Legenda Futian

Tahun 10.128 Dari Kalender Prefektur Ilahi



Tahun 10.128 Dari Kalender Prefektur Ilahi

1Pada tahun 10.128 dari Kalender Prefektur Ilahi, 28 tahun telah berlalu sejak pertempuran di luar Pecahan Ziwei terjadi.     

Selama 28 tahun terakhir, pasukan-pasukan dari Prefektur Ilahi perlahan-lahan mulai melupakan perang yang terjadi di Pecahan Ziwei kala itu. Waktu bisa memudarkan banyak hal, terutama dalam kondisi dimana Pecahan Ziwei disegel. Dengan adanya Gulungan Penempa Langit, mereka yang berada di Prefektur Ilahi memiliki kesan bahwa hanya masalah waktu sebelum Pecahan Ziwei berubah menjadi dunia api neraka, dan tidak ada gunanya bagi mereka untuk memberikan perhatian lebih pada masalah ini.     

Di sisi lain, semua pasukan di Prefektur Ilahi telah mengalami peristiwa besar secara bergantian, jadi siapa yang akan peduli pada nasib dari Pecahan Ziwei?     

Bahkan Kota Tianyan perlahan-lahan melupakannya. Mungkin hanya Wang Xiao yang masih mengingatnya dari waktu ke waktu. Dia berpikir bahwa Ye Futian mungkin akan mengorbankan nyawanya sendiri sebagai konsekuensi untuk menangkis kekuatan penghancur dari Gulungan Penempa Langit. Dalam beberapa tahun ke depan, segala sesuatunya akan dihancurkan oleh kobaran api.     

Ketika hari itu tiba, dia bisa mengambil kembali Gulungan Penempa Langit.     

Ketika semua orang mulai melupakan tentang Pecahan Ziwei, langit berbintang di dalamnya telah mengalami perubahan besar.     

Pada saat ini, di area terlarang dari langit berbintang, ada banyak kultivator yang berkumpul di sana, termasuk Lord Chen dan yang lainnya, dimana mereka sedang menyaksikan perubahan yang terjadi di hadapan mereka.     

Sama seperti sebelumnya, Lord Chen dan yang lainnya sesekali akan datang berkunjung. Dua tahun lalu, mereka mendapati bahwa langit berbintang ini sedikit berbeda dari sebelumnya.     

Lord Chen dan kelompoknya berdiri di antara langit berbintang sambil memandangi langit yang penuh bintang di sana. Saat ini Ye Futian semakin menyerupai pohon ilahi bintang, dan semua bintang di atas langit tampak seperti buah yang tumbuh di pohon tersebut. Saat ini, langit penuh bintang itu sedang melahap kobaran api penghancur dari Gulungan Penempa Langit dan membawanya kembali ke dalam bintang-bintang.     

Selain itu, bintang-bintang di atas langit itu tampaknya telah beresonansi dengan aura dari semua Jalur Agung di dunia ini, sehingga membuat cahaya bintang itu bersinar semakin terang. Samar-samar, cahaya bintang itu mampu melampaui cahaya penghancur yang dikeluarkan oleh Gulungan Penempa Langit.     

Pada saat yang bersamaan, langit yang penuh dengan cahaya bintang itu bahkan mulai mengalir berlawanan arah, memberi energi pada tubuh ilahi milik Ye Futian dan membuat sekujur tubuhnya bersinar terang, seperti tubuh ilahi bintang yang sesungguhnya. Di dalam tubuhnya yang buram itu, dunia langit berbintang ini samar-samar bisa dilihat di sana.     

"Pemimpin Istana pasti masih berada di sana, dan dia sedang berkultivasi serta menjadi semakin kuat." Ekspresi Lord Chen tampak serius saat dia menatap sosok Ye Futian di langit berbintang di depannya. Saat ini, langit tampak bersinar terang, seperti dunia galaksi. Galaksi ini didominasi oleh pohon ilahi bintang itu, dan bahkan dia ikut terkejut oleh pemandangan yang menakjubkan itu.     

"Mmm." Murong Yu mengangguk setuju. "Tempat ini memang sangat cocok untuk berkultivasi. Pemimpin Istana memang jenius, sosok berbakat yang dipilih oleh langit. Apakah ada sosok yang bisa dibandingkan dengannya di Prefektur Ilahi?"     

