13th Flight
13th Flight
Saat ini, terdapat satu sosok bertubuh tinggi yang mengenakan topeng berwarna perak di antara kerumunan kultivator. Kedua matanya bersinar terang seperti bintang, namun tidak aura yang terpancar dari tubuhnya. Dia tampak seperti sosok yang biasa-biasa saja.
Namun, kultivator sejati pasti memahami bahwa, melihat kemampuan seseorang untuk menarik kembali aura mereka hingga tidak dapat dideteksi, mereka tidak diragukan lagi adalah kultivator tingkat atas yang telah mengkultivasi teknik-teknik khusus. Kemampuan mereka pasti sangat kuat. Apabila orang-orang seperti ini semakin tidak bisa dibaca, maka sosok mereka yang sesungguhnya akan semakin mengerikan.
Sosok ini adalah Ye Futian, yang datang jauh-jauh dari Pecahan Ziwei.
Kota Tianyan saat ini sedang menyelenggarakan sebuah acara akbar, sehingga dia jelas ingin ikut bersenang-senang di dalamnya.
Namun, dia tentu saja tidak bisa begitu saja memasuki ke Kota Tianyan sebagai Ye Futian. Dia akan langsung menjadi sasaran jika dia melakukan hal tersebut. Saat ini, rambut abu-abunya telah berubah warna menjadi hitam pekat. Dia juga mengenakan topeng dan jubah berwarna perak. Jubahnya sehalus permukaan cermin. Sekilas terlihat bahwa jubah ini bukanlah jubah biasa.
Penampilannya ini bisa dibilang cukup mencolok. Dengan mengenakan topeng dan jubah berwarna perak, ditambah tidak aura yang terpancar darinya, hal ini justru membuatnya mudah untuk menarik perhatian. Siapa pun akan menebak bahwa dia bukanlah sosok biasa.
Namun, memang inilah dampak yang diinginkan oleh Ye Futian. Semakin menonjol penampilannya, orang-orang akan semakin tidak tertarik padanya. Semakin seseorang berusaha mencoba menyembunyikan sesuatu, maka semakin besar pula kemungkinan bahwa tindakan itu akan menimbulkan kecurigaan. Inilah yang diajarkan Biksu Taois Mu kepadanya. Sebelum Biksu Taois Mu mencuri Peta Dewa, dia secara terang-terangan mendirikan kios tepat di sebelah Paviliun Breeze untuk berdagang ramuan dan harta karun lainnya. Dia bahkan sering bertransaksi dengan Pemimpin Paviliun Breeze, Li Qingfeng, dan mereka sudah saling mengenal. Dia sama sekali tidak berusaha menjaga sikapnya.
Ketika Peta Dewa dicuri, Paviliun Breeze langsung menyegel Kota Jiuyi untuk mencari pelakunya. Namun, mereka tidak pernah menduga bahwa pelaku yang berada di balik layar selama ini adalah Biksu Taois Mu. Dia benar-benar memanfaatkan sifat dasar manusia.
Selain itu, ada begitu banyak orang yang telah datang ke Kota Tianyan sekarang, termasuk sosok-sosok yang mengerikan, kultivator misterius, dan bahkan para pertapa. Ada banyak orang seperti ini yang turut hadir, dan Ye Futian hanyalah salah satu di antara mereka. Bahkan jika dia tampil begitu menonjol, dia tidak akan menarik terlalu banyak perhatian.
Bahkan ada rumor yang mengatakan bahwa murid pribadi dari Donghuang Agung, Kaisar Tombak Du You, telah datang kemari untuk mengucapkan selamat dan menyaksikan acara ini. Keberadaan Ye Futian jelas tidak bisa dibandingkan dengannya.
Saat Ye Futian memasuki Kota Tianyan, dia bisa merasakan aura yang tajam dan penuh energi menimpa dirinya. Suasana di sekelilingnya begitu meriah. Kota Tianyan seperti sebuah senjata ilahi yang didirikan di tengah-tengah benua, memberikan sensasi yang menakjubkan dan tajam. Seluruh penjuru kota tampak ramai dengan penuh warna. Itu adalah sebuah kota emas yang dipenuhi dengan senjata ilahi di dalamnya.
Ini adalah tempat nomor satu bagi para Armorer di Prefektur Ilahi.
Sekarang, Ye Futian sedang menyiapkan berbagai macam ramuan dan meningkatkan kemampuan alkimia di Pecahan Ziwei. Dia ingin menjadikan Istana Kekaisaran Ziwei sebagai tempat suci paling kuat di dunia ini dalam bidang alkimia. Namun, melihat situasi saat ini, perbedaan antara Paviliun Alkimia yang ada di Istana Kekaisaran Ziwei dan gudang senjata milik Kota Tianyan tampak seperti langit dan bumi. Mereka bahkan tidak bisa dibandingkan satu sama lain.
