Pertarungan
Pertarungan
Meskipun kekuatan mereka tidak semengerikan Wang Xiao, yang menggunakan Senjata Kekaisaran, namun banyak dari mereka tetap saja adalah kultivator tingkat tinggi yang telah melewati Ujian Para Dewa tahap kedua. Bahkan di seluruh penjuru Prefektur Ilahi, mereka masih dianggap sebagai sosok-sosok yang berdiri di puncak kekuatan. Bahkan di medan pertempuran yang begitu mengerikan, mereka masih layak untuk berpartisipasi di dalamnya.
"Baiklah." Beberapa dari mereka mengangguk pelan. Kemudian, pasukan-pasukan terkemuka dari Prefektur Ilahi itu pun melayang turun. Cahaya suci dari Jalur Agung mengelilingi mereka, yang kemudian berubah menjadi sinar-sinar cahaya dan melesat ke bawah. Mereka langsung bergerak menuju bagian dalam Tirai Cahaya Bintang yang telah hancur, mencoba untuk menerobos masuk ke dalam Pecahan Ziwei.
Namun, ketika mereka menerjang ke bawah dan hendak memasuki kumpulan bintang yang tak terhitung jumlahnya sebelum memasuki Pecahan Ziwei, tiba-tiba muncul sebuah wajah di setiap permukaan bintang surgawi yang mengelilingi Pecahan Ziwei. Semua itu adalah wajah Ye Futian.
Pada saat ini, rasanya seolah-olah semua wajah itu sedang menatap tajam ke arah mereka, yang menimbulkan sedikit kegelisahan di hati mereka.
*Whoosh* Saat cahaya bintang mengalir dan berputar, bintang-bintang surgawi itu berputar dalam pola tertentu, yang kemudian menerjang ke arah mereka. Tidak lama kemudian, suara-suara yang mengerikan bergema di udara, dan semua orang bisa merasakan kekuatan ilahi yang menyesakkan di sana.
"Hati-hati," Pemimpin Kota Tianyan berteriak. Pada saat berikutnya, semua kultivator mengeluarkan kekuatan Jalur Agung terbaik mereka. Kemudian, bintang-bintang itu pun bertabrakan dengan mereka.
Pemimpin Kota Tianyan mengerahkan satu tusukan tombaknya, menyerang bintang raksasa itu dan menyebabkan banyak retakan bermunculan sebelum bintang itu hancur berkeping-keping. Pada saat yang bersamaan, para kultivator lainnya juga mengeluarkan serangan masing-masing terhadap bintang-bintang itu dan menyebabkan mereka hancur satu per satu.
Namun, rasanya seolah-olah bintang-bintang itu tidak ada habisnya, dan mereka semua akan ditenggelamkan oleh bintang-bintang yang berputar di atas langit. Semua bintang itu menerjang mereka tanpa henti, dan setiap serangan bintang itu memaksa mereka untuk memasuki mode bertahan.
Pemimpin Kota Tianyan mengerutkan keningnya. Apa yang mereka hadapi saat ini masih sebagian kecil dari jiwa spiritual Ye Futian. Jiwa spiritual utama milik Ye Futian tentu saja sedang berhadapan dengan Wang Xiao. Tapi meski begitu, jiwa spiritualnya ini masih sangat kuat, yang merupakan bukti betapa kuatnya kendali Ye Futian atas bintang-bintang di langit ini.
Pecahan Ziwei kini sudah berada di bawah kendalinya. Sama seperti rumor yang beredar, Ye Futian adalah raja dari Pecahan Ziwei, dia dianggap sebagai 'Dewa' di sana.
Wang Xiao juga menyaksikan hal ini. Dia memegang Guncangan Langit di tangannya dan mengayunkannya ke satu arah. Gelombang kejut langsung menerjang ke depan, menyebabkan suara-suara yang keras bergema di atas langit. Banyak bintang dihancurkan dan dilenyapkan dalam sekejap, yang akhirnya memungkinkan para kultivator untuk melesat pergi. Tapi mereka tidak berani untuk terus melangkah lebih dalam. Sebaliknya, mereka kembali ke langit di luar Pecahan Ziwei.
