Legenda Futian

Gulungan Penempa Langit



Gulungan Penempa Langit

3Tatapan mata Wang Xiao masih terpaku pada Pecahan Ziwei di bagian bawah. Di dalam sepasang mata itu, api ilahi tampak berkobar saat dia sedikit mengangkat tangannya. Seolah-olah dia tidak bisa menahan keinginan untuk melanjutkan pertarungan. Tetapi pada saat yang bersamaan, bintang-bintang di atas langit bersinar terang saat cahaya pedang yang menyilaukan menembus langit.     

Ini akan menjadi sebuah pertarungan yang tidak akan dimenangkan oleh siapa pun. Jika Wang Xiao ingin menerobos masuk ke dalam Pecahan Ziwei, dia mungkin akan dibunuh oleh Ye Futian dalam prosesnya.     

Tapi mungkin Wang Xiao mampu menembus pertahanan mereka dan menyerang Pecahan Ziwei untuk menaklukkannya, namun apa konsekuensi yang menantinya? Tidak ada seorang pun yang mengetahui jawabannya.     

"Wang Xiao."     

Sama seperti semua orang dari Prefektur Ilahi yang membujuk Wang Xiao untuk mengambil tindakan, Pemimpin Kota Tianyan juga memanggilnya. Pada saat itu juga, lengan Wang Xiao berhenti di udara, dan dia memandang ke arah Pemimpin Kota Tianyan.     

Kemudian, Pemimpin Kota Tianyan berkata, "Dengan menggunakan aura sang Kaisar Agung, Pecahan Ziwei akan kita segel. Jika Ye Futian tidak ingin menebus kesalahannya, maka Pecahan Ziwei akan menentukan nasibnya sendiri."     

Wang Xiao memahami apa yang dimaksud oleh Pemimpin Kota Tianyan. Keluarga Wang dari Kota Tianyan adalah keturunan utama dari Tianyan Agung. Di antara anggota Klan Dewa Kuno, mereka memiliki lebih dari satu Senjata Kekaisaran.     

Sebelumnya, para kultivator dari Kota Tianyan berharap agar Kota Tianyan segera mengambil tindakan, membawa Senjata Kekaisaran bersama mereka, dan menyegel Pecahan Ziwei karena mereka tahu bahwa Kantor Pemimpin Kota memiliki Senjata Kekaisaran yang mampu menyegel segalanya.     

Namun, jika Pecahan Ziwei disegel, mereka tidak akan bisa mengalahkan Ye Futian, dan mereka mungkin tidak akan bisa mendapatkan harta karun ilahi yang dia miliki. Selain itu, hal tersebut dapat menyebabkan Pecahan Ziwei melemah dan pada akhirnya akan hancur. Tindakan itu mungkin akan menuai kritik dari semua pihak karena bahkan Puteri Donghuang telah memperingatkan mereka untuk tidak mengambil tindakan ekstrem seperti itu.     

"Menyegel Pecahan Ziwei!"     

Ketika pasukan-pasukan terkemuka dari Prefektur Ilahi ini mendengar kata-kata Pemimpin Kota Tianyan, mereka langsung mengetahui perintah apa yang dia sampaikan pada Wang Xiao. Banyak orang merasa sedikit kecewa. Tentu saja, mereka mengharapkan agar mereka bisa menghancurkan Pecahan Ziwei seutuhnya.     

Mereka ingin memasuki Pecahan Ziwei, menangkap Ye Futian, mengambil harta karun ilahi miliknya, menguasai Pecahan Ziwei serta langit berbintang di dalamnya.     

Namun jika Pecahan Ziwei hendak disegel dari luar, maka semua itu hanya menjadi angan-angan belaka, dan tidak ada satu pun hal yang mereka inginkan akan menjadi kenyataan.     

Tentu saja, muncul sebuah pertanyaan di dalam benak mereka, bagaimana cara Pemimpin Kota Tianyan dalam melakukan hal ini?     