Ye Futian berjalan menyusuri Kota Tianyan dengan tenang, merasakan suasana kota saat ini. Di jalanan, kebanyakan orang sedang mendiskusikan Festival Armorer. Rumor mengatakan bahwa para kultivator dari banyak pasukan terkemuka telah tiba di Kota Tianyan.
Salah satu pasukan di antaranya adalah Klan Dewa Kuno.
Saat ini, Ye Futian mampir ke sebuah kios dan membeli peta dari Kota Tianyan.
Meskipun Kota Tianyan hanyalah sebuah 'kota', namun tempat ini adalah ibukota dari Wilayah Tianyan. Kota Tianyan sangat luas dan memiliki populasi besar di dalamnya, begitu pula dengan pasukan-pasukan terkemuka. Namun tentu saja, tempat paling terkenal di kota ini tentu saja adalah gudang-gudang senjatanya.
Karena ini adalah pertama kalinya Ye Futian datang kemari, tentu saja dia harus menjelajahi Kota Tianyan terlebih dahulu.
Setelah Ye Futian membeli peta, pertama-tama dia ingin memeriksa pasukan Armorer utama di Kota Tianyan. Tidak lama kemudian, dia menemukan tempat yang bernama Silver Spear Flight, yang juga disebut sebagai 13th Flight.
Silver Spear Flight adalah salah satu pasukan Armorer di Kota Tianyan. Pasukan itu memiliki sejarah yang panjang. Rumor mengatakan bahwa pendirinya adalah sosok yang mendampingi Tianyan Agung. Tombak perak milik pendirinya sudah sangat terkenal. Oleh sebab itulah pasukan ini diberi nama Silver Spear Flight. Mereka berspesialisasi dalam menempa tombak perak dan merupakan tempat suci untuk para pengguna tombak.
Tentu saja, Silver Spear Flight berada di bawah komando Klan Wang, yang merupakan pasukan penguasa di Kota Tianyan.
Karena Kompetisi Armorer akan segera diadakan, berbagai macam pasukan Armorer di Kota Tianyan mengeluarkan pusaka masing-masing untuk diperdagangkan. Silver Spear Flight juga tidak terkecuali.
Saat ini, banyak kultivator telah berkumpul di Silver Spear Flight.
Ada sebuah ruang terbuka yang sangat luas di dalam Silver Spear Flight, dan banyak kultivator sudah berkumpul di sana. Area di depan ruang terbuka itulah yang disebut sebagai 13th Flight. Semua sosok yang duduk di sana adalah anggota Silver Spear Flight serta para kultivator dari pasukan-pasukan terkemuka di Kota Tianyan.
Saat ini, menara yang menjulang tinggi itu sudah dipenuhi oleh banyak orang di dalamnya. Mereka duduk di bagian tepi menara sambil mengobrol dan menyeruput teh. Tatapan mata mereka tertuju pada area kosong di depan menara tersebut. Para kultivator dari berbagai tempat telah berkumpul di bagian tengah dari area kosong itu. Ada pula kultivator dari 13th Flight di sana. Di antara mereka, terdapat deretan tombak perak, dimana setiap tombak perak itu adalah peralatan ritual di tingkat kaisar.
Ye Futian juga sudah berada di antara kerumunan kultivator. Dia datang kemari untuk mencari sebuah tombak.
Secara kebetulan, pakaian yang dia kenakan cocok dengan tombak perang. Jika dia mendapatkan sebuah tombak perak di sini, maka penampilannya akan terlihat sangat mengesankan, seolah-olah dia telah terlahir kembali dan menjadi sosok yang berbeda dari sebelumnya. Dalam sekejap, dia akan berubah menjadi seorang Kaisar Tombak yang tangguh.
Oleh sebab itulah, Ye Futian datang kemari, ke tempat suci bagi para pengguna tombak.
Ye Futian memandang ke arah deretan tombak panjang di bagian depan. Jumlah mereka kebetulan sama dengan 13th Flight, dimana total ada 13 tombak di sana. Tombak-tombak itu tampak berkilau, dan setiap tombak dibuat dari perak. Semuanya tampak sama, namun jika seseorang merasakannya dengan seksama, mereka dapat mendeteksi bahwa masing-masing dari 13 tombak itu memancarkan aura yang berbeda-beda.
