Pembantaian
Pembantaian
Seorang Renhuang tingkat menengah sedang menindas empat kultivator muda yang memiliki tingkat Plane lebih rendah darinya.
Zhu Hou memandang Ye Futian dan membungkuk hormat, lalu berkata, "Namaku Zhu Hou dari Keluarga Zhu di Kota Jianan, seorang kultivator Buddha."
Di Western Heaven, mereka yang mengaku sebagai kultivator Buddha dikenal sebagai kultivator penganut ajaran Buddha ortodoks.
Zhu Hou jelas menganggap dirinya sebagai anggota dari ajaran Buddha ortodoks. Dia mencoba mengingatkan Ye Futian tentang statusnya dan memperingatkannya untuk tidak bertindak secara emosional ataupun meremehkannya. Dia bisa merasakan bahaya yang terpancar dari tubuh Ye Futian, Chen Yi, dan yang lainnya.
Namun, Ye Futian sepertinya tidak mendengar ucapannya itu. Dia mengangkat tangannya dan membuat gerakan mencengkeram di udara. Dalam sekejap, aura Jalur Agung melesat keluar dari mereka yang berada di hadapan Zhu Hou dan bergerak menuju Ye Futian. Namun, Chen Yi mengambil langkah ke depan, dan tiba-tiba, sinar-sinar cahaya terpancar keluar, langsung meredam kekuatan Jalur Agung mereka.
*Boom* Segel telapak tangan milik Ye Futian dikerahkan ke bawah dan mencengkeram tubuh Zhu Hou, lalu membawanya ke udara, sama seperti yang dia lakukan pada Ling Kecil sebelumnya.
Tubuh Zhu Hou bergejolak dengan kekuatan Jalur Agung, berusaha untuk membebaskan diri saat dia mencoba untuk menyingkirkan segel telapak tangan raksasa tersebut. Namun, kekuatannya tidak sebanding dengan Ye Futian. Perbedaan kekuatan di antara mereka bahkan lebih besar dari perbedaan kekuatan antara Ling Kecil dan Zhu Hou; tidak ada cara baginya untuk bisa membebaskan diri.
Di kejauhan, kultivator di Renhuang Plane tingkat kesembilan, yang selama ini berhadapan dengan Si Buta Tie, kini berusaha semaksimal mungkin untuk keluar dari medan pertempuran ini untuk membantu rekan-rekannya. Namun, tepat pada saat ini, Si Buta Tie, yang memegang Palu Pelindung Ilahi di tangannya, mengayunkan palu itu ke bawah. Dalam sekejap, permukaan tanah retak, dan langit bergemuruh, menekan area ini secara keseluruhan, tidak memberinya kesempatan untuk membebaskan diri. Hal ini sama seperti apa yang dia lakukan sebelumnya. Jadi ini adalah respon yang tepat untuk menghukumnya.
"Aku adalah seorang kultivator Buddha." Zhu Hou masih berusaha membebaskan diri saat dia memohon kepada Ye Futian sekali lagi. Semua sosok di sekitarnya bergerak ke depan, dan mereka semua adalah kultivator di tingkat Renhuang. Salah satu dari mereka berkata, "Kami berasal dari Keluarga Zhu di Kota Jianan. Bolehkah kami mengetahui namamu, Tuan?"
Namun, sekali lagi, Ye Futian tampaknya tidak mendengar suara-suara tersebut. Dia terus memusatkan perhatiannya pada Zhu Hou dan bertanya, "Fang Cun, apa yang telah dia lakukan pada kalian sebelumnya?"
"Guru, kami hanya bertanya tentang Pertemuan All Buddha, namun dia malah memata-matai kami menggunakan Buddha's Clairvoyance. Kemudian dia mengatakan bahwa kami berempat adalah sosok yang tidak biasa ketika dia mencoba mengendalikan pergerakan kami, berniat untuk memata-matai rahasia kultivasi kami," jawab Fang Cun.
Ye Futian langsung memahami semuanya. Dia memandang ke arah Zhu Hou; terdapat keinginan membunuh yang tersirat di kedua matanya. Buddha's Clairvoyance?