Jika ingin melakukan penyegelan, mereka harus meninggalkan Senjata Kekaisaran di Pecahan Ziwei dan tidak akan bisa mengambilnya. Kalau tidak, bagaimana mereka bisa menyegel seluruh penjuru Pecahan Ziwei jika Senjata Kekaisaran tidak ada di sana?     

Apakah Kota Tianyan bersedia mengorbankan Senjata Kekaisaran untuk melakukan hal tersebut?     

Tetapi segala sesuatunya telah sampai pada titik ini, dan pertempuran ini harus berakhir, entah bagaimana caranya. Mereka tidak bisa membiarkan Ye Futian dan Pecahan Ziwei lolos, lalu kembali dengan dihantui oleh ancaman yang mampu merenggut nyawa mereka di masa depan. Tidak ada satu pun pasukan dari Prefektur Ilahi yang bisa menerima hasil akhir ini, terutama bagi Kota Tianyan. Mereka tidak mungkin memilih hasil akhir dimana mereka gagal menembus pertahanan dari Pecahan Ziwei dan kembali dengan membawa kekalahan.     

Oleh karena itu, mereka harus melakukan sesuatu.     

"Penyegelan!" Ekspresi Wang Xiao terlihat tidak terlihat begitu baik ketika dia mendengar kata-kata kakeknya, Pemimpin Kota Tianyan. Saran untuk melakukan penyegelan menyiratkan bahwa upaya penyerangan mereka kali ini telah gagal total, dan dia tidak bisa mengalahkan Ye Futian. Bahkan dengan menggunakan Senjata Kekaisaran, dia tidak dapat menghancurkan Pecahan Ziwei.     

Mereka mungkin tidak bisa menerobos masuk ke dalam Pecahan Ziwei, namun mereka tidak bisa pergi begitu saja dan membiarkan Pecahan Ziwei serta Ye Futian lolos, sehingga penyegelan adalah satu-satunya pilihan yang tersisa bagi mereka.     

Dia harus meninggalkan Senjata Kekaisaran di sini dan menggunakannya untuk menyegel Pecahan Ziwei. Ini memang bukan hasil akhir yang diharapkan oleh Wang Xiao, namun dia tidak memiliki pilihan yang lebih baik untuk saat ini.     

Para kultivator dari Prefektur Ilahi masih berdiri dengan tenang di antara langit yang tak berbatas dan tidak mengatakan sepatah kata pun. Situasinya begitu genting sehingga tidak ada artinya bagi mereka untuk mengatakan apa-apa lagi. Kota Tianyan harus mengambil keputusan sendiri, dan aliansi ini jelas sudah gagal.     

Semua pasukan terkemuka dari Prefektur Ilahi, termasuk anggota Klan Dewa Kuno telah berkumpul untuk melakukan upaya pembunuhan, namun mereka bahkan tidak bisa melangkahkan kaki ke dalam Pecahan Ziwei.     

"Baiklah kalau begitu," Wang Xiao memberikan tanggapan. Begitu dia selesai berbicara, dia pun mengayunkan tangannya, dan tiba-tiba, Senjata Kekaisaran kedua muncul di antara langit berbintang.     

Senjata Kekaisaran ini melayang di udara dan semakin membesar. Itu adalah sebuah gulungan yang diselimuti oleh kobaran api ilahi berwarna emas yang melahap kekuatan Jalur Agung.     

Wang Xiao mendongak dan memandang gulungan itu di udara. Seberkas cahaya suci di antara alisnya melesat ke arah gulungan tersebut. Ekspresinya tampak serius ketika dia berkata, "Wang Xiao meminta bantuan pada para leluhur untuk mengungkapkan rohnya dan menyegel area ini."     

Di atasnya, cahaya suci yang dia keluarkan sebelumnya menembus gulungan itu, dan tiba-tiba bintik-bintik cahaya menerangi gulungan tersebut, yang menjadi semakin terang sampai satu bayangan suci muncul di sana. Bayangan itu kemudian berubah menjadi sebuah wajah, dan itu adalah wajah dari Tianyan Agung.     

