Legenda Futian

Menggemparkan Kota Yingzhou 



Menggemparkan Kota Yingzhou 

2Kata-kata Ye Futian mengejutkan Zhong Miao. Dia melihat tatapan penuh percaya diri di mata Ye Futian yang juga menyiratkan kesombongan di dalamnya. Ini adalah dunianya?     

Saat ini, sebuah aura yang mengerikan menyebar ke seluruh tempat. Dia memandang ke udara dan melihat satu sosok Buddha raksasa telah muncul di luar dunia es yang dia ciptakan. Wajah Buddha itu bahkan telah menutupi dunia tersebut.     

Itu adalah sebuah dunia yang kini telah menyelimuti area Jalur Agung yang dia ciptakan.     

Pada tingkat kultivasinya saat ini, area Jalur Agung yang dia ciptakan sudah seperti sebuah dunia yang berdiri sendiri. Kekuatan hukum, yang telah dia pahami, ada di dalam dunia ini. Hukum ini telah melampaui kekuatan dari Jalur Agung pada umumnya dan tercipta berdasarkan pada pemahamannya tentang Jalur Agung.     

Di dalam dunia es yang diciptakan oleh Zhong Miao, kekuatan hukum miliknya memegang kendali mutlak di sana. Segala sesuatu yang ada di dunia ini telah membeku. Ruang dan waktu di dalamnya juga berada di bawah kendalinya. Semua jenis kekuatan Jalur Agung lainnya tidak akan berfungsi selama berada di sini.     

Siapa pun yang berada di tingkat kultivasi lebih rendah darinya tidak akan bisa bertahan hidup di dalam dunianya ini. Mereka pasti akan binasa, dan hal itu sudah tidak perlu diragukan lagi.     

Oleh sebab itulah, sudah menjadi rahasia umum di dunia kultivasi bahwa, meskipun Renhuang adalah sosok yang kuat, namun jika dihadapkan dengan kultivator yang telah melewati Ujian Para Dewa, mereka dapat dilenyapkan dengan satu jentikan jari.     

Setiap kultivator di tingkat Tribulation Plane telah melewati proses pembaptisan oleh Jalur Surgawi. Mereka berada di tingkat yang lebih tinggi dari Renhuang. Ini adalah sebuah perbedaan yang tidak dapat dilampaui begitu saja. Oleh sebab itulah, dia memiliki kepercayaan diri yang luar biasa terhadap kemampuannya.     

Namun, semua yang sedang terjadi saat ini telah membantah pemahaman umum tersebut.     

Bagaimana mungkin Ye Futian, seorang Renhuang tingkat kesembilan, dapat menciptakan area Jalur Agung selain miliknya? Area Jalur Agung milik Ye Futian bahkan menyelimuti dunianya. Hal ini menunjukkan bahwa area itu tidak dikendalikan oleh kekuatan hukum milik Zhong Miao.     

Zhong Miao juga dapat merasakan dengan jelas bahwa sebuah kekuatan yang tidak lebih lemah dari miliknya sedang terbentuk di sana. Ye Futian menyatukan kedua telapak tangannya dan kini benar-benar berubah menjadi satu sosok Buddha kuno yang agung dan suci. Cahaya suci yang tak terbatas terpancar dari tubuhnya.     

Pada saat yang bersamaan, banyak Buddha telah bermunculan di dalam dunia Buddha itu. Tidak lama kemudian, semua Buddha itu berubah menjadi Mahavairocana, yang memancarkan cahaya suci Mahavairocana dari tubuh masing-masing. Itu tidak lain adalah cahaya suci matahari. Dimanapun cahaya itu melintas, dunia es milik Zhong Miao akan mencair. Kekuatan hukum Zhong Miao saat ini sedang ditekan.     

"Itu adalah Mahavairocana!" Zhong Miao berseru.     

Di tingkat kultivasi Zhong Miao saat ini, meskipun dia belum pernah mengunjungi Western Heaven, bagaimana mungkin dia tidak tahu tentang Mahavairocana?     

"Ini tidak mungkin. Kau berada di Western Heaven untuk waktu yang relatif singkat. Bagaimana caranya kau bisa menciptakan area Jalur Buddha?" tanya Zhong Miao sambil menatap langit di atasnya. Bahkan Ye Futian juga telah mengkultivasi teknik-teknik Buddha tingkat tinggi.     

"Kau hanyalah seorang Renhuang tingkat kesembilan. Bagaimana caranya kau bisa melakukan semua ini?" Zhong Miao bertanya lagi.     

