Palu Pengguncang Langit
Palu Pengguncang Langit
Sekarang, setelah bertahun-tahun lamanya, tubuh ini telah menjadi semakin kuat hingga membuatnya mampu menahan kekuatan Jalur Agung yang dikeluarkan oleh seorang kultivator di tingkat Tribulation Plane.
Meskipun itu hanyalah gelombang kejut sebelum serangan yang sesungguhnya dikeluarkan, namun hal tersebut sudah bisa menunjukkan betapa kuatnya tubuh fisik yang dimiliki oleh Ye Futian.
"Hanya dalam aspek tubuh fisik saja, kekuatan tubuh Ye Futian telah melampaui sebagian besar kultivator yang selamat dari Ujian Para Dewa tahap pertama," Pemimpin Wilayah Taishang berkomentar saat dia memandang ke arah medan pertempuran. Dia berbicara secara terang-terangan dan tidak mencerminkan statusnya, semua itu muni penilaiannya terhadap kekuatan fisik Ye Futian.
"Itu benar." Banyak kultivator dari Prefektur Ilahi di sekitarnya mengangguk setuju. Beberapa kultivator di tingkat Tribulation Plane mungkin akan tampil begitu percaya diri sehingga mereka tidak akan melakukan perlawanan.
Namun, Wang Xiao tidak akan peduli pada hal-hal seperti itu. Cahaya suci terpancar dari matanya saat dia melesat turun dari atas langit. Di bawah bayangan dewa itu, area yang luas dan tak terbatas, termasuk seluruh bagian dari Kantor Pemimpin Kota Tianyan, tampaknya telah diselimuti oleh area Jalur Agung miliknya.
Dia mengulurkan tangannya ke depan, dan dalam sekejap, sambaran petir yang tak terhitung jumlahnya muncul dari sosoknya. Tidak hanya sampai di situ saja, kilatan petir yang mengerikan juga bersinar dari kedua matanya.
"Apakah ini yang kau maksud sebagai lemah?" Wang Xiao memandang ke arah Ye Futian saat dia berkata, "Perhatikan baik-baik sekarang."
Ketika dia selesai berbicara, telapak tangannya dikerahkan ke bawah. Tepat pada saat itulah, sosok dewa yang berada di atas langit itu mengangkat palunya dan ikut mengayunkannya ke bawah.
*Brak* Suara benturan yang keras tiba-tiba bergema dari atas langit. Semua orang di Kota Tianyan bisa merasakan jantung mereka berdegup kencang saat ini. Bahkan langkah kaki mereka tampak sedikit goyah saat sebuah gelombang penghancur menyebar ke arah mereka.
Area di atas Kantor Pemimpin Kota seolah-olah dihancurkan secara langsung oleh serangan ini. Kekuatan yang mengerikan itu ditujukan pada Ye Futian, mengabaikan jarak di antara mereka, dan itu adalah kekuatan yang mampu memusnahkan semua makhluk hidup.
*Brak* Bahkan Sosok Petarung Mahavairocana di belakang Ye Futian kini menunjukkan retakan di permukaan tubuhnya. Saat ini, tubuhnya dihempaskan dari atas langit saat gelombang kejut yang mengerikan itu menerobos masuk ke dalam tubuhnya. Jika targetnya adalah kultivator lain, serangan ini saja sudah cukup untuk menghancurkan organ dalam mereka.
Akan tetapi, cahaya suci yang mengalir di dalam tubuh ilahi itu masih tidak terpengaruh sedikit pun.
"Palu Pengguncang Langit."
Banyak kultivator dari Prefektur Ilahi bisa merasakan tubuh mereka merinding. Ini adalah sebuah teknik serangan yang sangat kuat. Ada desas-desus yang mengatakan bahwa ketika Tianyan Agung melakukan penempaan, dia mengayunkan palunya untuk menempa peralatan ritual itu berulang kali, tahun demi tahun. Pada akhirnya, dia memahami satu set teknik ilahi berdasarkan konsep dasar yang dia ketahui, dan itu adalah asal mula terciptanya Palu Pengguncang Langit.
Tindakan sederhana itu adalah tindakan yang telah dia lakukan berulang kali selama bertahun-tahun, tetapi mengandung pemahaman Tianyan Agung di dalamnya. Satu serangan dari palu itu bisa menghancurkan Jalur Agung dan menekan langit. Teknik ilahi ini adalah Palu Pengguncang Langit—teknik serangan paling kuat di Prefektur Ilahi.