Sebuah aura yang tak tertandingi menyelimuti area yang luas di antara langit dan bumi. Dalam sekejap, seluruh tempat dipenuhi dengan aura tersebut. Kemudian, gulungan itu seperti menggandakan diri, mengubah langit berbintang yang tak berbatas itu menjadi bagian darinya.     

Pemandangan yang mengerikan ini terus menyebar ke kejauhan, mendekati Pecahan Ziwei. Ketika Ye Futian merasakan kekuatan ini, dia jelas merasa tidak senang; ada Senjata Kekaisaran lain yang digunakan oleh Wang Xiao.     

"Ye Futian, kau masih memiliki kesempatan untuk menyerah. Jika tidak, setelah Gulungan Penempa Langit diaktifkan, Pecahan Ziwei akan lenyap dari dunia ini." Suara Wang Xiao terdengar sedingin es dan bergema ke seluruh tempat.     

Senjata Kekaisaran ini adalah Gulungan Penempa Langit, yang mampu menyegel sebuah dunia, dan dahulu pernah menjadi pusaka milik Tianyan Agung dalam menempa senjata-senjata ilahi.     

Cahaya bintang masih terus beredar, dan tirai cahaya bintang terus bergerak dan mengalir, memberikan perlindungan untuk Pecahan Ziwei, menyelimuti seluruh bagian dari Pecahan Ziwei di dalamnya, sehingga tidak akan terkikis oleh kobaran api ilahi yang menyerang dari luar itu.     

Gulungan Penempa Langit terus membesar bersama dengan tirai cahaya bintang tersebut, semakin besar hingga perlahan-lahan melingkupi Pecahan Ziwei di dalamnya. Jika bukan karena pertahanan yang sudah disiapkan, Gulungan Penempa Langit akan bisa meneobos masuk ke dalam Pecahan Ziwei dan menghanguskannya.     

*Whoosh* Begitu Gulungan Penempa Langit diaktifkan, bayangan sang Kaisar Agung juga menghilang dari tempatnya. Namun, gulungan raksasa yang menyelimuti Pecahan Ziwei itu sudah mulai menyegel semua sosok yang ada di dunia ini, termasuk kekuatan Jalur Agung di dalam sana.     

Kobaran api ilahi melesat turun dari Gulungan Penempa Langit dan menimpa tirai cahaya bintang. Kobaran api ilahi berwarna emas itu menyelimuti tirai cahaya tersebut, ingin menerobos masuk ke dalamnya, tetapi tidak bisa membakarnya secara langsung.     

"Ye Futian, di bawah pengaruh dari Gulungan Penempa Langit, menurutmu berapa lama Pecahan Ziwei dapat bertahan?" Wang Xiao melanjutkan kata-katanya, "Jika kau bersedia untuk menyerah, aku bisa membiarkan para kultivator dari Pecahan Ziwei pergi, termasuk keluargamu." Dia ingin Ye Futian tunduk kepadanya dan mengaku kalah. Hanya Ye Futian yang dia inginkan, dan dia tidak peduli dengan kultivator lainnya.     

Di bawah pengaruh Gulungan Penempa Langit, seluruh tempat tiba-tiba menjadi sangat panas. Jika bukan karena tirai cahaya bintang, Pecahan Ziwei kemungkinan besar sudah terbakar habis.     

"Kau berani membuat keputusan yang begitu kejam?" Suara Ye Futian terdengar sangat dingin. Dia berkata, "Suatu hari nanti, bahkan jika kau berlutut untuk memohon ampun, aku tidak akan mengampuni semua kultivator dari Keluarga Wang di Kantor Pemimpin Kota Tianyan."     

Banyak orang telah tewas terbunuh akibat serangan sebelumnya, dan tidak ada yang tahu berapa banyak lagi korban yang akan berjatuhan akibat Gulungan Penempa Langit ini.     

Dalam hidupnya, salah satu tujuan yang dia miliki adalah menghancurkan Kantor Pemimpin Kota Tianyan, dan dia berjanji akan mewujudkannya suatu hari nanti.     

"Karena dirimu seorang, Pecahan Ziwei bisa melangkah sejauh ini," ujar Wang Xiao dengan suara sedingin es.     

