Legenda Futian

Wilayah Pesisir Emas



Wilayah Pesisir Emas

0Ye Futian membuka matanya. Cahaya Buddha berwarna emas bersinar di sekelilingnya, dan samar-samar, sepertinya terdapat suara rapalan sutra Buddha yang bergema di antara langit dan bumi, terdengar sangat sakral dan suci.     

"Teknik-teknik kultivasi dalam ajaran Buddha memang luar biasa. Semua teknik itu menenangkan tubuh dan jiwa seseorang, serta meningkatkan kondisi pikiran seseorang secara keseluruhan," bisik Ye Futian. Hua Jieyu dan Hua Qingqing berjalan di belakangnya. Hua Jieyu pun tersenyum dan berkata, "Itu karena semua gulungan Buddha yang dipilih oleh Qingqing untukmu adalah gulungan 'unggulan', sehingga kau bisa merasakan semua sensasi ini."     

"Tidak sepenuhnya begitu." Hua Qingqing berkata dengan lembut, "Dalam ajaran Buddha, tidak ada yang namanya 'unggulan' atau 'rendahan' di antara gulungan Buddha, karena segala sesuatunya bergantung pada kemampuan individu yang mencari pencerahan. Namun, gulungan-gulungan Buddha yang kupilih berada dalam urutan yang sesuai, sehingga bermanfaat bagi kondisi pikiranmu. Tetapi hal yang terpenting dalam ajaran Buddha adalah kultivator itu sendiri."     

Sudah jelas, Hua Qingqing baru saja memuji Ye Futian.     

"Namun tetap saja, jika tanpa bantuanmu, aku tidak mungkin bisa mencapai tahap ini dengan begitu cepat. Kurasa bukan hanya aku, tapi semua orang yang kau dampingi saat mengkultivasi ajaran Buddha pasti akan mendapatkan hasil yang luar biasa," Ye Futian menyimpulkan sambil menghela napas.     

Selama periode kultivasi ini, dampak yang diberikan oleh Hua Qingqing padanya adalah, seolah-olah dia telah menyulut ambisinya untuk mempelajari ajaran Buddha. Dia sudah dikaruniai bakat yang luar biasa, dan karena keberadaan Roh Kelahirannya, tidak sulit baginya untuk mengkultivasi teknik Jalur Agung mana pun. Sekarang, dengan bantuan dari Hua Qingqing, rasanya seolah-olah dia sejak awal sudah ditakdirkan untuk mengkultivasi ajaran Buddha. Dia mampu beresonansi dengan mudah dan dapat memasuki kondisi kultivasi Buddha dalam waktu singkat.     

"Baiklah, kalian berdua bisa berhenti saling memuji satu sama lain sekarang." Hua Jieyu tersenyum lembut. "Meskipun kultivasimu dalam ajaran Buddha berjalan dengan lancar, namun saat kau berpartisipasi dalam Pertemuan All Buddha, kau harus menghadapi banyak Buddha tingkat tinggi di Western Heaven. Banyak dari mereka yang memusuhimu, termasuk para Kepala Biksu."     

Ketika Hua Jieyu mengatakan hal ini, nada bicaranya tidak seoptimis sebelumnya. Sesuai dengan apa yang dia katakan, dia memiliki kepercayaan mutlak pada kultivasi Ye Futian. Meskipun belum begitu lama semenjak dia mengkultivasi ajaran Buddha, namun dia mampu mencapai kesuksesan.     

Akan tetapi, segala sesuatunya masih bergantung pada lawan seperti apa yang akan dia hadapi nantinya.     

Namun, Pertemuan All Buddha adalah forum untuk mendiskusikan kultivasi Buddha. Jika Ye Futian menyusup ke dalam pertemuan itu dengan cara lain, hal itu akan sangat tidak sopan dan menentang tujuan awal dari Pertemuan All Buddha. Jika ada satu Buddha tingkat tinggi yang telah mengalami Ujian Para Dewa di antara kultivator Buddha yang hadir di sana, maka Ye Futian akan kesulitan dalam menghadapinya.     

