Ancaman
Ancaman
Kultivator Buddha yang dikalahkan oleh Ye Futian itu hanya menatapnya. Dia telah mengkultivasi teknik Buddha selama bertahun-tahun di bawah bimbingan Buddha Tertinggi Shenyan. Dia telah mengikutinya selama bertahun-tahun dan memiliki kesempatan untuk dibimbing serta diajar oleh sang Buddha Tertinggi secara pribadi.
Namun meski begitu, beberapa teknik Buddha tingkat tinggi masih cukup sulit untuk dikultivasi.
Mahavairocana ini dianggap sebagai teknik Buddha tingkat tinggi dan dikenal sebagai salah satu Dharmakaya terkuat dan paling unggul dalam ajaran Buddha. Buddha Mahavairocana adalah seorang Buddha Dharmakaya yang pernah mencapai kultivasi Dharma ini, mendapatkan Dharmakaya, dan bereinkarnasi sebagai Mahavairocana. Teknik ini memang sangat kuat dan tak tertandingi, mampu mengatasi semua roh jahat.
Namun, teknik tingkat tinggi yang tidak mampu dia kultivasi ini rupanya mampu dikultivasi oleh Ye Futian. Padahal kultivator dari Prefektur Ilahi ini baru mengkultivasi ajaran Buddha selama beberapa bulan terakhir.
"Kapan kau mulai mengkultivasi Mahavairocana?" Tatapan mata kultivator Buddha itu tampak serius, dan dia mulai melupakan luka-luka yang dia derita. Keterkejutan di dalam hatinya jauh lebih kuat, melampaui dampak cedera fisik yang menimpanya.
Ye Futian tidak memberikan tanggapan. Dia menyatukan telapak tangannya di depan dadanya, lalu memandang Buddha tingkat tinggi yang berada di atas Gunung Roh, dan berkata, "Lord of All Buddha telah mengajarkan ajaran Buddha ke seluruh dunia. Dia berharap agar semua orang di dunia ini dapat memahami misteri di balik ajaran Buddha. Oleh karena itu, kenapa kultivasi Mahavairocana yang saya kuasai dianggap sebagai sebuah dosa? Bukankah hal tersebut seharusnya dianggap sebagai takdir saya dengan ajaran Buddha?"
"Amitabha," ujar Buddha Tertinggi Wutian sambil menyatukan telapak tangannya. "Kata-kata Saudara Ye Futian memang benar. Ajaran Buddha telah menyebar ke seluruh penjuru dunia. Jika dia mampu mengkultivasinya, maka hal itu sudah menjadi takdirnya dalam ajaran Buddha. Belum lagi kultivasinya sudah tuntas. Jika ada yang menuduhnya mencuri teknik Buddha saat semua Buddha Tertinggi masih ada di Western Heaven, pernyataan ini akan terdengar terlalu mengada-ada dan tidak masuk akal."
Semua teknik Buddha tingkat tinggi sangatlah luar biasa. Lalu bagaimana caranya Ye Futian bisa mempelajari teknik Buddha yang begitu kuat secara diam-diam? Jika dia benar-benar melakukannya, seharusnya mereka akan langsung mengetahui hal tersebut.
"Meski begitu, bagaimana caranya dia bisa mengkultivasi teknik Mahavairocana?" Buddha Tertinggi Shenyan bertanya. Sejak awal dia terkesan memusuhi Ye Futian. Tentu saja, bukan berarti dia menganggap Ye Futian sebagai musuh. Di matanya, Ye Futian hanyalah seorang kultivator muda yang mengandalkan cara licik yang berujung pada kematian beberapa sosok penguasa di Western Heaven. Dia telah menggunakan ledakan dari jasad suci Kaisar Agung Shenjia untuk membuat Saint Zhenchan terluka parah. Tidak ada satu pun dari semua insiden ini yang disebabkan oleh kekuatan Ye Futian sendiri.
Sebagai salah satu Buddha Tertinggi di Western Heaven, kenapa dia harus repot-repot memedulikan seorang kultivator muda yang tidak penting seperti Ye Futian?
Namun, dia memang tidak suka dengan caranya dalam berperilaku.
"Jika saya mengatakan bahwa ada seorang kultivator Buddha yang membimbing saya dalam mempelajari teknik-teknik Buddha pada saat saya saya mengkultivasi ajaran Buddha, sehingga saya mampu mengkultivasi teknik Mahavairocana, apakah Buddha Tertinggi akan percaya pada saya?" ujar Ye Futian.
