Seperti Wilayah Tak Berpenghuni
Seperti Wilayah Tak Berpenghuni
Meskipun ada benua-benua besar lainnya di antara keduanya, yang tidak mungkin bisa dilewati oleh kultivator biasa sepanjang hidup mereka, Ye Futian adalah sebuah pengecualian. Dengan tingkat kultivasinya saat ini, ditambah dengan teknik Buddha's Celerity, tidak butuh waktu lama baginya untuk melintasi wilayah ini.
Saat ini, di dalam Prefektur Ilahi, sulit untuk menemukan seseorang yang mampu menandinginya dalam hal kecepatan.
Gunung Infinite dikenal sebagai gunung ilahi dari Wilayah Boundless.
Dengan menjadikan Gunung Infinite sebagai titik pusatnya, cakupan wilayah sejauh 100.000 mil di sekitarnya dipenuhi oleh berbagai macam kota. Banyak pasukan telah memilih gunung ini sebagai markas mereka.
Di area sejauh ribuan mil di sekitar Gunung Infinite, ada banyak pasukan yang memiliki hubungan dengan gunung tersebut. Wilayah itu diselimuti oleh aura yang menakjubkan, layaknya tempat suci di antara gunung-gunung surgawi.
Pada saat ini, di wilayah luar dari Gunung Infinite, muncul seorang pria berambut abu-abu di sana. Temperamennya sungguh luar biasa, dan dia muncul tanpa menghasilkan suara apa pun. Dia berdiri di udara saat perhatiannya tertuju pada gunung ilahi di hadapannya itu.
Gunung Infinite disebut-sebut sebagai gunung tertinggi di Prefektur Ilahi.
Sementara itu di bagian bawah, beberapa orang terkejut ketika mereka melihat sosok Ye Futian. Pria ini memiliki temperamen yang luar biasa, namun tidak ada aura yang dipancarkan dari tubuhnya. Dia muncul tanpa ada tanda-tanda atau suara apa pun, dan tidak ada yang tahu persis kapan dia tiba di sini.
Sudah jelas, mereka tidak berpikiran bahwa ini pria ini tidak memiliki kultivasi, melainkan karena kultivasinya tidak bisa ditebak.
Siapa sebenarnya pria ini, dan kenapa dia datang berkunjung ke Gunung Infinite?
Seorang pemuda melompat ke udara dan menangkupkan kedua tangannya untuk memberi hormat kepada Ye Futian. "Tuan, bolehkah saya bertanya apa tujuan anda untuk datang ke Gunung Infinite?"
"Kau siapa?" Ye Futian balik bertanya.
"Murid generasi ketiga dari Gunung Infinite —Lin Qin," jawab pemuda itu. Meskipun nada bicaranya terdengar biasa-biasa saja, tampaknya ada kebanggaan yang luar biasa terpancar dari dalam dirinya. Seorang murid generasi ketiga dari Gunung Infinite menunjukkan bahwa dia pasti adalah murid utama dari Gunung Infinite.
Namun Ye Futian hanya memandangnya, yang membuat Lin Qin mengerutkan kening. Samar-samar, dia memiliki firasat bahwa Ye Futian sedang memandangnya dengan tatapan aneh.
"Lin Qin, kembali ke tempatmu. Pria itu adalah Ye Futian," seseorang memanggilnya dari kejauhan. Sosok itu adalah seorang pria paruh baya yang ekspresinya berubah saat dia memanggil Lin Qin untuk kembali.
Tatapan mata Lin Qin tiba-tiba membeku, dan wajahnya langsung memucat. Di Gunung Infinite, dia adalah murid generasi ketiga, yang berarti bahwa dia sendiri adalah seorang jenius yang luar biasa. Dia jelas adalah sosok yang menjunjung tinggi harga dirinya, tetapi tidak peduli betapa luar biasanya dirinya, ketika dia mendengar nama Ye Futian, dia bisa memahami betapa menakjubkannya sosok itu.
Pria di hadapannya ini adalah salah satu sosok paling sensasional di seluruh penjuru Prefektur Ilahi dalam 100 tahun terakhir. Akhir-akhir ini, siapa yang belum pernah mendengar nama Ye Futian di Prefektur Ilahi? Reputasinya telah melampaui semua kultivator jenius pada masanya.