Dari 13 tombak itu, 12 di antaranya berperan sebagai pelindung, pikir Ye Futian dalam hati. Dia pun memandang tombak yang berada di bagian tengah.
Itu adalah...Senjata Sub-divine!
Kota Tianyan adalah tempat suci bagi para Armorer. Sebagai pasukan bawahan dari Kantor Pemimpin Kota, 13th Flight sudah bisa menghasilkan peralatan ritual seperti Senjata Sub-divine untuk diperdagangkan. Siapa pun bisa membayangkan berapa banyak persenjataan yang mereka simpan. Namun, Senjata Sub-divine ini sepertinya telah melewati Ujian Senjata tahap pertama, sehingga senjata ini dianggap sebagai Senjata Sub-divine di Tribulation Plane tingkat pertama.
Kota Tianyan pasti mampu menempa Senjata Sub-divine di Tribulation Plane tingkat kedua.
Namun, Senjata Sub-divine bukanlah target Ye Futian kali ini. Mendapatkan satu Senjata Sub-divine pasti akan menghabiskan biaya yang sangat besar. Dia mungkin harus menukarnya dengan sebuah pusaka dengan nilai yang setara. Jika dia melakukan hal tersebut, maka identitasnya bisa saja terungkap. Saat ini, dia hanya membutuhkan senjata ilahi di tingkat kaisar.
"Hah?" Pada saat ini, Ye Futian menunjukkan ekspresi aneh di wajahnya. Dia melihat seseorang berdiri di tepi area kosong di hadapan 13th Flight. Tidak lama kemudian, sosok lainnya melangkah ke depan dan langsung menantang orang tersebut. Suasana di sekitar mereka pun langsung gempar.
Ketika Ye Futian menguping perbincangan mereka, dia tampak terkejut. Sepertinya, memenangkan pertarungan adalah salah satu cara untuk mendapatkan Senjata Sub-divine itu.
Sebelumnya, dia khawatir Senjata Sub-divine ini akan diperdagangkan. Jika benar demikian, maka dia harus menggunakan Ramuan Sub-divine atau teknik kultivasi tingkat tinggi untuk menukarnya. Namun, sepertinya dugaannya ini salah.
Para kultivator dari 13th Flight telah mengeluarkan Senjata Sub-divine ini hanya karena mereka ingin bersaing melawan teknik tombak dari pasukan lainnya. Hal yang sama tidak hanya berlaku untuk Senjata Sub-divine ini, melainkan juga untuk peralatan ritual lainnya. Siapa pun yang menginginkan salah satu dari peralatan ritual itu dapat mengajukan tantangan dengan lantang. Mereka akan menghadapi kultivator yang berbeda-beda dari Silver Spear Flight. Semua orang yang keluar sebagai pemenangnya akan menjalani pertempuran lagi tiga hari sebelum Kompetisi Armorer berlangsung untuk menentukan pemenang utamanya. Pemenang ini nantinya bisa mendapatkan senjata ilahi pilihan mereka.
Selain itu, para kultivator yang berpartisipasi dalam pertempuran ini semuanya adalah Renhuang.
Hal ini entah kenapa membuat Ye Futian menjadi emosional. Seperti yang diharapkan dari tempat suci para Armorer, mereka sangat murah hati dalam memberikan hadiah. Mereka bahkan menggunakan Senjata Sub-divine untuk memeriahkan suasana festival ini. Tidak heran banyak kultivator telah berkumpul di depan 13th Flight.
Apalagi, situasi yang serupa juga terjadi di berbagai tempat di Kota Tianyan, yang semakin menghidupkan suasana dari festival ini.
Apakah 13th Flight sengaja menyiapkan pertempuran ini hanya untuk menyaksikan teknik-teknik tombak? Ye Futian memikirkan kemungkinan lain. Untuk mendapatkan peralatan ritual, para penantang harus mengalahkan para kultivator dari 13th Flight. Itu berarti anggota 13th Flight harus berulang kali menghadapi pertempuran, dimana lawan mereka adalah sosok-sosok mengerikan dari berbagai belahan dunia.
Sepertinya, 13th Flight menyiapkan acara tidak hanya untuk memeriahkan suasana, tapi juga untuk mengasah teknik tombak milik anggota mereka.
Sangat sulit untuk mendapatkan kesempatan dimana berbagai macam kultivator akan berkumpul di satu tempat yang sama seperti ini. Momen ini hanya terjadi satu kali dalam satu abad.
Ditambah lagi, ada banyak kultivator dengan teknik tombak tingkat tinggi yang hadir kali ini.
