Legenda Futian

Pertukaran



Pertukaran

0Saat ini, Ye Futian terbang di atas Gunung Jiuyi, bergerak menuju bagian dalamnya.     

Banyak kultivator di sekitarnya berasal dari berbagai macam tempat di Wilayah Laut Barat. Mereka semua datang kemari untuk mendapatkan Peta Dewa.     

Pada saat ini, seorang pria terbang ke arah Ye Futian, yang membuatnya mengerutkan kening, tetapi dia tidak melakukan apa pun untuk menghentikan pria tersebut. Sosok yang mendekatinya itu adalah seorang Renhuang, tetapi dia tidak cukup kuat untuk memberikan ancaman apa pun kepadanya. Namun, jika pria itu melakukan sesuatu yang tidak biasa, Ye Futian tinggal melenyapkannya tanpa menunjukkan belas kasihan sedikit pun.     

Tidak lama kemudian, Renhuang itu sudah berada di dekat Ye Futian. Setelah membungkuk hormat pada Ye Futian, yang tidak menghentikan pergerakannya di udara, pria itu pun berbicara secara telepati, "Renhuang Ye, saya berasal dari Istana Kekaisaran Barat."     

Ye Futian langsung menghentikan langkahnya, dan dia memandang pria tersebut. Istana Kekaisaran Barat adalah pasukan yang sangat kuat di Wilayah Laut Barat, sehingga mereka pasti telah menempatkan anggota mereka di sekitar Gunung Jiuyi. Itulah sebabnya mereka mampu melacak lokasinya tidak lama setelah dia tiba di sini.     

Tentu saja, dia juga tidak mencoba untuk menyembunyikan identitas maupun jejaknya. Wajar apabila lokasinya ditemukan, apalagi Istana Kekaisaran Barat telah menugaskan seseorang untuk menunggunya di Gunung Jiuyi.     

"Ya?" Ye Futian juga menjawab secara telepati. Xi Chiyao memberitahunya bahwa komunikasi mereka dengannya tidak akan bisa terdeteksi. Karena pria itu telah memilih untuk berbicara dengannya secara telepati, dia tentu saja tidak keberatan untuk melakukan hal yang sama.     

Renhuang itu kembali bergerak ke depan, begitu pula dengan Ye Futian. Keduanya terbang secara berurutan, layaknya dua orang yang tidak saling mengenal satu sama lain.     

"Dewi menyuruh saya untuk melapor pada Renhuang Ye tentang informasi yang telah dikumpulkan oleh Istana Kekaisaran Barat," ujar pria itu. Dia melanjutkan kata-katanya, "Ada sebuah pasukan yang bermarkas di Gunung Jiuyi untuk waktu yang lama. Sekitar 20 persen dari perdagangan harta karun yang terjadi di sini berada di bawah kendali mereka. Pasukan itu disebut sebagai Paviliun Breeze, dan Pemimpin Paviliunnya, Li Qingfeng, adalah salah satu Ahli Alkimia terbaik di Wilayah Laut Barat. Paviliun Breeze adalah pihak pertama yang menyebarkan berita tentang Peta Dewa. Mereka melakukan itu hanya karena peta tersebut telah dicuri, namun kami tidak dapat mengesampingkan kemungkinan bahwa itu hanya sebuah tipuan. Adapun pencurinya, dikabarkan bahwa dia adalah sosok legendaris lainnya dari Wilayah Laut Barat yang disebut sebagai Biksu Taois Mu atau Pencuri Mu. Dia ahli dalam menggunakan Teknik Penyamaran. Dia bisa merubah penampilannya dan membatasi serta merubah auranya. Dia dikenal sebagai seorang penyihir ulung di Wilayah Laut Barat. Tingkat kultivasinya tidak terduga, tetapi kecepatannya bahkan jauh lebih mengesankan."     

"Setelah Peta Dewa dicuri, Li Qingfeng, Pemimpin Paviliun Breeze, memutuskan untuk menyegel Kota Jiuyi. Itu adalah wilayah pusat sekaligus pusat perdagangan paling populer di Gunung Jiuyi. Kota tersebut terletak di puncak gunung surgawi ini. Orang-orang hanya boleh memasukinya tapi tidak boleh keluar dari sana. Akan dilakukan penggeledahan secara menyeluruh bagi siapa pun yang ingin pergi. Tidak ada sosok terkemuka yang bisa lolos dari peraturan tersebut. Namun, justru karena peraturan ketat yang dijalankan oleh Li Qingfeng itulah Peta Dewa mungkin masih ada di Kota Jiuyi."     

