Legenda Futian

Bertarung Sendirian



Bertarung Sendirian

2Festival yang diadakan di Kota Tianyan kini telah berakhir, namun tidak ada seorang pun yang pergi meninggalkan kota tersebut.     

Saat para kultivator memandang ke arah langit, mereka melihat banyak kultivator yang mendarat di area yang berada di dekat Kantor Pemimpin Kota secara bergantian. Mereka semua tiba dengan diselimuti oleh cahaya suci yang menakjubkan dan berkumpul di Kantor Pemimpin Kota.     

Di luar Kantor Pemimpin Kota, tempat dimana orang-orang paling banyak berkumpul, ada lautan manusia yang terlihat di sana. Mereka semua bergegas untuk memeriksa bagian dalam dari Kantor Pemimpin Kota dan melihat bahwa ada banyak formasi yang muncul di langit di atas Kantor Pemimpin Kota. Setiap formasi itu mewakili pasukan terkemuka dari Prefektur Ilahi.     

Semua pasukan di Prefektur Ilahi kini telah berkumpul ke Kota Tianyan dengan kecepatan tinggi. Mereka tidak ingin memberi Pecahan Ziwei waktu untuk bersiap-siap. Mereka tidak ingin mengulangi kesalahan yang dilakukan oleh Tanah Suci Taichu dan ingin menghancurkan Pecahan Ziwei sesegera mungkin.     

Puteri Donghuang, Du You, dan para kultivator lainnya dari Istana Kekaisaran juga masih berada di sana. Mereka duduk di tempat masing-masing sambil menyaksikan semua yang terjadi di depan mereka. Bahkan ketika pasukan-pasukan dari Prefektur Ilahi berurusan dengan Dunia Kegelapan dan Dunia Empty Divine, orang-orang tidak bertindak secepat ini.     

Alih-alih duduk, Pemimpin Kota Tianyan berdiri di tempatnya, menunggu kedatangan para kultivator dari berbagai tempat. Pertempuran ini sudah tidak dapat dihindari lagi, dan Pecahan Ziwei harus dihancurkan, seperti halnya Ye Futian yang harus dibunuh. Dia akan menjadi batu loncatan bagi Wang Xiao, yang sedang dalam perjalanan untuk menjadi seorang Kaisar Agung. Membunuh Ye Futian akan menghilangkan awan gelap yang tersisa di dalam benak Wang Xiao.     

Saat menyaksikan kedatangan semua pasukan terkemuka ini, ekspresi Pemimpin Kota Tianyan juga tampak serius, dan ada sedikit kegelisahan di dalam hatinya. Dia pun memandang ke arah Wang Xiao. Meskipun dia dikalahkan dalam pertempuran sebelumnya, hal itu tidak akan mempengaruhi masa depannya. Dia, yang mampu mengendalikan Senjata Kekaisaran, tidak akan terkalahkan di bawah Great Emperor Plane.     

Perlahan-lahan, pasukan yang berpartisipasi dalam misi ini telah tiba dan berkumpul di dalam Kantor Pemimpin Kota. Suasana di Kota Tianyan kini menjadi sunyi senyap. Ini akan menjadi perang terbesar sejak Prefektur Ilahi disatukan.     

Namun sayangnya, mereka tidak bisa menyaksikannya secara langsung.     

"Semuanya telah tiba di sini. Mari kita bersiap-siap untuk berangkat." Pemimpin Kota Tianyan mengamati kerumunan kultivator di hadapannya, lalu berkata kepada Puteri Donghuang di sebelahnya, "Kaisar Agung sungguh murah hati dan setuju untuk tidak mengambil tindakan apa pun terhadap Pecahan Ziwei. Tapi hari ini, Wang Xiao akan memimpin para kultivator di Prefektur Ilahi untuk menghancurkan Pecahan Ziwei, menyingkirkan mereka sebagai ancaman masa depan dari Istana Kekaisaran."     

Kata-katanya telah menempatkan Wang Xiao pada posisi yang sangat tinggi dengan membiarkannya menjadi pemimpin dari semua pasukan di Prefektur Ilahi. Selain itu, di hadapan begitu banyak sosok terkemuka dari Prefektur Ilahi, dia sama sekali tidak merasakan ada sesuatu yang tidak pantas untuk dilakukan.     

