Menjarah dan Pergi
Menjarah dan Pergi
"Gunung surgawi ini adalah sebuah warisan dari zaman kuno. Apakah Istana Kekaisaran Barat berniat untuk memilikinya secara pribadi dengan menyegel tempat ini?" ujar salah satu kultivator kuat dengan nada mengejek. Suaranya bergema hingga ke seberang lautan.
Namun, tidak ada tanggapan yang muncul dari Matriks Rintik Hujan.
Hujan terus mengguyur deras. Itu tidak lain adalah hujan pembunuh.
Wilayah Laut Barat adalah wilayah kekuasaan dari Istana Kekaisaran Barat. Meskipun terdapat Istana Pemimpin Wilayah di sana, namun Istana Kekaisaran Barat tetap menjadi pasukan yang paling kuat di wilayah tersebut. Warisan sejarah dan budaya dari Klan Dewa Kuno bukanlah sesuatu yang bisa disaingi oleh Istana Pemimpin Wilayah.
*Brak* Mereka tahu bahwa tidak ada gunanya melakukan negosiasi. Sambil mengeluarkan kekuatan dari Jalur Agung Kehancuran, mereka melancarkan serangan menuju Matriks Rintik Hujan di hadapan mereka. Namun, semua serangan Jalur Agung itu mulai retak saat mereka memasuki Matriks Rintik Hujan.
"Siapa yang memimpin kelompok dari Istana Kekaisaran Barat?" Sebuah suara yang mengintimidasi tiba-tiba terdengar di sana. Kilatan petir yang dahsyat menghantam udara dan berubah menjadi seberkas cahaya suci dari Hukuman Petir dengan membawa kekuatan ilahi yang mengerikan di dalamnya.
Suasana tiba-tiba menjadi gelap gulita. Di sekitar lautan, sebuah bencana penghancur tampaknya akan segera muncul di sana.
Banyak kultivator kini memandang ke arah langit. Sosok itu adalah seorang kultivator kuat dari Istana Yuanshi di Wilayah Yuanshi, salah satu pasukan dari Klan Dewa Kuno yang datang berkunjung ke Wilayah Laut Barat.
Beberapa pasukan dari Klan Dewa Kuno saat ini muncul satu per satu dari arah yang berbeda-beda. Mereka mengepung Matriks Rintik Hujan dengan kekuatan mengerikan yang cukup kuat untuk menghancurkan dunia.
Dengan mengesampingkan Istana Kekaisaran Donghuang, Klan Dewa Kuno adalah pasukan paling kuat di Prefektur Ilahi. Pasukan-pasukan sekuat mereka mungkin lebih menginginkan teknik kultivasi dan ramuan alkimia terbaik daripada warisan Kaisar Agung. Bagaimanapun juga, Klan Dewa Kuno sudah memiliki warisan tingkat Kaisar Agung yang paling cocok untuk diri mereka sendiri, dan Jalur Alkimia mungkin bisa membuat mereka melangkah lebih jauh dan menjadi pasukan nomor satu di bawah Istana Kekaisaran Donghuang.
Saat ini, tidak ada pasukan alkimia yang menonjol di Prefektur Ilahi, namun terdapat pasukan-pasukan yang mahir dalam membuat senjata.
Kota Tianyan yang terletak di Wilayah Tianyan juga merupakan pasukan yang menjadi bagian dari Klan Dewa Kuno. Mereka memegang posisi penting yang tak tergoyahkan di Prefektur Ilahi. Pemimpin Kota Tianyan adalah sosok yang sangat egois dan suka memerintah. Dia pernah menghancurkan Akademi Heavenly Mandate dengan satu ayunan tangannya.
Dan saat ini, warisan legendaris dari Kaisar Elixir telah muncul ke dunia ini. Sehingga sudah jelas, dia akan ikut bersaing untuk mendapatkannya.
Lagi-lagi, tidak ada jawaban dari Matriks Rintik Hujan.
"Kalau begitu, kami tidak akan menunjukkan belas kasihan pada kalian." Sebuah suara bernada dingin kembali terdengar dari atas langit. Dalam sekejap, kekuatan Hukuman Ilahi turun menuju Matriks Ilahi tersebut. Kultivator kuat lainnya juga mengambil tindakan, yaitu dengan melancarkan serangan terhadap Matriks Rintik Hujan yang dibentuk oleh rekan-rekan mereka dari Istana Kekaisaran Barat, dimana mereka jauh lebih unggul dalam hal jumlah.
