Legenda Futian

Sendirian



Sendirian

1Ketika hadiahnya sesuai dengan harapan, semua kultivator kemungkinan besar akan berani mempertaruhkan nyawa mereka, terutama ketika imbalannya begitu menggiurkan sehingga itu merupakan sebuah godaan yang luar biasa.     

Hal yang perlu mereka lakukan adalah membunuh seorang Renhuang, dan mereka akan mendapatkan kesempatan untuk berkultivasi dengan peninggalan Kaisar Agung sebagai imbalannya. Jika terlalu sulit bagi mereka untuk menaklukkan Pecahan Ziwei secara keseluruhan, seharusnya bukan hal yang sulit untuk merebut kembali wilayah kekuasaan milik enam Klan Dewa Kuno di Dunia Asal.     

Adapun hadiah yang diberikan untuk membunuh para kultivator di tingkat Tribulation Plane, hadiahnya bahkan jauh lebih menggoda. Kesempatan untuk merasakan aura Kaisar Agung, Senjata Sub-divine, dan teknik-teknik kultivasi terbaik dari Klan Dewa Kuno. Godaan semacam ini akan sangat menarik, bahkan bagi para kultivator tingkat Tribulation Plane dari dunia luar.     

Membunuh Ye Futian… Ini bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan oleh kultivator biasa. Bahkan di antara mereka yang selamat dari Ujian Para Dewa, hanya segelintir orang yang berani menerima tantangan itu. Istana Pemimpin Wilayah Laut Barat sudah lama ingin membunuh Ye Futian. Hal yang sama juga berlaku bagi pasukan-pasukan terkemuka di Prefektur Ilahi, termasuk keenam Klan Dewa Kuno itu; siapa di antara mereka yang tidak ingin melihat Ye Futian mati?     

Namun untuk saat ini, Ye Futian masih hidup dan baik-baik saja. Ditambah lagi, dia menjadi semakin kuat. Dia telah menghancurkan Senjata Kekaisaran, menembus segel yang menyelimuti Pecahan Ziwei, dan memusnahkan markas dari enam Klan Dewa Kuno di Dunia Asal.     

Orang-orang di seluruh penjuru Kota Haotian tidak bisa berhenti membicarakan hal ini. Di atas langit, Pemimpin Klan Haotian mengamati kerumunan kultivator di bagian bawah, dan bayangannya itu terlihat seperti seorang dewa di atas langit, sangat gagah dan berwibawa. Dia pun melanjutkan kata-katanya, "Kali ini, ini adalah perang antara kita, Prefektur Ilahi, dan Pecahan Ziwei. Ye Futian ingin mengusir Prefektur Ilahi dan membantai para kultivator di Prefektur Ilahi sehingga dia bisa menduduki Dunia Asal secara paksa. Oleh sebab itulah, kita akan membuat para kultivator dari Pecahan Ziwei menghilang dari dunia ini untuk selamanya. Perintah pembunuhan dikeluarkan hari ini, yang akan efektif secara permanen. Setelah jalur baru dibuka, siapa pun yang bersedia dapat bersatu untuk pergi ke Dunia Asal dan memusnahkan Pecahan Ziwei."     

Perintah pembunuhan ini akhirnya telah diresmikan dan mulai diterapkan di Prefektur Ilahi.     

Adapun jumlah orang yang akan berpartisipasi di dalamnya, tidak ada seorang pun yang mengetahui jawabannya.     

Dan hal yang paling penting adalah, mulai saat ini dan seterusnya, tidak ada yang akan tahu apakah setiap kultivator yang datang ke Dunia Asal dari Prefektur Ilahi akan melaksanakan perintah pembunuhan dan memburu para kultivator di Pecahan Ziwei atau tidak. Mulai saat ini, mereka harus waspada terhadap semua kultivator yang berasal dari Prefektur Ilahi.     

Siapa pun bisa saja melancarkan serangan yang fatal terhadap mereka kapan saja.     

Berdasarkan penjelasan yang disampaikan oleh Pemimpin Klan Haotian, mulai hari ini dan seterusnya, perintah pembunuhan sudah berlaku secara resmi.     

Jika Pecahan Ziwei ingin membentuk aliansi dengan pasukan mana pun di Prefektur Ilahi, maka mereka harus selalu waspada.     

Ini adalah sebuah trik yang cukup kejam, dimana mereka memaksa Pecahan Ziwei untuk berada di sisi yang berlawanan dengan Prefektur Ilahi.     

"Ye Futian telah memimpin pasukan dari Pecahan Ziwei untuk melakukan pembantaian dengan sesuka hati mereka. Sebagai anggota dari Prefektur Ilahi, kita harus melawan kejahatan ini dan menghancurkan Pecahan Ziwei untuk selamanya, menghukum Ye Futian atas apa yang telah dia lakukan." Pada saat ini, di atas sebuah bar, seorang kultivator menyampaikan pengumuman dengan keras, suaranya bahkan menghasilkan gelombang kejut di udara.     