Sebagai sosok nomor satu di bawah Great Emperor Plane, cucunya, Wang Xiao, jelas layak mendapatkan posisi tersebut.     

Puteri Donghuang memandang ke arah dimana Wang Xiao berada dan berkata, "Kalau begitu, aku ikut mendoakan yang terbaik bagi Kota Tianyan dan semua pasukan di Prefektur Ilahi untuk mengalahkan Ye Futian. Namun, ada kultivator yang tak terhitung jumlahnya di dalam Pecahan Ziwei, dan mereka adalah kultivator yang tidak bersalah. Saat kalian semua melakukan penyerangan, jangan sampai kalian membunuh tanpa pandang bulu, agar kalian tidak melukai orang yang tidak bersalah."     

"Yang Mulia, tenang saja, kali ini kami hanya akan membantai para kultivator dari Istana Kekaisaran Ziwei dan menaklukkan Pecahan Ziwei. Tidak ada orang awam yang akan menjadi korban," ujar Pemimpin Kota Tianyan. Kemudian, dia memandang Wang Xiao dan berkata, "Wang Xiao, ingatlah baik-baik kata-kata sang Puteri."     

"Ya," Wang Xiao mengangguk sebagai tanggapan.     

"Sekarang, ambilah Senjata Kekaisaran itu sehingga kau bisa segera berangkat," ujar Pemimpin Kota Tianyan. Pada saat berikutnya, Wang Xiao langsung pergi ke bagian dalam dari Kantor Pemimpin Kota, dimana ada sebuah jalur menuju Dunia Asal di sana.     

Setelah beberapa saat, para kultivator dari Kota Tianyan melihat cahaya kaisar yang bersinar terang dan melesat ke atas langit dari arah Kantor Pemimpin Kota. Seolah-olah langit telah ditembus. Pada saat yang bersamaan, kekuatan kaisar yang tak tertandingi menyelimuti seluruh penjuru Kota Tianyan.     

Tidak lama kemudian, cahaya kaisar itu menghilang, digantikan oleh seberkas cahaya spasial yang muncul di dalam Kantor Pemimpin Kota. Semua pasukan itu menghilang dari Kantor Pemimpin Kota untuk menjalankan misinya, yaitu menaklukkan Pecahan Ziwei.     

…     

Di Pecahan Ziwei dan di dalam Istana Kekaisaran Ziwei, semua orang sedang sibuk dengan tugas masing-masing. Banyak kultivator telah dievakuasi dari Pecahan Ziwei untuk sementara waktu. Mereka yang tingkat kultivasinya berada di bawah Renhuang Plane tingkat atas telah dikirim ke lokasi lain di Pecahan Ziwei. Jika mereka kalah, orang-orang ini mungkin masih memiliki kesempatan untuk bertahan hidup.     

Tentu saja, semua tokoh penting dari Istana Kekaisaran Ziwei masih berada di sana. Mereka berencana untuk mempertaruhkan nyawa demi Istana Kekaisaran Ziwei.     

Saat ini, Ye Futian berdiri berdampingan dengan Hua Jieyu sambil mengamati Istana Kekaisaran Ziwei. Dia memandang ke arah Zhuge Mingyue dan berkata, "Kakak Kedua, bagaimana persiapan kita sejauh ini?"     

"Tidak usah khawatir, semuanya telah dipersiapkan dengan baik," ujar Zhuge Mingyue sambil tersenyum. Rasanya seolah-olah dia sama sekali tidak tertekan oleh semua ini; dia terlihat sangat tenang.     

Kultivator lainnya juga berada di sana. Mereka memandang Ye Futian dengan penuh kepercayaan di mata masing-masing.     

Ye Futian menyadari tatapan mata semua orang, dan muncul sedikit rasa bersalah di dalam hatinya. Dia pun berkata sambil tersenyum, "Kalian semua telah mengalami banyak kesulitan selama mengikutiku hingga detik ini."     

Tidak banyak hari-hari yang damai di sepanjang perjalanannya ini.     

"Dunia kultivasi memang seperti ini. Hal yang sama berlaku dimana-mana. Jika bukan karenamu, pasti akan ada bencana lain yang menimpa kami." Lord Taixuan berkata, "Ketika aku berkultivasi di Gunung Taixuan, aku juga diserang. Kemudian, aku melihatmu menanggung semua krisis ini karena kau telah bekembang pesat. Dalam proses ini, sudah jelas ada banyak bahaya dan kesulitan yang harus kita hadapi."     