Palu Pengguncang Langit ini mungkin tampak sederhana, tetapi sebenarnya sangat sulit untuk dipahami. Kota Tianyan memiliki banyak kultivator di dalamnya, serta banyak anggota dari garis keturunan utama di Kantor Pemimpin Kota. Namun, sangat sedikit dari mereka yang berani berspesialisasi dalam mengkultivasi Palu Pengguncang Langit, karena itu adalah sebuah teknik yang sangat memakan waktu untuk dikuasai.
Teknik ini bisa saja membuat seseorang menghabiskan waktunya untuk memahaminya, namun pada akhirnya tidak membuahkan hasil apa pun. Peluang untuk mengalami kegagalan sangatlah besar, dan banyak orang tidak mampu mendapatkan hasil yang memuaskan. Adapula yang berhasil menguasai bentuknya, namun gagal memahami esensinya.
Akan tetapi, Wang Xiao, sang pewaris paling hebat dari Tianyan Agung, serta Armorer nomor satu di Kantor Pemimpin Kota Tianyan ini pernah menghabiskan satu abad untuk menempa sebilah pedang. Setelah melewati proses penempaan yang tak terhitung jumlahnya, dia akhirnya berhasil menuntaskan kultivasinya dalam teknik Palu Pengguncang Langit.
Teknik ilahi ini mengandung kekuatan yang mengerikan di dalamnya. Meskipun Tianyan Agung adalah Kaisar Agung yang ahli dalam bidang penempaan, namun kemampuan dari Palu Pengguncang Langit tidak kalah kuat dengan teknik serangan milik Kaisar Agung lainnya di zaman kuno; teknik itu sangatlah mengerikan.
"Pertahanan Ye Futian jelas tidak bisa dianggap enteng," kultivator dari Prefektur Ilahi itu kembali berkomentar. Adu serangan dan tabrakan antara dua sosok yang tak tertandingi ini telah menampilkan kekuatan serangan dan pertahanan yang sangat dahsyat hanya dalam satu upaya penyerangan.
Namun, kekuatan yang dimiliki oleh Palu Pengguncang Langit tidak mampu menghancurkan tubuh fisik Ye Futian.
Pada saat ini, Ye Futian masih berdiri di tempatnya sambil memandang langit di kejauhan. Di dalam pandangannya, dunia ini telah berubah menjadi area Jalur Agung lawannya, seolah-olah ada rentetan gelombang tak terlihat yang menyebar dari atas langit, seolah-olah itu adalah aura dari Palu Pengguncang Langit. Gelombang kejut yang tak terlihat dari teknik itu saja mampu membuat semua orang merasakan tekanan yang dahsyat pada tubuh mereka.
Ketika Palu Pengguncang Langit diayunkan ke bawah, gelombang kejut ini dilipatgandakan ribuan kali dan membentuk gelombang penghancur yang tak tertandingi, menghancurkan semua makhluk hidup yang ada di dalam area ini.
"Bagaimana menurutmu?" ujar Wang Xiao dengan jelas saat dia memandang ke bagian bawah. Dia berdiri di atas sana layaknya seorang dewa yang turun ke muka bumi dan tidak bisa dihentikan oleh siapa pun.
"Apakah tidak bisa lebih kuat lagi?" Ye Futian bertanya sambil mendongak untuk memandang Wang Xiao di atas langit. Tatapan mata Wang Xiao langsung menajam dan dia pun berkata, "Kalau begitu, aku akan dengan senang hati memenuhi keinginanmu."
Gelombang kejut yang tak terlihat itu masih berada di sana dan menjadi semakin kuat. Kekuatan dari serangan sebelumnya belum sepenuhnya menghilang saat sosok dewa di atas langit itu kembali mengayunkan palu ilahi miliknya ke bawah.
*Boom* Suara benturan yang keras bergema di antara langit dan bumi. Di area di atas Kantor Pemimpin Kota, Pemimpin Kota Tianyan telah menyiapkan sebuah area untuk melindungi tempat tersebut. Namun, gelombang kejut yang mengerikan itu masih menerjang ke bawah dan menghantam lapisan tirai cahaya itu.
Sedangkan di dalam Kota Tianyan, hati para kultivator kembali berdebar kencang. Bahkan mereka yang berada tidak jauh dari Kantor Pemimpin Kota tampak mengerang kesakitan, dan wajah mereka terlihat pucat. Meskipun mereka menyaksikan semuanya dari luar, namun secara mengejutkan, mereka masih menerima dampaknya.