Itu adalah seorang kultivator dari Gunung Celestial Worthy, salah satu pasukan terkemuka di Prefektur Ilahi. Mereka adalah bagian dari aliansi yang telah berpartisipasi dalam pertempuran untuk menghancurkan Pecahan Ziwei kala itu. Mereka sudah lama menyimpan dendam terhadap Ye Futian, dan ini adalah momen yang tepat bagi mereka untuk tampil, melaksanakan perintah pembunuhan dan menggunakan kesempatan ini untuk menghukum mereka yang berkultivasi di Pecahan Ziwei.     

"Sebagai pemimpin dari Istana Pemimpin Wilayah Laut Barat, aku juga memiliki tanggung jawab untuk bertindak dan menghancurkan Pecahan Ziwei," Pemimpin Wilayah Laut Barat juga mengumumkan dengan suara keras.     

Setelah itu, para kultivator dari berbagai macam pasukan mulai menyatakan sikap mereka secara bergantian, menerima dilaksanakannya perintah pembunuhan ini dan dengan jelas menyatakan bahwa mereka akan menghancurkan Pecahan Ziwei dan membunuh Ye Futian. Selain itu, mereka semua adalah pasukan tingkat atas yang statusnya setara dengan enam Klan Dewa Kuno.     

Namun, saat para kultivator ini menyatakan sikapnya, suasana di Kota Tianyan kini menjadi sedikit mencekam, dimana semua orang kini sedang menjawab panggilan perang.     

"Hancurkan Pecahan Ziwei, bunuh Ye Futian."     

Sebuah suara bergema di dalam Kota Haotian.     

"Hancurkan Pecahan Ziwei, bunuh Ye Futian."     

"..." Suara ini muncul satu per satu, yang kemudian bergema di antara langit dan bumi, seolah-olah Kota Haotian menyatakan kesiapannya untuk melaksanakan perintah pembunuhan tersebut, yaitu menghancurkan Pecahan Ziwei dan membunuh Ye Futian!     

Suara yang mengerikan ini mampu meredam bisikan para kultivator dan suara-suara lainnya. Seolah-olah di kota kuno yang luas ini, hanya ada suara yang mengandung keinginan membunuh ini di dalamnya.     

Sudah jelas, ini bukanlah respon spontan dari para kultivator di Kota Haotian. Ini adalah hasil dari tindakan seseorang yang dengan sengaja memancing banyak orang untuk mengambil tindakan dan membakar semangat mereka.     

Pada saat ini, di arah lainnya, banyak orang tampaknya ikut terpengaruh oleh keributan ini. Mereka jadi termotivasi dan ikut meneriakkan slogan tersebut, 'hancurkan Pecahan Ziwei, bunuh Ye Futian.'     

Perintah pembunuhan telah diterapkan, dan Pecahan Ziwei kini menghadapi bahaya pembantaian yang akan dilakukan oleh para kultivator dari Prefektur Ilahi.     

Tidak lama lagi, Pecahan Ziwei akan dimusnahkan.     

Pada saat yang bersamaan, seorang kultivator yang termotivasi oleh sorak-sorai ini, melayang ke udara sambil terus meneriakkan, "Hancurkan Pecahan Ziwei, bunuh..."     

Sebelum dia bisa menyelesaikan kalimatnya, seberkas cahaya melesat di tenggorokannya, yang sama sekali tak terbayangkan, dan cahaya itu hilang dalam sekejap. Dia ingin menyelesaikan kalimatnya, tetapi dia mendapati bahwa dia tidak bisa lagi mengeluarkan suara. Seolah-olah dia tiba-tiba menyadari apa yang baru saja terjadi, kedua matanya dipenuhi dengan ketakutan yang luar biasa. Dengan tubuh gemetar, dia meletakkan tangannya ke tenggorokannya, dan ketika dia menundukkan kepalanya, dia melihat bahwa tenggorokannya sudah berlumuran darah.     

"Tidak..." Dia mampu mengeluarkan suara geraman, namun suaranya menjadi serak sehingga langsung diredam oleh sorak-sorai di sekitarnya.     

Pada saat yang bersamaan, jejak-jejak aura pedang melesat di arah lainnya layaknya sinar-sinar cahaya. Banyak orang masih bersorak dengan penuh semangat saat aura pedang itu menembus tenggorokan mereka secara langsung.     