"Ada keperluan apa sehingga anda datang ke Gunung Infinite." Suara Lin Qin tampak terguncang karena dia tahu siapa sosok yang sedang dia hadapi. Bagaimana mungkin dia tidak gugup? Dia tahu betul bahwa kultivator-kultivator tingkat tinggi dari Gunung Infinite telah pergi ke Kota Haotian untuk melaksanakan perintah pembunuhan terhadap Ye Futian dan Pecahan Ziwei.
Namun, Ye Futian justru datang jauh-jauh kemari.
"Belum lama ini, Gunung Infinite telah mengeluarkan perintah pembunuhan bersama dengan Klan Dewa Kuno lainnya untuk mengincar para kultivator dari Pecahan Ziwei. Mereka hendak melakukan pembunuhan tanpa ampun, berniat untuk menghancurkan Pecahan Ziwei dan membunuhku. Katakan padaku, menurutmu untuk apa aku datang kemari?" Ye Futian menjawab sambil menatap Lin Qin. Namun, dia tidak mengeluarkan aura Jalur Agung miliknya. Kata-katanya yang acuh tak acuh sudah cukup untuk membuat tubuh Lin Qin menegang, seolah-olah sosoknya telah ditekan secara ekstrem.
Gunung Infinite, bersama anggota Klan Dewa Kuno lainnya, telah menetapkan perintah pembunuhan untuk membantai orang-orang dari Pecahan Ziwei tanpa pandang bulu; mereka ingin melenyapkan semua kultivator yang berasal dari Pecahan Ziwei.
Jadi, bagaimana cara mereka dalam menanggapi kehadiran Ye Futian di Gunung Infinite?
"Begitu perintah pembunuhan itu diterapkan, enam Klan Dewa Kuno tidak diragukan lagi akan segera mengambil tindakan. Untuk mencegah salah satu dari kalian pergi ke Pecahan Ziwei dan membunuh rekan-rekanku di Pecahan Ziwei, bukankah satu-satunya cara yang bisa kulakukan adalah membunuh kalian semua?" Ye Futian berkata dengan nada dingin. Begitu suaranya terdengar, sebuah aura pedang yang mengerikan tiba-tiba mengelilingi Lin Qin.
"Tidak..." Ekspresi Lin Qin berubah saat dia merasakan aura penghancur itu. Pada saat berikutnya, tubuhnya dihancurkan oleh aura pedang tersebut. Dalam sekejap, sosoknya telah berubah menjadi asap dan debu.
Ye Futian memandang ke arah Gunung Infinite dan melanjutkan langkahnya. Namun pada saat ini, seseorang berteriak, "Ye Futian datang kemari. Cepat dirikan Matriks Infinite!"
Suara ini bergema ke seluruh tempat, namun ketika suara tersebut memudar, tubuhnya juga dihancurkan menjadi ketiadaan di bawah aura pedang itu.
Ye Futian terus melangkah ke depan, dan ada banyak kultivator Renhuang di bagian bawah, tetapi tidak ada seorang pun yang berani mengambil tindakan apa pun. Masing-masing dari mereka masih berdiri di tempat masing-masing, hanya menyaksikan Ye Futian melintas, dan tidak ada yang berani bergerak.
Memang benar bahwa Ye Futian masih muda. Namun di Prefektur Ilahi, dia sudah dianggap sebagai sosok legendaris. Mungkin dia berada di sisi yang berlawanan, namun orang-orang di Gunung Infinite mengetahui betapa mengerikannya kekuatan Ye Futian.
Aura pedang itu telah menyelimuti area yang luas, melingkupi area pegunungan di sekitarnya. Para Renhuang yang berdiri di segala arah itu merasa bahwa mereka juga diselimuti oleh aura pedang tersebut. Kemudian, aura pedang penghancur itu mengamuk, yang kemudian diikuti dengan suara jeritan yang terdengar tanpa henti. Beberapa orang tewas secara berturut-turut di bawah aura pedang itu.
Kemana pun Ye Futian pergi, semua Renhuang akan tewas terbunuh. Ye Futian tidak membunuh siapa pun yang berada di bawah Renhuang Plane karena mereka tidak menimbulkan ancaman bagi Pecahan Ziwei. Dia bukanlah seorang pembunuh berdarah dingin dan haus darah, tapi dia juga tidak bodoh. Bagaimana mungkin dia bisa mengampuni nyawa para Renhuang ini ketika enam Klan Dewa Kuno bertekad untuk menghancurkan Pecahan Ziwei?
Di bagian bawah, banyak orang tampak merinding, dan ketakutan memenuhi wajah mereka.
