Legenda Futian

Menjadi Terkenal Dalam Satu Hari



Menjadi Terkenal Dalam Satu Hari

0Suasana di Kota Tianyan menjadi sunyi. Putaran terakhir dari Kompetisi Armorer telah berlangsung di Kantor Pemimpin Kota selama beberapa hari.     

Pada saat ini, sebuah aura yang mengerikan menyebar dari atas langit, dan kumpulan awan bencana muncul dimana-mana.     

Itu adalah Ujian Senjata!     

Para kultivator di Kota Tianyan bisa merasakan hati mereka berdebar kencang. Meskipun mereka sudah lama menantikan momen ini, namun mereka masih bersemangat untuk menyaksikan Ujian Senjata secara langsung. Salah satu dari tujuh kultivator tingkat Tribulation Plane itu telah berhasil menempa sebuah Senjata Sub-divine.     

Hasil akhirnya adalah sebilah pedang petir, yang telah menimbulkan munculnya awan bencana yang mengandung kilatan petir di dalamnya. Saat suara gemuruh petir yang keras bergema di udara, cahaya bencana melesat ke bawah dan terus menerus menghantam pedang petir tersebut.     

Sang Armorer berdiri dengan tenang di tempatnya saat dia menyaksikan pedang petir miliknya disambar oleh petir. Setelah ujian itu berakhir, kekuatan bencana masih menyelimuti pedang petir itu, memancarkan hawa dingin yang menusuk tulang.     

"Dia berhasil melakukannya!" para kultivator di Kota Tianyan berseru. Sebuah Senjata Sub-divine baru saja ditempa setelah menjalani Ujian Senjata.     

Namun, tidak ada kegembiraan di wajah sang Armorer. Dia menggenggam pedang petir itu di tangannya, dan sebuah kekuatan yang dahsyat terpancar dari senjata buatannya itu, tapi dia masih menggelengkan kepalanya saat dia memandang ke arah lain. Sudah jelas, dia masih belum puas dengan hasil karyanya itu.     

Senjata ilahi di tingkat yang sama akan dikategorikan lagi berdasarkan kualitasnya. Jika tidak, maka akan sulit untuk menentukan siapa yang tampil lebih baik.     

Meskipun dia telah berhasil menempa Senjata Sub-divine yang kuat, namun dia masih merasa bahwa dia belum melampaui dirinya sendiri. Dia masih belum cukup kuat. Jelas mustahil baginya untuk menempati posisi pertama. Dia bahkan mungkin tidak termasuk dalam salah satu dari tiga Armorer terbaik.     

Hanya ada tujuh kultivator tingkat Tribulation Plane di sana. Mereka memiliki peluang sekitar 50 persen untuk menempati tiga posisi teratas. Tidak berhasil menjadi tiga sosok terbaik menunjukkan bahwa mereka telah gagal.     

Setengah hari telah berlalu, dan saat ini, kumpulan awan bencana kembali muncul di atas langit. Ada Armorer lainnya yang berhasil menempa Senjata Sub-divine.     

Selama beberapa hari berikutnya, semakin banyak Senjata Sub-divine yang berhasil ditempa. Ujian Senjata muncul di Kota Tianyan selama lima kali berturut-turut. Penampilan mereka membuat penonton lupa dengan berlalunya waktu. Mereka dibuat takjub dengan kemampuan para Armorer tingkat tinggi itu. Senjata ilahi yang mereka tempa berhasil melewati Ujian Senjata tanpa mengalami kegagalan.     

Kini hanya dua Armorer yang sedang bersaing satu sama lain. Para penonton masih memandang ke atas langit. Hanya ada dua tempat yang tersisa di Zona Penempaan. Salah satunya adalah Mu Yan, sang kultivator misterius, sedangkan satu sosok lainnya adalah Wang Xiao, yang berasal dari Kantor Pemimpin Kota.     