Memata-matai rahasia kultivasi murid-muridnya?
Bagi seorang kultivator, rahasia kultivasi bukanlah sesuatu yang akan mereka ungkapkan secara sukarela. Jika orang lain ingin mencari tahu, memata-matai, atau merebutnya, satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah mendapatkan kendali atas mereka berempat, yang pasti juga akan menghancurkan mereka berempat. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa Zhu Hou tidak pernah bermaksud untuk mengasihani keempat kultivator muda ini…
Karena alasan inilah, dia pantas untuk mati.
"Buddha's Clairvoyance adalah teknik rahasia yang tidak diajarkan dalam ajaran Buddha. Aku dapat melihat bahwa mereka adalah sosok-sosok yang luar biasa, jadi aku bertanya tentang kultivasi mereka, itu saja. Tidak ada niat lain. Kenapa kalian malah mengubah masalah sepele seperti itu menjadi perselisihan berskala besar?" Zhu Hou masih berusaha melepaskan diri, tetapi tubuhnya tidak bergerak satu inci pun dari tempatnya.
"Masalah sepele?" Ye Futian memandang Zhu Hou dengan acuh tak acuh dan berkata, "Kalau begitu, membunuhmu juga dapat dianggap sebagai masalah sepele, bukan?"
Zhu Hou tertegun ketika mendengar jawaban Ye Futian. Kemudian, dia bisa merasakan bahwa tangan yang mencengkeram tubuhnya itu meningkatkan kekuatannya, dan wajahnya tiba-tiba memucat. Apakah pria ini berani membunuhnya?
"Tuan, dia adalah keturunan dari penganut ajaran Buddha ortodoks," ujar seorang kultivator dari Keluarga Zhu.
"Ajaran Buddha dikenal sebagai ajaran yang mengajarkan perbuatan baik di dunia ini. Dia tidak layak menjadi penganut Buddha ortodoks. Jika sang Buddha mengetahui semua hal yang telah dia lakukan hari ini, aku yakin sang Buddha ingin menyingkirkannya secara pribadi" Ye Futian menyimpulkan dengan acuh tak acuh. Kemudian dia meningkatkan tekanan pada tangannya yang diulurkan ke depan itu. Aura kematian menyelimuti Zhu Hou sekarang, dan ekspresinya berubah menjadi sangat panik. Wajah pria tampan berbaju putih ini tampak terdistorsi. Dia berteriak, "Beraninya kau?!"
*Brak* Begitu Zhu Hou selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara lainnya. Telapak tangan raksasa itu dikepalkan dengan erat, yang diikuti oleh munculnya darah yang bercipratan. Aura Jalur Agung yang mengerikan menyelimuti tubuh Zhu Hou, dan jiwa spiritualnya kini telah lenyap tak bersisa.
Matilah!
Dia pikir Ye Futian tidak berani membunuhnya? Konyol sekali.
"Berkurang satu..." Ye Futian bergumam pelan. Semenjak dia datang ke Western Heaven, dia hanya bisa merasakan kebencian. Oleh sebab itulah, dapat dikatakan bahwa saat ini suasana hatinya sedang buruk. Dia baru saja terbangun dari tidur panjangnya, dan hal pertama yang dia lihat adalah Zhu Hou yang menindas murid-muridnya. Sehingga suasana hati Ye Futian saat ini jelas mudah untuk ditebak.
Selain Zhu Hou, dia telah membantai beberapa kultivator yang selamat dari Ujian Para Dewa. Bahkan beberapa sosok penguasa telah binasa di tangannya. Memang, sosok yang menjijikkan seperti Zhu Hou tidak akan terlewatkan dari genggamannya.
Kultivator Buddha?
Bahkan sosok seperti Saint Zhenchan statusnya kini masih belum diketahui dan menghilang tanpa jejak. Lalu, apakah Ye Futian akan peduli pada status Zhu Hou sebagai seorang kultivator Buddha?
Hanya kehancuran yang menjadi jawabannya.
