Kenapa Kau Begitu Percaya Diri?
Kenapa Kau Begitu Percaya Diri?
Pada titik ini, Tanah Suci Taichu telah kehilangan dua kultivator lainnya di tingkat Tribulation Plane.
Tanah Suci Taichu dulunya memiliki empat kultivator kuat di tingkat Tribulation Plane, tetapi salah satu di antara mereka dibunuh oleh Ye Futian. Hari ini, mereka telah kehilangan dua lagi, dan hanya Kaisar Saint Taichu yang tersisa. Tanah Suci Taichu yang dulu begitu makmur tampaknya akan segera hancur. Apa yang mereka lihat saat ini telah membuat orang-orang yang masih hidup di Tanah Suci Taichu, serta orang asing yang ikut menyaksikannya menjadi emosional.
Mungkinkah semua ini benar-benar terjadi?
Akankah tempat suci untuk berkultivasi di Wilayah Taichu ini akan dimusnahkan hari ini?
Sekarang, hanya ada satu pertempuran yang tersisa, yaitu medan pertempuran pamungkas dimana Kaisar Saint Taichu sedang bertarung saat ini. Medan pertempuran ini berada jauh di atas langit, diselimuti oleh area Jalur Agung. Itu adalah sebuah pertempuran yang berlangsung di dalam dinding penghalang, sehingga mereka yang berada di luar hanya bisa merasakan gejolak kekuatan yang sangat mengerikan di dalamnya, tetapi tidak bisa melihat apa pun yang terjadi di dalam sana dan tidak tahu bagaimana detail pertempuran yang sesungguhnya.
Tampaknya Kaisar Saint Taichu berusaha agar Tanah Suci Taichu tidak dihancurkan oleh pertempuran ini; oleh sebab itulah, dia memilih untuk bertarung jauh di atas langit.
Pertempuran pamungkas ini juga memiliki makna terpenting. Selama Kaisar Saint Taichu mampu membunuh lawannya, maka situasi masih bisa berbalik jika dia mampu menyingkirkan semua orang yang menyerang pasukannya hari ini.
Apakah Kaisar Saint Taichu mampu menyelamatkan Tanah Suci Taichu secara keseluruhan?
Para kultivator di Tanah Suci Taichu tentu saja mengharapkan hal tersebut, begitu pula dengan mereka yang berada di luar Tanah Suci Taichu.
Ini adalah harapan terakhir mereka.
Jauh di atas langit, di dalam area yang tersegel itu, ada lebih dari dua sosok yang berada di sana saat ini. Selain Kaisar Saint Taichu dan Lord Chen, ada juga orang ketiga yang berdiri di dalam medan pertempuran itu bersama mereka. Dia berdiri tidak jauh di belakang Lord Chen, seolah-olah dia hanyalah seorang penonton, dengan jubah putihnya yang berkibar tertiup angin. Siapa lagi sosok ini jika bukan Ye Futian?
Dua kultivator kuat, yang sama-sama telah melewati Ujian Para Dewa tahap kedua, sedang bertarung di sana, namun dia berani masuk ke dalamnya dan mengamati semuanya dari dekat.
Bagian dalam dari medan pertempuran itu diselimuti oleh aura tak terlihat yang mengandung kekuatan penghancur di dalamnya. Aura ini entah kenapa juga mengeluarkan suara gemuruh, layaknya aura yang muncul saat alam semesta tercipta dan memancarkan keagungan tertinggi.
Saat ini, muncul sebuah pola raksasa dari Delapan Trigram Yin Yang di belakang sosok Kaisar Saint Taichu. Pola ini berputar pelan saat cahaya suci yang tak terbatas mulai bersinar darinya.
Ekspresi Lord Chen terlihat cukup serius, dan Tongkat Ziwei masih tergenggam di tangannya. Di tengah situasi yang kacau ini, bintang-bintang tampak memenuhi langit. Cahaya bintang jatuh menimpa tubuh Lord Chen dan menjadi satu dengannya, sehingga cahaya bintang itu menjadi semakin menakjubkan dan menerangi area yang penuh dengan kekacauan ini.
Kaisar Saint Taichu memang sangat kuat. Dia telah berkultivasi selama bertahun-tahun dan jauh lebih lama dari dugaan siapa pun. Ribuan tahun yang lalu, bakatnya dianggap luar biasa, namun tidak begitu menonjol. Akan tetapi, secara kebetulan, dia mendapatkan kesempatan langka untuk mengkultivasi Aura Taichu yang sesungguhnya, sehingga dia mampu menciptakan Tanah Suci Taichu. Dia pun menjadi Kaisar Saint Taichu, yang menyebarkan ajarannya di Wilayah Taichu dan sangat dihormati oleh semua orang.