Ye Futian mengangguk sebagai tanggapan. Tidak heran berita itu terungkap pada publik. Biasanya, tidak ada seorang pun yang akan menyebarkan rahasia seperti itu jika mereka telah mendapatkan Peta Dewa. Mereka akan menyimpannya dan memilih untuk mempelajarinya secara diam-diam.     

Ye Futian terkejut saat mengetahui bahwa peta itu telah dicuri, jadi berita itu mungkin memang benar adanya. Kini informasi yang dia miliki semakin bertambah.     

"Li Qingfeng menggunakan area Jalur Agung miliknya untuk menyegel Kota Jiuyi?" tanya dengan Ye Futian penasaran.     

"Itu benar," jawab pria itu secara telepati. "Li Qingfeng menjadi semakin gelisah sekarang. Karena keistimewaan para kultivator yang ada di Gunung Jiuyi, menyegel kota ini sudah merupakan tindakan paling tegas yang bisa dia lakukan. Tidak mungkin baginya untuk menggeledah tubuh semua orang. Tindakan tersebut akan menyinggung banyak orang dan merugikan kepentingannya. Namun, dia masih belum bisa menemukan Peta Dewa, dan menggunakan area Jalur Agung untuk menyegel kota ini sangat menguras energinya. Selain itu, semakin banyak kultivator asing yang datang kemari. Li Qingfeng pun mulai panik. Situasi ini semakin berada di luar kendalinya. Begitu sosok-sosok terkemuka dari berbagai macam pasukan besar itu ikut campur, dia akan benar-benar kehilangan kendalinya atas situasi ini."     

Ye Futian tentu saja bisa memahami bahwa Li Qingfeng akan kehilangan kendali atas situasi saat ini jika pasukan-pasukan seperti Istana Kekaisaran Barat ikut campur di dalamnya.     

Namun, meskipun para kultivator dari Istana Kekaisaran Barat telah tiba di sini, situasinya tetap tidak berubah. Sebaliknya, mereka tidak keberatan dengan keputusan Li Qingfeng untuk menyegel Kota Jiuyi. Lagipula, mereka juga tidak ingin Peta Dewa dibawa pergi dari kota tersebut.     

"Apakah ada kemungkinan bahwa Biksu Taois Mu telah kabur sebelum Li Qingfeng menyegel Kota Jiuyi?" tanya Ye Futian.     

"Saya yakin Li Qingfeng yang mengetahui tentang hal ini. Karena dia bersikeras melakukan penyegelan, seharusnya dia telah merencanakan semuanya dengan matang," jawab pria itu.     

"Aku mengerti," Ye Futian menanggapi dengan anggukan kepalanya, sambil terus terbang ke depan. Tampaknya tidak mudah baginya untuk mendapatkan Peta Dewa. Setelah segel ini ditembus, peta itu bisa dibawa pergi dari Gunung Jiuyi kapan saja, dan akan semakin sulit untuk menemukannya.     

"Renhuang Ye, orang-orang dari Istana Kekaisaran Barat akan menghubungi anda kapan saja untuk memberikan bantuan padamu begitu anda memasuki Kota Jiuyi," ujar pria itu.     

"Baiklah," ujar Ye Futian.     

"Sampai jumpa lagi, Senior." Pria itu menangkupkan tangannya sebelum dia pergi dalam sekejap, dan Ye Futian terus bergerak ke depan dengan kecepatan tinggi. Dia sudah mengetahui dimana tempat tujuannya berada.     

Tidak lama kemudian, akhirnya dia tiba di puncak Gunung Jiuyi. Itu adalah sebuah kota yang dibangun di atas pegunungan yang berkelok-kelok. Namun, terdapat sebuah Dunia Pedang yang mengerikan di sana. Dunia Pedang ini melingkupi area yang luas dan memiliki aura pedang yang tak terbatas mengalir di dalamnya. Keinginan membunuh yang berada di sana sangat kuat. Hanya merasakan kekuatan dari Dunia Pedang itu saja akan membuat hati para Renhuang berdebar kencang.     

Itu adalah Dunia Pedang yang telah menyegel Kota Jiuyi.     

Siapa pun hanya diperbolehkan masuk, dan tidak ada seorang pun yang bisa keluar dari sana.     