Medan pertempuran antara keduanya berada jauh di atas langit, jadi tidak ada bisa membayangkan betapa mengerikannya kekuatan dari serangan ini,
Kali ini, Ye Futian tidak mengabaikan serangan Wang Xiao. Cahaya suci di tubuhnya bersinar terang dan melindungi tubuhnya, ditambah dengan kekuatan Jalur Agung yang mengelilinginya. Tirai cahaya bintang bersinar ketika gelombang kejut yang dihasilkan oleh Palu Pengguncang Langit dikerahkan ke bawah. Segala sesuatunya tampak hancur berantakan. Tubuh Ye Futian bergetar dan kembali dihempaskan ke permukaan tanah, dan dia jatuh dengan kecepatan tinggi.
Ketika dia berhenti bergerak, suasana di Kota Tianyan menjadi sunyi senyap. Tatapan mata semua orang terpaku pada Ye Futian.
Bagaimanakah kondisinya setelah menerima dua serangan beruntun?
Kekuatan yang dihasilkan oleh Palu Pengguncang Langit tampaknya terus meningkat. Kekuatan dari serangan kedua ini jelas lebih mengerikan dari serangan sebelumnya.
"Masih terlalu lemah." Ye Futian mendongak dan memandang ke atas langit. Dia berbicara dengan acuh tak acuh, dan kedua matanya dipenuhi oleh kebencian.
Hal ini membuat tatapan mata Wang Xiao menjadi semakin dingin, dan keinginan membunuh tersirat di kedua matanya. Provokasi yang dilakukan oleh Ye Futian akhirnya berhasil menyulut amarahnya.
Palu Pengguncang Langit masih terlalu lemah baginya?
"Kata-katamu itu sungguh berani," Wang Xiao berbicara dengan suara keras. Palu Ilahi di atas langit itu kembali diayunkan, dan serangannya bahkan lebih ganas kali ini. Tirai cahaya yang tak terlihat itu tampaknya telah berubah menjadi barisan dinding penghalang. Lapisan cahaya suci berwarna emas yang berat menghancurkan langit dan kembali menerjang ke bawah, seperti lingkaran-lingkaran cahaya mengejutkan yang mampu menutupi langit dan matahari, menghancurkan semua makhluk hidup yang menghalanginya.
*Boom* Di Kota Tianyan, banyak bangunan meledak dan hancur berkeping-keping, lalu menghilang dalam sekejap. Beberapa kulivator yang berada di dekat Kantor Pemimpin Kota memuntahkan darah saat mereka bergegas mundur. Tidak hanya mereka, semua orang di seluruh penjuru Kota Tianyan tampaknya juga bisa merasakan kekuatan serangan yang mengerikan itu.
Tubuh Ye Futian kembali terjatuh dari atas langit, tapi kali ini, alih-alih berhenti menyerang, Wang Xiao justru kembali mengayunkan palunya, membuat gelombang kejut penghancur itu terus menyapu ke bawah. Di atas langit, Palu Ilahi berwarna emas yang berukuran sangat besar dan lapisan tirai cahaya emas itu terus menerus dikerahkan ke bawah. Bahkan beberapa sosok terkemuka dari Prefektur Ilahi yang selamat dari Ujian Para Dewa tahap kedua bisa merasakan tekanan tersebut.
Serangan ini berada pada tingkatan yang mampu menarik perhatian mereka.
"Pada bentuk terkuatnya, Palu Pengguncang Langit mampu mengerahkan 108.000 lingkaran cahaya secara bersamaan, yang mampu mengejutkan dan melancarkan serangan mematikan sebanyak 108.000 kali!"
*Boom* Saat Wang Xiao berbicara, tampaknya tidak ada suara lain yang terdengar di atas langit. Hanya ada rentetan gelombang penghancur di sana. Apa yang akan terjadi jika ada 108.000 lingkaran cahaya yang dikerahkan ke bawah secara bersamaan?
Ye Futian menyatukan kedua telapak tangannya; tubuhnya bersinar terang. Cahaya Buddha masih mengelilinginya, dan rapalan sutra Buddha pun diucapkan. Teknik Six Syllables of Truth tampaknya mampu menembus gelombang kejut itu, bergema di antara langit dan bumi. Dengan menjadikan tubuh Ye Futian sebagai titik pusatnya, sebuah area Jalur Agung—area Buddha—kini telah terbentuk.