Keduanya dikenal sebagai peserta terkuat, namun kecepatan mereka dalam menempa adalah yang terlambat. Mereka adalah peserta yang menghabiskan waktu paling lama. Sebelumnya, ada dua Armorer yang mengalami kegagalan. Mereka harus menempa dua kali sebelum mereka berhasil menghasilkan senjata mereka. Namun meski demikian, waktu yang mereka gunakan masih lebih sedikit daripada waktu yang dihabiskan oleh Mu Yan dan Wang Xiao. Siapa pun bisa membayangkan berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh Mu Yan dan Wang Xiao dalam menempa senjata mereka.     

Namun, tidak lama lagi mereka seharusnya akan menyelesaikan senjata masing-masing. Kerumunan kultivator sudah bisa melihat bentuk kasar dari senjata ilahi buatan Mu Yan. Dia sedang menempa sebuah tombak. Tombak itu bersinar terang, memancarkan cahaya berwarna emas. Selain itu, tombak tersebut lebih panjang dan lebih tebal dari tombak pada umumnya. Itu tampak seperti sebuah tombak ilahi yang akan digunakan oleh seorang dewa. Senjatanya memang masih belum selesai dibuat, tetapi banyak orang sudah bisa merasakan kekuatan yang terkandung di dalamnya.     

Tombak bukanlah jenis senjata yang terkenal karena kekuatannya. Namun, semua orang bisa merasakan kekuatan yang dipancarkan oleh tombak ini. Sepertinya, tombak tersebut lebih kuat dalam aspek lainnya. Ketika selesai ditempa, tombak itu pasti akan menjadi sebuah peralatan ritual yang kuat dengan kekuatan serangan yang menakjubkan di dalamnya.     

Di sisi lain, senjata ilahi yang ditempa oleh Wang Xiao adalah sebuah palu, yang juga memancarkan cahaya berwarna emas. Namun, palu itu juga dihiasi oleh kobaran api, membuat penampilannya tampak mengesankan.     

Di Kantor Pemimpin Kota, seorang kultivator dari Prefektur Ilahi berkomentar, "Palu yang ditempa oleh Wang Xiao ini menggunakan sepuluh kali bahan yang dibutuhkan untuk menempa palu biasa. Tapi ukurannya sama dengan palu lainnya. Setelah dia menempanya, dia memukulnya berulang kali hingga mencapai ukuran palu biasa. Terlebih lagi, bahan baku yang digunakan olehnya sangat luar biasa. Semuanya cukup berat. Aku tidak bisa membayangkan betapa beratnya palu ini setelah selesai dibuat." Hingga saat ini, para kultivator sudah bisa menebak apa yang ingin dicapai oleh kedua Armorer itu.     

"Pria bernama Mu Yan itu juga sangat menakjubkan. Dia juga menggunakan bahan yang lebih banyak dari biasanya untuk menempa tombaknya. Tombak yang dia buat kali ini lebih panjang dari biasanya, seperti tombak yang cocok digunakan oleh seorang raksasa, dipenuhi oleh kekuatan di dalamnya. Mungkinkah mereka berdua ingin memenangkan kompetisi ini dengan mengandalkan aspek kekuatan?" sosok lainnya bertanya.     

Para penonton terus menikmati proses penempaan yang dilakukan oleh dua Armorer tersebut. Cepat atau lambat, mereka akan mengetahui siapa yang lebih kuat. Namun sekarang, mereka hanya bisa menunggu dengan tenang.     

Kedua senjata ilahi itu bukanlah senjata yang langka. Palu dan tombak adalah senjata yang dianggap biasa di antara senjata-senjata ilahi. Sudah jelas, keduanya bermaksud memenangkan kompetisi ini melalui aspek lain. Dan itu hanya bisa dilakukan melalui kekuatan dari senjata tersebut.     

Terkadang, konsep yang sederhana jauh lebih baik daripada konsep yang rumit. Tidak kalah hebat bagi para ahli yang memilih untuk menggunakan konsep dasar dan menyempurnakannya.     