"Aku mengerti," Ye Futian mengangguk sebagai tanggapan. Meskipun dia merasa sedikit tertekan, namun Ye Futian berusaha menjaga pola pikirnya, yang mungkin ada hubunganya dengan kultivasinya akhir-akhir ini. Dia memandang Hua Qingqing dan berkata, "Jika kali ini kita mengalami kegagalan, maka kita harus mencari cara lain."     

"Kita hanya berjuang untuk mendapatkan sebuah kesempatan kali ini. Faktanya, segala sesuatu yang terjadi di Western Heaven tidak akan terlewatkan dari pengawasan Lord of All Buddha. Selama dia berkehendak, maka segala sesuatunya akan diketahui olehnya. Bahkan jika kita gagal, jika Lord of All Buddha ingin menemuiku, maka dia akan melakukannya. Sebaliknya, jika dia tidak mau menemuiku, maka dia tidak akan melakukannya." Hua Qingqing terlihat sangat tenang saat dia berbicara. Meskipun dia tidak memiliki kultivasi tingkat tinggi, namun kondisi pikirannya mampu membuatnya menunjukkan ketenangan yang luar biasa. Dia sama sekali tidak panik saat menghadapi segala sesuatu yang sedang terjadi saat ini.     

"Mmm," Ye Futian mengangguk pelan. Kata-kata Hua Qingqing memang benar. Ajaran Buddha memiliki enam kemampuan super serta banyak teknik yang menarik dan menakjubkan lainnya, keajaiban di dalamnya sungguh tak terbatas. Lord of All Buddha telah mengkultivasi semua teknik Buddha di dunia ini, jadi bagaimana mungkin dia tidak mengetahui segala sesuatu yang terjadi di Western Heaven?     

Pada saat ini, terdengar suara langkah kaki di belakang mereka. Itu adalah Si Buta Tie, dan saat ini, dia berkata pada Ye Futian, "Tinggal beberapa hari lagi sebelum Pertemuan All Buddha dimulai, dan para kultivator dari Western Heaven saat ini telah bergerak ke satu arah. Para kultivator Buddha itu juga telah pergi ke sana, bersiap-siap untuk pergi ke Gunung Roh di Western Heaven. Bukankah kita juga harus bersiap-siap untuk pergi ke sana?"     

"Ya." Ye Futian mengangguk setuju dan berkata, "Sudah waktunya untuk berangkat."     

Setelah itu, dia menghubungi Mo Yunzi dengan pikirannya. Tidak lama kemudian, Mo Yunzi tiba di sana bersama Fang Cun dan yang lainnya. Dia telah berubah menjadi wujud aslinya. Ye Futian dan kelompoknya pun berjalan menaiki punggung Roc Bersayap Emas itu. Setelah itu, sayap Mo Yunzi dibentangkan, lalu dia melesat ke depan dan terbang menembus langit.     

Pada saat ini, di langit di atas Western Heaven, terdapat banyak kultivator di berbagai tempat, bepergian melalui jalur udara. Banyak dari mereka adalah kultivator Buddha, yang tubuhnya diselimuti oleh Cahaya Buddha.     

Ye Futian pun memandang sekelilingnya. Ada banyak kultivator yang berada di udara, dan mereka semua bergerak menuju arah yang sama.     

Di sebelah barat dari Western Heaven, terdapat sebuah wilayah pesisir berwarna emas. Area ini dikabarkan dipenuhi dengan roh, dan hanya mereka yang mengkultivasi ajaran Buddha yang boleh melewatinya. Kultivator biasa, tanpa terkecuali, tidak memiliki cara untuk menyeberangi laut ini.     

Oleh sebab itulah, wilayah pesisir ini juga dikenal sebagai Laut Buddha.     

