Pembunuhan yang Tragis
Pembunuhan yang Tragis
Kaisar Xi, yang berada di samping Ye Futian, memandangnya sekilas.
Kekuatan Chen Yi memang sangat mengejutkan. Dia mampu menekan Ning Hua dengan mudah dan bahkan bisa menentukan nasibnya, tetapi situasi saat ini tidak menguntungkan bagi banyak orang. Dengan mengesampingkan kekuatan dan ketegasan Ning Yuan, para kultivator tingkat tinggi dari berbagai macam Istana Pemimpin Wilayah juga hadir sana dan mengamati semuanya dengan seksama.
Jika Ning Hua tewas terbunuh, sulit untuk menebak apa yang akan terjadi selanjutnya. Tidak akan mudah bagi Chen Yi dan yang lainnya untuk pergi dari sini dengan selamat.
"Lepaskan dia!" Ning Yuan berseru dengan nada dingin sambil memandang Chen Yi. Sebuah aura Jalur Agung Penyegelan yang samar menyebar ke arah Chen Yi, seolah-olah mampu menyegelnya kapan saja.
"Sebaiknya kau tidak ikut campur dalam pertarungan ini," Chen Yi memperingatkan Ning Yuan. Dia jelas bisa menebak apa yang dipikirkan oleh Ning Yuan.
Ning Yuan terus menatapnya. Kemudian, dia memandang Ye Futian dan yang lainnya, lalu berkata dengan nada dingin, "Jika kau berani menyakitinya, tidak ada satu pun dari kalian yang akan pergi dari sini hidup-hidup. Dan aku akan membunuh semua orang yang berasal dari Pecahan Ziwei di masa depan."
Ning Yuan terdengar sombong dan percaya diri saat mengatakan hal ini. Sebenarnya, dia memang berhak untuk bersikap seperti itu. Dia telah melewati Ujian Para Dewa bertahun-tahun yang lalu. Bahkan sosok terkemuka seperti Kaisar Xi tidak bisa menghadapinya dengan mudah. Kaisar Millet pernah menghadapi Ning Yuan dengan mengandalkan Menara Pengintai Ilahi, namun dia akhirnya terluka parah dan harus melarikan diri.
Namun, Ning Yuan tidak memperhitungkan kemampuan bertarung Ye Futian, dan dia juga tidak tahu sudah sekuat apakah Ye Futian sekarang.
Akan tetapi, tidak peduli sekuat apa pun dirinya, memangnya apa yang bisa dilakukan oleh sosok yang dahulu adalah seorang Renhuang tingkat kedelapan?
Bahkan jika dia telah menerobos ke tingkat kesembilan, apa yang bisa dia lakukan saat berhadapan dengan Ning Yuan?
Chen Yi memandang tempat dimana Ye Futian berada. Dia tampak sedikit ragu dan menunggu perintah dari Ye Futian.
Namun, Ye Futian tetap terlihat tenang dan masih memandang Ning Yuan dengan tatapan acuh tak acuh.
Dia bisa saja datang sendirian hari ini, dan akan sangat mudah baginya untuk membunuh Ning Hua.
Namun, Ning Hua adalah sosok yang membunuh Zong Chan kala itu. Oleh sebab itulah, Kaisar Millet dan Li Changsheng harus ikut menyaksikan kematiannya dengan mata kepala mereka sendiri.
Dan Ning Yuan adalah dalang di balik semua itu. Ye Futian yakin dia tidak pernah memprovokasi Ning Yuan sebelumnya. Dia bahkan ikut menghadiri Perjamuan Donghua, mencoba menarik perhatian Ning Yuan dan bergabung dengan Istana Pemimpin Wilayah, tetapi Ning Yuan justru mendorongnya ke dalam neraka dan membawanya ke jalan yang jauh berbeda.
Dia ingin membuat Ning Yuan merasakan penderitaan yang dialami olehnya dan Kaisar Millet.
"Nyawa harus dibayar dengan nyawa!" ujar Ye Futian sambil memandang Ning Yuan. Suaranya langsung membuat suasana menjadi sunyi.
Nyawa harus dibayar dengan nyawa!
Ye Futian masih berkeinginan untuk membunuh Ning Hua.
Semua orang di sekitar Ye Futian menyadari bahwa tekadnya sudah bulat. Pada saat ini, Kaisar Xi mengambil satu langkah ke depan dan berdiri di depan Ye Futian bersama Kaisar Millet. Mereka sudah siap untuk berhadapan dengan Ning Yuan.