Waktu pun terus berlalu, dan suasana di Kota Tianyan menjadi semakin sunyi. Semua orang memiliki firasat bahwa dua senjata ilahi itu tidak lama lagi akan selesai dibuat. Mereka semua memandang ke atas langit dengan sangat antusias.     

Akhirnya, seberkas cahaya suci yang tak tertandingi bersinar terang dan menghalangi pandangan semua orang yang hadir di sana. Tombak emas itu pun melesat ke atas langit. Langit tampak berubah warna saat kumpulan awan bencana yang mengerikan bergejolak dan bergemuruh. Kekuatan yang dihasilkan jauh lebih kuat daripada semua ujian sebelumnya.     

Setelah kumpulan awan bencana itu menghilang, tombak itu memancarkan cahaya suci yang menyilaukan. Lima Armorer lainnya tahu bahwa mereka telah kalah. Kekuatan yang dipancarkan oleh tombak itu jelas jauh lebih kuat daripada senjata ilahi milik mereka. Mereka bisa merasakan dengan jelas perbedaannya. Itu berarti ada perbedaan besar antara kualitas tombak itu dan senjata ilahi mereka.     

"Mu Yan memang hebat," ujar seseorang.     

"Dia menggabungkan kekuatan, ruang hampa, keinginan membunuh, dan Jalur Agung dari berbagai elemen ke dalam tombaknya. Tombak ini dianugerahi dengan kekuatan penghancur yang sangat dahsyat di dalamnya," seseorang menganalisis. Ruang hampa di sekitar tombak itu tampaknya hampir terkoyak. Tombak ini belum pernah digunakan oleh siapa pun. Tombak tersebut bisa membuat orang lain merasa terancam dengan lingkaran cahaya sucinya saja. Bahkan para kultivator di tingkat Tribulation Plane merasa terancam olehnya.     

"Apakah dia berasal dari Dunia Empty Divine?" salah satu sosok terkemuka dari Prefektur Ilahi berspekulasi. Apakah Mu Yan adalah seorang Armorer dari Dunia Empty Divine?     

Tidak ada seorang pun dari Prefektur Ilahi yang pernah mendengar namanya. Para Armorer berbeda dari kultivator yang hanya fokus berkultivasi; sulit bagi para Armorer untuk sepenuhnya terlepas dari urusan duniawi. Oleh karena itu, kemungkinan bagi Mu Yan untuk menjadi seorang kultivator yang selama ini mengasingkan diri sangatlah rendah.     

Jauh lebih masuk akal apabila dia berasal dari dunia lain Dia ingin tampil mendominasi di Kota Tianyan dan mendapatkan senjata ilahi melalui penampilannya di Kompetisi Armorer.     

Namun, apakah dia mampu mencapai tujuannya ini?     

Selain itu, palu macam apa yang dibuat oleh Wang Xiao untuk mengalahkan Mu Yan?     

Tatapan mata yang tak terhitung jumlahnya tertuju pada Wang Xiao. Dia adalah satu-satunya peserta yang belum menyelesaikan senjatanya.     

Meski begitu, senjata Wang Xiao tidak lama lagi akan selesai dibuat.     

Tepat pada saat ini, palu itu melayang di dalam Zona Penempaan. Wang Xiao memiliki ekspresi serius di wajahnya saat sekujur tubuhnya diselimuti oleh kobaran api. Tidak hanya itu saja, seberkas cahaya muncul dari keningnya. Kemudian, dia menunjuk ke arah palu tersebut. Dalam sekejap, satu sosok dewa terbentuk di belakangnya. Sosok ilusi itu menerjang menuju palu itu dan bergabung dengannya.     

Dalam sekejap, sebuah lingkaran cahaya suci sejauh 10.000 Zhang terpancar dari palu tersebut. Kekuatan yang mengerikan menyebar ke seluruh tempat saat suara gemuruh terdengar di udara. Zona Penempaan itu bergetar dan hancur di bawah cahaya suci tersebut. Sementara itu di atas langit, cahaya bencana yang mengancam menyebar ke bawah saat Ujian Senjata dimulai.     