Zhong Miao menatap tajam ke arah Ye Futian. Semua yang dia saksikan saat ini telah merubah pemahamannya dalam kultivasi. Hal ini jelas membawa dampak besar baginya.     

"Seekor gagak tidak akan tahu bagaimana seekor roc bisa terbang di atas langit. Wajar bagimu untuk tidak memahami semua ini, dan kau juga tidak perlu memahaminya," jawab Ye Futian saat dia mulai bergerak mendekati Zhong Miao. "Setelah kau binasa, aku jadi bertanya-tanya apakah Ketua Xihai akan mulai menyesali apa yang telah dia lakukan. Namun, jika dia tidak merasa demikian, itu juga tidak masalah. Nantinya, cepat atau lambat dia juga akan berakhir sepertimu."     

Ekspresi Zhong Miao kini terlihat sangat buruk. Ye Futian baru saja membandingkannya dengan seekor gagak?     

Nama Zhong Miao telah mendominasi Wilayah Laut Barat selama bertahun-tahun dan dia sudah bisa dianggap sebagai seorang Pemimpin Wilayah. Bahkan hanya segelintir orang di seluruh penjuru Wilayah Laut Barat yang mampu mengunggulinya.     

Namun, di mata Ye Futian, Zhong Miao hanyalah kultivator biasa yang tidak layak mendapatkan perhatiannya. Nada bicara Ye Futian saat ini bahkan terkesan mengejek.     

Ye Futian telah memancingnya kemari untuk memburunya. Sebelumnya, Ye Futian tidak menunjukkan kemampuan sejatinya agar anggota dari berbagai macam pasukan tidak mengetahui kemampuan bertarungnya yang sesungguhnya.     

Di atas langit, seberkas cahaya yang sedingin es melesat keluar dari cermin es milik Zhong Miao. Dunia tampak kehilangan warnanya dan membeku. Namun, Mahavairocana milik Ye Futian masih memancarkan cahaya suci yang menyilaukan. Pada saat yang bersamaan, cahaya suci matahari yang turun dari langit yang lebih tinggi langsung membungkam kekuatan es tersebut. Kekuatan hukum mereka pun saling bertabrakan di udara.     

"Sudah kubilang, ini adalah duniaku. Kekuatan hukum dari duniamu tidak akan ada gunanya di sini," ujar Ye Futian sambil menatap tajam ke arah Zhong Miao.     

"Apa kau telah menjalani Ujian Para Dewa?" tanya Zhong Miao saat tatapan matanya terpaku pada Ye Futian.     

Ye Futian tidak menanggapi pertanyaan tersebut. Di atas langit, semua Sosok Petarung Mahavairocana itu mengangkat telapak tangan mereka secara bersamaan. Suara gemuruh yang mengerikan terdengar saat mereka mengerahkan telapak tangan masing-masing ke permukaan tanah. Serangan itu langsung menyelimuti area tersebut.     

Palms of Mahavairocana itu membakar segalanya. Dunia es milik Zhong Miao menghilang, dan cermin yang berada di atas langit itu juga hancur. Sosok Zhong Miao kini diselimuti oleh embun es. Dia tidak membekukan dirinya sendiri, tetapi sebaliknya, dia telah menjadi Tubuh Es dari Jalur Agung.     

Dia melihat semua Palms of Mahavairocana itu menerjang ke arahnya. Dia pun mengangkat tangannya dan mengerahkannya ke udara. Pada saat ini, sosoknya semakin membesar, dan dia berubah wujud menjadi Dewa Perang Es. Banyak lengan muncul pada sosoknya dan dikerahkan ke berbagai arah, berhadapan dengan Palms of Mahavairocana secara langsung.     

*Boom, Boom, Boom* Rentetan suara gemuruh yang mengerikan bergema di udara. Tubuh Zhong Miao bergetar saat aura es miliknya menyebar ke setiap bagian tubuhnya. Hal ini menyebabkan Palms of Mahavairocana yang bertabrakan dengan lengannya juga diselimuti oleh embun es dan akhirnya membeku total.     

*Boom*     

Sebuah suara yang mengerikan bisa terdengar di sana. Saat ini, lapisan es di bawah kakinya hancur, sedangkan Palms of Mahavairocana raksasa itu masih memancarkan cahaya suci yang mengerikan. Kobaran api matahari mengelilingi serangan tersebut, berusaha menekan Zhong Miao dan membunuhnya, tetapi mereka berhasil dihentikan. Zhong Miao, yang telah berubah menjadi Dewa Perang Es, mampu menghentikan serangan mengerikan ini secara paksa. Kekuatannya jelas sudah tidak perlu diragukan lagi.     

