Legenda Futian

Membunuh Saint Zhenchan



Membunuh Saint Zhenchan

0Laut Tanpa Warna bergejolak, dan Saint Zhenchan sepertinya sedang mempertimbangkan sesuatu. Di Laut Tanpa Warna yang sedang mengamuk ini, Cahaya Buddha yang tak tertandingi juga bersinar terang di sana. Para Buddha mulai bermunculan dari dalam laut, disertai dengan suara gemerincing yang memekakkan telinga. Begitu para Buddha itu keluar dari dalam laut, ukuran tubuh mereka terus membesar dan menghasilkan sebuah pemandangan yang spektakuler.     

Laut Tanpa Warna kini berubah warna menjadi emas, dan Cahaya Buddha yang menyinarinya tampak berapi-api, terlihat sangat suci.     

Di area yang luas ini, bayangan para Buddha telah memenuhi wilayah pantai. Di setiap lokasi pasti ada satu sosok Buddha kuno yang terlihat di sana.     

"Aura para Buddha tingkat tinggi." Saint Zhenchan mengerutkan kening, dan dia memandang ke arah Ye Futian yang berada di bagian bawah dengan tatapan dingin, yang terus memainkan guqin. Apakah Ye Futian benar-benar berpikir bahwa dia dapat berkomunikasi dengan aura para Buddha di dalam Laut Tanpa Warna dengan alunan musiknya dan melawan seseorang seperti dirinya? Ide ini terlalu naif.     

Dia akan menunjukkan pada Ye Futian bahwa perbedaan dalam tingkat Plane adalah sebuah jurang yang tidak bisa dilampaui hanya dengan mengandalkan bantuan dari aura para Buddha ini.     

Dalam sekejap, sebuah aura yang mengerikan terpancar dari tubuh Saint Zhenchan. Dia mengangkat telapak tangannya, dan bayangan seorang Buddha raksasa tiba-tiba muncul di belakangnya, yang juga mengangkat telapak tangan emasnya, mengikuti pergerakan Saint Zhenchan, lalu mengerahkannya ke bawah.     

Sebuah Simbol Wan yang berukuran sangat besar telah muncul hingga menutupi langit dan matahari, menyelimuti area ini, langsung menekan Ye Futian dengan kekuatan yang sangat mengerikan.     

Meskipun itu hanyalah serangan biasa, namun kekuatannya mampu untuk membunuh Ye Futian —setidaknya di mata Saint Zhenchan; dia yakin bahwa Ye Futian tidak akan mampu menerima serangan ini.     

Cahaya Buddha yang tak terbatas dan menakjubkan tiba-tiba muncul dari sosok Ye Futian. Di Laut Tanpa Warna yang sedang bergejolak, Cahaya Buddha yang tak terbatas mengalir ke tubuh Ye Futian sehingga dia benar-benar diselimuti di dalamnya. Aura dari semua Buddha itu tampaknya telah beresonansi dengannya saat bayangan mereka samar-samar muncul di belakangnya. Aura yang menyelimutinya juga menjadi sangat mengerikan.     

*Boom* Langit dan bumi bergemuruh, dan Laut Tanpa Warna terus menerus bergulung dan bergejolak dengan keras. Pada saat ini, muncul satu sosok Buddha kuno raksasa, dan itu adalah Mahavairocana. Mahavairocana ini mengangkat tangannya tanpa ragu-ragu dan mengerahkannya dengan membawa kekuatan yang tidak dapat dijelaskan ke arah Simbol Wan yang berada di udara, dan tidak lama kemudian, keduanya pun bertabrakan.     

*Boom* Sebuah suara yang mengerikan bergema di udara, dan teknik Palm of Mahavairocana itu telah dihancurkan dalam sekejap. Namun, pada saat yang bersamaan, Simbol Wan raksasa itu juga hancur berkeping-keping.     

Simbol Wan itu terbentuk dari serangan yang dikeluarkan oleh Saint Zhenchan, namun simbol itu kini telah dihancurkan oleh teknik Palm of Mahavairocana milik Ye Futian.     

Ekspresi Saint Zhenchan saat ini terlihat waspada. Seolah-olah dia sangat terkejut oleh pemandangan yang ada di depan matanya itu. Dia menundukkan kepalanya dan memandang Laut Tanpa Warna di bagian bawah, memusatkan pandangannya pada Ye Futian.     

Ye Futian berhasil mengatasi serangannya dengan menggunakan teknik Palm of Mahavairocana?      

Meskipun itu hanya serangan yang sederhana, namun bagaimanapun juga serangan itu dikeluarkan olehnya, Saint Zhenchan. Saint Zhenchan adalah salah satu sosok paling menonjol di Sekte Buddha, yang telah selamat dari Ujian Para Dewa tahap kedua. Bahkan seseorang sekuat Lord Six Desires, Lord Liberty, dan Lord Yemo harus mematuhi perintah darinya. Mereka juga adalah sosok yang selamat dari Ujian Para Dewa tahap kedua, tapi masih ada perbedaan yang cukup besar antara mereka dan Zhenchan.     

Meskipun statusnya masih tidak bisa dibandingkan dengan sosok-sosok seperti Buddha Tertinggi Tongchan, namun tetap saja dia termasuk dalam orang-orang yang berdiri di puncak kekuatan Western Heaven, baik itu dalam aspek kekuatan maupun kekuasaan.     

Bahkan sebuah serangan tak terduga darinya mengandung kekuatan penghancur yang tidak bisa dibayangkan di dalamnya. Bahkan mereka yang selamat dari Ujian Para Dewa tahap pertama akan kesulitan menghadapi serangannya, apalagi seorang kultivator di Renhuang Plane tingkat kedelapan atau baru saja menerobos ke tingkat kesembilan. Bahkan jika seseorang mampu melawannya, hal itu pasti akan memiliki konsekuensi yang besar dan dapat membuat mereka terluka parah.     