Jika Ye Futian telah memutuskan untuk membunuh Ning Hua, maka Kaisar Xi jelas akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantunya. Dia telah mendapatkan banyak keuntungan setelah berkultivasi selama beberapa tahun terakhir di langit berbintang. Kini sudah waktunya baginya untuk menentukan sikapnya.
Tatapan mata Ning Yuan menjadi sangat dingin ketika dia menyaksikan hal tersebut. Dia memandang ke arah Kaisar Xi, terkejut saat melihat bahwa sang Kaisar memilih untuk bekerja sama dengan Ye Futian dan terlibat dalam keributan ini.
"Apakah kau punya nyali untuk membunuhku?" Ning Hua saat ini tidak terlihat begitu percaya diri, namun sepertinya dia tidak akan menyerah begitu saja. Dia memandang Ye Futian dengan tatapan dingin.
Ye Futian ingin membunuhnya tepat di luar Istana Donghua dan disaksikan oleh perwakilan dari berbagai macam Istana Pemimpin Wilayah di Prefektur Ilahi?
Bagaimana caranya Ye Futian bisa pergi dari sini setelah membunuhnya?
Ye Futian memandang Ning Hua dengan penuh simpati. Dia masih berpikiran bahwa Ye Futian tidak punya nyali untuk membunuhnya?
"Bawa dia kemari," ujar Ye Futian.
"Baiklah." Chen Yi mengangguk pelan. Kemudian, dia membawa Ning Hua ke hadapan Ye Futian.
Ye Futian dan Ning Hua memandang satu sama lain. Dia bisa melihat keengganan Ning Hua untuk menyerah di kedua matanya. "Jika aku mati di sini, maka kalian semua akan mati bersamaku."
"Apakah ini yang disebut sebagai sang jenius nomor satu di Wilayah Donghua?" Ye Futian memandang Ning Hua dengan penuh kebencian dan berkata, "Menyedihkan."
Dia mengangkat satu jarinya setelah dia selesai berbicara. Dalam sekejap, sebuah aura pedang tampak mengitari ujung jarinya itu, memancarkan energi penghancur yang mengerikan.
"Berani-beraninya kau!" Melihat pemandangan itu, wajah Ning Hua berubah menjadi pucat.
"Ye Futian!" Ning Yuan berteriak. Kekuatan Jalur Agung Penyegelan yang dikeluarkan olehnya menjadi semakin kuat. Cahaya suci yang menyinari tempat itu kini bergerak menuju Ye Futian, dan Kaisar Xi serta Kaisar Millet bertindak pada saat yang bersamaan untuk menjauhkan Ning Yuan dari Ye Futian.
"Nyawa harus dibayar dengan nyawa." Ye Futian menggerakkan jarinya ke arah kening Ning Hua dan menyentuhnya tanpa ragu-ragu. Dalam sekejap, aura pedang di jarinya menembus kening Ning Hua, dan sebuah kekuatan penghancur langsung menghancurkan jiwa spiritualnya.
Kedua mata Ning Hua terbuka lebar dan memandang ke depan. Terdapat keterkejutan dan keputusasaan di dalam matanya.
Dia tidak menyangka bahwa Ye Futian benar-benar menyerangnya dengan serangan yang fatal dan membunuhnya di tempat.
Berani sekali dia?
Berani-beraninya Ye Futian membunuhnya?
Dia adalah putra kebanggaan klannya, wakil ketua dari Istana Pemimpin Wilayah Donghua. Bakatnya sudah tidak perlu diragukan lagi. Dia juga memiliki Tubuh Penyegel dari Jalur Agung. Sebagai sang jenius nomor satu di Wilayah Donghua, dia pasti akan menjadi lebih kuat dari ayahnya dan mampu menduduki posisi sebagai Pemimpin Wilayah Donghua. Sebenarnya, dia bahkan lebih ambisius daripada itu. Dia ingin membuktikan Jalur Agung miliknya.
Namun saat ini, semua ambisinya itu harus berakhir di luar Istana Donghua, tempat dimana Ye Futian membalas dendam dan membunuhnya. Hal ini sungguh ironis...
Suasana menjadi sunyi senyap. Banyak kultivator tampak tercengang. Tindakannya ini benar-benar kejam!
Ye Futian menepati kata-katanya. Dia telah membunuh putra Ning Yuan—Pemimpin Wilayah Donghua—tepat di luar Istana Donghua.
Namun, bagaimana caranya dia bisa pergi setelah ini?
