Siapa Pemeran Pendukungnya
Siapa Pemeran Pendukungnya
Sebelumnya, Wang Xiao memegang gelar sebagai Armorer nomor satu. Pemimpin Kota Tianyan melihatnya sebagai sosok yang tak tertandingi dan tak ada duanya. Dia ingin Wang Xiao memimpin para kultivator dari Prefektur Ilahi untuk menghancurkan Pecahan Ziwei, tempat Ye Futian berada.
Namun, saat ini, Ye Futian tampak berdiri di hadapan Wang Xiao. Bahkan tombaknya sudah diarahkan pada tubuh Wang Xiao.
Di dalam Kota Tianyan yang sunyi senyap, banyak orang bisa merasakan hati mereka berdebar kencang. Apakah Ye Futian benar-benar sekuat itu?
Ye Futian berani mengacungkan tombaknya pada Kaisar Tombak Du You, lalu mengalihkannya pada Wang Xiao. Dia sangat lancang dan tak kenal takut.
Namun, hal yang paling penting adalah, Ye Futian saat ini hanyalah seorang Renhuang tingkat kesembilan. Bagaimana caranya dia bisa menjadi begitu kuat?
Bahkan aura tombak mengerikan dan sangat tajam yang dikeluarkan dari mata Kaisar Tombak Du You saja mampu ditangkis dengan mudah oleh, Ye Futian dan dia bahkan menantang Du You untuk bertarung.
Mengingat identitas yang dimiliki oleh Ye Futian, dia jelas bukan orang yang bodoh. Provokasi yang dia lakukan menyiratkan bahwa dia memang memiliki kemampuan bertarung di tingkat Tribulation Plane.
Dia adalah seorang Renhuang tingkat kesembilan yang memiliki kemampuan bertarung di tingkat Tribulation Plane.
Bukan hanya Du You; berbagai macam kultivator dari Prefektur Ilahi juga menyadari hal ini. Sebelumnya, ada kabar bahwa Ye Futian telah membunuh para kultivator di tingkat Tribulation Plane. Orang nomor dua dari Istana Pemimpin Wilayah Laut Barat, Zhong Miao, telah diburu oleh Ye Futian.
Kala itu, banyak orang meyakini bahwa Ye Futian hanya mengandalkan bantuan dari kekuatan eksternal.
Namun, melihat situasi saat ini, apakah asumsi mereka itu memang benar adanya?
Jika dia benar-benar bergantung pada kekuatan eksternal, apakah dia akan berani mengacungkan tombaknya pada Wang Xiao? Akankah dia berani menantang Du You untuk bertarung melawannya?
Zhong Miao dibunuh oleh Ye Futian dengan kemampuannya sendiri!
Seorang Renhuang tingkat kesembilan mampu membunuh seorang kultivator di tingkat Tribulation Plane.
"Aku tidak pernah membayangkan bahwa aku akan bertemu dengan dua sosok yang tak tertandingi hari ini. Bisa dikatakan, Renhuang Ye dan Pemimpin Kota Muda memiliki kemiripan satu sama lain. Pemimpin Kota Muda dapat menempa Senjata Sub-divine dan merupakan pemenang utama dalam Kompetisi Armorer kali ini. Adapun Renhuang Ye, dia mampu membuat Ramuan Sub-divine. Sepertinya tidak ada orang lain di Renhuang Plane yang bisa melakukan hal tersebut."
Pada saat ini, Xi Chiyao angkat bicara sambil tersenyum tipis. Hal ini lagi-lagi membuat hati para kultivator berdebar kencang.
Mereka pernah mendengar tentang hal ini sebelumnya, dan ini sudah menjadi rahasia umum. Mereka bahkan menggunakan hal ini sebagai alasan untuk menyerang Istana Kekaisaran Barat sebelumnya. Oleh sebab itulah, Xi Chiyao sama sekali tidak menyembunyikan apa pun dalam situasi seperti ini.
Semua Ramuan Sub-divine itu memang dibuat secara pribadi oleh Ye Futian.
Apakah ada Renhuang lain di dunia ini yang mampu meraih pencapaian seperti itu?
Setidaknya di Prefektur Ilahi, tidak ada seorang pun yang mampu melakukan hal tersebut.
Wang Xiao telah menempati posisi pertama dalam Kompetisi Armorer kali ini, namun Armorer lain dari tingkat Plane yang sama semuanya berhasil menempa Senjata Sub-divine. Lalu, bagaimana dengan Ye Futian? Jika ada Kompetisi Alkimia, maka kultivator lain dari tingkat Plane yang sama bahkan tidak memenuhi syarat untuk bersaing dengannya.