"Mustahil bagimu untuk menjalani Ujian Para Dewa. Pasti ini hanyalah sebuah teknik yang unik," ujar Zhong Miao saat seberkas cahaya suci yang sedingin es terpancar keluar dari matanya. Setelah berubah wujud menjadi Dewa Perang Es raksasa, dia masih memiliki keagungan dan temperamen dari seorang kultivator di tingkat Tribulation Plane. Dia berkata, "Kau bilang bahwa kau ingin membunuhku. Namun, bisakah kau melakukannya?"     

Tubuhnya kini sudah menjadi tubuh Jalur Agung. Kekuatan hukum mengitarinya, yang membuat semua Palms of Mahavairocana itu dapat dihentikan dan tidak mampu menghancurkannya.     

"Apakah mustahil bagiku untuk membunuhmu?" tanya Ye Futian sambil memandang Zhong Miao.     

Cahaya suci yang menyelimuti sosok Ye Futian kini menjadi semakin menakjubkan, bahkan lebih menyilaukan daripada matahari.     

"Kau tidak tahu apa-apa tentangku," Ye Futian berseru.     

Pada saat berikutnya, sosoknya menghilang dan berubah menjadi seberkas cahaya suci yang langsung menembus ruang hampa.     

Zhong Miao sepertinya telah menyadari sesuatu saat dia mengerahkan aura es di tubuhnya ke tingkat maksimal. Dengan menjadikan sosok Dewa Perang Es miliknya ini sebagai titik pusatnya, segala sesuatu yang berada di sekitarnya pun berhenti bergerak.     

Namun, pada saat berikutnya, dia menyipitkan matanya dan tubuhnya seperti bergetar.     

Dia menunduk dan menyadari bahwa bagian tengah dari sosok Dewa Perang miliknya itu kini telah berlubang, dan Ye Futian muncul di sisi lain dari lubang tersebut.     

Tubuh Ye Futian kini bukan lagi tubuh yang terbuat dari daging dan darah. Itu adalah Tubuh Ilahi dari Jalur Agung yang sesungguhnya.     

Ujian Para Dewa yang telah dihadapi oleh tubuh Ye Futian bukanlah sesuatu yang dapat dibandingkan dengan para kultivator lain yang telah menjalani Ujian Para Dewa tahap pertama. Kultivator lain hanya mengalami satu kali ujian. Di sisi lain, Ye Futian telah menghadapi Ujian Para Dewa hampir setiap hari selama periode waktu itu.     

Terlebih lagi, tubuhnya telah ditempa ke tingkat yang sangat tinggi bahkan sebelum dia menjalani Ujian Para Dewa. Meskipun kultivasinya masih berada di Renhuang Plane tingkat kesembilan, Ye Futian yakin bahwa dengan tubuh ilahi ini, dia bisa langsung membunuh sebagian besar kultivator yang telah selamat dari Ujian Para Dewa tahap pertama hanya dengan mengandalkan kekuatan tubuhnya.     

"Tubuh ilahi..." ujar Zhong Miao saat tubuhnya bergetar. Kemudian, tubuh ilahi raksasa miliknya hancur sedikit demi sedikit. Kedua matanya menunjukkan ketakutan dan ketidakpercayaan di dalamnya.     

Dia, seorang kultivator di Tribulation Plane, telah dibunuh oleh seorang kultivator muda.     

Dia, Zhong Miao, benar-benar akan tewas di sini.     

"Tenang saja, suatu hari nanti Ketua Xihai akan menyusulmu," ujar Ye Futian. Saat dia mengatakan hal ini, sosok Zhong Miao pun hancur berkeping-keping. Dia telah menjemput ajalnya di Laut Barat.     

Segala sesuatu yang muncul di atas langit kini telah menghilang, dan suasananya kembali seperti sedia kala.     

Permukaan laut yang membeku kini telah mengalir kembali, dan hembusan angin laut bertiup saat rentetan ombak berdebur dari kejauhan.     

Ye Futian berdiri di atas permukaan laut dan mengambil napas dalam-dalam. Meskipun Ye Futian telah membunuh banyak kultivator tingkat tinggi, namun Zhong Miao adalah kultivator tingkat Tribulation Plane pertama yang dibunuh dengan kemampuannya sendiri. Hal ini merupakan kemajuan yang cukup penting bagi Ye Futian.     