"Mungkinkah pertempuran ini sebenarnya adalah sebuah berkah yang terselubung bagi Pemimpin Istana?"     

Setelah menunggu selama 28 tahun, banyak orang merasa kecewa, takut, dan bahkan putus asa. Mereka sering datang kemari untuk mengunjungi Ye Futian karena mereka khawatir itu akan menjadi momen terakhir bagi mereka dan mereka tidak akan pernah bisa menemuinya lagi.     

Namun, dua tahun lalu, kekhawatiran ini perlahan-lahan memudar karena mereka mulai kembali mendapatkan kepercayaan diri.     

Terutama baru-baru ini, ketika situasi ini menjadi semakin jelas. Ye Futian pasti telah mempertahankan jiwa spiritualnya. Dia tidak pernah menghilang, dan dia selalu berada di sana, menjaga Pecahan Ziwei. Terlebih lagi, dalam proses menjaga mereka agar tetap aman, dia juga mencari cara untuk mengakhiri masalah ini. Sekarang, Ye Futian tampaknya telah menemukan sebuah solusi untuk menerobos kekuatan dari Gulungan Penempa Langit.     

Mungkin, ada kemungkinan bahwa dia bisa melakukan hal tersebut.     

"Apakah Guru akan segera kembali?" Ling Kecil bergumam di belakangnya. Secercah harapan kini muncul di dalam hati mereka. Mereka sudah lama menantikan datangnya hari ini; 28 tahun lamanya mereka telah menunggu momen ini.     

Bahkan ketika dia pergi untuk berkultivasi di Western Heaven, jangka waktunya tidak selama ini.     

"Mungkin dia bisa kembali kapan saja. Sekarang, kita harus menunggu dengan sabar." Lord Chen berkata, "Namun, hal yang aneh adalah, istri Pemimpin Istana tampaknya juga mengalami hal yang sama dengan Pemimpin Istana; kekuatan telekinesisnya telah menyatu dengan bintang-bintang di atas langit. Kita tidak tahu apa yang sedang dia alami dengan Pemimpin Istana."     

"Mungkin mereka sedang berkultivasi bersama-sama," ujar Murong Yu.     

Sekarang, semua orang mulai menantikan kembalinya sang Pemimpin Istana.     

28 tahun yang lalu, Pemimpin Istana mampu mengalahkan Wang Xiao dengan satu serangan. Pada Tribulation Plane tingkat pertama, hampir tidak mungkin baginya untuk menemukan lawan yang sepadan untuknya. Sekuat apakah Pemimpin Istana jika dia selamat dari Ujian Para Dewa?     

"Sebaiknya kita kembali terlebih dahulu dan jangan mengganggu kultivasi Pemimpin Istana untuk sementara waktu," ujar Lord Chen. Saat ini, mereka merasa sedikit lega karena mereka tidak perlu lagi mengkhawatirkan keselamatan Ye Futian.     

"Baiklah." Semua orang mengangguk setuju dan mulai pergi satu per satu.     

Sekarang, mereka hanya perlu menunggu kembalinya Ye Futian dengan sabar.     

Setelah kelompok itu pergi, bintang-bintang kembali melahap api ilahi dari Gulungan Penempa Langit setiap harinya. Seolah-olah proses itu tidak akan pernah berakhir.     

Seiring berjalannya waktu, hari demi hari, bintang-bintang di atas langit memancarkan cahaya bintang, yang terlihat seperti dedaunan di dahan-dahan pohon dedalu, menyebar ke area yang luas, hingga mencapai ke setiap sudut. Mereka bahkan mulai mencapai bagian dalam dari Gulungan Penempa Langit, menembusnya dan terus-menerus mengikis Senjata Kekaisaran itu.     

Senjata Kekaisaran mengandung roh di dalamnya, dan Gulungan Penempa Langit tampaknya memberikan perlawanan, dimana gulungan itu malah mengeluarkan kobaran api ilahi yang lebih mengerikan, mencoba untuk menghanguskan kekuatan bintang-bintang itu. Namun, kekuatan Jalur Agung itu tampaknya tidak bisa dihancurkan dan abadi. Serangan itu terus berusaha menerobos dan bertarung melawan kobaran api ilahi, bahkan membalikkan dampaknya dan melahap kobaran api itu sebagai gantinya.     

