Gunung Surgawi Di Bawah Laut
Gunung Surgawi Di Bawah Laut
Meskipun Kota Jiuyi bukan berada di bawah komando Istana Kekaisaran Barat, namun mereka telah menempatkan mata-mata di kota tersebut.
Xi Chiyao saat ini kebetulan sedang bersama Ye Futian, jadi dia langsung membagikan kabar itu kepadanya.
Xi Chiyao berkata, "Semuanya berjalan seperti prediksimu. Sementara salinan Peta Dewa sedang dilelang dengan harga tinggi, Li Qingfeng langsung mengungkapkan salinan peta lainnya ke semua pasukan terkemuka secara internal. Mereka berencana bekerja sama untuk mengungkap lokasi gunung surgawi itu. Jika semua pasukan itu bekerja sama, mereka mungkin mampu memecahkan misteri tersebut lebih cepat daripada Istana Kekaisaran Barat."
Ye Futian tidak terkejut dengan berita ini. Jika dia adalah Li Qingfeng, maka dia juga akan melakukan hal yang sama setelah dia kehilangan kabar dari Biksu Taois Mu.
Ye Futian menjawab, "Aku terpaksa harus menyusahkan para kultivator dari Istana Kekaisaran Barat untuk bekerja lebih keras. Li Qingfeng dan yang lainnya tidak memiliki Peta Dewa yang asli, tetapi jika mereka mampu mengidentifikasi lokasinya, segala sesuatunya akan menjadi lebih sulit bagi kita. Akan ada pertempuran memperebutkan harta karun nantinya. Jika kita dapat mengungkap lokasi itu sebelum mereka, maka kita dapat segera mendapatkan semua ajaran yang ada di sana."
"Aku sudah beberapa kali menyuruh bawahanku untuk bergegas. Tidak lama lagi mereka pasti akan mendapatkan pencerahan," ujar Xi Chiyao.
Ye Futian mengangguk pelan dan tidak mengatakan apa-apa lagi.
Pada hari-hari berikutnya, seluruh penjuru Kota Jiuyi dipenuhi dengan berbagai jenis berita tentang Peta Dewa. Selain itu, banyak duplikat dari Peta Dewa yang beredar dan diketahui oleh publik. Pasukan-pasukan yang mendapatkan salinan Peta Dewa melalui pelelangan tahu bahwa dengan mengandalkan kemampuan mereka sendiri, mustahil bagi mereka untuk merebut harta karun yang tersembunyi di gunung surgawi tersebut. Oleh karena itu, mereka menukar salinan Peta Dewa mereka dengan orang lain secara diam-diam dan membuat keributan. Tujuan mereka adalah mendapatkan keuntungan di tengah keributan ini.
Akibatnya, salinan Peta Dewa jadi mudah didapatkan di Kota Jiuyi. Salinan tersebut menyebar dengan cepat, dan pada akhirnya, hampir semua orang kini memiliki salinan peta tersebut.
Namun, meskipun banyak orang sudah memiliki Peta Dewa, pasukan-pasukan biasa tidak dapat mengungkap lokasi sesungguhnya dari gunung surgawi itu. Dua pasukan utama yang sedang bersaing saat ini adalah Istana Kekaisaran Barat dan Li Qingfeng serta sekutunya.
Istana Pemimpin Wilayah Laut Barat kini telah bersekutu dengan berbagai macam pasukan; sedangkan Istana Kekaisaran Barat adalah pasukan penguasa dari Wilayah Laut Barat.
Meskipun kedua belah pihak tidak terlibat konflik secara langsung, namun di balik layar, mereka berusaha menjadi pihak pertama yang mampu mengungkap misteri di balik Peta Dewa.
Hari ini, tepatnya di puncak gunung, Xi Chiyao tiba-tiba membuka matanya. Dia memandang Ye Futian, yang duduk bersila tidak jauh darinya dan sedang berkultivasi dengan tenang.
"Renhuang Ye," Xi Chiyao memanggilnya secara telepati. Ye Futian membuka matanya dan memandangnya. Dia bisa menebak apa yang ingin dikatakan oleh Dewi Chiyao hanya dengan satu pandangan mata.
Ye Futian langsung berdiri dari tempatnya, dan keduanya melayang ke atas langit, lalu pergi tanpa ada keraguan sedikit pun. Kemudian, ada beberapa sosok yang naik ke udara dan mengikuti keduanya dari belakang.
