Legenda Futian

Kisah Legendaris



Kisah Legendaris

3Di dalam gulungan Buddha kuno, ada sebuah catatan tentang peristiwa besar yang terjadi di Western Heaven 5.000 tahun yang lalu.     

Suatu ketika, ada seorang jenius berbakat di Western Heaven yang mencari sang Buddha dengan segenap hati dan jiwanya. Rasa hormat dan pemahamannya yang luar biasa tentang ajaran Buddha membantunya dalam mempercepat kultivasinya. Dia pun menjadi seorang Buddha tingkat tinggi yang dihormati di usia muda—hanya selangkah dari tingkatan sang Buddha. Dia menyerahkan tubuh fisiknya untuk berkultivasi di Colorless Heaven, dan rohnya mengembara di seluruh penjuru Western Heaven untuk mengamati semua makhluk hidup di dalamnya.     

Namun, dia menjadi terperangkap dalam pikiran buruk dan tidak dapat melepaskan diri darinya. Dia percaya bahwa semua makhluk hidup sangatlah bodoh dan egois, dan semua yang mereka lakukan adalah untuk keuntungan mereka sendiri. Bahkan kultivator-kultivator Buddha di sekitarnya mencari keuntungan dengan kedok belas kasih.     

Ketika dia dihadapkan dengan sifat asli manusia, keyakinannya pun hancur dan pada akhirnya runtuh. Dia kehilangan semua harapannya pada sifat manusia, dan dia bahkan mulai meragukan ajaran Buddha yang pernah dia yakini. Mungkin dia terlalu berbakat dan masih sangat muda, sehingga dia pun menyebabkan kejatuhannya sendiri. Seiring berjalannya waktu, hatinya dipenuhi oleh kehancuran, dan pikirannya diliputi oleh kejahatan. Akibatnya, dia memusnahkan makhluk hidup yang tak terhitung jumlahnya di dunia ini.     

Ketika semua kultivator Buddha datang untuk menghentikannya, alih-alih berhenti, dia memilih untuk melakukan pembantaian. Dalam jangka waktu tertentu, Western Heaven dipenuhi oleh kehancuran dan pertumpahan darah.     

Pada akhirnya, semua Buddha mengambil tindakan dan bertarung melawannya di Laut Tanpa Warna. Pada pertarungan itu, Sekte Buddha mengirimkan 108 Buddha tingkat tinggi untuk mengalahkannya. Mereka benar-benar sekelompok kultivator kuat yang layak untuk mewakili kekuatan Buddha yang sesungguhnya.     

Tidak ada satu pun dari 108 Buddha ini yang pergi meninggalkan Laut Tanpa Warna. Mereka menggabungkan aura masing-masing ke dalam Laut Tanpa Warna dan hanya dengan cara itulah mereka mampu menyegel sosok jenius itu di dalam Laut Tanpa Warna.     

Hingga hari ini—5000 tahun kemudian—aura dari para Buddha tingkat tinggi ini masih berada di dalam Laut Tanpa Warna. Mereka yang berada di Western Heaven mengatakan bahwa para Buddha ini tidak mati, tetapi hanya melanjutkan kultivasi mereka di dalam Laut Tanpa Warna.     

Itulah legenda yang berkaitan dengan Laut Tanpa Warna, sehingga laut ini dianggap sebagai tempat yang istimewa di Colorless Heaven. Bagaimana mungkin Ye Futian tidak mengetahui tentang Laut Tanpa Warna setelah dia menghabiskan waktunya untuk mempelajari gulungan-gulungan Buddha?     

Saat dia memasuki wilayah Laut Tanpa Warna, dia bisa merasakan tekanan yang tidak dapat dijelaskan datang dari Laut Tanpa Warna, bahkan Buddha's Celerity miliknya ikut terdampak. Dia mendapati bahwa dia tidak bisa pergi kemana pun dia mau seperti sebelumnya.     

Tapi dia bukan satu-satunya orang yang merasakan hambatan tersebut. Bahkan sosok sekuat Saint Zhenchan merasa jiwa spiritualnya telah ditekan, dan tanpa dia sadari, kecepatannya juga telah melambat. Namun, dia masih memusatkan perhatiannya pada Ye Futian, menolak untuk melepaskannya begitu saja. Dia tidak akan berhenti sampai Ye Futian tewas terbunuh.     

Pada saat ini, langkah Ye Futian telah terhenti dan tubuhnya kini melayang di langit di atas Laut Tanpa Warna.     