"Omong kosong," Buddha Tertinggi Shenyan menatap tajam ke arah Ye Futian. Kemudian dia bertanya, "Buddha tingkat tinggi mana yang mengajari teknik-teknik Buddha padamu?"
"Layaknya sang Buddha, saya tidak bisa mengatakan apa pun," Ye Futian menanggapi, yang dibalas dengan dengusan dingin dari Buddha Tertinggi Shenyan. Tiba-tiba, sebuah tekanan menimpa tubuh Ye Futian dari kejauhan, menekan tubuhnya dengan kuat.
"Hari ini, saya datang kemari dengan niat baik untuk mencari bimbingan terkait teknik Buddha. Apakah anda bersedia menunjukkannya secara pribadi?" Ye Futian bertanya. Tingkat kultivasinya saat ini baru mencapai Renhuang Plane tingkat kedelapan dan dia belum lama berkultivasi dalam teknik Buddha. Jika seorang Buddha yang terhormat seperti Buddha Tertinggi Shenyan ingin bertarung melawannya secara pribadi, maka itu jelas merupakan sebuah pertarungan yang tidak adil.
Dalam situasi seperti ini, bagaimana mungkin mereka bisa mendiskusikan maupun saling bertukar teknik Buddha? Tindakan itu hanya akan dianggap sebagai sebuah penindasan.
Dengan berkumpulnya semua Buddha di sini, Buddha Tertinggi Shenyan jelas tidak dapat bertindak sesuka hatinya. Karena itulah, dia hanya mendengus dan berkata, "Meskipun kau telah mengkultivasi ajaran Buddha, namun itu tidak lebih gambaran luarnya saja. Kau terlalu menggantungkan diri pada bakatmu dan mengkultivasi kemampuan super Buddha dengan tergesa-gesa. Kultivasimu ini sama sekali tidak berakar pada esensi Buddha. Aku jadi ingin melihat seberapa jauh kau bisa melangkah dengan kemampuanmu saat ini."
"Apa yang disampaikan oleh Buddha Tertinggi Shenyan memang benar. Seseorang tidak bisa dianggap sebagai kultivator Buddha hanya karena dia telah mengkultivasi teknik-teknik Buddha," ujar kultivator Buddha lainnya.
Ye Futian menyatukan telapak tangannya di depan dadanya dan mengangguk dengan serius, lalu berkata, "Apa yang dikatakan oleh Buddha Tertinggi Shenyan memang benar. Saya hanya seorang pemula dalam ajaran Buddha, dan saya dapat merasakan betapa dalamnya esensi Buddha. Bahkan jika saya berkultivasi seumur hidup, mungkin hal itu tidak cukup untuk menjadikan saya sebagai seorang Buddha dalam arti yang sebenarnya. Berkultivasi dalam ajaran Buddha sama saja seperti mengkultivasi hati seseorang, dan saya dengan mudah mengakui bahwa saya belum bisa mencapai hal tersebut. Dalam hati saya, hanya ada kekaguman terhadap semua jenis teknik Buddha. Dunia ini sangat luas, dan ada begitu banyak orang yang menyebut diri mereka sebagai Buddha. Namun, berapa banyak di antara mereka yang benar-benar layak dipanggil dengan sebutan itu?!"
"Sungguh kurang ajar!" Seseorang berseru dari atas langit, yang mengejutkan para kultivator yang mendengar suaranya.
Sudah jelas, mereka bisa mendengar kesombongan di dalam kata-kata Ye Futian, dan dia cukup nekad untuk berbicara dengan mereka seperti ini.
Dia ingin mengatakan bahwa, di dunia yang luas ini, dengan adanya begitu banyak orang yang menyebut dirinya sendiri sebagai 'Buddha', ada berapa banyak di antara mereka yang layak dianggap sebagai Buddha?
Terdapat begitu banyak Buddha yang berada di hadapannya, yang saat ini berkumpul di Gunung Roh, dan mereka semua membanggakan status masing-masing sebagai Buddha.
Bukankah sosok yang dimaksud oleh Ye Futian adalah mereka?
Ye Futian mengangkat kepalanya untuk memandang sosok yang menasihatinya itu dan menjawab, "Apa yang baru saja saya katakan selaras dengan nasihat yang anda berikan. Apakah ada yang salah dengan hal tersebut?"
Buddha Tertinggi Shenyan mengatakan bahwa dia hanya sekedar mengkultivasi ajaran Buddha dan tidak pernah benar-benar berinteraksi dengan sang Buddha. Apa yang dikatakan oleh Ye Futian hanyalah perpanjangan dari apa yang disampaikan oleh Buddha Tertinggi Shenyan.