"Dia sudah gila." Dewi Pedang dari Istana Fluttering Snow dan pasukan-pasukan dari Wilayah Donghua tampak terkejut. Sulit untuk mempercayai bahwa Ning Hua kini telah binasa.
Ning Hua, yang telah mencapai Renhuang Plane tingkat kesembilan, sudah lama berada di puncak kekuatan Wilayah Donghua. Bahkan Dewi Pedang seratus persen yakin bahwa dia pun bisa mengalahkan Ye Futian. Namun, dalam pertarungan ini, Ning Hua kalah telak dan kemudian tewas di tangan Ye Futian. Hal tersebut seperti tidak nyata. Tidak ada satu pun dari mereka yang bisa mempercayainya.
"Ning Hua!"
*Brak* Sebuah aura yang mengerikan menyebar di udara. Kedua mata Ning Yuan tampak menakutkan dan dipenuhi dengan keinginan membunuh yang sangat kuat di dalamnya. Ye Futian telah membunuh Ning Hua tepat di depan matanya. Sosok itu adalah putra kesayangannya, penerusnya di masa depan, yang pasti akan melampauinya suatu hari nanti. Dia bisa melihat masa depan Wilayah Donghua di tangan Ning Hua, dan itu akan menjadi sebuah era baru.
Namun, semuanya berakhir di sini karena Ye Futian.
Kultivator yang dulu dibencinya dan mampu dibunuh olehnya dengan satu jentikan jari maupun satu ayunan tangannya kini telah membunuh putranya, Ning Hua.
Dalam sekejap, kekuatan Jalur Agung meledak dan menghasilkan sebuah pemandangan yang mengerikan di sana. Sebuah badai penyegel yang dahsyat kini telah terbentuk di atas langit dan mendekati area ini.
*Boom* Sebuah suara yang mengerikan bergema di udara. Kaisar Millet juga akan bertarung habis-habisan. Saat ini, dia terlihat seperti telah bergabung menjadi satu kesatuan dengan Menara Pengintai Ilahi. Sebuah monumen ilahi muncul di udara dan menutupi seluruh penjuru langit, menghalangi Ye Futian dan yang lainnya, sehingga Ning Yuan tidak akan mendapatkan kesempatan untuk menyakiti mereka.
Kaisar Xi juga mengambil tindakan. Sosok Xuanwu, sang Penyu Hitam, muncul di udara dan berusaha menekan Ning Yuan, sehingga dia tidak akan bisa mengamuk dan melukai orang lain.
"Aku, Ning Yuan, akan memberikan imbalan yang setimpal bagi siapa pun yang mampu membunuh para kultivator dari Pecahan Ziwei dan Ye Futian." Suara yang terdengar sedingin es itu bergema di udara. Ning Yuan, yang saat ini dicegat oleh dua kultivator kuat di hadapannya, melihat hewan tunggangan Ye Futian, Roc Bersayap Emas itu, terbang menjauh. Dia tentu saja tidak ingin melihat Ye Futian melarikan diri begitu saja.
Ning Hua telah tewas terbunuh hari ini. Bagaimana mungkin dia membiarkan Ye Futian dan para kultivator dari Pecahan Ziwei pergi hidup-hidup dari sini?
Begitu dia selesai berbicara, sebuah kekuatan yang mengerikan menyebar ke seluruh tempat dengan menjadikan Istana Donghua sebagai titik pusatnya dan membuat area itu diliputi oleh suasana yang menegangkan. Mo Yunzi bisa merasakan tubuhnya menjadi berat karena banyak kultivator kuat yang mengerahkan kekuatan Jalur Agung untuk menekan mereka.
Para kultivator dari berbagai macam wilayah di Prefektur Ilahi jelas ingin menahan Ye Futian di sana. Istana-Istana Pemimpin Wilayah telah diberitahu tentang hancurnya jasad suci Kaisar Agung Shenjia. Namun, Ye Futian masih memiliki banyak rahasia, termasuk warisan dari beberapa Kaisar Agung. Dan dia pasti telah mendapatkan banyak keuntungan dari perjalanannya ke Western Heaven belum lama ini.
Terlebih lagi, jika mereka mampu membunuh Ye Futian, mereka dapat meninggalkan kesan yang baik di hadapan Puteri Donghuang bukan?
Siapa itu Donghuang Agung? Dia jelas tidak akan repot-repot berurusan dengan seorang kultivator muda, namun Ye Futian adalah penerus dari Kaisar Ye Qing. Istana Kekaisaran jelas tidak keberatan apabila mereka membunuhnya.