Kemudian, ketika kultivasinya menjadi semakin dalam, seiring dengan peningkatan kekuatannya, ambisinya pun menjadi semakin besar, dimana dia ingin menyebarkan ajarannya ke seluruh penjuru dunia. Dia ingin mencapai tingkat Plane terakhir dengan mencari terobosan untuk membuktikan teknik-teknik yang dimiliki oleh Kaisar Agung. Oleh karena itu, ketika gerbang menuju Dunia Asal dibuka, dia mengirimkan sekelompok kultivator untuk menyebarkan ajarannya di Dunia Asal dan mengambil satu langkah lebih jauh ke depan.
Kemudian, dalam konflik berikutnya dengan Dunia Asal, Tanah Suci Taichu berulang kali mengalami frustrasi. Ketika Pendekar Taichu dibunuh, Kaisar Saint Taichu terpaksa melakukan perjalanan ke Dunia Bawah dan menangani masalah ini secara pribadi. Namun tetap saja, dia berhasil dipukul mundur oleh sang guru dari Desa Empat Sudut secara tak terduga. Rentetan peristiwa ini membuatnya semakin berambisi untuk mencapai Great Emperor Plane.
Namun, sebelum hari itu tiba, Ye Futian sudah menjadi sekuat ini, dimana dia telah memimpin para kultivator dari Istana Kekaisaran Ziwei untuk menyerang Tanah Suci Taichu. Dia ingin menghancurkan Tanah Suci Taichu dan membunuh Kaisar Saint Taichu di dalam markasnya sendiri.
Kaisar Saint Taichu memandang mereka berdua dengan tatapan yang sangat dingin. Kemudian, dengan satu ayunan tangannya, Delapan Trigram Yin Yang di belakangnya mulai menyerap esensi langit dan bumi. Dalam sekejap, Delapan Trigram Yin Yang itu berputar dan meluas sampai mereka bergabung ke dalam area ini. Seluruh dunia tempat mereka berada ini tampaknya telah diubah menjadi pola dari Delapan Trigram Yin Yang.
Di dalam dunia ini, banyak pola dari Delapan Trigram Yin Yang dengan ukuran yang lebih kecil bermunculan dan memancarkan aura penghancur yang mengerikan.
"Setelah kalian berdua mati, aku akan menghancurkan Pecahan Ziwei!" Kaisar Saint Taichu mengumumkan saat dia memandang Ye Futian dan Lord Chen. Begitu dia mengatakan hal tersebut, telapak tangannya dikerahkan ke bawah, dan kilatan petir yang tak terhitung jumlahnya muncul dari Delapan Trigram Yin Yang dengan membawa semua kekuatan pembalasan ilahi di dalamnya untuk menghancurkan semua makhluk hidup.
Kekuatan ini telah melampaui Jalur Agung Petir pada umumnya. Ini tampak seperti kekuatan kuno ketika dunia pertama kali diciptakan, dimana terdapat Aura Taichu Sejati yang tersembunyi di dalam petir tersebut. Banyak bintang mulai retak, lalu pada akhirnya meledak. Lord Chen memiliki ekspresi serius di wajahnya saat dia mengulurkan tongkatnya ke depan. Tiba-tiba, seberkas cahaya kaisar yang tak tertandingi bersinar terang dan menyelimuti bintang-bintang di atas langit, membuat mereka menjadi abadi, sehingga meskipun mereka dihantam oleh kilatan petir itu, mereka tetap tidak tergoyahkan di tempat masing-masing.
Ekspresi Kaisar Saint Taichu tetap tidak berubah. Di sisi lain, banyak pedang ilahi telah terbentuk dari Delapan Trigram Yin Yang, seolah-olah mereka adalah Pedang Ilahi Taichu, yang membawa kekuatan dahsyat di dalamnya. Miliaran pedang kini dikerahkan ke bawah secara bersamaan, berniat untuk menghancurkan area ini.
Ye Futian tiba-tiba muncul di sebelah Lord Chen. Serangan penghancur semacam ini jelas sangat berbahaya.
Pedang Ilahi Taichu yang tak terhitung jumlahnya itu pun membanjiri area ini dan menusuk bintang-bintang, sehingga membuat banyak retakan muncul di permukaannya, yang menandakan betapa mengerikannya serangan mereka itu.
Pada saat ini, semua bintang di atas langit bersinar dengan cahaya bintang pada saat yang berrsamaan. Cahaya bintang yang tak terbatas ini menyinari sosok Lord Chen dan berubah menjadi Bintang Abadi. Dia pun kembali berjalan ke arah Kaisar Saint Taichu.