*Whoosh* Perlahan-lahan, seberkas cahaya suci yang menyilaukan muncul di atas Gulungan Penempa Langit, membanjiri area yang luas itu. Pada saat ini, di dalam Pecahan Ziwei, semua kultivator memandang ke arah langit seolah-olah mereka juga bisa merasakan kekuatan penghancur tingkat tinggi itu. Seolah-olah Senjata Kekaisaran itu sedang mengamuk.     

Pada saat yang bersamaan, Wang Xiao juga merasakan hal yang sama di Prefektur Ilahi, seolah-olah Gulungan Penempa Langit itu sedang mengamuk.     

*Boom* Saat ini, sepertinya ada hujan meteor di atas Gulungan Penempa Langit, yang mencoba membakar bintang-bintang di atas langit, dan lautan api tampak menyelimuti wilayah perbatasan dari Pecahan Ziwei, terlihat sangat mengerikan. Semua kultivator di Pecahan Ziwei tampak ketakutan, dan wajah mereka dipenuhi oleh keterkejutan. Banyak orang bisa merasakan ketakutan yang datang dari dalam diri mereka.     

Apa sebenarnya yang sedang terjadi?     

Senjata Kekaisaran itu mengamuk, seolah-olah ada kekuatan kaisar yang hendak turun ke muka bumi.     

Seluruh bagian dari Pecahan Ziwei seperti hendak dihanguskan. Sementara itu di atas langit, muncul satu sosok yang menakjubkan di dekat Gulungan Penempa Langit; itu adalah sosok dari Tianyan Agung yang memancarkan keagungan. Kekuatannya bahkan mampu mengguncang langit. Rasanya seolah-olah aura sang Kaisar Agung telah dibangunkan. Ini adalah roh yang terkandung di dalam Senjata Kekaisaran, dan roh itu telah tersulut amarah.     

Hal ini dikarenakan ada sebuah kekuatan yang hendak melahap Senjata Kekaisaran dan roh itu di dalamnya.     

"Tidak..." Di dalam Istana Kekaisaran Ziwei, Lord Chen dan yang lainnya mendongak ke arah langit saat ekspresi mereka pun berubah. Langit berbintang tampaknya telah berubah karena telah memprovokasi aura Tianyan Agung sehingga sang Kaisar Agung telah mewujudkan diri dan mengerahkan kobaran api ilahi untuk menghancurkan dunia.     

Apakah Ye Futian mampu menghadapinya?     

Mereka tidak lagi setenang sebelumnya. Pada saat ini, mereka merasa sangat gelisah.     

Pada saat yang bersamaan, semua bintang yang ada di langit berbintang bersinar semakin terang. Ye Futian telah berubah menjadi pohon ilahi bintang, dan cahaya suci yang sangat menakjubkan terpancar darinya. Tiba-tiba, kedua matanya terbuka, dan bintang-bintang di atas langit bergabung menjadi satu tubuh, dan kini dia telah menjelma sebagai penguasa dari langit berbintang ini.     

*Whoosh* Diikuti dengan pancaran cahaya bintang, muncul satu bayangan raksasa yang menyelimuti sosok Ye Futian, seolah-olah apa yang terkandung di dalam pohon ilahi bintang ini adalah adalah sosok dari Ziwei Agung itu sendiri.     

Ketika sosok ini muncul, semua orang di Pecahan Ziwei juga melihatnya; mereka semua dibuat takjub oleh pemandangan ini.     

"Ziwei Agung telah turun ke dunia ini, sang Kaisar Agung telah menampakkan dirinya!" Beberapa orang bahkan menyembah ke arah langit. Aura milik Ziwei Agung tampaknya telah dibangunkan seutuhnya saat ini.     

Di atas langit, dua Kaisar Agung itu sedang berhadapan satu sama lain, Ini tampaknya telah menjadi pertarungan antar Kaisar Agung.     

Ziwei Agung tampak bermandikan cahaya bintang saat cahaya dari semua bintang di atas langit menyatu dengan tubuhnya. Tiba-tiba, kekuatan pembunuh tingkat tinggi menyebar dan langsung melesat ke atas langit. Keinginan membunuh itu sangat menakutkan, karena itu adalah keinginan membunuh para kaisar dan raja. Dalam sekejap, tubuh para kultivator di seluruh penjuru Pecahan Ziwei gemetar. Jiwa spiritual mereka ditekan ketika monster iblis yang tak terhitung jumlahnya bersujud di permukaan tanah, tidak berani mengangkat kepala mereka.     

