Legenda Futian

Memiliki Takdir dengan Ajaran Buddha



Memiliki Takdir dengan Ajaran Buddha

3Perhatian para kultivator yang berada di dalam kedai teh itu sekarang tertuju pada Ye Futian, dan mereka semua tampak terkejut. Benarkah dia adalah Ye Futian, sosok yang menimbulkan kegemparan di Six Desires Heaven?     

Siapa pun yang mampu memasuki Western Heaven pasti memiliki kemampuan yang luar biasa. Mereka semua sudah mendengar tentang keributan besar itu, namun mereka tidak menyangka akan bertemu dengan Ye Futian di Western Heaven.     

Perlu diingat bahwa Ye Futian nyaris melenyapkan Kuil Zhenchan secara keseluruhan sendirian. Saint Zhenchan adalah sosok penting dalam ajaran Buddha, namun hingga saat ini, keberadaannya masih belum diketahui. Berani sekali Ye Futian menunjukkan wajahnya di Western Heaven?     

Western Heaven adalah tempat suci bagi penganut ajaran Buddha.     

"Pertemuan All Buddha!" Ketika semua orang memikirkan hal ini, mereka memahami alasan yang membuat Ye Futian datang kemari tepat sebelum Perayaan All Buddha dimulai. Tidak akan ada pembunuhan maupun perselisihan yang terjadi di seluruh penjuru Western Heaven selama Perayaan All Buddha berlangsung, apalagi di tempat suci dari Western Heaven.     

Segala sesuatu yang terjadi di tempat ini tidak akan lepas dari pengawasan sang Buddha.     

Adapun biksu berpakaian putih yang muncul secara tiba-tiba ini, dia pasti memiliki kisah tersendiri. Siapa dia sebenarnya?     

Ye Futian juga memikirkan hal yang sama ketika dia memandang biksu itu dan bertanya, "Saya baru saja tiba di sini dan menemukan tempat tinggal beberapa saat yang lalu. Bagaimana caranya Grandmaster bisa mengetahui bahwa saya berada di sini? Saya yakin kita belum pernah bertemu sebelumnya."     

"Saya malu untuk mengakui bahwa tingkat kultivasi saya relatif rendah. Saya baru mendengar tentang kedatangan anda setelah anda sudah berada di sini, di tempat suci dari Western Heaven. Namun, guru saya sudah cukup lama mengetahui bahwa Saudara Ye akan datang kemari," jawab biksu ini dengan tangan disatukan di depan dadanya, dan dia berbicara dengan nada tenang, yang membuat pendengarnya langsung merasa nyaman.     

Namun, ketika Ye Futian mendengar hal ini, jantungnya berdegup kencang. Mereka telah mendeteksi kehadirannya begitu dia melangkahkan kaki ke dalam tempat suci dari Western Heaven ini? Dan gurunya bahkan sudah mengetahui tentang kedatangannya kemari—bahkan sebelum dia tiba di sini.     

'Ini adalah kemampuan super yang dimiliki oleh penganut ajaran Buddha...' pikir Mo Yunzi, sang Roc Bersayap Emas, dalam hati, yang langsung diterima oleh Ye Futian dan membuat hatinya berdebar.     

Kultivator lain yang berada di kedai teh itu juga baru menyadari hal tersebut, dan ekspresi mereka langsung berubah. Saat mereka memandang biksu berpakaian putih itu, seseorang berseru, "Clairaudience!"     

Clairaudience dan Clairvoyance adalah bagian dari enam kemampuan super dalam ajaran Buddha. Zhu Hou, kultivator yang dibunuh oleh Ye Futian di Great Brahma Heaven, adalah pengguna enam kemampuan super dalam ajaran Buddha. Dia mengkultivasi Buddha's Clairvoyance, dimana dia memiliki kemampuan untuk membedakan kultivasi Fang Cun dan kelompoknya.     

Sedangkan biksu di depannya ini ahli dalam menggunakan Clairaudience, artinya dia bisa mendengar semua pergerakan yang ada di dalam tempat suci dari Western Heaven ini. Dia baru saja mengatakan bahwa gurunya mengetahui kedatangan Ye Futian ke Western Heaven jauh sebelum Ye Futian menginjakkan kaki ke Western Heaven, yang menunjukkan setinggi apa tingkat kultivasinya.     

Mungkinkah kemampuan Clairaudience miliknya telah dikultivasi hingga membuatnya mampu mendengar suara semua orang yang berada di Western Heaven?     