Namun, Ye Futian mampu menangkis serangannya secara langsung. Hal ini bertentangan dengan peraturan umum dalam dunia kultivasi. Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi?     

Bahkan dengan bantuan dari Laut Tanpa Warna, hal ini tetaplah mustahil untuk dilakukan; perbedaan Plane di antara mereka terlalu besar.     

Bagaimana caranya Ye Futian bisa melampaui perbedaan ini?     

Hanya ada satu kemungkinan yang masuk akal: kemampuan bertarung Ye Futian jauh lebih kuat dari dugaannya selama ini.     

"Aura ini..." Saint Zhenchan tiba-tiba merasakan aura mengerikan yang dikeluarkan oleh Ye Futian. Pada saat ini, Ye Futian tidak lagi repot-repot menyembunyikannya dan mengeluarkan auranya secara maksimal. Aura yang keluar dari tubuhnya sama sekali tidak seperti aura dari seseorang yang baru saja mencapai Renhuang Plane tingkat kesembilan.     

Saint Zhenchan bisa merasakan jejak-jejak aura dari seseorang yang telah melewati Ujian Para Dewa pada tubuh Ye Futian.     

Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan sejati Ye Futian kemungkinan telah melampaui seseorang yang baru saja mencapai Renhuang Plane tingkat kesembilan.     

"Apakah selama ini kau menyembunyikan kekuatanmu yang sesungguhnya?" Saint Zhenchan menatap tajam ke arah Ye Futian dan bertanya; situasi saat ini benar-benar tak terbayangkan.     

"Aku telah datang berkunjung ke Gunung Roh, dimana semua Buddha hadir di sana; bahkan sang Buddha datang secara pribadi. Apakah menurutmu aku akan menyembunyikan kultivasiku?" Ye Futian memandang Saint Zhenchan dengan ekspresi menyindir. Apakah Zhenchan baru saja menduga bahwa dia menyembunyikan kekuatannya di hadapan Lord of All Buddha dan Buddha Tertinggi lainnya?     

"Jadi, kau memang baru saja menerobos ke tingkat kesembilan, tapi kenapa aku bisa merasakan aura seseorang yang selamat dari Ujian Para Dewa darimu?" Saint Zhenchan menatap tajam ke arah Ye Futian karena dia benar-benar penasaran. Mungkinkah masih ada rahasia lain yang dimiliki oleh Ye Futian?     

Ye Futian tidak keberatan untuk menanggapi pertanyaan Saint Zhenchan, Dia membalas tatapan mata Saint Zhenchan dan menjawab, "Yah, kau tidak salah."     

Apa maksudnya itu?     

Tatapan mata Saint Zhenchan menajam. Apa maksud dari tanggapan Ye Futian itu? Dugaannya tidak salah?     

Kalau begitu, ini memang aura dari seseorang yang telah melewati Ujian Para Dewa!     

"Ujian Para Dewa itu!" Saint Zhenchan teringat akan desas-desus yang sebelumnya menyebar di Six Desires Heaven dan tempat-tempat lainnya, dimana ada seorang kultivator misterius yang menghadapi Ujian Para Dewa di berbagai tempat telah menyelesaikan ujian itu di area penghancur Jalur Agung.     

Apakah Ye Futian adalah orang yang menghadapi Ujian Para Dewa itu?     

"Jadi kau adalah orang yang selamat dari Ujian Para Dewa di Six Desires Heaven?" Saint Zhenchan memandang Ye Futian dengan tatapan tidak percaya. Seorang Renhuang tingkat kesembilan mampu menghadapi Ujian Para Dewa?     

Kalau begitu, apakah ini adalah alasan kenapa kekuatan Ye Futian menjadi begitu luar biasa?     

"Kemampuan analisismu sungguh payah," ujar Ye Futian dengan nada sinis. Dia tidak keberatan untuk menceritakan kebenarannya pada Saint Zhenchan. Hari ini, hanya salah satu dari mereka yang akan keluar hidup-hidup dari sini.     

Terdengar suara gemuruh yang mengerikan di sana, dan Laut Tanpa Warna masih bergejolak. Di bawah alunan suara guqin, Cahaya Buddha yang menyelimuti Laut Tanpa Warna mengalir ke tubuh Ye Futian, dan dia pun memejamkan matanya. Sekujur tubuhnya bercahaya, bermandikan Cahaya Buddha, dan terlihat sangat suci.     

"Segel!" Sebuah kata keluar dari mulut Ye Futian, dan tiba-tiba Cahaya Buddha yang tak terbatas berkumpul di area yang luas, lalu berubah menjadi satu sosok Buddha raksasa. Sosok itu menyelimuti wilayah pesisir ini secara keseluruhan. Dalam sekejap, tempat ini telah berubah menjadi sebuah area yang tersegel rapat.     

Di dalam area ini, segala sesuatunya akan tersegel, termasuk aura Jalur Agung dan jiwa spiritual. Bahkan jika Saint Zhenchan mengetahui kebenarannya, mustahil baginya untuk menyebarkan berita tersebut. Area ini sudah menjadi sebuah dunia yang berdiri sendiri.     

Suara rapalan sutra Buddha bergema di udara. Di sekitar wilayah pesisir itu, para Buddha tampak mengelilingi langit di atasnya. Ye Futian berdiri di atas permukaan laut dengan tangan tergenggam di depannya dan mata terpejam. Seolah-olah saat ini dia sudah menjadi penguasa laut ini,     

Hari ini, dia akan menggunakan Laut Tanpa Warna untuk membunuh Zhenchan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.