Pada saat ini, banyak kultivator telah berkumpul di depan wilayah pesisir emas ini. Mata mereka menatap jauh ke depan, dimana bagian ujung laut di sisi lainnya berada, seolah-olah terhubung dengan langit. Di sana, orang-orang samar-samar bisa melihat Cahaya Buddha berwarna emas di atas langit, bersinar sangat terang, seolah-olah itu adalah Dunia Buddha yang terpisah dari dunia ini.     

Semua orang mengetahui bahwa di situlah Gunung Roh berada. Lord of All Buddha pernah berkultivasi di sana, dan sampai hari ini, Gunung Roh masih dianggap sebagai tempat kultivasi dari Lord of All Buddha. Tentu saja, Lord of All Buddha sudah lama melampaui batasan dunia ini dan tidak lagi terikat oleh lima elemen dari langit dan bumi. Sekarang, kultivator Buddha lainnya yang berkultivasi di Gunung Roh.     

Semua kultivator yang berada di hadapan mereka tampak menyatukan telapak tangan masing-masing dan sikap mereka terlihat sangat hormat. Kemudian, mereka mulai memasuki laut dan bepergian dengan menggunakan kapal, yang dihiasi dengan Cahaya Buddha, seolah-olah mereka sedang melakukan sebuah perjalanan. Sekujur tubuh mereka diselimuti oleh Cahaya Buddha.     

Seiring berjalannya waktu, banyak sosok mulai bisa dibedakan di hamparan laut berwarna emas ini, dimana mereka tersebar di berbagai tempat, namun mereka semua bergerak ke arah yang sama. Pemandangan yang dihasilkan sangatlah menakjubkan.     

'Siapa yang tahu kapan biksu biasa seperti kita akan memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam Pertemuan All Buddha?' seorang kultivator Buddha dengan tingkat kultivasi yang relatif rendah menghela napas dan bertanya-tanya. Tatapan matanya, yang terpaku pada lautan emas di hadapannya, dipenuhi dengan kerinduan yang tak ada habisnya. Dia menyatukan kedua tangannya dan diarahkan ke kejauhan, seolah-olah dia sedang berdoa.     

Di antara kerumunan kultivator yang hadir di sana, rupanya banyak kultivator melakukan hal yang sama dengannya.     

"Itu adalah kultivator Buddha yang berada di bawah bimbingan Buddha Tertinggi Tongchan," seseorang memandang ke suatu arah.     

"Kepala Biksu Tongchan juga berada di sana," sosok lainnya menambahkan, sambil memandang seorang kultivator berwajah tampan di kejauhan. Kelompok kultivator ini juga memasuki laut dan mulai bergerak ke depan.     

Semakin banyak sosok Buddha tingkat tinggi yang berdatangan, dan mereka semua bergerak menuju arah yang sama, tanpa terkecuali.     

Ini adalah satu-satunya jalan yang bisa ditempuh untuk mencapai Gunung Roh, dan tidak ada jalan pintas untuk menuju ke sana. Bahkan para Buddha Tertinggi juga diharuskan menyeberangi laut ini untuk bisa sampai ke sana.     

Saat Pertemuan All Buddha sudah semakin dekat, jumlah orang yang berada di wilayah pesisir ini perlahan-lahan berkurang. Sebagian besar dari mereka telah pergi menuju Gunung Roh lebih awal, dikarenakan mereka tidak ingin melewatkan Pertemuan All Buddha.     

Ketika Ye Futian dan kelompoknya tiba di sana, sudah tidak banyak orang yang menyeberangi laut itu. Mereka berjalan ke bagian paling depan dari wilayah pesisir tersebut, memandang Cahaya Buddha yang mengalir turun dari langit di kejauhan. Bagian ujung dari laut ini tampaknya sudah menjadi bagian dari langit, dimana itu adalah tempat suci tertinggi bagi mereka yang mengkultivasi ajaran Buddha—Gunung Roh dari Western Heaven.     

Namun, alih-alih langsung berangkat, Ye Futian memilih untuk menunggu. Begitu semua kultivator Buddha itu pergi, baru pada saat itulah dia akan menyeberangi laut ini!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.