"Lihat disana!" Pada saat ini, seseorang berseru dengan panik di suatu tempat saat dia melihat seorang kultivator yang berada tidak jauh dari sana. Dia melihat kultivator itu memegang tenggorokannya dengan kedua tangannya, tetapi darah segar menyembur keluar dan mustahil untuk menghentikannya. Kepalanya mulai miring ke satu sisi saat tenggorokannya dipotong oleh aura pedang tersebut.     

"Ada apa ini?!" Tubuh para kultivator di tempat itu tiba-tiba merinding, dan jiwa mereka berguncang. Tidak lama kemudian, hal yang sama juga menimpa lokasi lainnya di Kota Haotian, bukan hanya di satu lokasi saja.     

"Hati-hati. Seseorang sedang menyerang kita," salah satu kultivator berusaha memperingatkan, yang langsung menghentikan semua keramaian di dalam Kota Haotian dan sorak-sorai itu. Dalam sekejap, Kota Haotian menjadi sunyi senyap.     

Saat para kultivator ini mengeluarkan jiwa spiritual masing-masing, mereka melihat banyak orang memegang tenggorokan mereka dan terjatuh dengan bermandikan darah.     

Apalagi, hal itu tidak hanya terjadi di satu tempat saja, melainkan di banyak tempat sekaligus, dan beberapa lokasi bahkan saling berjauhan satu sama lain. Tampaknya ada banyak kultivator yang melancarkan serangan secara bersamaan.     

"Siapa kau? Tunjukkan dirimu!" Di atas langit, seruan peringatan bernada dingin terdengar, dan sosok yang tampak seperti Haotian Agung itu mengamati seluruh penjuru Kota Haotian. Saat tatapan matanya yang agung itu tertuju ke berbagai tempat, jiwa spiritual miliknya yang mengerikan telah menyelimuti seluruh penjuru kota.     

Namun, pelakunya tidak dapat ditemukan, seolah-olah tidak ada orang yang mencurigakan di sana.     

Akan tetapi dia bisa melihat bahwa di berbagai lokasi itu, yang bahkan saling berjauhan satu sama lain, mereka semua menjadi sasaran dari serangan-serangan yang mematikan ini dan dibantai tanpa ampun. Melihat situasi saat ini, bagaimana mungkin mereka tidak bisa menemukan pelakunya?     

Mungkinkah para penyerang ini semuanya mahir dalam menyembunyikan aura mereka?     

Semua pemimpin dari enam Klan Dewa Kuno saat ini berada di langit di atas Kota Haotian. Klan Haotian telah memanggil para kultivator dari Prefektur Ilahi kemari, namun tepat pada saat ini, seseorang berburu dan membunuh mereka di sini; bukankah hal ini sungguh memalukan?     

Aura yang mencekam kini menyelimuti seluruh penjuru Kota Haotian, dan jiwa spiritual dari kultivator-kultivator itu menyebar ke bagian dalam kota. Mereka memeriksa semua orang satu per satu, dan meyakini bahwa mereka pasti bisa menemukan pelakunya.     

"Kalian tidak perlu mencarinya lagi."     

Pada saat ini, terdengar sebuah suara dari atas langit. Kedengarannya suara itu berada sangat dekat, tetapi suara itu juga sepertinya muncul dari kejauhan. Bahkan jiwa spiritual tidak dapat mendeteksi dimana sumber suara itu berasal. Tidak lama setelah jiwa spiritual mereka mengikuti suara itu, mereka mendapati bahwa tidak ada seorang pun di tempat suara itu berasal.     

Namun suara ini bisa didengar oleh semua orang di seluruh penjuru Kota Haotian.     

"Ye Futian!" Tatapan mata Wang Xiao tiba-tiba menajam; ini adalah suara Ye Futian. Musuh bebuyutannya akhirnya muncul kembali setelah lebih dari 30 tahun lamanya, meskipun ini bukanlah kesan yang dimiliki oleh Ye Futian terhadap dirinya.     

Namun di matanya, Ye Futian adalah musuh bebuyutannya.     

"Ye Futian!"     

Orang-orang di Kota Haotian tiba-tiba terdiam. Bahkan beberapa saat yang lalu, mereka masih bersorak untuk melenyapkan Pecahan Ziwei dan memburu Ye Futian. Namun, ketika Ye Futian benar-benar muncul secara pribadi, mereka langsung terdiam dan situasi ini terasa memalukan.     

Pada hari ketika Klan Haotian meresmikan perintah pembunuhan, justru Ye Futian berani datang secara pribadi; bisa dibayangkan betapa lancangnya tindakannya ini?     

Apakah dia baru saja membunuh pria itu?     

Bagaimana caranya dia bisa melakukan hal tersebut?     

"Buddha's Celerity!" Beberapa kultivator teringat bahwa Ye Futian ahli dalam menggunakan kemampuan super Buddha. Hal ini menunjukkan bahwa Ye Futian dapat berpindah tempat dalam sekejap tanpa ada peringatan apa pun. Dia bisa muncul di tempat yang berbeda-beda untuk membunuh secepat kilat, tetapi dia langsung menghilang tanpa jejak karena dia telah diteleportasi dengan menggunakan Buddha's Celerity.     