*Boom, Boom, Boom* Pedang-pedang ilahi tersebut terus menghantam bintang-bintang itu, namun gagal menembusnya. Ekspresi Kaisar Saint Taichu tampak dingin dan mengintimidasi saat semua cahaya suci dari langit sekarang telah berkumpul di sekelilingnya. Kedua kepalan tinjunya dikerahkan ke depan, dan aurora dari kepalan tinjunya pun langsung menembus langit dan bumi, melintasi ruang hampa seperti kepalan tinju para dewa.
Suara gemuruh yang terdengar menjadi semakin keras dan membuat Lord Chen tidak mungkin bisa bergerak ke depan. Retakan mulai terlihat di Bintang-Bintang Abadi, namun Lord Chen masih memegang Tongkat Ziwei di tangannya. Semua bintang di atas langit berputar di sekelilingnya sebagai titik pusatnya, dan saat dia mengayunkan tongkat di tangannya, tiba-tiba, semua bintang itu menerjang ke arah Kaisar Saint Taichu.
Serangan mereka langsung bertabrakan di udara, dan gelombang kejut yang dihasilkan sangatlah mencengangkan. Jalur Agung berguncang dan bergemuruh, seolah-olah dunia sedang berada di ambang kehancuran; pemandangan yang dihasilkan sangatlah mengerikan.
Tubuh Ye Futian dilindungi oleh Bintang Abadi yang dibentuk oleh Lord Chen. Dia tetap tidak ikut berpartisipasi dalam pertempuran ini, seolah-olah dia hanya menyaksikan semuanya dari bagian samping.
Bintang-bintang yang terbatas itu terus melancarkan serangan, namun mereka tidak mampu menggoyahkan Kaisar Saint Taichu, yang pedang ilahi serta kepalan tinjunya memiliki kekuatan yang sangat mengerikan di dalamnya.
*Boom* Sebuah kekuatan yang tak terbatas terbentuk saat langit dan bumi tiba-tiba meredup. Cahaya bintang yang tak terbatas berkumpul di satu tempat ketika tongkat di tangan Lord Chen tampaknya hendak bergabung menjadi cahaya bintang dan berubah menjadi Pedang Bintang.
Kaisar Chen menyaksikan pemandangan itu dengan ekspresi dingin di wajahnya. Cahaya Suci Taichu yang diproyeksikan dari Delapan Trigram Yin Yang di atas langit itu berkumpul bersama dengan kilatan petir dan pedang ilahi yang tak terbatas untuk berubah menjadi Pedang Bencana Petir yang sesungguhnya. Ini adalah pedang ilahi berwarna ungu yang mengandung Aura Taichu Sejati di dalamnya, yang kini telah menerangi seluruh tempat. Pedang itu dipenuhi dengan kekuatan penghancur yang tak tertandingi di dalamnya.
Di tengah-tengah gelombang penghancur yang sedang bergejolak, Pedang Bintang dan Pedang Bencana Petir itu pun bertabrakan di udara. Dalam sekejap, area itu seperti tercabik-cabik saat kekuatan ilahi mengalir menuju tubuh mereka berdua hingga ke pedang di tangan mereka masing-masing, tepat ketika keduanya mengayunkan senjata mereka untuk membunuh satu sama lain.
Saat Ye Futian menyaksikan pertempuran itu, dia dipaksa untuk mengakui bahwa Kaisar Saint Taichu, yang telah tampil mendominasi di Wilayah Taichu selama bertahun-tahun, memang jauh lebih kuat daripada Lord Chen. Jika bukan karena bantuan dari Tongkat Ziwei di tangan Lord Chen, dia mungkin sudah ditaklukkan oleh lawannya itu.
Selain itu, Kaisar Saint Taichu sangat yakin dalam serangannya sendiri, sehingga dia tidak perlu menggunakan senjata ilahi. Mungkin di tingkat Plane-nya saat ini, selain senjata kekaisaran, senjata ilahi lainnya tidak lagi memiliki arti penting baginya. Kekuatan Taichu miliknya sendiri sudah lebih kuat daripada senjata ilahi mana pun.
Bahkan kedua mata Kaisar Saint Taichu juga berubah warna menjadi ungu saat cahaya suci melesat menuju lawannya. Lord Chen juga menatap tajam ke arahnya, seolah-olah mereka sedang mengerahkan kekuatan masing-masing ke tingkat maksimal, dengan niat untuk menghancurkan satu sama lain.
