lolos dari pengawasan wanita ini.      

Alasan mengapa wanita itu mampu menjadikan pulau ini berbeda dari dunia luar, selain kemungkinan bahwa dia memiliki hubungan khusus dengan Penguasa Kegelapan, adalah kekuatannya yang dahsyat. Hal ini sudah tidak perlu diragukan lagi.      

Pada saat ini, Ye Futian tidak bisa merasakan aura apa pun dari wanita itu karena dia tampak seperti orang awam yang tidak memahami kultivasi.      

Namun, Ye Futian tahu betul bahwa orang seperti itu jelas bukan sosok biasa!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.