Sekarang, Ye Futian mampu membunuh kultivator tingkat Tribulation Plane dengan tangannya sendiri. Dia bahkan bisa melindungi diri saat melawan para kultivator yang telah menjalani Ujian Para Dewa tahap kedua.     

Ye Futian memandang ke arah Pulau Yingzhou di kejauhan. Kemudian, sosoknya menghilang dalam sekejap.     

…     

Sebuah aura yang mengerikan menyelimuti Istana Pemimpin Wilayah Laut Barat secara keseluruhan. Suasana di tempat itu sungguh menegangkan.     

Tidak lama kemudian, ada berita yang tersebar dari Istana Pemimpin Wilayah—Zhong Miao kini telah binasa.     

Berita itu pun menyebar dengan sangat cepat.     

Banyak orang sedang menunggu berita terbaru di wilayah pesisir dari Laut Yingzhou. Alih-alih menerima berita tentang Zhong Miao yang kembali ke Pulau Yingzhou setelah berhasil menangkap Ye Futian, mereka justru mendapat berita kematiannya. Berita ini sangat mengejutkan bagi semua orang dari Istana Pemimpin Wilayah. Para kultivator dari Kota Yingzhou juga dikejutkan olehnya. Hati semua orang berdebar karena tidak percaya akan berita tersebut.     

Zhong Miao adalah sosok dengan status tertinggi nomor dua di Istana Pemimpin Wilayah Laut Barat, posisinya berada tepat di bawah Ketua Xihai. Belum lama ini, dia pergi untuk mengejar Ye Futian. Semua orang sangat yakin bahwa dia kemungkinan besar akan mampu menangkap Ye Futian. Jika Ye Futian berhasil melarikan diri, hasil akhir itu masih bisa dimaklumi.     

Namun pada akhirnya, Zhong Miao justru tewas di tangan Ye Futian.     

Apakah berita ini memang benar adanya?     

Lalu kenapa rasanya seperti sebuah mimpi?     

Sementara itu, di atas kapal yang dinaiki oleh Xi Chiyao, setelah kelompok dari Istana Kekaisaran Barat mendengar berita ini, mereka belum bisa memahaminya untuk beberapa saat. Xi Chiyao juga terkejut akan hal ini. Dia mengedipkan matanya, lalu menunjukkan senyum di wajahnya. Ini memang hasil akhir yang mengejutkan.     

Sosok yang tewas terbunuh ternyata adalah Zhong Miao.     

"Istana Pemimpin Wilayah telah menderita kerugian besar kali ini," ujar seorang Tetua yang berada di bagian samping. Zhong Miao adalah sosok nomor dua di Istana Pemimpin Wilayah. Semua orang yang telah tewas terbunuh sebelumnya jelas tidak dapat dibandingkan dengan peristiwa ini. Kematiannya langsung melemahkan kekuatan keseluruhan dari Istana Pemimpin Wilayah.     

Dampak yang ditimbulkan oleh insiden ini bahkan jauh lebih mencengangkan.     

Hal ini menunjukkan bahwa bencana yang dihadapi oleh Istana Pemimpin Wilayah masih belum berakhir.     

Tidak ada yang menyangka hasil akhirnya akan menjadi seperti ini. Jika Ketua Xihai mengetahui bahwa hal ini akan terjadi, maka dia tidak akan berurusan dengan Ye Futian kala itu.     

"Kemungkinan besar Istana Pemimpin Wilayah Laut Barat sedang menderita sekarang," Xi Chiyao berspekulasi. Orang-orang di sekitarnya pun mengangguk setuju. Kali ini, bagaimana cara Istana Pemimpin Wilayah dalam mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh Ye Futian?     

Saat ini, di wilayah pesisir dari Laut Yingzhou, para kultivator dari Istana Pemimpin Wilayah semuanya telah mundur. Hal ini membuat mereka yang masih ragu dengan kabar tersebut menyadari bahwa berita itu memang benar adanya. Zhong Miao telah binasa. Dia malah tewas terbunuh setelah pergi untuk mengejar Ye Futian,.     

Ini adalah berita yang sangat mengejutkan bagi Pulau Yingzhou.     

Saat ini, Ketua Xihai sedang duduk di dalam Istana Pemimpin Wilayah. Aura yang menyelimuti tubuhnya sangatlah mengerikan. Banyak anggota Istana Pemimpin Wilayah telah berkumpul di hadapannya, dan tidak ada yang berani mengucapkan sepatah kata pun.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.