Tindakannya ini sangat lancang. Tepat ketika enam Klan Dewa Kuno meresmikan perintah pembunuhan, Ye Futian justru tiba di Kota Haotian untuk membantai mereka.     

"Lima puluh tahun yang lalu, aku berkultivasi di Dunia Asal dan memperoleh warisan Ziwei Agung serta beberapa Kaisar Agung lainnya. Pasukan-pasukan dari Prefektur Ilahi mendambakan warisan ini dan bekerja sama untuk menyerang Akademi Heavenly Mandate. Apakah kalian tidak ingat betapa egoisnya Pemimpin Kota Tianyan kala itu? Hanya karena aku tidak ingin menyerahkan tubuh ilahi kepadanya, dia memusnahkan Akademi Heavenly Mandate dalam satu serangan, memperlakukan nyawa manusia seperti sampah. Sejak kapan nyawa para kultivator di Dunia Asal dihargai oleh Klan Dewa Kuno yang angkuh?"     

"Tiga puluh tahun yang lalu, dalam Kompetisi Armorer di Kota Tianyan, pasukan-pasukan dari Prefektur Ilahi kembali dipanggil untuk membawa Senjata Kekaisaran dan menghancurkan Pecahan Ziwei. Di bawah serangan dari Senjata Kekaisaran, kekuatan penghancur yang dihasilkannya mampu menembus Pecahan Ziwei, dan banyak orang kehilangan nyawa mereka lagi. Pada saat itu, apakah ada anggota dari Prefektur Ilahi yang peduli dengan nyawa para korban ini?"     

Suara yang bergema di seluruh penjuru Kota Haotian itu sangat dingin. Setiap kali suara itu terdengar, sumbernya seperti terus berubah dan tidak bisa ditebak dari mana asalnya.     

"Sekarang, hanya karena aku ingin membalas dendam, dengan menghancurkan markas dari enam Klan Dewa Kuno di Dunia Asal, kalian berani menuduhku dan menganggap tindakanku sebagai upaya pembunuhan terhadap orang-orang yang tak bersalah; hal ini sungguh konyol. Sekarang, kalian bahkan mengeluarkan perintah pembunuhan."     

Suara Ye Futian menyiratkan sindiran yang keras.     

Ketika suaranya terdengar, sekelompok kultivator di atas sebuah bar tiba-tiba merasakan ancaman yang mengerikan. Ekspresi mereka berubah drastis saat aura Jalur Agung terpancar dari tubuh mereka masing-masing.     

Namun, pada saat berikutnya, tubuh mereka membeku di tempat masing-masing, tidak dapat bergerak, seolah-olah mereka dibelenggu oleh ruang hampa. Pada saat berikutnya, aura pedang itu muncul kembali, dan area itu pun tercabik-cabik.     

Darah berceceran, dan para kultivator itu langsung dihancurkan dan dibunuh. Mereka adalah kultivator dari pasukan-pasukan terkemuka, dan beberapa dari mereka berada di puncak Renhuang Plane. Mereka juga telah mengancam akan membunuh Ye Futian dan menghancurkan Pecahan Ziwei beberapa saat yang lalu, tetapi dalam sekejap, tidak satu pun dari mereka yang mampu bertahan hidup.     

"Ini…"     

Tepat di hadapan semua orang, Ye Futian telah memulai pembantaian seorang diri.     

*Boom* Keenam pemimpin klan, termasuk Pemimpin Klan Haotian di dalamnya, mengeluarkan tekanan yang mengerikan secara bersamaan, menyebar luas hingga akhirnya melingkupi seluruh penjuru kota.     

"Karena kau sudah berada di sini, kenapa kau masih repot-repot bersembunyi?" ujar Pemimpin Klan Haotian dengan nada dingin.     

Begitu dia berbicara, satu sosok tiba-tiba muncul di langit di atas Kota Haotian, seolah-olah dia muncul begitu saja di sana. Pria itu mengenakan pakaian serba putih, yang jauh lebih putih dari salju, dan temperamennya sangatlah menakjubkan.     

Itu adalah Ye Futian.     

"Perintah pembunuhan kalian mengatakan: 'hancurkan Ziwei, bunuh Ye Futian!'" Dia mengatakan hal ini dengan nada acuh tak acuh saat tatapan matanya mengamati semua kultivator di bagian bawah. Kemudian dia melanjutkan kata-katanya, "Aku sudah datang kemari. Siapapun yang ingin menghancurkan Pecahan Ziwei dan membunuhku, tunjukkan diri kalian dan majulah!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.