Buddha tingkat tinggi yang menegurnya itu hanya bisa menatap Ye Futian, dan dia tidak sendirian. Banyak kultivator Buddha lainnya kini juga memandang Ye Futian dengan tatapan dingin. Di Gunung Roh, yang merupakan tempat suci tertinggi di Western Heaven ini, Ye Futian berani membuat pernyataan yang begitu mengejutkan. Bukan hanya satu atau dua orang yang dia singgung, tetapi dia mengacu pada semua Buddha yang ada di dunia ini.
Namun, pernyataan Ye Futian juga tidak sepenuhnya salah. Jika ada kultivator Buddha lainnya yang angkat bicara dan menuduhnya, bukankah itu sama saja seperti mengakui bahwa mereka memang tidak layak disebut sebagai Buddha?
"Kami telah mendengar bahwa, saat kau masih berada di Prefektur Ilahi, Saudara Ye telah menyinggung berbagai macam pasukan yang ada di sana serta para kultivator dari setiap dunia utama; oleh sebab itulah, kau tidak punya tempat tujuan. Sekarang setelah kami mengalaminya secara pribadi, semuanya kini menjadi jelas," ujar seorang Buddha dengan senyuman di wajahnya. Niatnya yang sesungguhnya sulit untuk ditebak.
"Semenjak saya tiba di Western Heaven, saya terus menerus dijebak dan diburu. Mungkinkah kehadiran saya di sini saja sudah menyinggung para kultivator yang ada di dalamnya?" Ye Futian menanggapi. "Saya yakin kalian juga sudah mendengar bahwa ada kultivator Buddha yang datang bersama saya kemari; apakah ini adalah alasan kenapa kalian semua membenci saya?"
"Saudara Ye terlalu berlebihan dalam menanggapi ucapanku," ujar Buddha yang tersenyum itu dan dia tidak mengatakan apa-apa lagi.
Ye Futian mengamati para Buddha di sekitarnya. Sebelum dia datang kemari hari ini, dia sudah menyinggung beberapa dari mereka. Dia tidak peduli jika dia menyinggung beberapa Buddha lagi. Namun, dia harus pergi dari sini sebelum Perayaan All Buddha berakhir. Tentu saja, jika dia bisa bertemu dengan Lord of All Buddha, maka situasinya akan berubah total.
Tentu saja, hal terpenting saat ini adalah terus menguji mereka dalam teknik Buddha.
Ye Futian terus melangkah ke depan dengan diselimuti oleh Cahaya Buddha yang berasal dari sosok Mahavairocana yang dia keluarkan. Dia berkata, "Saya memang belum lama mengkultivasi ajaran Buddha dan teknik-teknik yang saya kuasai masih biasa-biasa saja. Oleh sebab itulah, saya ingin belajar dari kultivator Buddha lainnya yang memiliki pemahaman ajaran Buddha lebih tinggi dari saya."
Ketika Ye Futian berbicara, dia memandang ke arah dimana Buddha Tertinggi Shenyan berada; maksud dari ucapannya ini mudah untuk ditebak. Karena dia mengatakan bahwa kultivasi Ye Futian dalam teknik Buddha masih sangat lemah, Ye Futian bermaksud memancingnya untuk mengirim beberapa murid yang berpengalaman di bawah bimbingannya untuk menerima tantangannya.
Banyak kultivator Buddha kini memandang ke arah Kepala Biksu Shenyan. Di antara murid-murid di bawah bimbingan Buddha Tertinggi Shenyan, Kepala Biksu Shenyan adalah sosok yang paling menonjol. Ye Futian telah datang ke Gunung Roh hari ini dan menunjukkan bakatnya yang luar biasa. Meskipun dia baru berkultivasi dalam teknik Buddha selama beberapa bulan, namun dia telah memahami berbagai macam teknik Buddha yang luar biasa, termasuk Mahavairocana.
Di mata banyak orang, Ye Futian ingin mengikuti langkah Donghuang Agung, yang sama saja dengan berkhayal, dimana tindakannya itu tidak lebih dari mempermalukan dirinya sendiri. Banyak orang, termasuk mereka yang memiliki status setara dengan Kepala Biksu Shenyan, percaya bahwa mereka dapat dengan mudah menghancurkan Ye Futian dan mengusirnya dari Gunung Roh.
Namun pada saat ini, mereka bisa merasakan ancaman yang samar darinya. Tampaknya Ye Futian benar-benar memiliki kemampuan yang mumpuni untuk bersaing dengan semua Buddha yang hadir di sini!