Sementara itu di atas Gulungan Penempa Langit, muncul seberkas cahaya penghancur yang tak tertandingi, dan kemudian menyatu dengan bayangan dari Tianyan Agung. Dua Kaisar Agung itu sedang bertarung di udara.     

*Whoosh* Cahaya penghancur datang dari udara dan menembus langit. Pada saat yang bersamaan, muncul sebilah pedang ilahi di tubuh Ziwei Agung, dengan membawa aura pembunuh yang tak tertandingi di dalamnya dan melesat melawan momentum. Pedang ilahi berwarna ungu ini berubah menjadi seberkas cahaya penghancur berwarna ungu saat kobaran api emas dan cahaya suci berwarna putih serta ungu itu bertabrakan di udara. Dalam sekejap, sebuah badai penghancur telah terbentuk, dan seluruh penjuru Pecahan Ziwei berguncang.     

Cahaya suci berwarna ungu itu langsung menembus sinar cahaya emas yang berapi-api itu, lalu menembus bayangan Tianyan Agung tanpa henti. Serangan itu terus melesat ke atas dan menembus Gulungan Penempa Langit, meninggalkan sebuah lubang raksasa di dalamnya; Senjata Kekaisaran itu berhasil dihancurkan.     

Cahaya suci yang menyilaukan itu membuat semua orang di dalam Pecahan Ziwei memejamkan mata mereka, dan mereka bahkan tidak berani mengintip. Setelah beberapa lama, mereka akhirnya membuka mata masing-masing dan memandang ke arah langit. Saat cahaya penghancur yang mengerikan itu berangsur-angsur menghilang, semuanya kembali seperti sedia kala. Di atas langit yang tak berbatas itu, bayangan yang telah melayang di atas mereka selama 28 tahun terakhir itu telah menghilang. Ancaman kehancuran yang selama ini menggantung di atas kepala semua orang kini telah menghilang dalam sekejap.     

Di dalam Istana Kekaisaran Ziwei, semua orang mendongak untuk memandang ke atas langit. Ketika mereka melihat bahwa langit telah kembali normal, ada senyuman yang sangat cerah di mata semua orang. Bayangan yang telah terkubur di hati semua orang selama 28 tahun terakhir akhirnya menghilang.     

Ye Futian berhasil membangunkan aura milik Ziwei Agung. Sang Kaisar Agung telah mewujudkan diri untuk menghancurkan bayangan Tianyan Agung dan Senjata Kekaisaran.     

Akhirnya mereka keluar sebagai pemenangnya!     

"Ayo kita pergi!" Lord Chen dan yang lainnya melayang ke atas langit dan bergerak semakin tinggi. Setelah beberapa lama, mereka akhirnya tiba di tempat yang berada jauh di atas langit, tempat dimana sisa-sisa kekuatan penghancur itu berada.     

Tatapan mata mereka menyiratkan bahwa mereka sedang mencari sesuatu.     

Pada saat ini, dua sosok tampak melayang turun dari atas langit. Pria itu mengenakan pakaian serba putih. Dia memiliki rambut berwarna abu-abu, dan wajahnya sangat tampan. Sedangkan wanita di sebelahnya memiliki wajah yang tampak seperti Dewi Jiutian. Mereka berdiri berdampingan sambil bergandengan tangan dan muncul di hadapan semua orang.     

Terlebih lagi, temperamen mereka tampaknya kembali mengalami perubahan.     

Pada saat ini, kedua mata Ye Futian akhirnya terbuka. Cahaya bintang tampak berkilauan dan menghalangi pandangan mata semua orang. Lord Chen menyaksikan kembalinya dua sosok ini dengan senyuman cerah di wajahnya. Sudah lama mereka tidak tertawa dengan bebas seperti ini.     

Gu Donglu, Zhuge Mingyue, Xiao Muyu, Dou Zhao, Fang Cun, Si Buta Tie, dan yang lainnya juga hadir di sana. Mereka semua juga tersenyum cerah saat menyaksikan pemandangan ini.     

Setelah 28 tahun, akhirnya mereka kembali!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.