Setelah melihat bahwa Ye Futian berhenti bergerak, Saint Zhenchan merasa ada sesuatu yang aneh. Meski begitu, tidak lama kemudian dia juga tiba di sana dan muncul di atas Ye Futian.     

Dia menundukkan kepalanya dan memandang Ye Futian, yang berada di bagian bawah. Keinginan membunuh yang dingin terlintas di kedua matanya saat dia berkata, "Tampaknya kau mengetahui bahwa kau tidak bisa melarikan diri di Laut Tanpa Warna."     

Bahkan kemampuan super yang dikultivasi oleh Ye Futian, Buddha's Celerity, menemui hambatan saat berada di wilayah Laut Tanpa Warna, dimana dia tidak bisa bergerak leluasa seperti sebelumnya.     

"Tentu saja aku mengetahuinya. Untuk apa aku datang ke Laut Tanpa Warna jika aku tidak mengetahui hal tersebut?" Ye Futian memandang Saint Zhenchan dan menanggapi.     

Kata-katanya membuat Saint Zhenchan mengerutkan kening saat dia menatap tajam ke arah Ye Futian. "Kau mengetahui tentang Laut Tanpa Warna?"     

"Zhenchan, aku sudah mengkultivasi ajaran Buddha selama lebih dari sepuluh tahun, dimana aku menghabiskan waktu untuk membaca dan mempelajari gulungan-gulungan Buddha di dalam perpustakaan. Memangnya kau pikir aku melakukan apa di sana?" ujar Ye Futian dengan nada dingin.     

"Karena kau mengetahui tentang hal ini, lalu kenapa kau malah menjemput ajalmu sendiri dengan datang kemari?" Saint Zhenchan bertanya dengan nada acuh tak acuh.     

"Saat berada di Six Desires Heaven, kau terlalu percaya diri dan sombong seperti sikapmu saat ini. Kau ingin menangkapku secara paksa, tetapi apakah kau ingat apa yang telah terjadi kala itu?" Ye Futian berkata dengan nada sinis. "Jika aku ingin pergi meninggalkan Western Heaven, apakah kau pikir kau akan memiliki kesempatan untuk bertemu denganku di Six Desires Heaven?"     

"Jadi kau melakukan semua ini dengan sengaja?" Saint Zhenchan akhirnya memahami apa yang direncanakan oleh Ye Futian.     

Dia sengaja muncul di Six Desires Heaven untuk memancingnya ke Laut Tanpa Warna?     

Apa maksud Ye Futian untuk melakukan hal tersebut?     

Dengan tingkat kultivasinya saat ini, Ye Futian berani untuk memancingnya ke Laut Tanpa Warna untuk apa? Menjemput ajalnya sendiri?     

Saint Zhenchan tidak bisa memahami pemikiran ini maupun alasan kenapa Ye Futian membawanya ke Laut Tanpa Warna.     

Saat ini, Ye Futian mengayunkan tangannya, dan sebuah guqin tiba-tiba muncul di hadapannya. Itu adalah 'Kerinduan', guqin yang ditinggalkan oleh Shenyin Agung untuknya.     

Ye Futian mengulurkan tangannya ke depan dan mulai memetik senar dari guqin tersebut. Tiba-tiba, not musik yang tak terbatas bermunculan, dan pada saat yang bersamaan, deretan ombak mulai terbentuk pada permukaan Laut Tanpa Warna yang sebelumnya terlihat sangat tenang.     

"Sihir musik?" Saint Zhenchan terlihat penasaran. Guqin ini sepertinya adalah benda yang sangat berharga, bahkan mungkin sebuah benda ilahi.     

Namun meski begitu, Ye Futian mengira bahwa dia bisa bertarung melawannya dengan bantuan dari sebuah guqin dan sihir musik?     

Sungguh pemikiran yang sangat bodoh!     

Cahaya Buddha kini telah menghalangi langit dan matahari, menyelimuti area yang luas. Banyak Buddha kuno kini telah muncul di atas langit, dan terdapat satu Buddha raksasa yang duduk di langit tepat di atas Laut Tanpa Warna. Sama seperti sebelumnya, ketika berada di Six Desires Heaven, sosok itu mengangkat tangannya yang berukuran besar dan mengulurkannya ke arah Ye Futian. Area itu telah tersegel rapat, menekan area tempat Ye Futian berada.     