Di bagian bawah, para kultivator dari Kota Jianan merinding ketakutan saat mereka menyaksikan pemandangan yang tersaji di hadapan mereka. Apakah dia baru saja mencengkeram tubuh Zhu Hou sampai mati?!
Zhu Hou, sang jenius terkemuka dari Kota Jianan, baru saja dibunuh oleh Ye Futian layaknya serangga kecil.
Mungkin Zhu Hou juga tidak pernah membayangkan bahwa dia akan tewas terbunuh dengan cara seperti ini.
Jika dia diberi kesempatan kedua, maka dia tidak akan menindas Fang Cun dan kelompoknya. Dia telah menjemput ajalnya sendiri akibat konflik yang dia timbulkan.
Ini adalah perubahan situasi yang begitu kejam dan mencengangkan.
Para kultivator dari Keluarga Zhu juga tertegun dan menyaksikan Ye Futian meremas Zhu Hou sampai mati. Tidak ada yang menduga bahwa Ye Futian akan bersikap begitu tegas untuk menghancurkan Zhu Hou sampai mati tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Mereka bahkan tidak punya waktu untuk bereaksi ketika mereka melihat riwayat Zhu Hou berakhir.
*Boom, Boom* Sebuah aura yang mengerikan menyebar di udara. Semua kultivator dari Keluarga Zhu sangat marah ketika mereka melihat Zhu Hou dibantai. Banyak Renhuang tingkat atas mengeluarkan kekuatan Jalur Agung mereka pada saat yang bersamaan, menutupi langit dan menghalangi matahari saat tekanan yang mengerikan turun dari atas langit.
"Kau telah membunuh putraku, maka kau harus mati!!" Seorang Renhuang paruh baya yang berada di atas langit berteriak dengan penuh amarah; itu adalah ayah dari Zhu Hou, yang merupakan seorang kultivator yang berada di puncak Renhuang Plane.
Ye Futian mengamati kerumunan kultivator di hadapannya dengan tatapan dingin dan acuh tak acuh. Ekspresinya tampak datar.
"Sudah jelas kesalahan sang ayah ketika putranya tidak disiplin." Ye Futian mengungkapkan pendapatnya dengan nada dingin ketika dia melihat pria itu mendekatinya. Kemudian dia mengangkat tangannya ke atas langit, dan dalam sekejap, sebilah pedang ilahi menembus ruang hampa tanpa mempedulikan jarak di antara mereka.
Aura pedang tampak menembus Jalur Agung dan mengoyak ruang hampa. Tubuh ayah Zhu Hou, yang sedang melayang turun, kini bergetar hebat. Kemudian, dia berhenti di udara saat seberkas cahaya melubangi tubuhnya. Dia memandang ke bawah dan melihat seberkas sinar pedang muncul di dadanya. Tiba-tiba, ketakutan yang luar biasa dapat terlihat di wajahnya.
"Tidak..." Dia pun berteriak kencang, dan tubuhnya juga meledak hingga hancur menjadi bagian-bagian kecil, sebelum akhirnya lenyap tak bersisa.
Sebelumnya, ketika Zhu Hou menindas Ling Kecil dan kelompoknya, tidak ada seorang pun yang berniat menengahinya Sehingga dari sudut pandang Keluarga Zhu, tidak mengejutkan apabila tidak ada seorang pun yang berani ikut campur.
Oleh sebab itulah, karena mereka telah turun tangan, maka mereka berhak untuk mati.
Chen Yi mengambil satu langkah ke depan. Dalam sekejap, sinar cahaya yang tak terhitung jumlahnya muncul di tubuhnya dan menyelimuti seluruh tempat, menghalangi pandangan mata semua orang. Untuk beberapa saat, dunia ini tampaknya telah berubah menjadi dunia cahaya.
Cahaya itu menyelimuti segalanya, termasuk para kultivator itu. Para kultivator dari Keluarga Zhu yang menyerang mereka terus menerus ditusuk di bawah cahaya tersebut. Tubuh mereka berubah menjadi bintik-bintik cahaya yang tak terhitung jumlahnya saat wajah mereka yang penuh dengan ketakutan muncul di udara!