…
Sementara itu, Spiritual Qi yang pekat tampak menyelimuti gunung surgawi dan menyebar ke seluruh penjuru pulau.
Meskipun ada banyak tanaman dan pohon ilahi di sana, Ye Futian tampak duduk bersila di hadapan rerumputan yang tampak biasa-biasa saja. Sedangkan Xi Chiyao berdiri tidak jauh darinya. Dia tidak ingin mengganggunya.
Ye Futian telah membuktikan kemampuannya untuk memecahkan misteri dari suatu peninggalan sejak lama. Pria ini bisa dianggap sebagai seorang 'pembunuh' peninggalan, dan dia lebih lemah darinya dalam segala aspek. Oleh karena itu, Xi Chiyao tentu saja tidak berpikiran bahwa dia bisa mengetahui rahasia di balik gunung surgawi ini sebelum Ye Futian mengetahuinya.
Dia tahu apa yang bisa dia capai dan apa yang tidak bisa dia capai. Dia mengenal dirinya dengan baik, dan dia juga mengenal sosok Ye Futian dengan baik. Jadi, dia memutuskan untuk hanya menjadi penonton di sini, dan dia telah memerintahkan anak buahnya untuk membentuk Matriks Ilahi, sehingga tidak ada seorang pun yang bisa mengganggu Ye Futian. Hal itu akan memberikan tambahan waktu baginya. Dia memiliki peluang cukup tinggi untuk mengungkap misteri di balik gunung surgawi ini sebelum kultivator-kultivator kuat dari Dunia Luar menerobos masuk kemari.
Dengan mata terpejam, Ye Futian masih berada dalam kondisi tidak sadar. Fokusnya kini mencapai seratus persen, dan dia bisa merasakan ayunan rerumputan di hadapannya, yang dibuai oleh hembusan angin. Rerumputan itu terlihat sangat rapuh, seolah-olah mereka hanyalah rumput liar.
Namun, Ye Futian telah mendeteksi sebelumnya bahwa rerumputan itu adalah tanaman yang memiliki roh paling kuat di gunung surgawi ini. Jika dia tidak memaksimalkan panca indranya atau memasuki kondisi tidak sadar melalui ajaran Buddha, dia bahkan tidak akan bisa merasakan roh tersebut.
Selain itu, tidak ada tumbuhan lain di sekitar rerumputan itu, seolah-olah ini adalah wilayah mereka dan tidak tumbuhan lain yang berani bersaing dengan mereka, layaknya raja yang menyendiri.
Hal itu membuat Ye Futian bertanya-tanya: benarkan ini hanyalah rerumputan biasa?
Dalam kondisi dimana dia benar-benar melupakan dirinya sendiri, Ye Futian bisa merasakan keberadaan rumput tersebut, mencoba menghubungkan diri dengan rohnya. Namun, kecuali sensasi misterius yang dia rasakan, dia tidak dapat menemukan apa pun di sana. Rerumputan itu berayun-ayun tertiup angin, seolah-olah mereka hanya sekedar tumbuh di sini seperti tanaman lainnya, dan tidak ada yang aneh dengan mereka.
Dia telah menggunakan aura, jiwa spiritual, dan kedua matanya, namun dia tetap tidak bisa mendeteksi sesuatu yang tidak biasa pada rerumputan itu.
Namun, Ye Futian tidak percaya bahwa dia telah membuat suatu kesalahan. Semakin sulit dia memecahkan misteri ini, maka rerumputan itu pasti memiliki nilai yang luar biasa di dalamnya.
Ye Futian tidak akan menyerah begitu saja. Pada saat ini, aura Jalur Agung menyebar menuju rerumputan itu dari tubuhnya, berusaha menyatu dengan mereka.
Namun, hal itu tetap tidak membuahkan hasil.
Ye Futian bisa mendeteksi keberadaan roh tersebut, namun dia menduga bahwa roh itu belum sepenuhnya terbangun, dan sudah seharusnya dia membangunkannya.
Dahan-dahan dan dedaunan dari sebatang pohon kuno tiba-tiba muncul di permukaan tanah dan merambat menuju rerumputan itu. Saat ini, tampaknya Ye Futian telah berubah wujud menjadi sebatang pohon dan ikut tumbuh bersamanya.
Tidak lama kemudian, pohon itu menancap kuat di dalam tanah. Dahan-dahan dan dedaunannya telah melingkupi rerumputan itu, seolah-olah mereka kini sudah menjadi satu kesatuan. Aura kehidupan dan aura Jalur Agung terus menerus mengalir dan membantu mereka untuk tumbuh.