Namun, masuk ke dalam sana saja membutuhkan kekuatan yang cukup besar. Dunia Pedang itu bahkan membuat banyak orang menjaga jarak dari Kota Jiuyi.     

Ye Futian mempercepat langkahnya, lalu menembus Dunia Pedang itu dan memasuki Kota Jiuyi dengan mudah. Semua ini berkat Li Qingfeng, karena dia membiarkan Ye Futian lewat. Jika tidak, maka kultivator asing tidak akan bisa masuk ke dalamnya. Ye Futian jelas sudah mendeteksi jiwa spiritual yang ditujukan padanya saat dia melewati Dunia Pedang itu.     

Jiwa spiritual itu tidak lain milik Li Qingfeng. Dia selalu mengawasi Kota Jiuyi, mengamati setiap orang yang datang dan pergi.     

Dengan cara ini, dia pasti akan mengetahui segala sesuatu yang terjadi di Kota Jiuyi.     

Jiwa spiritual itu menyelimuti Ye Futian hanya dalam sepersekian detik sebelum ditarik kembali karena tidak ada hal yang aneh dari sosok Ye Futian.     

Ye Futian terbang menuju arah tertentu setelah dia memasuki Kota Jiuyi. Tempat yang dia tuju adalah titik tertinggi dari kota ini, dan disitulah lokasi dimana Paviliun Breeze berada.     

Ye Futian tidak mencari Peta Dewa tepat setelah dia tiba di Kota Jiuyi. Dia adalah orang baru di sini. Mustahil dia bisa menemukan keberadaan Biksu Taois Mu. Selain itu, dia tidak memiliki petunjuk apa pun tentang hal tersebut. Jika ada seseorang yang bisa menemukan Biksu Taois Mu, sosok itu pasti adalah Li Qingfeng.     

Dia sengaja menghabiskan waktunya dengan berjalan menyusuri jalan yang berliku itu dengan santai. Dia bisa melihat banyak kios di kedua sisi jalan, dimana semuanya adalah kultivator yang sedang berdagang di Kota Jiuyi.     

Kota Jiuyi memang telah disegel, namun keramaian di dalamnya sama sekali tidak terpengaruh. Orang-orang yang terjebak di dalam kota menjalani kehidupan mereka seperti biasanya. Perdagangan harta karun jelas tidak akan pernah berhenti di sana.     

Jalan itu mengarah ke Paviliun Breeze yang berada di puncak gunung. Itu adalah jalanan yang dipenuhi oleh banyak orang, dan mereka semua adalah satu-satunya hal yang bisa dilihat oleh Ye Futian begitu dia tiba di sini. Banyak kios memiliki barang-barang luar biasa.     

Ye Futian jadi bertanya-tanya apakah dia akan menemukan harta karun yang menarik di sini.     

Saat berjalan santai di sepanjang jalan itu, dia menemukan banyak barang yang berhubungan dengan ramuan. Mereka terdiri dari ramuan atau bahan untuk membuat ramuan atau resep ramuan. Dan para pedagang di sini memiliki persyaratan khusus untuk menjual barang yang mereka inginkan. Banyak dari mereka akan menentukan apa yang sebenarnya ingin mereka perdagangkan.     

Seperti itulah proses perdagangan ketika menyangkut harta karun bernilai tinggi. Mereka semua memiliki daftar benda-benda yang mereka inginkan.      

Namun, tidak banyak harta karun yang mampu menarik perhatian Ye Futian.     

Saat ini, dia tiba di sebuah kios yang dikelilingi oleh banyak orang. Maka dari itu, dia juga ikut melihat-lihat.     

Kios itu milik seorang lelaki tua yang terlihat seperti sosok terpelajar. Dia memiliki janggut berwarna putih, pipi kemerahan, dan sepasang mata yang cerah serta dia berada dalam suasana hati yang baik. Sosok itu merupakan seorang kultivator kuat di Renhuang Plane tingkat kesembilan.     

Lelaki tua itu sudah berada di Kota Jiuyi selama berbulan-bulan. Banyak orang mengenalnya, dan dia memiliki banyak barang bagus. Dia selalu mendapat banyak perhatian setiap kali dia muncul di sini untuk berdagang. Terkadang, dia juga akan membawa beberapa harta karun ke Paviliun Breeze untuk diperdagangkan. Bahkan Li Qingfeng juga mengenalnya.     

Itulah sebabnya kenapa kiosnya mampu menarik perhatian sosok-sosok terkemuka setiap kali dia muncul di sini.     