"Kultivasi pria ini mungkin jauh lebih tinggi daripada Zhu Hou," ujar Mo Yunzi pada Ye Futian secara telepati. Zhu Hou berkultivasi dalam Buddha's Clairvoyance, namun dia bahkan tidak dapat melihat segala sesuatu yang ada di sebuah kota biasa seperti Kota Jianan. Sementara pria di hadapannya ini mengatakan bahwa dia telah mendengar kehadiran Ye Futian ketika dia tiba di Western Heaven. Karena alasan inilah tingkat kultivasinya mudah untuk ditebak.     

"Gurunya adalah Buddha Tertinggi Tianyin—sosok senior di antara penganut Buddha dan salah satu Buddha Tertinggi paling terkenal di Dunia Buddha." Mo Yunzi melanjutkan kata-katanya secara telepati sehingga Ye Futian memiliki pemahaman dasar tentang siapa sosok yang dia hadapi. Pada saat ini, banyak orang di kedai teh itu memberi hormat kepada biksu berbaju putih tersebut. "Grandmaster itu pasti Kepala Biksu Tianyin."     

"Kepala Biksu?" Ye Futian mendengar hal ini dan langsung menyadari bahwa status pria ini pasti sangat luar biasa. Dia adalah seorang Kepala Biksu, dan dia pasti dianggap sebagai sosok terkemuka di Western Heaven.     

"Saya hanya seorang biksu biasa." Biksu berpakaian putih itu membungkuk hormat sebagai tanggapan. Kemudian, Ye Futian juga angkat bicara, "Grandmaster, silahkan duduk."     

Kepala Biksu Tianyin menyatukan telapak tangannya di depan dadanya dan membungkuk hormat pada Ye Futian, lalu berkata, "Terima kasih, Saudara Ye."     

Setelah itu, dia duduk bersila di hadapan Ye Futian. Penampilannya tampak tegas dan berwibawa. Bahkan samar-samar Ye Futian bisa melihat lingkaran Cahaya Buddha di belakang tubuhnya.     

"Apakah ada sesuatu yang ingin anda sampaikan, Grandmaster?" Ye Futian bertanya dengan sangat sopan. Seorang Kepala Biksu telah datang kemari untuk menemuinya. Sudah jelas ini bukanlah sebuah kebetulan; pasti ada alasan khusus di balik kunjungannya ini.     

"Saudara Ye terlalu melebih-lebihkan maksud dari kunjungan saya. Setelah mengetahui bahwa Saudara Ye berada di sini, saya bertekad untuk datang berkunjung, tidak ada nasihat atau maksud tertentu yang saya miliki untuk datang kemari." Biksu itu menjawab dengan ramah. Hal ini agak membingungkan bagi Ye Futian.     

"Hanya datang berkunjung?" Ye Futian bertanya lagi dengan nada bingung.     

"Benar." Kepala Biksu Tianyan menanggapi sambil tersenyum. Tatapan matanya masih terpaku pada Ye Futian. Namun, kini tampaknya ada rasa penasaran yang tersirat di kedua matanya yang dalam itu.     

"Saya tidak mengerti. Apakah Grandmaster bersedia menjelaskannya kepada saya?" Ye Futian bertanya balik dengan hormat. Dia juga sedikit penasaran, kenapa seorang Kepala Biksu bisa mengetahui kedatangannya dan bersusah payah untuk datang berkunjung kemari secara pribadi.     

"Takdir Saudara Ye terhubung dengan ajaran Buddha," Kepala Biksu Tianyi melanjutkan kata-katanya sambil tersenyum.     

"Apa maksudnya itu?" Ye Futian bertanya lebih lanjut.     

Kepala Biksu Tianyin memandang Hua Qingqing, yang berada di sebelah Ye Futian sambil menunjuknya. Ye Futian tampak sedikit terkejut, lalu bertanya, "Apakah Grandmaster mendeteksi sesuatu?"     

Kepala Biksu Tianyin menggelengkan kepalanya dan tersenyum. "Saya tidak bisa melihat apa pun. Saya hanya mengetahui bahwa takdir Saudara Ye terhubung dengan ajaran Buddha."     

"Mungkin." Ye Futian menanggapinya hanya dengan tersenyum. Tampaknya dia tidak akan mendapatkan jawaban yang memuaskan. Kata-kata Kepala Biksu Tianyin penuh dengan teka-teki, sehingga dia tidak bisa mendapatkan informasi apa pun darinya.     

"Itu bukan lagi 'mungkin'," ujar Kepala Biksu Tianyin sambil tersenyum, "Perubahan di antara langit dan bumi akan dimulai dari Dunia Asal. Apakah Saudara Ye pernah mendengar ramalan ini sebelumnya?"     

"Mmm," Ye Futian mengakui hal tersebut. Dia tentu saja pernah mendengar ramalan itu sebelumnya. Dia berkata, "Kekacauan yang terjadi di Dunia Asal telah menarik perhatian para kulivator dari seluruh penjuru dunia; hanya para kultivator dari Western Heaven yang tidak hadir pada saat itu. Semua orang mengira peristiwa itu dikarenakan Western Heaven tidak terlalu peduli dengan hal-hal seperti itu, tetapi jelas, bukan itu masalahnya; Grandmaster sudah mengetahui tentang ramalan itu."     

