Legenda Futian

Penyerang



Penyerang

3Zhu Hou adalah seorang murid dari Keluarga Zhu—salah satu pasukan terkemuka di Kota Jianan di Great Brahma Heaven. Zhu Hou telah menunjukkan bakat yang tak tertandingi sejak dia masih kecil dan dikirim ke Tempat Suci Buddha untuk berkultivasi. Dia adalah satu-satunya kultivator di Kota Jianan yang dipilih oleh sekte Buddha. Meskipun dia jarang sekali terlihat di Kota Jianan, namun para kultivator di Kota Jianan mengenalnya dengan sangat baik.     

Sekarang, tampaknya dia sudah kembali; dia pasti juga menantikan penyelenggaraan Perayaan All Buddha.     

Perayaan All Buddha adalah acara terbesar yang diadakan di Western Heaven. Sehingga tidak mengejutkan apabila Zhu Hou kembali ke kampung halamannya dalam periode waktu ini.     

Memang benar bahwa Zhu Hou telah menuntaskan kultivasinya dalam Buddha's Clairvoyance, yang merupakan kemampuan paling menakjubkan di Dunia Buddha. Kemampuan itu memungkinkan penggunanya untuk melihat segalanya, termasuk jenis kultivasi yang dikuasai oleh orang lain.     

Pada saat ini, Mata Surgawi milik Zhu Hou tertuju pada empat kultivator di hadapannya, dan masih dikelilingi oleh Cahaya Buddha. Fang Cun dan tiga remaja lainnya berdiri pada saat yang bersamaan sambil menatap Zhu Hou dengan ekspresi sangat tidak senang. Namun, Zhu Hou tampaknya tidak peduli akan hal tersebut. Dia masih duduk di tempatnya dengan tenang. Seolah-olah dia tidak menyadari semua itu.     

"Jalur Agung yang tersembunyi sejak lahir," gumam Zhu Hou pada dirinya sendiri, sambil terus menatap mereka berempat. Kemudian dia melanjutkan kata-katanya, "Kota Jianan bukanlah salah satu kota terbaik di Great Brahma Heaven untuk berkultivasi. Tidak mengherankan bahwa kemunculan empat kultivator dengan Jalur Agung tersembunyi secara tiba-tiba telah menggelitik rasa penasaranku. Dari klan mana kalian berempat berasal, dan dimana letaknya?"     

Fang Cun dan yang lainnya tampak sangat terkejut. Kedua mata Zhu Hou sangat tajam dan kejam sehingga dia bisa mengetahui bahwa mereka berempat dilahirkan dengan Jalur Agung di tubuh masing-masing.     

Selama ini mereka berkultivasi di Desa Empat Sudut dan memang terlahir dengan Jalur Agung yang tersembunyi. Kemudian, mereka mendapat bimbingan dari sang guru dalam berkultivasi. Memang benar bahwa mereka memiliki kemampuan yang luar biasa, jauh melampaui para kultivator pada umumnya. Dapat dikatakan bahwa kondisi kultivasi mereka tidak ada bandingannya, oleh karena itulah Zhu Hou menyadari betapa luar biasanya mereka. Dengan menggunakan Buddha's Clairvoyance, dia dapat melihat bahwa mereka memiliki Jalur Agung tersembunyi.     

"Kami harus pergi sekarang," ujar Fang Cun dengan nada dingin. Begitu dia selesai berbicara, dia memandang ketiga rekannya dan berbalik untuk pergi.     

Fang Cun memang memiliki kepribadian yang berapi-api dan gemar bertindak sesuka hatinya. Dia dikenal sebagai pembuat onar di Desa Empat Sudut ketika dia masih muda. Meskipun dia sudah cukup dewasa sekarang, namun kepribadiannya tidak banyak berubah. Namun, sekarang bukan waktunya untuk melakukan hal bodoh, dan dia tidak ingin memprovokasi seseorang sehingga menimbulkan lebih banyak masalah bagi gurunya.     

Ketiga rekannya itu memahami maksudnya dan mengikuti Fang Cun untuk pergi. Namun, sebuah aura Jalur Agung tiba-tiba menimpa mereka saat beberapa Renhuang mencegat mereka di arah yang berbeda-beda dan menyegel rapat bar tersebut.     