Dahulu, Ye Futian meledakkan jasad suci Kaisar Agung Shenjia agar dia bisa melarikan diri, dan insiden itu membuatnya terluka parah. Sekarang, apakah dia berniat menggunakan guqin untuk melawannya?     

Jejak telapak tangan itu bergerak sangat cepat dan tiba di bagian bawah dalam waktu singkat. Terdengar suara tabrakan yang keras saat permukaan Laut Tanpa Warna bergejolak. Namun, Ye Futian berhasil menghindari serangan tersebut.     

Ye Futian baru saja menggunakan Buddha's Celerity dan menghilang tepat ketika dia berada di bawah telapak tangan tersebut. Bahkan kekuatan yang telah menyegel area itu tidak mampu menghentikan kemampuan super Buddha ini.     

Sosok Ye Futian muncul kembali di lokasi lain di Laut Tanpa Warna, melayang di atas permukaan laut. Saint Zhenchan memandangnya dengan penasaran.     

"Jadi… kau sudah berada di tingkat kesembilan!" Saint Zhenchan menatap Ye Futian dan merasa kagum saat melihat bahwa dia bisa berpindah tempat secara paksa dengan menggunakan Buddha's Celerity. Zhenchan berkultivasi dalam ajaran Buddha dan memiliki pemahaman tentang enam kemampuan super dalam ajaran Buddha. Buddha's Celerity memang sangat menakjubkan, namun bukan berarti tidak bisa dikalahkan. Jika mereka bersaing dengan kekuatan murni, seharusnya dia mampu mengatasi Buddha's Celerity seutuhnya.     

Namun bagaimana caranya Ye Futian mampu menghindari jangkauan serangannya dengan menggunakan Buddha's Celerity?     

Seharusnya dia tidak akan mampu melakukannya meskipun dia kini sudah berada di Renhuang Plane tingkat kesembilan.     

Terlebih lagi, Laut Tanpa Warna adalah sebuah tempat yang tidak biasa, yaitu mampu menekan kekuatan sejati mereka. Sehingga Buddha's Celerity seharusnya juga ikut terpengaruh.     

Suara guqin terus terdengar saat not-not musik itu bermunculan dan bergerak di langit di atas Laut Tanpa Warna. Saint Zhenchan mengerutkan kening dan bertanya-tanya musik guqin macam apakah ini. Musik ini dapat mempengaruhi auranya dan menimbulkan semacam gejolak dalam dirinya.     

Dengan mengikuti irama dari not-not musik tersebut, mereka pun jatuh ke dalam Laut Tanpa Warna, dan tiba-tiba, muncul pergerakan yang mengerikan di dalam laut saat sebuah kekuatan yang dahsyat mulai muncul di dalam sana.     

"Apa yang sedang kau lakukan?"     

Saint Zhenchan menatap Ye Futian dengan ekspresi yang sangat dingin di wajahnya. Apakah Ye Futian berusaha berkomunikasi dengan aura para Buddha kuno di dalam Laut Tanpa Warna dengan menggunakan suara guqin yang dia mainkan?     

Bagaimana mungkin Saint Zhenchan tidak tahu bahwa ada 108 Buddha tingkat tinggi yang tersegel di dalam Laut Tanpa Warna? Untuk menekan sosok iblis yang tak tertandingi kala itu, para Buddha ini menggabungkan aura mereka ke dalam Laut Tanpa Warna dan menyegel iblis itu di sini. Dan sekarang, Ye Futian mencoba untuk berkomunikasi dengan aura para Buddha itu dengan menggunakan suara guqin; apakah dia mencoba menggunakan kekuatan para Buddha tingkat tinggi ini untuk melawannya?     

Pria gila ini... Dia ingin menggunakan kekuatan yang tersimpan di dalam Laut Tanpa Warna. Jadi, inikah alasannya untuk memancingnya kemari?     

Namun, bahkan jika Ye Futian mampu menggunakan aura para Buddha yang tersimpan di Laut Tanpa Warna, apakah hal itu cukup kuat untuk melawannya?     

Sungguh pemikiran yang bodoh.     

Namun, dia merasa sedikit khawatir. Jika Ye Futian melawannya dengan memanfaatkan aura para Buddha yang ada di Laut Tanpa Warna, apa yang akan terjadi jika dia menghancurkan aura para Buddha kuno ini? Akankah sosok-sosok terkemuka dari Colorless Heaven akan menyalahkannya atas kehancuran tersebut?!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.