Aura Pemimpin Kota Tianyan dan kultivator lainnya bergejolak, dan aura Jalur Agung mereka juga menjadi tidak stabil. Meskipun hanya beberapa saat, namun situasinya sangat berbahaya. Dan gelombang-gelombang itu juga berdampak pada mereka. Jika mereka bukanlah kultivator di tingkat Tribulation Plane dan masih berada di tingkat Renhuang, gelombang-gelombang ini saja sudah cukup kuat untuk membunuh mereka.
Namun saat ini, pemikiran untuk menerobos masuk ke dalam Pecahan Ziwei sudah hilang dari dalam benak mereka. Tampaknya itu adalah tugas yang sangat sulit untuk dilakukan. Kecuali Wang Xiao mampu mengoyak pertahanan itu, mereka tidak akan bisa masuk ke dalam sana.
"Wang Xiao, kuserahkan semuanya padamu," Pemimpin Kota Tianyan berseru pada Wang Xiao. Wang Xiao adalah sosok yang tak terkalahkan di bawah Great Emperor Plane. Pertempuran ini berada dalam genggamannya. Selama dia bisa menembus pertahanan dari Pecahan Ziwei dan melenyapkan Ye Futian, memangnya kenapa jika Kota Tianyan kalah?
Tidak ada yang peduli dengan prosesnya, mereka hanya mempedulikan hasil akhirnya.
"Baiklah." Wang Xiao mengangguk sebagai tanggapan. Pada saat ini, rasanya seolah-olah sang Kaisar Agung telah turun ke muka bumi. Seolah-olah Tianyan Agung telah bangkit kembali, memegang Guncangan Langit di tangannya dan memandang ke arah Pecahan Ziwei.
Hasil akhir yang bisa dia terima adalah kemenangan. Jika tidak, dia tidak akan bisa melupakan penghinaan yang dia terima di Kota Tianyan.
Satu demi satu, gelombang yang mengerikan itu muncul dari Guncangan Langit. Suara dentuman yang keras terus menerus bergema di udara, menerjang tanpa henti menuju Pecahan Ziwei. Wang Xiao menatap bayangan Ye Futian dan berkata, "Pertempuran di antara kita sudah ditakdirkan untuk terjadi. Aku menjawab kehendak Tianyan Agung dan mendapatkan pengakuan dari sang Kaisar Agung. Akibatnya, aku memperoleh Senjata Kekaisaran darinya. Hari ini, aku akan memusnahkan Pecahan Ziwei."
Suaranya itu bergema ke seluruh penjuru langit.
Namun, tiba-tiba terdengar suara dengusan yang seolah-olah mengandung penghinaan dan kebencian di dalamnya. Kemudian, Ye Futian berkata, "Apakah kekuatan Senjata Kekaisaran ini milikmu? Kau hanya mengandalkan pengakuan dari Senjata Kekaisaran. Bahkan serangan-serangan itu milik Senjata Kekaisaran dan bukan milikmu. Tanpa bantuan dari Senjata Kekaisaran, bisa apa kau? Hanya dengan satu serangan tombak... Beraninya kau mengaku sebagai sosok yang tak terkalahkan di bawah Great Emperor Plane? Memangnya kau siapa, berani-beraninya menyatakan bahwa kita ditakdirkan untuk bertarung satu sama lain!"
"Semua pencapaianmu adalah pemberian dari Pemimpin Kota Tianyan. Mengingat bahwa kau adalah sosok yang bahkan tidak mampu menghadapi satu serangan tombak, apakah kau benar-benar berpikir bahwa kau memiliki bakat yang tak tertandingi?"
Suara Ye Futian bergema di atas langit, yang membuat wajah Wang Xiao menjadi muram. Selama ini dia sudah dipersiapkan sebagai penerus dari Kota Tianyan. Sama seperti yang dikatakan oleh Ye Futian, semua pencapaiannya ditanamkan dalam dirinya oleh kakeknya, Pemimpin Kota Tianyan.