Semua Buddha kini telah hadir dan dikelilingi oleh banyak sosok petarung. Selain itu, ada juga satu sosok Buddha raksasa di atas area ini. Ratusan ribu bayangan Buddha sedang menahan laju 108.000 lingkaran cahaya yang mengejutkan itu.
Ketika Palu Pengguncang Langit diayunkan, dunia menjadi sunyi senyap seketika.
Suara yang paling kuat adalah suara yang telah melampaui batasan dari suara itu sendiri!
Banyak bangunan di Kota Tianyan dihancurkan dalam sekejap. Banyak pula kultivator yang memuntahkan darah dan jatuh ke permukaan tanah. Sayangnya, mereka menerima dampak dari serangan di antara keduanya, dan dampak yang mereka terima cukup parah.
Di area tempat Ye Futian berada, semua sosok petarung Buddha telah dimusnahkan, berubah menjadi reruntuhan sebelum mereka lenyap bersama angin. Gelombang kejut itu terus bergerak ke bawah. Bayangan-bayangan Buddha yang mengelilingi Ye Futian hancur dan dihempaskan ke bawah, mendarat di atas tirai cahaya yang dibentuk oleh Pemimpin Kota Tianyan. Suara teriakan yang keras terdengar saat tirai cahaya itu terus menerus bergetar. Sepertinya petahanan tirai cahaya itu sedang goyah.
*Boom* Suara ledakan bergema di seluruh penjuru Kota Tianyan, dan gelombang kejut penghancur itu pun mulai mereda. Kekuatan dari Palu Pengguncang Langit ini benar-benar tak tertandingi.
Ye Futian berdiri di tempatnya dengan tenang, seolah-olah tidak ada suara apa pun di sana. Hembusan angin yang tak terlihat membelai rambut abu-abunya secara perlahan.
Perhatian semua orang masih tertuju padanya. Apakah Ye Futian akan dimusnahkan oleh serangan semengerikan itu?
Jika dia tewas terbunuh, maka hal itu akan melanggar peraturan yang berlaku dalam kompetisi ini.
Serangan ini memang sangat mengerikan.
Namun, Ye Futian masih berdiri tak bergeming di tempatnya, seperti sebuah patung. Wang Xiao memandangnya, tidak bisa memastikan seperti apa situasi yang sedang dihadapi oleh Ye Futian saat ini.
"Sampai di situ saja kemampuanmu?"
Tiba-tiba, terdengar sebuah suara, dan sosok itu bergerak lagi. Dia perlahan-lahan mengangkat kepalanya, dan kedua matanya bersinar dengan tajam, yang mengarah pada Wang Xiao, yang berada jauh di atas langit. Tatapan mata Wang Xiao juga langsung menajam.
Apakah serangan ini juga belum bisa menggoyahkan Ye Futian?
Para kultivator dari Prefektur Ilahi dan Kota Tianyan sangat terkejut saat menyaksikan hal ini. Serangan sekuat itu tidak mampu melukainya?
"Serangan ini sebenarnya sangat bagus untuk menempa tubuh kultivator." Ye Futian mengangkat kepalanya dan menatap pria yang berada di udara itu. Tubuhnya melayang ke atas dengan kecepatan luar biasa, tanpa terpengaruh sedikit pun oleh serangan lawannya.
Apakah dia memanfaatkan serangan dari Palu Pengguncang Langit untuk menempa tubuh fisiknya?
Apakah dia sudah gila?
Mungkin Ye Futian hanya membual. Tidak peduli sehebat apa pun bakatnya, dia tidak akan berani bersikap sesombong itu.
"Kalau begitu, mari kita lanjutkan." Wang Xiao berbicara lagi dan gelombang kejut penghancur itu kembali dikerahkan ke bawah.
Tapi Ye Futian hanya tersenyum sinis saat sosoknya terus bergerak ke atas. Pada saat yang bersamaan, sinar-sinar cahaya suci menyinari tubuhnya; seolah-olah mereka telah berubah menjadi lingkaran cahaya yang tak terhitung jumlahnya, bergerak di langit bersamanya.
"Kau sudah cukup lama menyerangku. Sekarang, tiba giliranku untuk menyerang!" Ye Futian mengulurkan tangannya. Tiba-tiba, sebuah tombak muncul di genggaman tangannya.
Kultivasinya memang tidak berspesialisasi dalam teknik tombak, namun pada saat ini, benda yang muncul di tangannya itu adalah sebuah tombak.
"Mari kita lihat apakah kau mampu menerima seranganku ini!"