Legenda Futian

Pulang



Pulang

1Untuk kembali ke Pecahan Ziwei dari Western Heaven, Ye Futian harus melewati Prefektur Ilahi terlebih dahulu. Dia melintasi banyak tempat dan mendengar tentang banyak hal.     

Beberapa tahun terakhir, Pecahan Ziwei telah tersegel dari dunia luar, sehingga semua berita tentu saja tidak bisa masuk ke sana, dan mereka sama sekali tidak mengetahui semua perubahan yang sedang terjadi di dunia luar.     

Namun, dalam perjalanannya kembali ke Pecahan Ziwei, Ye Futian mendapatkan banyak informasi yang berharga.     

Akses menuju Dunia Asal sekarang terbuka untuk berbagai macam dunia utama, tidak lagi hanya milik Prefektur Ilahi. Berbagai macam dunia kini sudah menjadi bagian darinya. Mereka tidak punya pilihan selain menyetujui hal ini, kecuali jika Prefektur Ilahi ingin berperang dengan dunia-dunia tersebut.     

Seiring berjalannya waktu, banyak dunia utama telah membuka jalur menuju Dunia Asal.     

Hal yang sama juga terjadi di Prefektur Ilahi. 18 wilayah yang berada di dalam Prefektur Ilahi kini memiliki jalur yang mengarah ke Dunia Asal.     

Hal ini membuat Ye Futian menjadi emosional. Mungkin Dunia Asal telah kembali seperti dulu. Tempat itu kini kembali berfungsi sebagai titik pusat dunia, dan pasukan yang tak terhitung jumlahnya dari berbagai macam dunia telah berkumpul di dalamnya.     

Adapun kondisi Dunia Asal secara keseluruhan, dia masih belum bisa memastikannya. Bagaimanapun juga, Pecahan Ziwei sama sekali tidak berinteraksi dengan dunia luar, jadi dia tidak bisa mendapatkan informasi penting dari pasukan-pasukannya yang berada di sana.     

Perubahan di dunia ini akan dimulai dari Dunia Asal!     

Ye Futian teringat akan ramalan ini. Di Western Heaven, dia mendapati bahwa ramalan ini ternyata berasal dari sana dan baru setelah itu menyebar ke seluruh penjuru dunia.     

Sebenarnya perubahan seperti apa yang dimaksud di sini?     

Ye Futian dan kelompoknya melakukan perjalanan ke Desa Empat Sudut terlebih dahulu. Kala itu, dia telah memperoleh sebuah benda ilahi dari Puteri Donghuang yang bisa langsung membuka jalur dari Dunia Asli ke Prefektur Ilahi. Namun, dia tidak bisa menggunakannya untuk perjalanan kembali. Hal itu menunjukkan bahwa dia bisa pergi meninggalkan Dunia Asli dengan mudah, tetapi dia tidak bisa kembali ke sana kecuali dia meminjam jalur yang dibuka oleh Istana Kekaisaran Donghuang.     

Namun, kemungkinan itu mustahil untuk dilakukan olehnya saat ini.     

Untungnya di Desa Empat Sudut, sang guru telah membuka sebuah jalur menuju Dunia Asal untuknya. Dengan cara ini, Ye Futian memiliki jalur yang menghubungkan Dunia Asal serta Prefektur Ilahi.     

Di Pecahan Ziwei, galaksi tampak berputar dan cahaya bintang mengalir di antara langit berbintang yang luas.     

Di kuil kultivasi bintang dari Istana Kekaisaran Ziwei, banyak orang tampak mendongak ke atas langit. Mereka sepertinya merasakan sesuatu dan mengungkapkan ekspresi aneh di wajah masing-masing.     

"Yeah!"     

Seberkas petir berwarna hitam melesat melintasi kumpulan awan. Seekor monster tampak menerjang ke arah langit berbintang. Itu adalah Elang Angin Hitam.     

Ketika mereka menyaksikan pemandangan ini, banyak kultivator di langit berbintang mengalihkan pandangan mereka pada Elang Angin Hitam.     

Sebelumnya, mereka telah mendengar berita tentang kembalinya Ye Futian. Sekarang, melihat reaksi yang ditunjukkan oleh Elang Angin Hitam, mereka tahu bahwa Ye Futian telah tiba di sini.     