Dia dilahirkan untuk menjadi sosok yang luar biasa, dan momentum ini mencapai puncaknya ketika dia menerima warisan dari Tianyan Agung. Tidak hanya kakeknya, semua orang, bahkan dirinya sendiri, juga berpikir demikian.
Jalur yang akan dia lalui adalah Jalur dari seorang Kaisar Agung.
"Dia ingin mempengaruhi kondisi pikiranmu," ujar Pemimpin Kota Tianyan dengan suara keras. "Wang Xiao, dunia ini hanya melihat hasil, bukan proses. Kau telah mewarisi Senjata Kekaisaran, dan sekarang, kau adalah sosok yang tak tertandingi di bawah Great Emperor Plane. Dalam pertempuran ini, kau akan menaklukkan Pecahan Ziwei dan kemudian melenyapkan Ye Futian. Kemudian, kau akan menjadi sosok nomor satu di bawah Great Emperor Plane di dunia ini."
Ye Futian menyeringai dalam hati. Pemimpin Kota Tianyan selalu menanamkan konsep ini di dalam diri Wang Xiao, bahwa dia adalah sosok yang tak terkalahkan di bawah Great Emperor Plane.
Faktanya, Wang Xiao telah meyakini hal itu sejak lama, dan keyakinannya ini tidak pernah tergoyahkan. Namun, hal itu berubah ketika dia menerima satu serangan tombak di Kantor Pemimpin Kota. Keyakinannya telah tergoyahkan.
Satu serangan itu membuatnya merasa lemah, membuatnya menyadari bahwa ada seseorang yang lebih menonjol darinya. Ketika dia dihadapkan dengan realita ini, bagaimana mungkin dia tidak menjadi ragu akan kemampuannya sendiri?
Tapi sekarang, dia harus melupakan semua ini dan mengabaikan semua keraguan terhadap dirinya sendiri.
"Untuk bisa menjadi seorang Kaisar Agung, seseorang harus bersedia untuk melangkah ke depan, tidak peduli apa pun yang terjadi." Tatapan mata Wang Xiao tiba-tiba menjadi sangat tegas. Dia memandang ke bawah, tepatnya ke arah bayangan Ye Futian dan berkata, "Siapa pun yang menghalangi jalanku akan binasa."
Saat dia selesai berbicara, Guncangan Langit kembali diayunkan ke bawah. Dalam sekejap, gelombang kejut yang dihasilkan menyapu segalanya. Rasanya seolah-olah Dunia Asal akan dihancurkan seutuhnya saat sebuah badai kegelapan terbentuk di sana. Pada saat yang bersamaan, sebuah pilar cahaya menembus langit dan melesat menuju Ye Futian; serangan itu tidak bisa dihentikan.
Saat cahaya suci dari bintang-bintang surgawi mengalir dan berputar, bayangan dari Ziwei Agung pun terbentuk di sana. Cahaya bintang yang tak terbatas bergabung menjadi sebilah pedang, pedang pembunuh yang mengandung aura Kaisar Agung di dalamnya. Pedang itu bertabrakan dengan pilar cahaya yang semakin mendekat dan kembali menghentikannya. Serangan Wang Xiao sama sekali tidak bisa menembusnya dan tidak menimbulkan dampak apa pun pada Pecahan Ziwei.
"Selama aku berada di sini, maka Ziwei Agung akan selalu bersamaku," suara Ye Futian terdengar sangat tegas, Namun dia sebenarnya juga sedang berpikir. Meskipun dia mampu menangkis serangan-serangan yang dilancarkan oleh Wang Xiao, namun dia tidak bisa terus menerus melakukan hal tersebut. Dia harus menemukan cara lain untuk memaksanya berhenti.
Dia telah menggabungkan dirinya dengan aura Ziwei Agung untuk mengendalikan Pecahan Ziwei. Dia memegang kendali atas kekuatan bintang-bintang, dan itu adalah kekuatan Jalur Agung milik Ziwei Agung. Namun, semua kekuatan itu bukan miliknya seutuhnya.
Saat dia memikirkan hal ini, bintang-bintang yang berputar di langit yang tak berbatas ini memancarkan cahaya suci yang jauh lebih menakjubkan. Wajah Ye Futian muncul di permukaan semua bintang itu, dan seolah-olah jiwa spiritualnya telah sepenuhnya menyatu dengan bintang-bintang tersebut.