Setelah kelompok itu pergi, banyak kultivator terus melesat di udara dari berbagai arah di Kota Jiuyi dan mengejar mereka dengan kecepatan tinggi.
Orang-orang yang berada di barisan terdepan adalah para kultivator dari Istana Kekaisaran Barat, sedangkan orang-orang yang berada di belakang mereka berasal dari pasukan-pasukan terkemuka yang telah tiba di Kota Jiuyi. Sudah bisa ditebak bahwa sebelumnya, beberapa pasukan sudah mengamati gerak-gerik Xi Chiyao.
"Renhuang Ye, aku akan membagikan lokasinya denganmu. Kau pergilah ke sana terlebih dahulu," Xi Chiyao memberitahu Ye Futian secara telepati. "Ada banyak orang yang membuntuti kita. Kau dapat menyingkirkan mereka dengan kecepatanmu. Banyak anggotaku juga menuju ke sana dari Istana Kekaisaran Barat. Mereka mungkin akan sampai di sana duluan. Kau bisa bertemu dengan mereka setelah kau tiba di sana."
"Aku akan membawa Dewi Chiyao bersamaku," ujar Ye Futian. Dalam sekejap, dia muncul di samping Xi Chiyao. Dia meraih lengannya dan berkata, "Membawamu akan sedikit memperlambat Buddha's Celerity milikku. Tapi seharusnya kita masih cukup cepat untuk menyingkirkan orang-orang ini. Satu-satunya kekurangan dalam cara ini adalah, kita juga akan meninggalkan bawahanmu di sini."
"Tidak masalah," jawab Xi Chiyao. Begitu dia memberikan persetujuan, tubuh mereka langsung menghilang dari tempat masing-masing.
Tidak lama setelah Ye Futian dan Xi Chiyao pergi meninggalkan Kota Jiuyi, di Paviliun Breeze, Li Qingfeng dan yang lainnya tiba-tiba berdiri dari kursi mereka masing-masing.
"Kita berhasil memecahkannya," Li Qingfeng mengumumkan.
Alasan kenapa Li Qingfeng dan pasukan-pasukan terkemuka itu dapat mengungkap lokasi itu dengan begitu cepat bukan karena aliansi mereka memiliki sumber daya yang lebih baik daripada Istana Kekaisaran Barat. Sebaliknya, itu karena Li Qingfeng telah mempelajari Peta Dewa bahkan sebelum keberadaan peta itu diketahui oleh orang lain. Dia telah membuat kemajuan besar dalam mencari lokasi yang sesuai dengan tanda yang tertera di peta tersebut.
Jika Peta Dewa tidak dicuri, cepat atau lambat Li Qingfeng pasti bisa mengetahui lokasi tersebut. Namun, situasinya menjadi seperti ini sekarang. Oleh karena itu, dengan keahlian yang dimiliki oleh Li Qingfeng dan bantuan dari berbagai macam pasukan terkemuka, aliansi mereka dapat mengungkap rahasia itu dengan begitu cepat.
"Ayo kita pergi."
Para kultivator itu naik ke atas langit satu per satu dan langsung melesat melintasi langit dengan kecepatan yang mencengangkan. Layaknya bayangan, sosok mereka menghilang dalam sekejap dari tempat masing-masing.
Banyak orang di Kota Jiuyi melihat sosok-sosok yang naik ke atas langit itu dan pergi meninggalkan Paviliun Breeze. Para kultivator itu berubah wujud menjadi sinar-sinar cahaya di udara.
"Cepat sekali mereka," seseorang berseru.
"Siapa mereka? Dan kemana mereka pergi?" sosok lainnya bertanya.
"Mungkinkah hal ini ada hubungannya dengan Peta Dewa?"
Penduduk Kota Jiuyi bisa merasakan hati mereka berdebar kencang. Apakah rahasia di balik Peta Dewa telah terpecahkan?
Li Qingfeng mungkin telah menemukan lokasi yang ditandai pada Peta Dewa. Mungkin itulah yang menjadi alasan kenapa dia pergi dengan begitu tergesa-gesa.
Di jalan setapak menuju Gunung Jiuyi, Biksu Taois Mu mendongak dan memandang ke arah yang dituju oleh Li Qingfeng dan aliansinya. Kemudian, dia mengemasi kiosnya dan mulai menyusuri jalan tersebut.
