Legenda Futian

Balas Dendam



Balas Dendam

1Berbagai macam pasukan terkemuka dari Prefektur Ilahi telah tiba di Dunia Asal sejak beberapa dekade yang lalu. Mulai dari Sembilan Dunia Jalur Supremasi, mereka mulai memperluas jangkauan wilayah mereka. Mereka semua sudah memiliki wilayah mereka masing-masing.     

Sebagai kumpulan pasukan paling kuat dari Prefektur Ilahi, Klan Dewa Kuno tentu saja telah melakukan hal yang sama.     

Sebagai salah satu anggota Klan Dewa Kuno paling kuat di Prefektur Ilahi, Kota Tianyan juga menguasai sebuah wilayah yang luas di Dunia Asal.     

Wilayah ini disebut sebagai Pecahan Tianyan oleh Kota Tianyan.     

Tidak perlu dijelaskan lagi bahwa, sebagai tempat suci nomor satu bagi para Armorer di Prefektur Ilahi, Kota Tianyan sangat luar biasa dalam beberapa aspek. Pecahan Tianyan pernah melayang jauh di Dunia Asal. Tempat itu dikelilingi oleh arus yang membawa kekuatan penghancur di dalamnya.     

Namun, para kultivator dari Kota Tianyan mendapati bahwa ada kandungan mineral bintang di dalam pecahan ini. Sedangkan jauh di dalam wilayah ini, yang tersembunyi di antara arus kekuatan itu, mereka menemukan sebuah reruntuhan di sana. Dengan kekuatan yang dimiliki oleh Kota Tianyan, mereka mampu menguasai dan menata ulang wilayah tersebut, sehingga membentuk Pecahan Tianyan seperti saat ini.     

Selama beberapa dekade terakhir, Kota Tianyan telah menghabiskan sumber daya dalam jumlah besar untuk menata ulang Pecahan Tianyan. Mereka berhasil mengubah area tandus ini menjadi sebuah wilayah yang makmur.     

Untuk mencegah agar Pecahan Tianyan tidak diserang oleh pasukan asing, Kota Tianyan telah membuat sebuah matriks yang kuat di luar Pecahan Tianyan yang menyegel wilayah ini dari dunia luar. Hanya anggota inti dari Kota Tianyan yang bisa membuka matriks ini dan keluar-masuk dengan bebas.     

Selain itu, ada banyak kultivator yang menghuni benua utamanya, yaitu Benua Tianyan dari Pecahan Tianyan. Mereka semua adalah kultivator yang bermigrasi dari Kota Tianyan, dimana sebagian besar dari mereka adalah para Armorer.     

Selama beberapa dekade terakhir, mereka telah mengubah Benua Tianyan menjadi sebuah kota emas. Cahaya suci berwarna emas menyelimuti seluruh penjuru Benua Tianyan. Tentu saja, luas permukaan benua itu tidak terlalu besar. Tempat itu bahkan lebih kecil dari sebuah kota kecil di Prefektur Ilahi.     

Namun, ada juga beberapa benua kuno di sekitarnya yang mengandung kandungan mineral di dalamnya. Kandungan ini telah terbentuk secara alami dan dapat memperbanyak diri tanpa ada habisnya. Oleh karena itu, anggota dari Kota Tianyan begitu berambisi untuk menguasai wilayah ini dan mengambil kandungan mineral ini. Mereka menggunakan mineral yang mereka gali untuk pembangunan Benua Tianyan serta membawanya ke Kota Tianyan melalui jalur spasial yang mereka miliki.     

Kota Tianyan menganggap Pecahan Tianyan sebagai hal yang sangat penting bagi mereka. Kandungan mineral ini adalah bahan penempaan yang langka dan sangat berharga. Sementara pasukan lain sibuk memperebutkan warisan para Kaisar Agung kuno, Kota Tianyan justru memusatkan perhatian mereka pada tempat ini.     

Saat ini, banyak kultivator telah memenuhi Benua Tianyan.     

Pada saat yang bersamaan, sekelompok kultivator telah tiba di luar Pecahan Tianyan. Pemimpin kelompok itu adalah Ye Futian.     

Ye Futian dan kelompoknya memandang ke depan. Mereka samar-samar bisa melihat sebuah tirai cahaya di sana. Rupanya ada matriks raksasa yang menyelimuti seluruh penjuru Pecahan Tianyan, menyembunyikan keberadaannya dari orang asing. Tempat ini ternyata disembunyikan di dalam matriks. Selain itu, arus kekuatan di sekitarnya tampak bergejolak. Oleh karena itu, tempat ini sulit untuk ditemukan.     

"Kita telah melewati perjalanan yang melelahkan untuk sampai di sini!" Kaisar Xi berseru. Butuh waktu cukup lama bagi mereka untuk menemukan tempat ini, bahkan dengan petunjuk yang diberikan oleh Istana Kekaisaran Barat. Tanpa adanya petunjuk itu, pasti akan semakin sulit bagi mereka untuk bisa sampai di sini.     