Saat ini, ada sebuah gulungan yang dipajang di kios lelaki tua itu. Banyak orang yang berada di sana sedang terlibat diskusi panas.     

"Teknik alkimia tingkat tinggi?" Ye Futian mendengar mereka berbicara dengan suara pelan.     

"Tepat sekali. Teknik terbaik dari yang terbaik. Aku telah berusaha mati-matian untuk mendapatkannya. Apakah kau tertarik untuk membelinya, anak muda?" ujar lelaki tua itu sambil tersenyum setelah mendengar gumaman Ye Futian. Dia memandang Ye Futian, yang berdiri di bagian luar kerumunan, lalu membuang muka dan menunggu dengan tenang.     

Ye Futian telah mewarisi teknik alkimia dari Dewa Tertinggi Donglai, namun akan jauh lebih menguntungkan apabila dia memiliki wawasan lain dalam bidang ini.     

"Tuan, kau ingin menukarnya dengan apa?" tanya Ye Futian.     

"Teknik alkimia juga merupakan semacam teknik kultivasi. Aku menginginkan sihir atau kemampuan super terbaik. Aku tidak akan menerima teknik yang biasa-biasa saja," jawab lelaki tua itu sambil tersenyum. Banyak orang tampak kecewa. Sudah banyak dari mereka yang menawarkan untuk menukar teknik kultivasi mereka dengan lelaki tua itu, tetapi dia menolak semuanya.     

"Apakah ini adalah teknik alkimia yang utuh?" tanya Ye Futian.     

"Tentu saja tidak," lelaki tua itu menanggapi. "Hanya ada sebagian kecil dari teknik itu di dalamnya. Kau bisa memeriksanya dan mengetahui betapa berharganya teknik tersebut."     

Ye Futian mengangguk pelan dan berjalan ke arah lelaki tua itu, yang kini berjongkok dan membuka gulungan di hadapannya. Ye Futian menjadi penasaran setelah melihatnya. Meskipun teknik alkimia itu tidak utuh, namun dia memiliki firasat bahwa teknik itu lebih kuat daripada teknik alkimia yang dia warisi dari Dewa Tertinggi Donglai. Dia tidak merasa aneh saat mengetahui bahwa belum ada yang berhasil mendapatkannya.     

"Senior, apakah kau yakin bahwa teknik alkimia di dalamnya sudah sempurna?" tanya Ye Futian.     

"Tentu saja." Lelaki tua itu mengangguk. "Aku sudah lama berada di sini, jadi aku tidak mungkin membohongimu."     

"Bagus." Ye Futian mengangguk sebagai tanggapan. Dia mengatakan sesuatu pada lelaki tua itu secara telepati. Kemudian, dia bertanya, "Bagaimana menurutmu?"     

Keterkejutan terlintas di kedua mata lelaki tua tersebut. Dia pun menanggapi, "Tidak buruk."     

"Kalau begitu aku akan mengirimkannya kepadamu melalui jiwa spiritualku." Begitu Ye Futian selesai berbicara, seberkas cahaya suci terbang menuju bagian kening dari lelaki tua itu. Dia tidak mengelak dan menerimanya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.     

Tidak lama kemudian, Ye Futian menarik kembali cahaya itu, dan lelaki tua itu memberinya sebuah cincin penyimpanan. "Kau akan menemukan apa yang kau cari di dalamnya."     

"Terima kasih, Tuan," ujar Ye Futian sambil menerima cincin penyimpanan tersebut.     

Lelaki tua itu tersenyum. Kemudian dia berkata pada Ye Futian secara telepati, "Anak muda, kau harus berhati-hati. Banyak orang yang memperhatikanmu saat ini. Jangan mengambil 'benda itu' dari dalam cincin tersebut sembarangan."     

"Aku mengerti. Terima kasih telah mengingatkanku," jawab Ye Futian. Dia pun memeriksa isi dari cincin penyimpanan itu dengan jiwa spiritualnya, dan dia bisa melihat teknik alkimia yang sempurna di dalamnya.     

Namun, ada hal lain di dalam cincin penyimpanan tersebut. Itu tampak seperti sebuah gulungan tua. Dia memeriksanya dengan jiwa spiritual miliknya dan mendapati bahwa gulungan itu memiliki gambar di dalamnya, yang tampaknya adalah sebuah peta.     

"Ini adalah...sebuah peta!" Ye Futian menyipitkan matanya. Apakah ini adalah imbalan dari lelaki tua itu?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.