Ye Futian tidak berpartisipasi dalam acara tersebut. Sebaliknya, dia mengamati jalannya pertempuran dengan tenang di bagian samping. Para penantang secara bertahap melangkah ke depan. Ye Futian menyadari bahwa, pada setiap tombak yang diincar oleh para penantang, anggota 13th Flight yang berbeda akan muncul dari berbagai lantai di menara itu untuk menerima tantangan mereka.
Ketika ada seorang penantang yang mengincar Senjata Sub-divine, lawan yang harus mereka hadapi akan berasal dari lantai tertinggi dari menara tersebut. Kemungkinan besar dia adalah kultivator terkuat dari 13th Flight.
Para penantang juga tidak kalah tangguh; mereka semua adalah kultivator dari berbagai macam pasukan terkemuka. Namun, hanya beberapa dari mereka yang mampu merebut kemenangan.
Bagaimanapun juga, mereka harus mengalahkan lawan masing-masing hanya dengan menggunakan teknik tombak. Mereka bahkan tidak bisa mengandalkan kekuatan dari area Jalur Agung. Hal ini dikarenakan 13th Flight hanya ingin menghadapi teknik tombak mereka.
Namun tentu saja, situasinya akan berbeda jika seorang penantang menggabungkan kekuatan Jalur Agung mereka ke dalam teknik tombak masing-masing selama pertempuran berlangsung.
Tepat pada saat ini, sosok terkemuka lainnya kembali gagal dalam menyelesaikan tantangan mereka. Hal ini membuat para penonton berdiskusi satu sama lain.
Seseorang berkata, "Dalam aspek teknik tombak, anggota 13th Flight jelas telah mencapai tingkat tertinggi. Aku yakin hanya ada beberapa kultivator yang mampu menaklukkan teknik-teknik tombak milik 13th Flight.
Sosok lainnya berkomentar, "Kultivator yang memiliki teknik tombak terbaik saat ini kemungkinan besar adalah Kaisar Tombak Du You, murid pribadi dari Donghuang Agung. Rumor mengatakan bahwa dia akan datang kali ini. Sayangnya, dia telah melewati Ujian Para Dewa. Kalau tidak, jika dia berada di sini, Senjata Sub-divine ini pasti akan menjadi miliknya."
"Huh, apakah murid pribadi dari Donghuang Agung akan tertarik pada Senjata Sub-divine ini?" ejek seseorang di bagian samping. Kata-katanya membuat sosok yang berbicara sebelumnya mengangguk setuju. Memang benar, murid pribadi dari Donghuang Agung tidak akan kekurangan senjata ilahi yang kuat.
Kaisar Tombak Du You? Ye Futian tampak terkejut ketika dia mendengar perbincangan itu. Dia pernah bertemu dengannya sebelumnya. Di masa lalu, Kaisar Tombak Du You mengikuti Puteri Donghuang dan muncul di Dunia Asal. Dia bahkan sempat bertarung melawan raja dari Istana Kegelapan.
Bertahun-tahun kemudian, Kaisar Tombak Du You rupanya telah melewati Ujian Para Dewa.
Namun, hal ini tidaklah mengejutkan. Sungguh mustahil apabila murid pribadi dari Donghuang Agung adalah sosok yang biasa-biasa saja.
Dia pasti adalah seorang kultivator yang sangat kuat.
Sekarang, Ye Futian memiliki pemahaman yang lebih baik tentang dunia kultivasi. Dia tahu bahwa Sembilan Jenderal Suci dari Istana Kekaisaran Donghuang dan raja dari Istana Kegelapan bukanlah sosok terkuat di dunia ini. Sebelum kekacauan di Dunia Asal dimulai, Dunia Iblis telah mengirimkan Iblis Tua Tuntian dan Demon Sage ke sana.
Selain itu, masih ada Fang Ru dari Istana Kekaisaran Donghuang, dan dia bukan salah satu dari Sembilan Jenderal Suci.
Ye Futian berspekulasi bahwa Sembilan Jenderal Suci berada di jajaran kultivator terkuat di Istana Kekaisaran Donghuang. Paling tidak, sang jenderal terbaik adalah seseorang yang telah melewati Ujian Para Dewa tahap kedua. Di atas mereka masih ada beberapa sosok terkemuka lainnya. Sosok-sosok ini adalah kultivator terkuat yang sesungguhnya di Istana Kekaisaran Donghuang. Mereka bekerja di bawah komando Kaisar Agung Donghua dan merupakan para petinggi di istana tersebut.
Ketika Ye Futian memikirkan hal ini, dia melangkah ke depan, menuju panggung pertempuran. Pertama-tama, dia akan mendapatkan Senjata Sub-divine berbentuk tombak perak ini!