Kota Tianyan sangat mahir dalam menyembunyikan tempat ini. Semakin dalam mereka menyembunyikannya, maka hal ini semakin menunjukkan bahwa mereka sangat mementingkan tempat ini. Kantor Pemimpin Kota Tianyan berambisi untuk menguasai wilayah ini sebagai milik mereka. Mereka ingin memiliki kendali mutlak atas wilayah ini dan tidak ingin orang lain menguasainya.     

Namun mulai detik ini, tempat ini akan menjadi milik Ye Futian dan kelompoknya.     

"Matriks itu sangat kokoh, namun aku akan mencoba menembusnya," Si Buta Tie mengajukan saran. Kemudian, dia mengambil satu langkah ke depan, dan dalam sekejap, bayangan raksasa dari seorang dewa muncul di atas langit. Sosok itu memegang sebuah palu ilahi di tangannya dan penampilannya tampak mengintimidasi.     

Bayangan dewa itu mengayunkan palunya ke bawah dan langsung menghantam tirai cahaya tersebut. Matriks itu bergetar hebat saat banyak retakan muncul di permukaanya. Namun, matriks tersebut belum berhasil dihancurkan.     

Si Buta Tie tidak berhenti menyerang dan bayangan dewa itu kembali mengayunkan palunya ke bawah.     

Ketika Si Buta Tie melancarkan serangannya, seluruh penjuru Benua Tianyan berguncang untuk beberapa saat. Hal ini membuat semua orang yang ada di benua tersebut memandang ke arah langit dengan hati berdebar.     

'Ada apa ini?' seseorang bertanya-tanya.     

Tampaknya ada seseorang yang menyerang matriks pertahanan milik Pecahan Tianyan dari luar.     

*Boom* Suara keras lainnya bergema di udara dan membuat jantung semua orang berdegup kencang.     

Seseorang sedang menyerang Pecahan Tianyan! Sudah jelas, mereka menyadari apa yang sedang terjadi. Banyak kultivator naik ke atas langit satu per satu. Sebuah aura yang mengerikan terpancar dari salah satu istana yang ada di Benua Tianyan. Itu adalah aura dari seorang kultivator di tingkat Tribulation Plane.     

Kultivator itu melesat ke depan sambil memandang ke atas langit. Suara keras itu kembali terdengar, dan matriks itu pun hancur berkeping-keping. Pada saat ini, beberapa sosok muncul jauh di atas langit.     

Jiwa spiritual milik kultivator tingkat Tribulation Plane itu menyebar dan melingkupi seluruh tempat dalam sekejap.     

Begitu dia melangkah ke depan, sosoknya muncul di atas Benua Tianyan. Dia mengayunkan tangannya, dan sebuah aura yang mengerikan dikeluarkan dalam sekejap. Cahaya suci berwarna emas menerangi area yang luas. Sementara itu di atas langit, muncul sebuah pola yang unik di sana. Pola itu mirip dengan sebuah matriks dan bisa menghanguskan segalanya.     

Ini adalah Gulungan Kecil Penempa Langit. Di masa lalu, Tianyan Agung menciptakan Heaven Tempering Divine Method dan menempa sebuah Senjata Kekaisaran yang disebut sebagai Gulungan Penempa Langit. Keturunannya di Kota Tianyan meniru ciptaannya itu dan membuat Gulungan Kecil Penempa Langit ini. Itu adalah Senjata Sub-divine di Tribulation Plane tingkat kedua dengan membawa kekuatan yang mengerikan di dalamnya.     

Namun, saat Gulungan Kecil Penempa Langit itu membentang di atas langit, satu sosok langsung mengabaikan jarak yang begitu jauh dan muncul di dalam Benua Tianyan. Dia langsung memasuki wilayah inti dari benua ini. Di sana, seberkas cahaya spasial menembus langit dan menghubungkan benua ini dengan tempat lain.     

Ini adalah jalur yang menghubungkan Benua Tianyan dengan Kota Tianyan.      

Ye Futian memandang jalur itu, dan dalam sekejap, ruang hampa terdistorsi saat sebuah badai spasial terbentuk di sana. Ye Futian mengayunkan tangannya, dan jalur itu pun dihancurkan dalam sekejap.     

Langkah pertama yang dia lakukan adalah memutus koneksi antara Kota Tianyan dan tempat ini.     

Kultivator tingkat Tribulation Plane yang berada di udara itu berbalik dengan cepat. Ekspresinya berubah menjadi sangat buruk ketika dia melihat bahwa jalur itu telah dihancurkan. Dia menatap tajam ke arah sosok berjubah putih dan berambut abu-abu itu, lalu berteriak, "Ye Futian!"     

Bagaimana mungkin dia tidak mengenali Ye Futian? Hanya ada beberapa orang di Prefektur Ilahi yang tidak mengetahui tentang keberadaannya.     

Dia berbalik dan memandang ke arah langit. Ada lima kultivator yang berdiri di sana. Tanpa terkecuali, mereka semua adalah kultivato di Tribulation Plane, sama seperti dirinya.     