Pohon Dunia mampu menopang apa pun di dunia ini. Dia ingin mencoba apakah cara ini akan membuahkan hasil atau tidak.
"Sungguh aura yang menakjubkan."
Xi Chiyao bisa merasakan aura yang ada di dalam tubuh Ye Futian. Kekuatan Jalur Agung itu sungguh sempurna.
Di bagian luar, Matriks Rintik Hujan berguncang, yang sepertinya ditimbulkan oleh pertempuran yang berlangsung di udara. Xi Chiyao mengerutkan keningnya. Tampaknya pasukan musuh melancarkan serangan dengan agresif. Dia pun memandang ke atas langit, berpikir bahwa tidak akan lama bagi pasukan musuh untuk menembus Matriks Rintik Hujan.
Ye Futian tidak akan bisa mempertahankan kondisi ini jika dia diganggu oleh orang lain. Ketika hal itu terjadi, maka semua upaya yang mereka lakukan hingga saat ini akan menjadi sia-sia.
"Tahan mereka lebih lama lagi," ujar Xi Chiyao ke arah langit. Dia tahu bahwa kultivator-kultivator kuat dari Istana Kekaisaran Barat bisa mendengar suaranya dan akan mengulur waktu lebih lama untuk Ye Futian.
Tidak lama kemudian, rerumputan itu tampak seperti diselimuti oleh cahaya surgawi dan tumbuh membesar. Titik-titik cahaya berwarna hijau bermunculan, dan rerumputan itu pun tumbuh tinggi dan besar.
"Rohnya sangat kuat." Bahkan Xi Chiyao bisa merasakannya sekarang. rerumputan itu benar-benar memiliki roh yang kuat.
Dan Ye Futian berusaha membangunkan roh itu sepenuhnya.
Mungkinkah roh itu juga memiliki kecerdasan?
Cahaya Buddha bersinar dengan samar pada sosok Ye Futian, yang sedang membaca Sutra Buddha, dan terus bergema di udara. Suara itu membuat Xi Chiyao merasa bahwa segala sesuatu di sekitarnya tumbuh, seolah-olah bumi sedang terbangun, dan semuanya dipenuhi dengan energi kehidupan.
Rerumputan itu terus berayun-ayun. Karena ukuran mereka telah membesar, tampaknya semakin mudah bagi hembusan angin untuk mematahkan mereka, namun hal itu tidak terjadi. Cahaya tampak berkilauan, dan Xi Chiyao bisa merasakan roh itu kini menjadi semakin kuat.
Titik-titik cahaya itu berkumpul di satu tempat, dan tampaknya mereka membentuk satu sosok manusia di sana.
"Jadi begitu…"
Xi Chiyao tertegun. Dia menyadari bahwa Ye Futian telah menemukan benda yang tepat. Saat ini, rerumputan itu telah berubah wujud menjadi satu sosok manusia.
Apa maksudnya ini?
"Legenda mengatakan bahwa sang Kaisar Kuno berubah menjadi sebuah ramuan setelah dia binasa dan akhirnya dibawa pergi oleh penerusnya." Xi Chiyao mendengar sebuah suara di dalam benaknya.
Mungkinkah ini…
Dia menatap Ye Futian dengan kedua matanya yang indah dan melihatnya tidak bergeming di tempatnya. Bayangan manusia itu mulai terbentuk, tampak seperti sosok surgawi yang enak dipandang mata. Satu pandangan mata padanya akan membuat siapa pun yang melihatnya akan merasa nyaman.
Bayangan tersebut terbentuk pada rerumputan itu, dan sepertinya sedang memandang ke arah Ye Futian.
"Senior, senang bisa bertemu dengan anda. Perkenalkan, nama saya Ye Futian," ujar Ye Futian setelah dia membuka matanya, lalu membungkuk hormat pada bayangan tersebut.
"Sungguh mengejutkan. Rupanya ada seseorang yang mampu membangunkan sisa-sisa aura yang kutinggalkan di dunia ini." Kemudian dia bertanya, "Tahun berapa ini?"
"Kisaran tahun 10.000 dari Kalender Prefektur Ilahi," jawab Ye Futian. Dia menduga bahwa bayangan ini tidak tahu mengenai kalender saat ini.
"Kalender Prefektur Ilahi... Dimana itu Prefektur Ilahi..." ujar bayangan itu dengan suara pelan, lalu dia menghela napas. "Kisaran tahun 10.000 dari Kalender Ilahi, tampaknya penerusku sudah binasa sekarang."