Pada saat yang bersamaan, dia mengeluarkan sebuah benda. Auranya masuk ke dalamnya, dan dia menyimpan sebuah pesan di dalam benda tersebut. Itu adalah sebuah pusaka yang digunakan untuk berkomunikasi. Biksu Taois Mu menggunakannya agar dia tetap bisa berkomunikasi dengan Ye Futian. Dia memberitahu Ye Futian apa yang terjadi di sini dan memintanya untuk waspada.
Biksu Taois Mu telah mencuri Peta Dewa dan mencari gunung surgawi itu selama bertahun-tahun. Namun sayangnya, kemungkinan besar dia akan melewatkan perjalanannya ke sana kali ini.
Namun, dia tidak mempermasalahkan hal tersebut. Saat ini, Ye Futian sedang bekerja sama dengan Istana Kekaisaran Barat. Dia merasa puas selama Ye Futian bisa mencapai tujuannya. Setelah itu, Ye Futian pasti akan membantu Biksu Taois Mu untuk meningkatkan kemampuan alkimianya.
Saat ini, Biksu Taois Mu juga memiliki misi tersendiri untuk dilakukan.
Dia mendaki selangkah demi selangkah di sepanjang jalan berliku itu. Pergerakannya tidak begitu cepat, sehingga butuh beberapa lama hingga dia tiba di Paviliun Breeze.
Suasana di Paviliun Breeze saat ini sangat ramai. Semua orang sedang asyik berbincang-bincang, dan banyak pula yang memandang ke kejauhan. Mereka semua masih tercengang setelah menyaksikan Pemimpin Paviliun pergi sebelumnya. Mereka berharap agar dia meraih kesuksesan kali ini.
Namun, hal itu tampaknya sangat sulit untuk dilakukan.
Semua orang masih berdiskusi satu sama lain, dan Biksu Taois Mu mendengarkan semuanya dengan tenang. Kemudian, dia memandang ke atas langit dan bergumam, "Sebentar lagi."
Kelompok Li Qingfeng sudah pergi untuk beberapa lama. Mereka tidak akan bisa kembali dalam waktu singkat. Li Qingfeng akan kebingungan jika dia harus kembali dan membuang-buang waktu yang telah dihabiskan kelompoknya di sepanjang perjalanan. Mereka sekarang hendak pergi untuk mencegat kelompok lain dari merebut harta karun di gunung surgawi.
*Boom* Sebuah tekanan yang mengerikan tiba-tiba menyelimuti Paviliun Breeze. Biksu Taois Mu bergerak selangkah demi selangkah menuju paviliun tersebut. Dalam sekejap, para kultivator yang berada di sana bisa merasakan hati mereka berdebar kencang. Pada saat itu juga, mereka mengalihkan pandangan mereka pada sosok yang berjalan mendekati mereka secara perlahan-lahan.
Itu adalah Biksu Taois Mu!
"Li Qingfeng telah mengambil semua yang kumiliki. Maka dari itu, aku ingin meminta pertanggungjawaban dari Paviliun Breeze. Maafkan kelancanganku ini," ujar Biksu Taois Mu.
Kali ini, dia akan mengambil semuanya secara paksa!
Bagaimana mungkin dia akan melewatkan kesempatan emas ini begitu saja? Kali ini, dia akan menguras habis harta karun yang dimiliki oleh Paviliun Breeze.
…
Terdapat banyak pulau yang menghiasi suatu area di Laut Barat yang luas dan tak berujung ini. Semua pulau itu tampak terbengkalai dan tidak ada tanda-tanda manusia yang pernah datang ke sana. Spiritual Qi di area ini terasa aneh dan sangat tipis, sangat tidak cocok untuk berkultivasi. Bahkan monster iblis tidak ingin membuat tempat tinggal di sekitar area ini.
Pada saat ini, sekelompok orang telah tiba di area tersebut. Aura spiritual mereka langsung menyelimuti seluruh tempat, namun mereka tetap tidak bisa mendeteksi sesuatu yang tidak beres di sana.
Orang-orang yang datang terlebih dahulu ini adalah kultivator dari Istana Kekaisaran Barat. Mereka membuka peta yang telah disempurnakan dan kemudian memandang ke sekeliling mereka. Gunung surgawi itu seharusnya berada di bagian laut ini. Tidak ada yang salah dengan hasil analisis mereka. Hanya saja wilayah ini tampak terlalu normal dan terlihat seperti sebuah area terpencil dari Laut Barat yang tak berujung. Hanya segelintir orang yang berani mendatangi lokasi ini.