Pada saat itu juga, semua orang berhenti berkultivasi dan menunggu dengan tenang.     

Tidak lama kemudian, sekelompok orang tiba di sana. Mereka tidak memasuki langit berbintang dari jalur penghubung yang ada di Istana Kekaisaran Ziwei, melainkan langsung muncul di sini. Ye Futian mampu mengendalikan aura Kaisar Agung Ziwei, jadi dia tentu saja bisa melakukan hal seperti ini.     

Di antara langit berbintang, seekor Roc Bersayap emas terbang menukik dengan sayap yang dibentangkan. Sayapnya itu bahkan menutupi langit saat dia terbang mengitari langit berbintang. Tidak lama kemudian, dia berhenti dan melayang di udara.     

Di atas punggung Roc Bersayap Emas itu, beberapa sosok tampak melangkah ke depan. Orang yang berdiri di bagian tengah mengenakan jubah berwarna putih yang lebih murni dari salju. Dia menatap wajah-wajah yang dikenalnya di bagian bawah dan tersenyum. Ekspresinya terlihat lembut, dan tidak ada sedikit pun aura yang terpancar dari sosoknya. Dia tampak seperti orang biasa, namun dia memancarkan temperamen yang luar biasa. Semua orang tahu bahwa kultivasi Ye Futian telah meningkat pesat dalam perjalanannya kali ini.     

"Futian."     

"Pemimpin Istana."     

"Adik Junior."     

"Guru."     

"…"     

Banyak orang menyapanya secara bersamaan. Ada banyak nama panggilan yang digunakan, namun semua nama itu ditujukan pada satu orang. Mereka semua menyapa Ye Futian.     

Ye Futian telah pergi selama lebih dari satu dekade. Itu jelas waktu yang cukup lama.     

Sekarang, akhirnya dia telah kembali.     

"Aku pulang," ujar Ye Futian saat dia tersenyum pada sosok-sosok familiar yang berjalan menghampirinya itu.     

"Bos, bagaimana kalau kau menyerahkan Bulu Emas ini untuk dididik olehku?" Elang Angin Hitam bertanya pada Ye Futian. Dia tidak mengalihkan pandangannya dari Roc Bersayap Emas itu, Mo Yunzi. Burung berbulu emas ini merupakan ancaman besar bagi posisinya saat ini. Sekarang setelah tuannya kembali, dia harus mengambil inisiatif dan menegaskan statusnya.     

"Bulu Emas?"     

Tatapan tajam Mo Yunzi mengarah pada Elang Angin Hitam layaknya bilah-bilah pisau. Apakah dia yang bernama Tuan Elang?     

Ini adalah pertama kalinya Mo Yunzi mendengar seseorang memanggilnya dengan nama yang begitu kasar. Dia adalah sang burung ilahi, Roc Bersayap Emas. Bahkan di Western Heaven, dia telah memiliki status tersendiri dan menjadi hewan tunggangan bagi para Buddha.     

Dan sekarang, burung berbulu hitam ini berani memanggilnya dengan nama seperti itu?     

"Kenapa kau melihatku seperti itu? Aku, Tuan Elang, sudah mengikuti Tuan Ye selama bertahun-tahun. Bagaimana mungkin kau bisa dibandingkan denganku? Bukankah kau seharusnya menunjukkan sopan santunmu?" ujar Elang Angin Hitam dengan nada sombong.     

*Whoosh* Mo Yunzi tidak bisa mentolerir hal ini lagi. Dia langsung menerjang Elang Angin Hitam dengan cakar emasnya. Dia masih menjujung tinggi martabatnya meskipun dia sekarang adalah hewan tunggangan Ye Futian. Dia tidak akan membiarkan Elang Angin Hitam bersikap seenaknya sendiri.     

"Lancang sekali," gumam Elang Angin Hitam saat dia menghindar. Kedua monster iblis itu melesat ke atas langit dengan kecepatan tinggi.     

Para kultivator menyaksikan pemandangan ini dengan terkejut. Ye Futian baru saja kembali, dan dua monster iblis ini langsung memulai pertarungan.     