Zhu Hou masih duduk di tempatnya dengan tenang dan terus meminum anggurnya. Sikapnya tampak tenang dan santai. Fang Cun menoleh ke arahnya dan berkata, "Kita tidak mengenal satu sama lain, jadi tidak ada gunanya kau bersikap seperti ini pada kami."     

"Tapi aku tertarik pada kalian berempat," jawab Zhu Hou. Dia berdiri dari kursinya dan berjalan ke arah mereka berempat. "Kalian berempat tidak tahu apa-apa tentang Perayaan All Buddha, namun kalian dilahirkan dengan Jalur Agung tersembunyi, dimana masing-masing dari kalian memiliki kemampuan yang berbeda dan mungkin tidak berasal dari disiplin ilmu yang sama. Sungguh, aku sangat penasaran terhadap kalian berempat."     

Sementara itu, di luar bar tersebut, seorang pria buta sedang berjalan ke arah bar itu dari kejauhan. Sosok itu tidak lain adalah Si Buta Tie. Namun pada saat ini, terdapat pria paruh baya lain yang muncul di hadapannya. Pria paruh baya ini memancarkan aura mengerikan saat arus Jalur Agung terus menerus mengalir ke sekujur tubuhnya. Dia memandang Si Buta Tie dengan penuh kewaspadaan, tapi tingkat kultivasinya hampir sama dengan lawannya kali ini—puncak Renhuang Plane. Tidak lama kemudian, dia pun tiba di depan Si Buta Tie.     

Sudah jelas, dia adalah kultivator yang bertugas melindungi Zhu Hou secara diam-diam, sama seperti Si Buta Tie yang bertugas mengawasi Fang Cun dan tiga remaja lainnya agar terhindar dari masalah.     

Fang Cun dan yang lainnya mengetahui bahwa Si Buta Tie telah dicegat oleh orang lain. Sudah tidak perlu diragukan lagi bahwa pria berbaju putih ini bukanlah sosok biasa.     

"Apa yang ingin kau lakukan pada kami?" Fang Cun menoleh dan bertanya pada pria berbaju putih itu.     

"Aku tidak ingin melakukan apa pun pada kalian. Aku hanya ingin melihat siapa sebenarnya kalian dan darimana kalian berasal." Pria berbaju putih itu berdiri dan mengamati mereka berempat dengan Mata Surgawi itu. Dalam sekejap, sebuah badai Jalur Agung yang tak terlihat bergejolak di dalam bar tersebut. Pada saat berikutnya, segala sesuatu yang ada di dalam bar itu hancur menjadi ketiadaan. Para kultivator di dalamnya pun bergegas pergi agar tidak terkena dampaknya.     

Tidak lama kemudian, sosok yang tersisa di sana hanyalah pria berbaju putih itu beserta para kultivator di belakangnya, dan tentu saja Fang Cun serta kelompoknya.     

Fang Cun dan kelompoknya menunjukkan ekspresi tidak senang di wajah mereka. Apa? Dia hanya penasaran terhadap identitas mereka?     

Sungguh alasan yang tidak masuk akal.     

Dengan dimulainya Perayaan All Buddha, Western Heaven akan memasuki masa-masa damai. Bahkan para kultivator yang memiliki dendam kesumat tidak akan dapat bertindak untuk waktu yang lama. Oleh karena itu, tepat sebelum Perayaan All Buddha dimulai, Western Heaven sering mengalami kekacauan, dimana banyak orang terburu-buru menyelesaikan perselisihan atau bertindak seenaknya sendiri. Begitu Perayaan All Buddha dimulai, akan ada jangka waktu yang lama sebelum mereka bisa menyelesaikan masalah masing-masing.     

Bagi Zhu Hou, dia sangat yakin bahwa keempat orang ini bukanlah kultivator yang berasal dari Kota Jianan. Sangat sulit untuk menemukan empat kultivator yang dilahirkan dengan Jalur Agung seperti mereka. Sehingga tidak mengejutkan apabila dia menaruh perhatian pada mereka.     