Semua orang di Kota Tianyan bisa merasakan hati mereka berdebar kencang. Bahkan sosok-sosok terkemuka dari Prefektur Ilahi tampak terkejut saat memandang sosok yang berada di atas langit itu.     

Dia sedang memasukkan roh ke dalam senjatanya!     

Para penonton bisa melihat bahwa seberkas cahaya suci terus menerus memasuki palu itu dari kening Wang Xiao. Banyak bayangan dewa muncul di sekitarnya dan ikut masuk ke dalam palu tersebut. Ketika cahaya bencana menghantam palu buatan Wang Xiao, palu itu bersinar semakin terang dan sama sekali tidak terpengaruh oleh cahaya tersebut.     

"Wang Xiao ternyata mampu menggabungkan roh ke dalam peralatan ritual secara langsung. Melihat situasi saat ini, tampaknya hasil akhir dari kompetisi ini sudah bisa ditebak," ujar seorang kultivator tingkat tinggi dari Prefektur Ilahi. Banyak orang mengangguk setuju. Wang Xiao pasti akan memenangkan Kompetisi Armorer ini.     

Para peserta menunjukkan ekspresi muram di wajah mereka. Wang Xiao mampu menggabungkan roh ke dalam peralatan ritual secara langsung. Melihat hal ini, mereka pun harus mengaku kalah dalam kompetisi ini.     

Kedua mata Mu Yan sedikit menyipit saat melihat pemandangan ini. Tatapan matanya terpaku pada apa yang sedang terjadi. Meskipun ekspresi wajahnya tidak berubah, namun emosinya cukup terganggu. Dia pun memandang senjata ilahi buatannya. Dia merasa bahwa kemampuannya tidak lebih lemah dari Wang Xiao, tetapi dia merasa bahwa dia mungkin akan kalah kali ini.     

Ujian Senjata itu akhirnya telah selesai, dan senjata ilahi tersebut ditempa dengan sempurna.     

Palu itu melayang tinggi di atas langit dengan memancarkan sebuah lingkaran cahaya suci. Palu tersebut terlihat sangat suci dan mampu mengeluarkan tekanan untuk menekan senjata ilahi lainnya, seolah-olah sedang memprovokasi mereka.     

Di sisi lain, tombak emas buatan Mu Yan menanggapi palu tersebut. Kedua senjata itu sama-sama memancarkan cahaya suci yang mengerikan. Namun, palu itu tampak lebih unggul, mampu menekan lawannya secara langsung. Tombak emas itu memancarkan cahaya penghancur yang mengancam, menyebabkan area di sekitarnya terdistorsi. Sayangnya, ketika dihadapkan dengan palu buatan Wang Xiao, Jalur Agung Spasial itu langsung hancur. Hal ini menyebabkan tombak itu terhempas ke belakang.     

Pemandangan ini meyakinkan semua orang bahwa perebutan posisi pertama kini telah berakhir.     

Pemenang dari Kompetisi Armorer kali ini telah ditentukan.     

Pemenangnya adalah Wang Xiao dari Kantor Pemimpin Kota!     

Semua kultivator dari Kota Tianyan tersenyum lebar sambil menghela napas lega. Sebelumnya, saat kompetisi di Renhuang Plane tingkat atas berlangsung, perwakilan mereka telah ditekan oleh kultivator-kultivator asing. Oleh sebab itulah, mereka bertekad untuk memenangkan putaran ini. Jika tidak, mereka akan sangat malu.     

"Mari kita umumkan hasilnya," ujar Pemimpin Kota Tianyan. Dalam sekejap, para kultivator dari Kantor Pemimpin Kota muncul dengan senjata-senjata ilahi yang telah dibuat. Tidak perlu diadakan demonstrasi senjata ilahi; semua kultivator bisa merasakan perbedaan kekuatan di antara senjata ilahi itu.     