Ini benar-benar sebuah bencana yang mengerikan. Kemana pun Ye Futian melintas, tidak ada Renhuang yang mampu bertahan hidup. Seolah-olah dewa kematian telah turun ke muka bumi.
Di kejauhan, seberkas cahaya suci yang mengerikan bersinar di dalam Gunung Infinite yang menjulang tinggi ke atas langit. Sebuah aura yang mengerikan dan tak tertandingi juga muncul dan tiba-tiba menyebar ke segala arah. Di atas langit, sebuah aura pedang yang menakjubkan muncul secara tiba-tiba, jangkauannya tak terbatas dan tanpa akhir, sulit untuk diukur.
Langit yang dipenuhi oleh aura pedang itu berkumpul di atas Ye Futian. Saat ini, muncul satu sosok yang melayang di atas gunung ilahi tersebut, dan penampilannya tampak gagah. Aura yang terpancar dari tubuhnya sangat mencengangkan; dia adalah seorang kultivator di tingkat Tribulation Plane.
"Pelindung Agung!" seseorang berseru. Pada saat ini, semua kultivator di Gunung Infinite bisa merasakan munculnya secercah harapan. Pelindung Agung dari Gunung Infinite sedang berkultivasi di sini, dan dia seharusnya mampu menghentikan pergerakan Ye Futian.
Pelindung Agung telah meraih ketenaran sejak dahulu kala dan sudah menjadi seorang kultivator di tingkat Tribulation Plane selama berabad-abad; kekuatannya benar-benar tak terduga. Rumor mengatakan bahwa dia sekarang fokus untuk menghadapi Ujian Para Dewa tahap kedua. Dia pernah menjadi salah satu kultivator jenius di dunia ini, dan hanya karena dia ingin memfokuskan perhatiannya pada Ujian Para Dewa tahap kedua inilah dia memilih untuk berkultivasi tanpa henti di dalam Gunung Infinite. Kekuatannya saat ini kemungkinan besar sudah menjadi jauh lebih kuat dari sebelumnya.
Pelindung Agung tampak masih sangat muda dan memiliki wajah yang tampan. Dia adalah sang Pelindung Agung dari Gunung Infinite sekaligus murid pribadi dari sang Pemimpin Gunung.
Di atas langit, Pedang Infinite yang menghalangi langit dan matahari itu telah menciptakan area Pedang Infinite. Sebuah matriks pedang raksasa kini telah terbentuk di atas Ye Futian saat sebuah aura pedang raksasa melesat ke arahnya, menenggelamkannya dalam sesuatu yang tampak seperti sebuah sungai pedang. Sungai pedang itu tampaknya tak berujung saat menenggelamkan area ini dengan momentum yang sangat mengerikan.
Apakah serangan ini mampu melukai Ye Futian?
Sungai pedang itu menerjang ke bawah, dan langit yang dipenuhi oleh aura pedang itu dikerahkan ke bawah untuk membunuh Ye Futian. Tapi Ye Futian masih berdiri di tempatnya dengan tenang dan bermandikan hujan pedang. Aura pedang yang tak terbatas itu mendarat padanya, tetapi dia sepertinya tidak merasakan apapun, dilihat dari bagaimana dia terus berjalan ke depan.
Wajah semua orang memucat saat mereka menyaksikan pemandangan ini. Apakah tubuh fisiknya benar-benar semengerikan ini?
Pelindung Agung juga mengerutkan kening. Sosoknya melesat dan muncul jauh di atas langit dengan membawa kekuatan yang sangat mengerikan. Dia memegang Matriks Pedang Infinite yang ada di atas langit itu dengan satu tangan, lalu menunjuk ke bawah. Tiba-tiba, pedang ilahi yang tak terhitung jumlahnya langsung melesat menembus dan mencabik-cabik ruang hampa.
Semua kultivator dari Gunung Infinite mengepalkan telapak tangan masing-masing ketika mereka menyaksikan pemandangan yang menakjubkan ini. Mampukah Ye Futian menerima serangan sekuat itu?
Ye Futian mengulurkan tangannya yang menggenggam tombak perak saat dia berubah wujud menjadi seberkas cahaya dan menghilang. Dia melesat ke atas langit dan membiarkan tombak itu melancarkan serangan. Tiba-tiba, bilah-bilah pedang yang berjatuhan itu hancur berkeping-keping, dan semua orang hanya bisa melihat seberkas cahaya yang melesat melintasi langit. Pada detik berikutnya, semuanya telah berhenti.