Ye Futian tidak berkomentar apa-apa. Dia tidak mengetahui kebenarannya, namun dia menganggap apa yang dikatakan oleh bayangan itu memang benar adanya. Jika legenda itu terbukti benar, maka gunung surgawi ini pasti telah dijarah, dan tidak meninggalkan apa pun di dalamnya.
Mungkin satu-satunya yang tersisa di sini adalah sebuah kebun herba, yang kini sudah melingkupi seluruh penjuru gunung, dan generasi berikutnya menyegelnya di sini.
Namun hari ini, Ye Futian mampu membangunkan sisa-sisa aura sang Kaisar Kuno.
"Apakah kau juga seorang Ahli Alkimia?" bayangan itu bertanya pada Ye Futian.
"Itu benar." Ye Futian mengangguk sebagai tanggapan.
"Karena kau mampu membangunkanku, kau pasti memiliki sesuatu yang luar biasa dalam dirimu." Suara itu kembali terdengar dari bayangan tersebut, yang kemudian berubah menjadi titik-titik cahaya dan terbang menuju kening Ye Futian.
Xi Chiyao merasa emosional saat menyaksikan semua itu. Gunung surgawi ini sama sekali tidak mirip dengan apa yang dia bayangkan. Tidak ada harta karun ilahi, tidak ada gudang harta karun maupun resep ramuan yang berharga atau metode alkimia yang menakjubkan di dalamnya. Satu-satunya yang tersisa di sini adalah rerumputan. Namun, rerumputan itu ternyata mengandung sisa-sisa aura milik sang Kaisar Kuno. Jika bukan karena kehadiran Ye Futian di sini, apakah sosok itu akan tetap terbangun?
Tidak lama kemudian, titik-titik cahaya itu menghilang dan rerumputan itu layu dalam waktu singkat. Bahkan tanaman-tanaman langka di seluruh penjuru gunung ini mulai mengering.
*Boom* Guncangan itu masih terus terjadi. Matriks Rintik Hujan tidak lama lagi akan runtuh.
"Kita harus mengumpulkan semua Tanaman Roh yang ada di sini," ujar Xi Chiyao. Ye Futian berdiri dari tempatnya dan memberikan perintah dari dalam pikirannya. Rentetan suara ledakan yang mengerikan langsung bermunculan dan membuat seluruh penjuru gunung surgawi ini bergetar. Tumbuhan dan pohon yang tak terhitung jumlahnya melayang ke udara. Dia pun melompat ke udara dan mengayunkan lengan bajunya, dimana semua tumbuhan dan pohon itu langsung terbang ke dalamnya.
Xi Chiyao juga melakukan hal yang sama. Mereka berdua tampak seperti dua orang bandit yang sedang menjarah tempat ini.
Suara ledakan kembali terdengar, dan Matriks Rintik Hujan pun hancur. Kultivator-kultivator kuat itu langsung menerjang ke bawah dan melihat Ye Futian serta Xi Chiyao menguras habis tempat ini.
"Kita harus bergerak cepat." Tiba-tiba sebuah suara bergema di udara. Mereka jelas tidak akan melewatkan kesempatan ini begitu saja dan mulai melakukan penjarahan. Namun, Ye Futian dan Xi Chiyao telah mengambil lebih dari separuh tanaman di gunung ini sebelum mereka mulai menjarah.
"Tangkap dia," ujar seseorang sambil menatap tajam ke arah Ye Futian.
"Dewi Chiyao, kita akan bertemu lagi nanti," ujar Ye Futian sebelum dia menghilang dari tempatnya.
Tidak ada seorang pun yang berani menyerang Xi Chiyao di Wilayah Laut Barat, namun dia tidak bisa berlama-lama di sini. Dia telah mendapatkan apa yang dia inginkan, dan dia sebaiknya pergi sesegera mungkin sebelum timbul masalah lainnya.
"Dia menghilang!"
Melihat sosok Ye Futian yang menghilang dari tempatnya, ekspresi para kultivator itu menjadi buruk.
"Dasar b*jingan," seseorang dari Istana Kekaisaran Barat mengumpat dengan penuh amarah. Ye Futian pergi begitu saja?
Jadi, mereka melakukan semua ini demi dirinya?
Banyak orang bahkan memandang Xi Chiyao dengan ekspresi tidak senang, karena semua ini adalah perintahnya.