Ketika Buddha's Clairvoyance dikeluarkan, matanya tiba-tiba menjadi semakin mengerikan. Seolah-olah dia bisa melihat segalanya, dan lagi-lagi, matanya tertuju pada mereka berempat. Ketika mata ini menatap mata mereka, mata Fang Cun dan kelompoknya terasa sangat sakit, seolah-olah Mata Surgawi itu telah menembus mata mereka, berusaha menerobos masuk ke dalam benak mereka untuk memata-matai kultivasi mereka.     

*Boom* Mereka berempat mengeluarkan kekuatan Jalur Agung pada saat yang bersamaan. Tubuh mereka melayang ke udara secara paksa. Zhu Hou sangatlah lancang, dimana dia memata-matai mereka secara terang-terangan. Sudah jelas, mereka tidak bisa duduk diam dan menunggunya untuk menangkap mereka.     

"Aku bisa melihat adanya metode-metode ilahi. Kalian memiliki warisan peninggalan Kaisar Agung!"     

Kedua mata Zhu Hou terlihat sangat mengerikan. Dia baru saja melihat beberapa gambaran di dalam benaknya, dan sesuai dugaannya, keempat remaja ini memiliki asal-usul yang tidak biasa.     

Pada saat ini, tatapan mata Zhu Hou menjadi semakin serius. Tubuhnya perlahan-lahan melayang ke udara, dan jubah putihnya berkibar saat matanya terpaku pada mereka berempat. Cahaya suci kembali bersinar dari sepasang mata yang mengerikan itu, ditujukan pada Fang Cun dan kelompoknya.     

*Boom* Pada saat ini, sebuah pertarungan besar tiba-tiba terjadi di kejauhan; itu adalah Si Buta Tie. Meskipun dia tidak bisa melihat, dia telah mengetahui semua yang terjadi di sekitarnya. Tingkat kultivasi Zhu Hou cukup tinggi; dia adalah seorang kultivator di Renhuang Plane tingkat menengah. Fang Cun dan yang lainnya tidak akan bisa melawannya secara maksimal.     

Terlebih lagi, kemampuan yang dikultivasi oleh Zhu Hou sangat berbahaya dan misterius. Dia memiliki teknik Buddha bernama Buddha's Clairvoyance, sehingga dia bisa memata-matai segalanya dan memasuki pikiran mereka. Jika dia berhasil melakukannya, maka hal itu akan menimbulkan kerugian besar bagi keempat remaja itu dan mungkin memiliki efek yang tidak menguntungkan pada kultivasi mereka di masa depan.     

Namun, kekuatan kultivator yang mampu menangkis serangan Si Buta Tie ini juga tidak kalah mengerikan. Dia adalah seorang kultivator dari klan yang sama dengan Zhu Hou dan mahir dalam teknik Buddha serta memiliki kekuatan pertahanan yang luar biasa. Dia mampu menangkis serangan Si Buta Tie dengan mudah sehingga Si Buta Tie tidak mampu menembus pertahanannya untuk menolong Fang Cun dan kelompoknya.     

Zhu Hou tidak memandang ke arah medan pertempuran tersebut. Dia melayang di udara sambil terus memperhatikan keempat kultivator itu. Sepasang mata raksasa tiba-tiba muncul di udara, menyegel area ini dalam sekejap, dan mengubahnya menjadi sebuah dunia mata, seolah-olah dunia ini adalah Mata Surgawi itu sendiri.     

Sepasang mata raksasa yang muncul di udara ini memandang Fang Cun dan kelompoknya. Tiba-tiba, aura Jalur Agung yang menyelimuti mereka berempat dapat terlihat dengan jelas. Arus Jalur Agung yang samar sekarang berubah menjadi beberapa bayangan dan terungkap di hadapan publik.     

Dunia Miniatur kini telah muncul di sekitar Fang Cun; pintu-pintu spasial tampak mengelilingi sosok Ling Kecil. Sementara itu, bayangan ilahi yang memegang sebuah palu ilahi berdiri di belakang Tie Tou, dan sepasang Mata Samsara juga muncul di belakang tubuh Duo Yu!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.