Wang Xiao dapat berkomunikasi dengan Senjata Kekaisaran, tetapi hal itu bisa terjadi karena dia lahir di Klan Dewa Kuno dan mewarisi ajaran Tianyan Agung. Namun, jauh sebelumnya, Ye Futian sudah dikenal sebagai penghancur peninggalan dan telah mendapatkan warisan dari beberapa Kaisar Agung. Apakah Wang Xiao mampu melakukan hal yang sama dengannya?
Siapa sebenarnya yang layak dianggap sebagai sosok yang tak terkalahkan di antara mereka berdua?
Semua orang di Kota Tianyan tahu bahwa Pemimpin Kota Tianyan ingin menggunakan kesempatan ini untuk membuat nama Wang Xiao dikenal di seluruh penjuru dunia. Dia ingin Wang Xiao menjadi tokoh utama dari dunia yang kacau ini dan memimpin para kultivator dari Prefektur Ilahi untuk memusnahkan Pecahan Ziwei dan membunuh Ye Futian. Dengan melampaui Ye Futian, Wang Xiao akan mendapatkan tingkat ketenaran tertinggi.
Namun saat ini, justru Ye Futian yang muncul di sini.
Wang Xiao juga menatap Ye Futian. Ini adalah pertama kalinya keduanya bertemu satu sama lain. Sebelumnya, ketika dia masih melatih kemampuan menempanya, dia telah mendengar nama Ye Futian berkali-kali. Anggota Kantor Pemimpin Kota sering membicarakannya, terutama baru-baru ini. Setelah Ye Futian menghancurkan Tanah Suci Taichu, semakin banyak orang yang menyinggung namanya.
Wang Xiao selalu membayangkan Ye Futian sebagai sosok mengerikan yang tak tertandingi. Namun, hal itu tidak terlalu memengaruhinya. Pemimpin Kota memberitahunya bahwa setelah dia memenangkan posisi pertama dalam Kompetisi Armorer, dia perlu memanggil Senjata Kekaisaran dan memimpin para kultivator dari Prefektur Ilahi untuk menghancurkan Pecahan Ziwei.
Wang Xiao merasa bahwa membunuh satu sosok terkemuka yang tertandingi untuk meningkatkan ketenarannya jelas merupakan sebuah pencapaian yang patut untuk dibanggakan. Maka dari itulah dia bersedia melakukannya.
Hari ini, akhirnya dia bisa bertemu dengan Ye Futian, sosok yang akan dia hancurkan di masa depan.
Bahkan lawannya itu sedang mengacungkan tombaknya ke arahnya.
"Sayang sekali aku tidak bisa membunuhmu hari ini. Kalau tidak, kau tidak akan bisa keluar dari Kota Tianyan hidup-hidup," ujar Wang Xiao dengan nada tenang. Ketenangannya ini mengandung tingkat kepercayaan diri yang luar biasa. Semua kultivato di Kantor Pemimpin Kota bisa merasakannya dengan jelas.
Pemimpin Kota Tianyan dan Puteri Donghuang sudah berjanji bahwa tidak akan ada pertumpahan darah yang terjadi. Mereka mengatakan bahwa kesepakatan ini tetap berlaku meskipun Ye Futian muncul di sini hari ini.
Pemimpin Kota Tianyan dan Puteri Donghuang memiliki status yang tinggi, dan para kultivator dari Prefektur Ilahi semuanya telah menjadi saksi atas janji mereka. Karena mereka telah berkata demikian, maka tidak ada yang berani menentang mereka. Wang Xiao juga akan menurut dan tidak berani membunuh Ye Futian.
Itulah sebabnya Wang Xiao menyayangkan kemunculan Ye Futian hari ini.
Bahkan jika seorang Renhuang tingkat kesembilan memiliki bakat yang menakjubkan dan tak tertandingi, memangnya apa yang bisa dia lakukan?
Jika bukan karena kesepakatan yang dibuat sebelumnya, Wang Xiao pasti sudah membunuh Ye Futian di tempatnya dan disaksikan oleh semua orang di Kota Tianyan.
"Dengan bakat seperti itu, jika kau tunduk pada Prefektur Ilahi dan memohon maaf pada sang Puteri, kau mungkin akan mendapatkan kesempatan untuk memiliki masa depan," lanjut Wang Xiao sambil menatap Ye Futian. Dia berbicara dengan tenang, seolah-olah dia tidak menanggapi tantangan yang diajukan oleh Ye Futian dengan serius.
Meskipun Ye Futian mengacungkan tombaknya kepadanya, memangnya apa yang bisa dilakukan oleh Ye Futian?
Kemarahan Ye Futian akan berakhir sia-sia.
Bahkan jika Ye Futian adalah sosok yang tak tertandingi, tetap saja ada perbedaan tingkat Plane di antara mereka. Ditambah lagi, Wang Xiao mampu berkomunikasi dengan Senjata Kekaisaran.