Nama para pemenang diumumkan satu per satu. Dimulai dari Renhuang tingkat pertama hingga para kultivator di tingkat Tribulation Plane.     

"Pemenang utama dari Kompetisi Armorer kali ini adalah Wang Xiao!" Ketika pengumuman ini disampaikan, semua orang di seluruh penjuru Kota Tianyan dapat mendengarnya. Kota itu langsung dipenuhi oleh sorak-sorai. Sosok tampan Wang Xiao berdiri dengan tenang di atas langit. Dia tetap terlihat acuh tak acuh saat dia dihujani oleh tepuk tangan. Seolah-olah dia sama sekali tidak peduli dengan hasil akhir ini. Atau mungkin, menurutnya, menjadi pemenang utama adalah suatu hal yang pasti. Oleh karena itu, tidak ada yang mengejutkan terkait hasil akhir ini.     

Sudah tidak perlu diragukan lagi bahwa Wang Xiao adalah sang Armorer terbaik. Dia telah menempa senjata ilahi terkuat di Kompetisi Armorer kali ini.     

Pada saat ini, Wang Xiao menjadi pusat perhatian bagi semua orang di Kota Tianyan. Banyak orang yang mengaguminya. Dia telah merebut hati banyak orang dalam waktu satu hari.     

Di masa depan, nama Wang Xiao akan menjadi dikenal di Prefektur Ilahi.     

"Selamat."     

"Selamat, Pemimpin Kota. Kantor Pemimpin Kota telah menghasilkan sosok yang begitu luar biasa."     

Ucapan selamat dan pujian terdengar dimana-mana. Semua ucapan itu berasal dari sosok-sosok terkemuka di Prefektur Ilahi. Pemimpin Kota Tianyan tertawa terbahak-bahak, yang sulit dimengerti maksudnya. Kemudian dia mengumumkan, "Seperti yang telah kusampaikan sebelumnya, semua orang yang meraih peringkat di Kompetisi Armorer akan menerima hadiah. Setelah ini, seseorang akan memandu semua pemenang untuk memilih hadiah masing-masing di Kantor Pemimpin Kota."     

"Terima kasih banyak, Pemimpin Kota," banyak orang berterima kasih kepadanya sambil membungkuk hormat.     

"Terima kasih juga telah memeriahkan kompetisi ini. Kompetisi Armorer menjadi semarak karena kehadiran kalian semua," ujar Pemimpin Kota Tianyan. "Selama Kompetisi Armorer ini berlangsung, Kantor Pemimpin Kota juga menyiapkan senjata ilahi untuk sang Puteri. Wang Xiao adalah ketua Armorernya."     

Banyak orang menunjukkan ekspresi aneh ketika mereka mendengar kata-katanya. Wang Xiao bertanggung jawab atas pembuatan senjata ilahi untuk Puteri Donghuang?     

Meskipun kemampuan Wang Xiao telah terbukti dalam kompetisi ini, bukankah sang Pemimpin Kota yang seharusnya bertanggung jawab atas tugas tersebut, karena bagaimanapun juga, itu adalah proyek dari Kantor Pemimpin Kota?     

Jika Pemimpin Kota Tianyan dan Wang Xiao berkolaborasi dalam menempa senjata ilahi tersebut, mungkinkah sang Pemimpin Kota sengaja menunjuk Wang Xiao dan menerima peran sebagai asistennya secara sukarela?     

Namun, apa yang dikatakan oleh Pemimpin Kota Tianyan selanjutnya langsung melenyapkan semua kecurigaan ini. Kata-katanya itu juga mengejutkan semua orang.     

Dia berkata, "Wang Xiao telah mewarisi ajaran Tianyan Agung dengan sempurna. Saat ini, dia adalah satu-satunya orang di Kantor Pemimpin Kota yang dapat berkomunikasi dengan Senjata Kekaisaran. Dia mampu menggabungkan roh kaisar ke dalam senjata ilahi."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.