Pada saat ini, dua sosok lainnya tiba di area tersebut. Hal ini membuat ekspresi para kultivator itu menjadi serius. Namun, begitu mereka melihat siapa yang baru saja datang, mereka langsung menarik kembali aura masing-masing.
"Chiyao," seseorang menyapanya. Dua sosok yang baru saja tiba adalah Ye Futian dan Xi Chiyao.
Ye Futian memandang sekelilingnya. Dalam sekejap, aura spiritualnya menyelimuti bagian laut ini. Tatapan matanya terlihat aneh saat dia berkata, "Area ini sebenarnya terlihat sangat normal. Spiritual Qi di area ini sangat tipis, dan tidak ada jejak-jejak manusia di sekitar sini. Tidak heran tidak ada seorang pun yang memperhatikan tempat ini."
Apakah ini adalah lokasi yang ditandai pada Peta Dewa?
Dia memandang Xi Chiyao, yang mengangguk pelan sebagai tanggapan. Ye Futian pun tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia mengeluarkan Peta Dewa yang asli dan memasukkan aura spiritual miliknya ke dalamnya. Peta Dewa langsung memancarkan cahaya yang menyilaukan dan menciptakan proyeksi dari suatu wilayah lautan di sana.
Ye Futian memberi perintah dari dalam pikirannya, dan dalam sekejap, ukuran Peta Dewa kini semakin membesar hingga menghalangi matahari serta melingkupi bagian laut ini.
Xi Chiyao menatap proyeksi laut yang ditunjukkan pada Peta Dewa dengan hati yang berdebar. Proyeksi ini ternyata sesuai dengan wilayah laut di depan mata mereka. Satu-satunya perbedaan di antara keduanya adalah, pulau-pulau di peta itu tampak seperti pulau-pulau ajaib, namun pada kenyataannya, mereka terlihat sangat biasa.
*Whooosh* Di bawah Peta Dewa, muncul kobaran api Jalur Agung yang menakjubkan. Dalam sekejap, Peta Dewa diterangi oleh sebuah lingkaran api ilahi yang mengerikan. Rasanya seolah-olah peta itu terbuat dari kobaran api. Sinar-sinar cahaya suci bersinar ke bawah dan mengarah pada pulau-pulau di sekitarnya. Cahaya itu menutupi bagian laut ini secara langsung.
Kelompok Ye Futian menyaksikan pemandangan yang menakjubkan ini dengan tenang. Saat ini, laut tampak mendidih. Sementara itu, kobaran api yang dikeluarkan dari Peta Dewa mendarat di pulau-pulau di sekitarnya dan mulai membakarnya. Bahkan ada beberapa pulau yang selama ini dianggap menghilang muncul kembali sebagai pulau-pulau api.
Suara mendesis yang mengerikan bisa terdengar saat air laut mendidih. Bagian laut ini pun menguap. Tidak lama kemudian, di bawah laut yang telah mengering ini, pola-pola api yang tak terhitung jumlahnya bersinar dan beresonansi dengan Peta Dewa yang berada di atas langit. Saat pola-pola itu bermunculan, sebuah segel telah terbuka di bagian laut ini dengan kedalaman yang tak terduga. Suara gemuruh yang kuat bisa terdengar di sana, dan permukaan laut kini terbelah tepat di bagian tengah.
Lapisan Kabut Dewa muncul di sana bersamaan dengan Spiritual Qi yang menyebar dari dalam laut.
Saat ini, muncul sebuah gunung surgawi di dasar laut yang telah mengering dan menyebabkan laut di sekitarnya bergemuruh.
Tidak heran Spiritual Qi di sini sangat tipis; rupanya semua Spiritual Qi itu telah habis dikonsumsi. Ye Futian berpikir dalam hati ketika dia menyaksikan pemandangan ini. Jantung mereka berdegup kencang. Sebuah gunung surgawi ternyata selama ini disegel di bagian laut ini. Sekuat apakah orang yang berhasil melakukan hal ini di masa lalu?
Saat lapisan Kabut Dewa menyebar, gunung surgawi itu pun muncul dari dalam laut. Ukurannya terus membesar, seolah-olah apa yang mereka lihat sebelumnya hanya bagian ujung dari gunung surgawi tersebut.
Ye Futian dan yang lainnya melarikan diri ke udara saat gunung itu terus meninggi. Sebuah gunung surgawi baru saja muncul dari dalam laut!