*Klang, Klang* Tiba-tiba terdengar suara benda tajam. Dan dua pedang ilahi itu pun hancur secara bersamaan, namun dua pria itu masih bergerak mendekati satu sama lain. Kekuatan penghancur yang mengerikan bergejolak di dalam tubuh mereka, namun keduanya sama-sama tidak mau menyerah.
*Whoosh* Cahaya bintang di sekitar Lord Chen kini berubah menjadi sebuah bintang dan terus melesat ke depan. Di sisi lain, sosok Kaisar Saint Taichu berubah menjadi seorang dewa perang. Saat tubuhnya semakin membesar, kedua kepalan tinjunya dikerahkan ke depan secara bersamaan, mengincar bintang raksasa itu.
Kekuatan mengerikan menyapu segala sesuatu di sekitarnya. Ye Futian muncul di kejauhan, tetapi dia masih tidak mengambil tindakan apa pun, hanya ikut menyaksikan jalannya pertempuran. Dia berpikir bahwa pertempuran ini berperan sebagai sebuah ujian yang sangat berguna bagi Lord Chen karena pertarungan antar kultivator tingkat tinggi sangat jarang terjadi. Dia belum pernah menyaksikan pertempuran di tingkat ini sebelumnya.
Keduanya terus menerus melancarkan serangan dan bertabrakan di udara, dan akibatnya, aura mereka kini menjadi tidak stabil dan mereka berdua mulai menderita luka-luka.
Namun, keduanya tidak ingin menyerah dan kembali bertarung dengan sengit, berniat untuk melenyapkan lawan masing-masing.
Akhirnya, serangan kembali dikerahkan saat bintang yang tak terhitung jumlahnya menghancurkan ruang hampa dan menerjang ke arah Kaisar Saint Taichu lagi. Pada saat yang bersamaan, Pedang Bencana Petir yang tak terbatas itu melesat ke bawah untuk membunuh Lord Chen. Alih-alih menggunakan senjata masing-masing, keduanya menggunakan tubuh mereka sendiri untuk menyerang lawan mereka.
*Boom* Baik itu Kaisar Saint Taichu maupun Lord Chen menerima serangan dahsyat dari satu sama lain. Ketika tabrakan itu berakhir, dapat terlihat dengan jelas bahwa aura keduanya sudah melemah dan masing-masing dari mereka menderita luka yang cukup parah.
Melanjutkan pertarungan ini sama saja seperti bunuh diri bagi mereka.
"Pertarungan ini akan segera berakhir," ujar Ye Futian pada dirinya sendiri. Dia memandang Kaisar Saint Taichu dan bertanya, "Apakah kau punya kata-kata terakhir?"
Kaisar Saint Taichu telah menguasai Wilayah Taichu selama bertahun-tahun. Kematian sosok dengan reputasi setinggi itu akan membawa dampak yang begitu besar, bahkan bagi lawannya. Sebelum dia mati, Ye Futian bertanya-tanya apakah ada kata-kata terakhir darinya.
"Kata-kata terakhir?"
Kaisar Saint Taichu memandang Ye Futian dan berkata dengan nada dingin, "Dari mana kau mendapatkan kepercayaan dirimu itu?"
Begitu dia berbicara, Pedang-Pedang Ilahi Taichu dikerahkan menuju Ye Futian. Jika bukan karena perlindungan yang diberikan oleh Lord Chen, dia pasti sudah menyerang Ye Futian sebelumnya.
Namun, tepat ketika serangan itu dikeluarkan, terdapat untaian aura mengerikan yang mengelilingi Ye Futian. Dengan menjadikan tubuhnya sebagai titik pusat, area ini sepertinya sudah berada di bawah kendalinya, dan segala sesuatunya tampaknya telah berhenti bergerak. Semua Pedang Ilahi Taichu itu bahkan tidak mampu mendekatinya.
Apa yang dilihat oleh Kaisar Saint Taichu membuatnya sangat terkejut, dan dia juga bisa merasakan transformasi dari aura Ye Futian. Aura itu membawa kekuatan seorang kultivator tingkat Tribulation Plane di dalamnya dan bahkan lebih kuat dari para kultivator yang selamat dari Ujian Para Dewa tahap pertama.
"Dia memang membunuh Zhong Miao dengan mengandalkan kekuatannya sendiri, tanpa menggunakan benda ilahi maupun kekuatan eksternal." Kaisar Saint Taichu teringat akan hal ini, dan hatinya berguncang. Kekuatan Ye Futian sudah cukup kuat untuk membunuh seseorang yang selamat dari Ujian Para Dewa tahap pertama!