Ye Futian juga tampak tercengang sebelum dia akhirnya tersenyum. Meskipun dua hewan tunggangannya ini sedang bertarung, namun pikiran keduanya terhubung dengannya dan mereka sama-sama mengetahui batasannya.     

"Apakah perjalananmu kali ini berjalan sukses?" Lord Taixuan bertanya.     

"Lord Taixuan," Ye Futian memberi salam dengan sopan terlebih dahulu. Kemudian dia memandang semua orang di hadapannya, "Sudah beberapa tahun lamanya sejak kita terakhir kali bertemu. Aku merindukan kalian semua. Senior, maaf karena saya tidak bisa menyapa kalian satu per satu."     

Para kultivator itu memahaminya dan mengangguk sebagai tanggapan. Bukannya Ye Futian tidak ingin memberi hormat pada mereka; hanya saja terlalu banyak orang yang hadir di sana. Jika Ye Futian menyapa mereka semua satu per satu, maka dia akan membuang banyak waktu. Lagipula, kultivator tidak mempedulikan perlakuan seperti itu.     

"Perjalanan kami kali ini sangat sukses," jawab Ye Futian sambil menatap Lord Taixuan. Dia melanjutkan, "Saya telah membawa Qingqing ke Western Heaven, dan kami pergi ke Gunung Roh. Qingqing rupanya adalah reinkarnasi dari lampu Lord of All Buddha. Dia telah mendampingi sang Buddha berkultivasi di kehidupan masa lalunya. Dia sekarang telah mendapatkan kembali ingatannya sebagai Buddha Kuno Qingdeng."     

Ye Futian melanjutkan kata-katanya, "Chen Yi juga pergi ke Wilayah Cahaya Agung dan mendapatkan warisannya. Sedangkan saya mendapatkan banyak peluang Jalur Agung di Western Heaven dan mengkultivasi banyak teknik Buddha yang menakjubkan. Saya juga mendapatkan kesempatan untuk mempelajari beberapa ajaran Buddha tingkat tinggi dalam perjalanan ini. Saya telah mendapatkan banyak manfaat dari mereka."     

Ye Futian telah merangkum perjalanannya selama beberapa tahun terakhir dan menceritakannya pada semua orang. Namun, mereka semua tahu bahwa ada banyak hal yang tidak diceritakan oleh Ye Futian. Perjalanannya kali ini pasti tidak mudah.     

Meski begitu, keuntungan yang dia dapatkan dalam perjalanan kali ini tampaknya memang sangat besar.     

"Kultivasi para kultivator muda ini juga telah meningkat pesat. Apa yang mereka dapatkan sepadan dengan perjalanan ini," ujar Kaisar Xi sambil memandang Fang Cun dan yang lainnya di belakang Ye Futian. Tetua Ma dan para kultivator lainnya dari Desa Empat Sudut juga melangkah ke depan. Mereka tersenyum ketika mereka melihat Ling Kecil dan yang lainnya.     

Ye Futian ikut tersenyum dan memandang semua orang, lalu berkata, "Kakak Pertama, Kakak Kedua, Kakak Ketiga, Dou Zhao, Muyu... kalian semua telah berkembang pesat."     

"Beberapa tahun terakhir ini, kami selalu giat berkultivasi di Pecahan Ziwei. Karena kami dipaksa untuk mengasingkan diri di Pecahan Ziwei, selain berkultivasi, tidak ada lagi yang bisa kami lakukan. Langit berbintang juga mengandung aura Kaisar Agung di dalamnya, jadi kemampuan kami semua memang telah meningkat pesat," ujar Lord Taixuan sambil tersenyum. "Hanya saja kita tidak tahu apa yang telah terjadi di dunia luar dan bagaimana kondisi Dunia Heavenly Mandate saat ini."     

Lord Taixuan tampaknya masih merindukan Dunia Heavenly Mandate.     

"Hmm," jawab Ye Futian sambil menganggukkan kepalanya. "Setelah bertahun-tahun, saya juga ingin tahu bagaimana kondisi dunia luar saat ini. Sekarang setelah saya kembali, kita bisa melepas segel pada Pecahan Ziwei dan pergi untuk melihat situasi di dunia luar!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.