"Apakah Saudara Ye tahu darimana ramalan ini berasal?" Kepala Biksu Tianyin bertanya sambil tersenyum.     

Ye Futian tampak ragu-ragu ketika dia mendengar kata-kata itu. Ekspresinya berubah saat dia mengamati Kepala Biksu Tianyin dengan seksama dan berkata, "Mungkinkah..."     

Kepala Biksu Tianyin mengangguk pelan, "Sesuai dugaan Saudara Ye, ramalan itu berasal dari sini, tempat suci dari ajaran Buddha.     

"Ramalan siapa itu sebenarnya?" Ada keseriusan di tatapan mata Ye Futian sekarang, dan hatinya sedikit gelisah. Sebuah ramalan telah menimbulkan perubahan di Dunia Asal. Selama ini Western Heaven tidak pernah berpartisipasi di dalamnya, tetapi ramalan ini ternyata berasal dari Western Heaven.     

Apa sebenarnya rahasia yang tersimpan dibalik informasi terbaru ini?     

"Ada banyak pusat kultivasi yang tersebar di pegunungan yang ada di Western Heaven, dimana ada beberapa Buddha yang luar biasa tinggal di sana. Namun, hanya satu atau dua orang di antara mereka yang berani membuat pernyataan mengenai perubahan-perubahan yang akan terjadi di dunia ini." Kepala Biksu Tianyin melanjutkan kata-katanya sambil tersenyum. "Apakah Saudara Ye mengetahui bahwa beberapa tahun yang lalu, ada kultivator lain dari Prefektur Ilahi yang datang berkunjung ke Western Heaven?"     

"Siapa dia?" Ye Futian bertanya.     

"Seharusnya Saudara Ye bisa menebaknya." Kepala Biksu Tianyin masih memberikan jawaban dengan penuh teka-teki.     

Ye Futian memikirkan kembali apa yang telah dikatakan oleh biksu tersebut. Karena dia mengatakan bahwa Ye Futian seharusnya bisa menebaknya, maka sosok yang dimaksud pasti adalah kultivator terkenal yang memiliki hubungan kuat dengan ajaran Buddha maupun Western Heaven.     

Ketika dia memikirkan hal ini, hati Ye Futian berdebar saat dia menyadari siapa sosok yang dimaksud. Apalagi bukan kali ini saja Kepala Biksu Tianyin membuatnya terkejut.     

"Donghuang Agung..." Ye Futian bergumam pelan. Kepala Biksu Tianyin hanya tersenyum tanpa berkomentar apa-apa lagi. Sudah jelas dia membenarkan kesimpulan yang dibuat oleh Ye Futian.     

Dahulu, Donghuang Agung pernah berkunjung ke Western Heaven untuk mencari bimbingan dan menjalin koneksi dengan Western Heaven. Hal ini sudah menjadi rahasia umum di Prefektur Ilahi.     

"Ratusan tahun yang lalu, Donghuang Agung datang ke Western Heaven untuk mencari bimbingan dan berkultivasi. Dia bahkan pernah mencari bimbingan untuk mempelajari salah satu dari enam kemampuan super dalam ajaran Buddha. Siapa yang tahu apa yang akan didapatkan oleh Saudara Ye kali ini," ujar Kepala Biksu Tianyin.     

Jadi, Donghuang Agung telah menguasai salah satu dari enam kemampuan super tersebut?     

Keenam kemampuan super itu adalah Clairvoyance, Clairaudience, Celerity, Telepathy, Omniscient, dan Elimination of Outflows.     

Kemampuan manakah yang dikultivasi oleh Donghuang Agung?     

"Lalu, kemampuan apa yang dikultivasi oleh Donghuang Agung?" Ye Futian memandang Kepala Biksu Tianyin dan bertanya. Dia didorong oleh rasa penasaran yang luar biasa, ingin tahu apa yang dikultivasi oleh Donghuang Agung ketika dia mempelajari ajaran Buddha.     

"Layaknya sang Buddha, saya tidak akan mengatakan apa-apa." Kepala Biksu Tianyin menjawab sambil tersenyum saat dia berdiri dari tempatnya. Dia kembali menyatukan telapak tangannya di hadapan Ye Futian dan berkata, "Saya harap Saudara Ye diberikan kelancaran dalam perjalanan ini. Saya pamit undur diri terlebih dahulu."     

Setelah itu, dia berbalik untuk pergi. Tampaknya ini memang hanya sebuah kunjungan sederhana!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.