"Aku akan melindungi Pecahan Ziwei," jawab Ye Futian. Wang Xiao mendengus saat dia mengayunkan tangannya. Dalam sekejap, Gulungan Penempa Langit ditutup, dan tampaknya ada dua dunia yang terpisah satu sama lain, yaitu dunia di luar Pecahan Ziwei dan dunia di dalam Pecahan Ziwei.     

Di luar Pecahan Ziwei, yang kini telah disegel, ekspresi Wang Xiao tampak serius. Dia tidak merasakan kegembiraan saat tatapan matanya terpaku pada area di bawahnya. Dia tidak bisa lagi melihat tanda-tanda keberadaan Ye Futian. Meskipun dia berhasil melakukan apa yang diperintahkan, dia sama sekali tidak merasa gembira.     

Dia belum bisa mengalahkan Ye Futian—baik itu di masa lalu, maupun sekarang.     

"Apakah Pecahan Ziwei sudah tersegel sekarang?" Beberapa kultivator tingkat tinggi dari Prefektur Ilahi tampak tercengang saat menyaksikan pemandangan di hadapan mereka. Seolah-olah mereka tidak mempercayai semua ini.     

Tidak ada yang menduga perang akan berakhir seperti ini.     

Di bawah pengaruh dari Gulungan Penempa Langit, pertahanan Ye Futian tidak akan bisa bertahan lama. Cepat atau lambat, pertahanannya itu akan dihanguskan. Kemudian, Pecahan Ziwei akan mengalami nasib yang sama. Setelah Jalur Agung dihancurkan, maka segala sesuatunya akan lenyap. Pecahan Ziwei yang luas ini akan berubah menjadi sebuah dunia api sebelum terbakar habis.     

"Sudah berakhir," Pemimpin Kota Tianyan mengumumkan sambil mengamati para kultivator dari Prefektur Ilahi. Dia pun melanjutkan kata-katanya, "Kalian semua telah bekerja keras dalam menjalankan misi ini. Di bawah pengaruh Gulungan Penempa Langit, Pecahan Ziwei akan berubah menjadi dunia api neraka."     

"Semua jenis Jalur Agung akan dimusnahkan, dan seiring berjalannya waktu, tempat itu akan lenyap tak bersisa."     

"Lalu, bukankah itu berarti Ye Futian juga akan binasa bersamanya? Hal itu akan sangat disayangkan." Beberapa kultivator dari Prefektur Ilahi angkat bicara. Meskipun mereka bermusuhan dengan Ye Futian, namun hati mereka terasa campur aduk. Mereka menyayangkan bahwa Ye Futian akan binasa dengan cara seperti ini, yaitu dihanguskan di dalam dunia api.     

"Dia tidak tahu apa keputusan terbaik baginya, jadi ini sudah menjadi takdirnya." Pemimpin Kota Tianya berbicara dengan suara keras, "Di bawah pengaruh Gulungan Penempa Langit, dunia ini akan berubah dan tidak akan sama seperti sebelumnya. Bahkan, Pecahan Ziwei hanya akan menjadi catatan sejarah di masa depan."     

Apakah Pecahan Ziwei akan menjadi dunia yang terbengkalai nantinya?     

"Semuanya, silahkan kembali ke markas masing-masing. Urusan kita di sini sudah selesai. Sekarang, kita hanya perlu menunggu untuk menyaksikan kehancuran dari Pecahan Ziwei," ujar Pemimpin Kota Tianyan kepada semua kultivator dari Prefektur Ilahi, tetapi mereka tampaknya enggan untuk pergi. Mereka masih berdiri di langit berbintang yang tak berbatas, berusaha memahami semuanya.     

"Aku akan tetap di sini untuk memastikan kehancuran mereka," ujar Wang Xiao kepada Pemimpin Kota Tianyan. Alih-alih kembali ke Kota Tianyan, dia akan tetap menunggu di sini.     

Dia ingin menyaksikan kehancuran Ye Futian dan melihat akhir dari semua ini. Jika tidak, maka ganjalan yang ada di dalam hatinya tidak akan pernah bisa menghilang!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.