"Itu benar, aku menganggap bahwa hari-hari yang kujalani saat ini adalah bonus setelah diselamatkan dari begitu banyak situasi yang sama sebelumnya. Itu bukanlah hal baru dan tentu saja tidak perlu dikhawatirkan terlalu berlebihan," Tetua Agung Tianhe juga berbicara dengan acuh tak acuh. Mereka telah melalui begitu banyak bahaya dengan mempertaruhkan nyawa masing-masing, sehingga krisis seperti ini bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan.     

Mereka tidak takut akan kematian. Mereka hanya ingin bertarung sekuat tenaga, mengikuti Ye Futian menuju posisi yang lebih tinggi.     

Ye Futian tersenyum dan mengangguk pelan. Kemudian dia memandang Lord Chen dan Murong Yu, lalu berkata, "Istana Kekaisaran Ziwei bukan milikku. Jika situasinya benar-benar sudah tidak memungkinkan, kalian bisa memilih untuk menyerah. Tidak perlu mempertimbangkan tentang diriku. Lebih baik hidup daripada mati."     

Para kultivator yang sudah menjadi bagian dari Istana Kekaisaran Ziwei sebelum dirinya jelas tidak memiliki hubungan yang mendalam dengannya jika dibandingkan dengan rekan-rekannya yang lain. Dia tidak akan memaksa kultivator lain untuk mengorbankan nyawa mereka jika dia kalah kali ini.     

"Pemimpin Istana adalah pewaris yang dipilih oleh Ziwei Agung, dan kami semua adalah keturunan Ziwei. Selama ini kami mengikuti Pemimpin Istana karena Pemimpin Istana telah mewarisi aura sang Kaisar Agung. Sekarang setelah pasukan-pasukan dari Prefektur Ilahi datang kemari untuk melakukan pembunuhan, sudah jelas kami tidak memiliki alasan untuk menyerah. Pembahasan apa pun mengenai hal itu merupakan sebuah penghinaan bagi kami," ujar Lord Chen. Nada bicaranya kini tidak seramah sebelumnya.     

Kala itu, Ye Futian telah membunuh Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei sebelumnya sehingga Istana Kekaisaran Ziwei akan tunduk padanya. Namun, mereka menyerah bukan hanya karena dikuasai oleh rasa takut. Perlu diperhatikan bahwa Ye Futian telah mewarisi aura Ziwei Agung pada waktu itu. Oleh sebab itulah, mereka bersedia tunduk pada perwujudan sang Kaisar Agung.     

Bagaimanapun juga, penduduk dari Pecahan Ziwei semuanya mengagumi Ziwei Agung, dan itu adalah keyakinan mereka.     

Namun, situasinya kali ini berbeda. Ye Futian akan menggunakan aura sang Kaisar Agung untuk menghadapi pertempuran ini. Jika dia kalah, maka aura sang Kaisar Agung akan rusak dan Pecahan Ziwei akan hancur. Bagaimana mungkin mereka bisa menyerah dalam kondisi seperti itu?     

"Meskipun kami bukanlah kaum bangsawan, namun kami memilih untuk tinggal, dan kami akan mengikuti Pemimpin Istana untuk berjuang bersama Istana Kekaisaran Ziwei," Murong Yu juga angkat bicara.     

Ye Futian menatap wajah-wajah itu, dan kehangatan memenuhi hatinya. Dia pun melanjutkan kata-katanya, "Sebagai Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei, aku tidak dapat menjamin hal lain, tetapi dalam pertempuran ini, jika pasukan-pasukan dari Prefektur Ilahi ingin menyerang Pecahan Ziwei dan meruntuhkan Istana Kekaisaran Ziwei, maka mereka harus melangkahi mayatku dulu."     

"Meskipun Kota Tianyan datang dengan membawa Senjata Kekaisaran, Pemimpin Istana mampu menggunakan aura sang Kaisar Agung untuk menyatukan bintang-bintang. Kita pasti akan memenangkan pertempuran ini, dan para kultivator dari Prefektur Ilahi tidak akan bisa menghancurkan Pecahan Ziwei," ujar Lord Chen.     

Ye Futian mengangguk dan berkata, "Aku tidak pernah melihat kekuatan yang dimiliki oleh Senjata Kekaisaran, jadi kita tidak tahu apa yang akan kita hadapi nantinya. Saat ini, aku hanya merencanakan apabila skenario terburuk benar-benar terjadi."     