Tombak itu menusuk kepala Pelindung Agung dari Gunung Infinite. Ketika mereka menyaksikan pemandangan yang mengerikan dan tragis ini, semua orang di Gunung Infinite tercengang dan dipenuhi oleh rasa takut. Beberapa orang dengan kultivasi yang relatif rendah bahkan mulai meratap—itu adalah suara jeritan yang dipenuhi oleh keputusasaan di dalamnya.
Pelindung Agung dari Gunung Infinite adalah seseorang yang sangat penting bagi Gunung Infinite dan sosok yang dikagumi oleh banyak orang. Namun, dia tewas terbunuh oleh satu serangan dan mengalami kematian yang mengerikan. Tidak ada satu pun dari mereka yang menyaksikan ajalnya dapat menerima kenyataan yang kejam ini.
Benarkah Ye Futian hanyalah seorang Renhuang tingkat kesembilan?
Begitu dia mengeluarkan tombaknya, Ye Futian kembali bergerak ke depan. Setiap area yang dia lewati dipenuhi dengan aura pedang yang mengerikan, dan semua orang yang menghalangi jalannya terus menerus binasa. Pada saat ini, dia telah berubah menjadi dewa kematian yang berjalan mendekati Gunung Infinite.
"Aktifkan Matriks Infinite!" Sebuah suara yang keras terdengar dari arah Gunung Infinite dan bergema di antara langit dan bumi.
Tiba-tiba, banyak gunung ilahi telah mengepung area ini, menyegelnya untuk menghentikan langkah Ye Futian sekaligus melindungi Gunung Infinite serta para kultivator yang ada di dalamnya.
Ditambah lagi, matriks pelindung ini tembus pandang, sehingga semua yang ada di dalamnya dapat dilihat dengan jelas dari luar. Ketika para kultivator itu melihat bahwa Ye Futian telah dihentikan di bagian luar, mereka merasa cukup lega. Di tengah keputusasaan ini, mereka sepertinya bisa melihat secercah harapan lagi, tetapi ketika mereka teringat akan para kultivator yang tewas terbunuh, mereka kembali merasakan kesedihan yang mendalam.
Ye Futian berdiri di tempatnya sambil mengamati gunung-gunung ilahi yang mengelilinginya. Cahaya suci mengitari area itu, dan semua gunung ilahi itu tampaknya sangat berat, memancarkan sebuah kekuatan yang mengejutkan.
Dia mengangkat tangannya dan mengacungkan tombaknya ke depan, yang memancarkan seberkas cahaya mengerikan.
"Apa yang ingin dia lakukan?" Di dalam Matriks Infinite, semua kultivator bisa melihat setiap pergerakan Ye Futian; apakah dia ingin menembus matriks itu secara paksa?
Mereka tahu betul seperti apa kekuatan yang dimiliki oleh Matriks Infinite. Jadi, bagaimana mungkin seorang kultivator tingkat Renhuang bisa menembusnya?
Mereka memusatkan perhatian mereka pada Ye Futian dan melihat sosok Ye Futian dikelilingi oleh cahaya suci, yang terus menyebar ke kejauhan. Gelombang demi gelombang cahaya suci menyapu ke berbagai arah seperti gelombang teror, dan cahaya suci yang dipancarkan dari tombak itu kini menjadi semakin mengerikan.
Akhirnya, Ye Futian bergerak dari tempatnya. Tubuhnya berubah menjadi seberkas cahaya saat dia menyerang matriks tersebut.
Tombak itu menghantam satu titik dan menghasilkan suara yang keras. Dengan menjadikan titik itu sebagai pusatnya, banyak retakan bermunculan dan terus menyebar luas.
*Boom* Diikuti dengan suara ledakan yang keras, matriks itu pun hancur, dan semua orang yang berada di dalamnya kini berhadapan dengan Ye Futian secara langsung.
Pada saat ini, tempat itu menjadi sunyi senyap. Tatapan mata yang tak terhitung jumlahnya semuanya tertuju pada Ye Futian, menyaksikan sosok yang tak tertandingi itu turun ke muka bumi, seolah-olah dia adalah seorang dewa dari langit.
Dia hanya menggunakan satu serangan untuk menembus matriks tersebut!
Hari ini, Ye Futian mendatangi Gunung Infinite, yang merupakan salah satu satu anggota Klan Dewa Kuno di Prefektur Ilahi seolah-olah dia mengunjungi sebuah wilayah yang tak berpenghuni!