Banyak orang tidak menyukai Ye Futian, walaupun alasan mereka mungkin bervariasi. Melihat kesempatan yang bagus ini muncul di hadapan mereka, dimana Ye Futian telah pergi meninggalkan Pecahan Ziwei. Bagaimana mungkin mereka membiarkannya pergi dari sini tanpa melakukan tindakan apa pun?
*Brak* Sebuah aura yang mengerikan menyebar di udara, dan Ye Futian serta kelompoknya bisa merasakan kekuatan dalam jumlah besar di sana. Itu adalah aura milik seseorang di tingkat Tribulation Plane. Tidak lama kemudian, mereka melihat seorang pria paruh baya mengambil langkah menuju mereka di suatu tempat.
"Ye Futian, tindakanmu ini sudah keterlaluan. Jangan harap kau bisa pergi dari sini," ujar seseorang, yang ternyata merupakan suara dari pria paruh baya itu. Dia berasal dari Istana Pemimpin Wilayah Tianyan. Sebagai seorang kultivator tingkat tinggi yang telah melalui Ujian Para Dewa tahap pertama, kekuatannya jelas sangat luar biasa.
Ye Futian selama ini memendam kebencian yang mendalam dengan Kota Tianyan sejak pertempuran kala itu. Kota Tianyan memiliki status yang penting di Wilayah Tianyan. Bahkan Istana Pemimpin Wilayah Tianyan harus bersikap sopan pada mereka. Kota Tianyan disebut sebagai pasukan pembuat senjata nomor satu di Prefektur Ilahi.
Kala itu, Pemimpin Kota Tianyan meminta Ye Futian untuk meminjamkan jasad suci Shenjia Agung kepadanya secara pribadi. Namun, Ye Futian tetap menolaknya, sehingga Pemimpin Kota Tianyan menghancurkan Akademi Heavenly Mandate seorang diri.
Oleh sebab itulah, mengalahkan Ye Futian juga akan memberikan kesan baik terhadap Kota Tianyan.
"Ye Futian, kita pernah menjalin hubungan yang cukup dekat sebelumnya, namun tindakanmu kali ini sudah keterlaluan," ujar Zhou Muhuang. Dia melangkah ke depan, namun Ye Futian hanya tersenyum dingin pada dirinya sendiri. Memangnya kapan dia pernah menjalin hubungan dekat dengan Zhou Muhuang?
Zhou Muhuang mendekati Ye Futian hanya untuk mengambil kendali atas jasad suci Shenjia Agung, namun Ye Futian menolak untuk bergabung dengan Istana Pemimpin Wilayah Shangqing dan Zhou Muhuang tersinggung oleh hal tersebut.
Dia jelas sedang memanfaatkan situasi saat ini, dimana Ye Futian sedang terdesak.
Ye Futian memandang Zhou Muhuang dengan tatapan dingin dan terkesan mengejek, yang entah kenapa membuat Zhou Muhuang terintimidasi.
Kemudian, sosok Ye Futian menghilang dari tempatnya.
Saat ini, Zhou Muhuang bisa merasakan ancaman yang sangat kuat. Dia ingin melarikan diri, namun dia melihat sebuah telapak tangan dikerahkan padanya. Kekuatan Jalur Agung mulai mengalir di sekitar tubuhnya, dan dia pun mengangkat satu tangannya untuk menangkis serangan tersebut.
*Brak* Dia bereaksi dengan sangat cepat, hanya saja itu masih belum cukup. Telapak tangan yang mengerikan itu langsung menembus pertahanan Jalur Agung miliknya dan muncul tepat di depan kepalanya, sehingga membuat rambut hitamnya berkibar tanpa henti. Saat menatap pria berambut abu-abu di hadapannya ini, dia merasa seolah-olah tubuhnya membeku di tempatnya.
Pada saat ini, tubuh Ye Futian bersinar terang dan diselimuti oleh cahaya suci, sehingga membuat penampilannya tampak agung dan mengintimidasi.
Sebaliknya, Zhou Muhuang terlihat sangat rapuh. Jika telapak tangan ini bergerak ke bawah sedikit saja, maka kepalanya akan langsung meledak, dan dia akan tewas seketika seperti apa yang dialami oleh Ning Hua.
"Ini bukanlah urusanmu. Kau tidak berhak untuk ikut campur!" Suara Ye Futian terdengar dingin dan mengintimidasi, yang membuat tempat itu menjadi sunyi untuk beberapa saat.