"Tidak, terima kasih," jawab Ye Futian.
Wang Xiao memandang sosok berambut abu-abu di hadapannya itu, lalu dia tersenyum saat dia berkata, "Masa depan dari Prefektur Ilahi tidak akan menjadi milikmu."
Wang Xiao pun melanjutkan kata-katanya, "Di dunia yang kacau ini, akan ada banyak sosok tertandingi yang terus bermunculan. Meskipun kau memiliki bakat yang luar biasa, namun kau hanya ditakdirkan untuk menjadi pemeran pendukung. Apakah kau paham?"
Saat Wang Xiao mengatakan hal ini, dia perlahan-lahan naik ke atas langit. Pada saat yang bersamaan, aura yang mengerikan terpancar dari sosoknya. Suhu di atas langit tiba-tiba meningkat secara drastis. Baik di dalam maupun di luar Kantor Pemimpin Kota, banyak orang bisa merasakan aliran udara yang sangat panas.
"Ye Futian, di dunia yang kacau ini, kau hanya bisa menjadi pemeran pendukung."
"Apakah kau paham?"
Kata-kata Wang Xiao bergema ke seluruh penjuru Kota Tianyan. Pada saat itu juga, hati para kultivator yang berada di Kota Tianyan dipenuhi oleh emosi. Ketika Ye Futian muncul beberapa saat yang lalu, banyak orang samar-samar bisa merasakan bahwa auranya yang tajam telah melampaui Wang Xiao.
Namun, begitu Wang Xiao mengucapkan kata-kata ini, orang-orang di Kota Tianyan menyadari bahwa Wang Xiao tetaplah Wang Xiao. Selama Kompetisi Armorer ini berlangsung, namanya menjadi terkenal dan dia berhasil meraih ketenaran dalam satu malam.
Kemungkinan besar, tidak akan ada seorang pun yang mampu menghentikannya untuk meraih ketenaran di Prefektur Ilahi.
Bahkan Ye Futian sekalipun tidak akan bisa menghentikannya.
Wang Xiao adalah pewaris dari Tianyan Agung. Kemampuan bertarungnya juga tidak lebih lemah dari kemampuan menempanya. Jadi, bagaimana mungkin dia bisa dibandingkan dengan sosok seperti Zhong Miao?
Bagaimana mungkin Ye Futian bisa melampaui perbedaan Planes and mengalahkannya?
Banyak kultivator bisa merasakan darah mereka mendidih saat wajah mereka tampak bersemangat. Ini adalah festival yang sesungguhnya di Kota Tianyan. Kompetisi Armorer tampak membosankan jika dibandingkan dengan peristiwa saat ini. Dua sosok tak tertandingi itu akan bertempur. Di antara mereka berdua, siapa yang akan menjadi sosok terkemuka dari Prefektur Ilahi di masa depan?
Ye Futian mengangkat kepalanya dan memandang Wang Xiao. Kemudian, dia juga naik ke atas langit. Jubah putihnya dan rambut abu-abunya berkibar tertiup angin.
Sebagai penerus dari Kota Tianyan, pewaris dari Tianyan Agung, dan pemenang utama dari Kompetisi Armorer, Wang Xiao memang layak memiliki kepercayaan diri seperti itu.
Ye Futian naik ke atas langit and berdiri berhadapan dengan Wang Xiao. Dia pun menanggapi, "Selama aku masih hidup, masa kejayaanmu tidak akan pernah tiba!"
*Boom*
Dalam sekejap, Kota Tianyan yang sunyi senyap tiba-tiba dipenuhi oleh sorak-sorai. Perbincangan mereka bergema di seluruh penjuru Kota Tianyan, dan darah mereka masih mendidih.
Wang Xiao baru saja mengatakan bahwa di dunia yang kacau ini, Ye Futian hanya bisa menjadi pemeran pendukung.
Di sisi lain, Ye Futian menyatakan bahwa, selama dia masih hidup, masa kejayaan Wang Xiao tidak akan pernah tiba.
Dua sosok ini memiliki semangat yang menakjubkan. Pertarungan yang akan terjadi hari ini pasti akan tercatat dalam sejarah Kota Tianyan, atau bahkan diingat di seluruh penjuru Prefektur Ilahi.
Bahkan sosok-sosok tingkat tinggi dari Prefektur Ilahi, termasuk Dark Saint Hua Yunting dan Evil Sage Mo Qingge, tampak sangat tertarik akan hal ini. Mereka telah menyaksikan pertempuran yang lebih sengit sebelumnya dan telah berpartisipasi dalam medan pertempuran yang lebih menakutkan. Namun meski demikian, sudah bertahun-tahun lamanya sejak mereka merasa sangat bersemangat seperti saat ini.