Dengan kekuatannya saat ini, ditambah dengan bantuan dari aura Ziwei Agung, dia juga merupakan sosok yang tak terkalahkan di bawah Great Emperor Plane. Di Pecahan Ziwei, dia bahkan bisa membunuh mereka yang selamat dari Ujian Para Dewa tahap kedua.     

Namun kali ini, dia akan berhadapan dengan Senjata Kekaisaran.     

Dengan satu ayunan tangan Ye Futian, tiba-tiba muncul sebuah cermin di sana. Jiwa spiritual masuk ke dalamnya, dan cermin itu langsung berkilauan dengan cahaya di dalamnya, diikuti oleh sebuah gambaran yang muncul di sana. Di area tak terbatas yang berada di luar Pecahan Ziwei, ada sebuah tempat dimana cahaya suci bersinar terang, dan sekelompok kultivator kuat sedang bergerak menuju Pecahan Ziwei.     

"Mereka telah tiba." Ye Futian berkata, "Aku akan pergi duluan."     

Setelah itu, sosoknya melayang ke udara dan melesat ke atas langit.     

"Semoga Pemimpin Istana kembali dengan membawa kemenangan." Lord Chen mendongak dan memandang sosok Ye Futian yang pergi ke kejauhan sambil membungkuk hormat.     

"Semoga Pemimpin Istana kembali dengan membawa kemenangan." Satu per satu, banyak suara bergema di seluruh penjuru Istana Kekaisaran Ziwei. Di dalam Istana Kekaisaran, semua kultivator membungkuk hormat, berharap Ye Futian kembali dengan membawa kemenangan.     

Mereka tahu bahwa Ye Futian hanya memiliki dua pilihan dalam pertempuran ini: hidup atau mati. Tidak ada pilihan ketiga baginya.     

Menilai dari kepribadian Ye Futian, kalah sama saja seperti mati, karena dia tidak ingin melihat orang-orang dari Prefektur Ilahi menghancurkan Pecahan Ziwei.     

Ini bukanlah perang antara Prefektur Ilahi dan Pecahan Ziwei, melainkan perang antara pasukan-pasukan dari Prefektur Ilahi dan Ye Futian.     

Dengan kekuatannya saat ini, Pecahan Ziwei tidak akan bisa melawan pasukan-pasukan dari Prefektur Ilahi dalam pertempuran jangka panjang Begitu pasukan itu memasuki Pecahan Ziwei, Istana Kekaisaran Ziwei akan dihancurkan dalam waktu singkat.     

Ye Futian harus menghadapi perang ini sendirian!     

Di langit berbintang yang tak berbatas, apabila seseorang berdiri di luar Pecahan Ziwei, seluruh bagian dari Pecahan Ziwei tampak seperti diselimuti oleh tirai cahaya yang tak berujung. Semua bintang di dalam Pecahan Ziwei terhubung sebagai satu kesatuan, memancarkan cahaya bintang tak terbatas yang terus-menerus mengitari Pecahan Ziwei.     

Pada saat ini, sinar-sinar cahaya yang menyilaukan mengalir di satu area dan berubah menjadi formasi pasukan. Masing-masing formasi ini sangat kuat, dan memancarkan aura Jalur Agung yang mengerikan. Anggota dari setiap formasi berdiri di area luas itu, dan tatapan mata mereka tertuju pada Pecahan Ziwei di hadapan mereka. Itu adalah sebuah pemandangan yang spektakuler.     

Cahaya bintang tampak mengitari wilayah perbatasan dari Pecahan Ziwei, seolah-olah ingin menghiasi langit dengan bintang-bintang.     

Pada saat ini, tatapan mata mereka tertuju ke satu arah. Di arah itu, di antara cahaya bintang yang mengalir tanpa henti, muncul satu sosok raksasa yang buram di sana. Sosok yang mengenakan pakaian serba putih dan rambut abu-abu itu tidak lain adalah Ye Futian.     

Saat ini, aura Ye Futian telah menyatu dengan Pecahan Ziwei dan menjadi bagian dari langit berbintang yang tak berbatas ini.     

Sesuai dugaan Lord Chen dan yang lainnya, perang ini memang ditujukan pada Ye Futian seorang!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.