*Whoosh, Whoosh, Whoosh* Sinar-sinar cahaya bintang bersinar terang. Sementara itu, bintang-bintang di atas langit semuanya mulai mengeluarkan aura pedang bintang yang mengerikan pada saat yang bersamaan. Aura pedang ini membawa kekuatan Kaisar Agung yang tak tertandingi di dalamnya. Seolah-olah itu adalah aura pedang sang Kaisar Agung sendiri.
Saat bintang-bintang itu berputar, banyak pedang ilahi yang muncul di lokasi yang berbeda-beda, namun semua pedang itu menunjuk ke arah yang sama, yaitu tempat dimana Wang Xiao berada.
"Hmm?" Wang Xiao mengerutkan keningnya. Apa yang sedang direncanakan oleh Ye Futian?
Jiwa spiritualnya telah menyatu dengan langit berbintang yang tak berbatas, sementara dia kini berada dalam kondisi tidak sadar. Namun sekarang, dia ingin mengontrol orbit bintang-bintang ini dengan sempurna; hal ini akan membuat jiwa spiritualnya memikul beban yang sangat berat dan menyebabkan kekuatannya tersebar dan tidak fokus pada satu hal.
Ye Futian tampaknya ingin membuat pertaruhan dengannya.
Di bawah langit berbintang, terdapat satu sosok berambut abu-abu yang duduk bersila di tempatnya. Kedua matanya terpejam rapat saat cahaya bintang dari triliunan bintang di atas langit menimpa dirinya, seolah-olah akan terhubung dengan tubuhnya. Pada saat ini, rasanya seolah-olah Ye Futian tidak lagi memegang kendali atas dirinya sendiri. Di dalam pikirannya, dia tidak lagi menjadi dirinya sendiri sebagai satu individu. Sebaliknya, dia sudah menjadi bintang-bintang di seluruh penjuru langit ini.
Wang Xiao memegang Guncangan Langit di tangannya dan terus menyapu seluruh area menggunakan gelombang kejut miliknya. Namun, ketika semua gelombang itu mendarat pada bintang-bintang di atas langit, serangan itu benar-benar hilang tak bersisa. Seolah-olah gelombang itu telah ditembus oleh pedang ilahi yang tak terhitung jumlahnya dan tidak bisa lagi menerjang ke bagian bawah.
Suasana di langit berbintang kini menjadi sunyi senyap. Wang Xiao tidak lagi melancarkan serangannya, begitu pula dengan Ye Futian.
"Serangan ini mampu menembus pertahanan dari Pecahan Ziwei dan memasuki bagian dalam dari Pecahan Ziwei. Pilar cahaya yang dibentuk oleh Guncangan Langit akan menembus seluruh bagian dari Pecahan Ziwei, dan akibatnya, banyak kultivator akan tewas terbunuh. Semua ini akan menjadi tanggung jawabmu," ujar Wang Xiao.
Saat ini, bayangan Ye Futian menghilang dari tempatnya. Aura milik Ziwei Agung tampaknya juga telah menyatu dengan langit yang tak berbatas dan tidak lagi ada di lokasi tertentu. Jadi, tidak ada kekuatan yang bisa menghalangi pilar cahaya dari Guncangan Langit, dan serangan itu akan menembus Pecahan Ziwei secara langsung, bahkan bisa menembus bintang-bintang di dalam Pecahan Ziwei yang menjadi tempat tinggal bagi para kultivator.
"Mungkin setelah serangan ini, kau akan mati bersama mereka," Ye Futian menanggapi dengan nada sedingin es; seolah-olah dia akan tetap melakukannya meskipun dia harus mengorbankan banyak nyawa dalam prosesnya.
Pada titik ini, dia tidak punya pilihan lain. Dia harus berkorban. Jika apa yang dia lakukan hanyalah bertahan dan menangkis serangan yang datang, maka hal itu hanya akan berujung pada kemusnahan. Ketika hal itu terjadi, maka situasinya akan berada di luar kendalinya!