Hari ini, dua kultivator muda itulah yang bisa membuat mereka merasa seperti ini.
Mereka semua kini sudah tua. Masa depan jelas akan menjadi milik sosok-sosok seperti Ye Futian dan Wang Xiao.
"Apakah kau ingin menggunakan peralatan ritual?" tanya Wang Xiao tanpa berbasa-basi. Apakah keduanya akan bertarung dengan menggunakan peralatan ritual?
"Terserah kau saja," jawab Ye Futian.
"Peralatan ritual yang kutempa lebih kuat, jadi aku akan mendapat keuntungan. Kau juga bukan seorang kultivator yang berspesialisasi dalam teknik tombak. Kalau begitu, kita tidak akan menggunakan peralatan ritual dalam pertarungan ini," ujar Wang Xiao sambil menyimpan peralatan ritual yang dia tempa. Mengingat bahwa dia sudah memiliki keuntungan dalam tingkat kultivasi, dia tidak ingin mengambil keuntungan lainnya dari Ye Futian.
Ye Futian juga menyimpan tombak perak miliknya.
*Boom*
Dalam sekejap, hawa panas yang lebih mengerikan mengitari area itu dan menyelimuti langit yang luas. Fenomena aneh terjadi saat sebuah gudang senjata muncul secara tiba-tiba. Seorang dewa yang memegang sebuah palu perang muncul dan berdiri di belakang Wang Xiao.
Pada saat ini, Wang Xiao tampak seperti keturunan sejati dari seorang dewa, pewaris dari seorang Kaisar Agung.
Sedangkan pada sosok Ye Futian, cahaya berwarna emas bersinar terang, dan Cahaya Buddha yang berapi-api muncul di sana. Di atas langit, suara rapalan Buddha mengelilinginya, dan di belakang Ye Futian, muncul satu sosok Mahavairocana di sana. Sosok Petarung itu terlihat sangat besar, seperti sang Buddha yang turun ke dunia ini. Cahayanya bersinar jauh ke atas langit.
"Kekuatan ini berada di tingkat Tribulation Plane," seseorang berkomentar.
Para kultivator di Kantor Pemimpin Kota menyadari hal ini ketika mereka mendeteksi aura yang dipancarkan dari tubuh Ye Futian. Itu memang aura di tingkat Tribulation Plane. Dia juga memiliki Sosok Petarung Mahavairocana yang kuat. Tampaknya Ye Futian telah mendapatkan banyak peluang Jalur Agung selama dia berada di Western Heaven.
Di sisi lain, sosok dewa di belakang Wang Xiao memegang sebuah palu ilahi di tangannya. Saat ini, sosok itu mengangkat palu ilahi emas yang berapi-api itu ke atas langit. Ukuran palu itu sangat besar. Pada saat itu juga, sambaran petir yang tak terhitung jumlahnya menghantam ke bawah seperti hukuman surgawi. Mereka mengandung kekuatan penghancur yang tak tertandingi dan sepertinya mampu membelah ruang hampa saat mereka menyerang ke arah Ye Futian.
Bahkan kilatan petir yang mengitari palu ilahi itu saja sudah mengandung kekuatan penghancur yang mencengangkan di dalamnya.
Di bawah tatapan terkejut dari para kultivator di Kota Tianyan, sambaran petir emas yang mengancam itu menghantam Ye Futian dan Sosok Petarung miliknya. Mereka semua mengira bahwa Ye Futian akan menangkis serangan itu, namun dia malah menerimanya secara langsung.
*Krak* Ruang hampa tampak retak sebelum akhirnya hancur berkeping-keping. Kilatan petir itu melesat melintasi ruang hampa. Sosok Ye Futian diselimuti oleh cahaya mengerikan itu, dan banyak orang bisa merasakan hati mereka berdebar kencang saat menyaksikan pemandangan ini.
Namun, Ye Futian masih berdiri di tengah-tengah petir penghancur itu, dan tubuhnya tampak seperti dewa. Dia berdiri terpaku di tempatnya saat dia dihujani oleh cahaya suci penghancur itu. Dia sama sekali tidak terganggu oleh serangan itu, yang tidak bisa menyakitinya sedikit pun.
Dia telah berulang kali mengalami Ujian Para Dewa. Tubuhnya telah dibaptis dan kini menjadi tidak bisa dihancurkan. Gelombang kejut itu tidak mampu mempengaruhi tubuhnya. Dia menerima serangan Wang Xiao secara langsung karena dia sama sekali tidak takut akan hal tersebut. Menahan serangan di tingkat ini hanyalah sebuah latihan bagi tubuhnya.
"Kau disebut sebagai sosok yang tak tertandingi, namun kenapa seranganmu begitu lemah?" Ye Futian mengejek saat kedua matanya berubah warna menjadi emas!