Wajahnya berubah menjadi pucat. Bagaimana mungkin jajaran anggota Ye Futian bisa menjadi sekuat ini?     

Apakah Pecahan Ziwei kini memiliki kemampuan yang mumpuni untuk mengirimkan jajaran anggota semengerikan itu?     

*Boom* Gulungan Kecil Penempa Langit membesar dan menghalangi matahari. Gulungan itu menyelimuti area yang luas, dan melingkupi Benua Tianyan di dalamnya. Cahaya suci dari gulungan tersebut mengalir ke arah lima kultivator itu. Pada saat yang bersamaan, kultivator dari Benua Tianyan itu menerjang ke atas langit saat cahaya suci terpancar dari tubuhnya ke Gulungan Kecil Penempa Langit.     

Sebuah pusaran yang mengancam kini telah terbentuk di atas langit, berniat melahap segala sesuatu di sekitarnya.     

*Boom*     

"Tidak!" Suara jeritan yang menyedihkan tiba-tiba bergema di udara.     

Kekuatan Gulungan Kecil Penempa Langit terlalu mengerikan. Banyak kultivator di Benua Tianyan tidak dapat menahan kekuatannya dan langsung meleleh. Mereka berteriak saat mereka tewas terbunuh. Teknik ini bahkan akan melelehkan rekan dari sang pengguna.     

*Whoosh* Sosok Ye Futian kini muncul tepat di bawah Gulungan Kecil Penempa Langit. Badai penghancur dan cahaya bencana itu berusaha menyelimuti tubuhnya, berniat untuk melelehkannya. Namun, tubuh Ye Futian saat ini tidak bisa dihancurkan dan tidak terkena dampak apa pun.     

Hal ini membuat ekspresi kultivator tingkat Tribulation Plane dari Kota Tianyan itu menjadi semakin buruk. Dia merasa putus asa. Ye Futian bahkan lebih mengerikan daripada lima kultivator tingkat Tribulation Plane yang datang bersamanya itu.     

Dia sama sekali tidak memiliki harapan untuk menang dalam pertarungan ini. Apalagi, jalur yang terhubung ke Kota Tianyan itu telah dihancurkan. Dia tidak punya cara untuk memanggil bala bantuan, dan hanya kematian yang menantinya.     

…     

Di sisi lain, banyak sosok melesat ke atas langit di atas Kantor Pemimpin Kota Tianyan di Prefektur Ilahi.     

Seluruh penjuru Kantor Pemimpin Kota kini sedang dilanda kekacauan. Di bagian inti dari Kantor Pemimpin Kota, sebuah badai spasial sedang mengamuk di sana. Jalur spasial yang terhubung dengan Dunia Asal kini telah dihancurkan, sehingga menyebabkan ruang hampa terdistorsi dan menjadi kacau.     

*Boom* Sebuah aura yang mengejutkan menyebar di atas langit dan menyelimuti Kantor Pemimpin Kota. Aura itu bahkan telah melingkupi Kota Tianyan secara keseluruhan.     

Pemimpin Kota Tianyan melayang ke langit di atas Kantor Pemimpin Kota. Semua kultivator mengarahkan pandangan mereka padanya saat hati mereka berdebar kencang. Mereka sadar bahwa markas mereka di Dunia Asal telah diserang.     

Namun, siapakah pelakunya?     

"Pemimpin Kota, apa yang telah terjadi?" seorang kultivator di Kantor Pemimpin Kota bertanya dengan bingung. Mereka belum bisa memahami apa yang sedang terjadi saat ini.     

"Wang Yu telah binasa," Pemimpin Kota Tianyan mengumumkan. Kata-katanya itu membuat para kultivator menjadi sangat gelisah.     

Wang Yu adalah adik dari Pemimpin Kota Tianyan. Dia memiliki status yang tinggi dan kultivasi yang kuat. Dia ditugaskan untuk pergi ke Dunia Asal dan menjaga markas mereka di Benua Tianyan sambil mengirimkan kandungan mineral ke Kota Tianyan. Status dan kemampuan Wang Yu sudah tidak perlu dipertanyakan lagi.     

Namun, Pemimpin Kota Tianyan baru saja mengumumkan bahwa adiknya kini telah binasa.     

Wang Yu telah tewas terbunuh di Dunia Asal.     

"Siapa pelakunya?" seseorang bertanya. Siapa yang berani bertindak selancang itu?     

Apakah seseorang dari Dunia Kegelapan atau Dunia Empty Divine yang melakukannya?     

"Dia dibunuh oleh Ye Futian dari Pecahan Ziwei!" ujar Pemimpin Kota Tianyan. Nada bicaranya terdengar sedingin es, dan keinginan membunuhnya langsung memenuhi langit.     

Nama yang sudah tidak asing lagi ini membuat Kantor Pemimpin Kota Tianyan terdiam sejenak.     

Pelakunya adalah Ye Futian dari Pecahan Ziwei!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.