Menghancurkan
Menghancurkan
Ketika Saint Zhenchan mengatakan hal ini, dia membuat gerakan mencengkeram di area di bawahnya. Dalam sekejap, sebuah telapak tangan Buddha yang berukuran sangat besar muncul di atas langit dengan memancarkan lingkaran-lingkaran cahaya suci dan menghalangi matahari. Seluruh area itu kini berada di dalam jangkauan telapak tangan tersebut.
Telapak tangan raksasa ini mencoba meraih tubuh Kaisar Agung Shenjia. Namun, tubuh Kaisar Agung Shenjia bersinar terang saat rune yang tak terbatas bermunculan di sekitarnya. Rune-rune itu menyelimuti sosok Ye Futian dan Hua Jieyu, membentuk sebuah tirai pelindung.
*Boom*
Telapak tangan raksasa itu dikerahkan ke bawah. Di sisi lain, semua rune itu berubah menjadi Tirai Cahaya Bintang, seolah-olah jasad suci itu dikelilingi oleh bintang-bintang. Namun, tirai itu masih belum bisa menghentikan serangan telapak tangan yang mengerikan tersebut. Rentetan suara gemuruh terdengar di udara saat tirai itu hancur secara perlahan-lahan. Telapak tangan raksasa itu akhirnya mencengkeram jasad suci Kaisar Agung Shenjia dan mengangkatnya ke tempat Saint Zhenchan berada.
Di bagian samping, Lord Blubber menyaksikan pemandangan itu dengan acuh tak acuh. Ekspresinya tampak datar. Ye Futian memang tidak tahu apa yang baik untuk dirinya sendiri. Jika dia membiarkan dirinya ditangkap dan dibawa pergi, setidaknya dia akan memiliki kesempatan untuk bertahan hidup meskipun dia akan menderita kerugian besar. Dia masih bisa bertaruh pada kesempatan ini untuk menegosiasikan beberapa hal dengan Saint Zhenchan.
Namun, Ye Futian memilih untuk melawan Saint Zhenchan secara terang-terangan dan membunuh dua Renhuang itu di hadapan semua orang. Tindakannya ini sama saja seperti menutup jalan keluarnya sendiri. Tindakannya ini jelas sangat tidak bijaksana.
Jika situasi ini terus berlanjut, kemungkinan besar nasibnya dan Hua Jieyu tidak akan berakhir dengan baik.
Sebelumnya, Lord Blubber meyakini bahwa Ye Futian adalah sosok yang cerdas. Namun saat ini, dia tampaknya sedikit tidak bijaksana dalam mengambil tindakan.
Tubuh Kaisar Agung Shenjia telah ditangkap dan diseret ke udara. Telapak tangan raksasa itu kembali ke tempatnya dan muncul di bawah Saint Zhenchan. Dia menundukkan kepalanya dan menatap Ye Futian, yang dicengkeram oleh telapak tangan raksasa itu. Dengan nada dingin dan acuh tak acuh, dia berkata, "Apakah kau akan pergi atas kemauanmu sendiri, atau apakah aku harus membawamu secara paksa?"
Ye Futian mendongak dan memandang sosok yang agung itu. Seberkas cahaya yang dingin terpancar dari kedua mata Kaisar Agung Shenjia. Sepasang mata itu menunjukkan ketegasan yang luar biasa.
"Jieyu," Ye Futian memanggil Hua Jieyu saat dia berbalik dan menatapnya. Hua Jieyu tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Hanya ada ketenangan di wajahnya yang secantik dewi itu. Tidak ada tanda-tanda ketakutan akan kematian di wajahnya. Sudah jelas bahwa dia, sama seperti Ye Futian, sudah siap untuk menghadapi apa pun.
Karena situasinya sudah mencapai titik ini, maka dia akan membiarkan Ye Futian mengambil keputusan.
Namun, tidak peduli apa pun keputusannya maupun hasil akhir yang menanti mereka, dia bersedia mengikutinya dan menanggung apa pun konsekuensinya bersama Ye Futian, bahkan jika itu adalah kematian.
Lagipula, mereka tidak bisa menentukan pilihan dalam hal ini. Semua ini dikarenakan Saint Zhechan telah memojokkan mereka.
Ye Futian berbalik dan memandang ke arah langit. Rentetan suara gemuruh yang mengerikan bisa terdengar di sana. Tirai cahaya pelindung itu masih berusaha dihancurkan oleh telapak tangan raksasa tersebut. Namun, pada saat yang bersamaan, sebuah kekuatan yang tak tertandingi muncul dari dalam jasad suci Kaisar Agung Shenjia. Sinar-sinar cahaya suci melesat keluar dari dalam jasad suci itu dan bensinar semakin terang.
Ketika Saint Zhenchan menyaksikan pemandangan ini, dia pun mendengus dengan dingin. Dia tiba-tiba mengepalkan telapak tangannya dengan kuat. Dalam sekejap, tirai cahaya pelindung itu hancur berkeping-keping. Telapak tangan itu terus dikepalkan dan mendekati jasad suci tersebut. Pada saat ini, cahaya suci mengerikan yang keluar dari dalam jasad suci itu ternyata mampu membuat tangan raksasa itu sulit untuk mendekat. Bahkan ada tanda-tanda bahwa tangan itu akan ditembus.
Hal ini membuat Saint Zhenchan mengerutkan keningnya. Apakah Ye Futian mampu menembus serangan ini?
*Boom*
Sebuah suara yang mengerikan bergema di udara. Jasad suci itu tampaknya sedang mengamuk. Saat cahaya suci itu ditembakkan, ukuran jasad suci itu pun semakin membesar.
Pemandangan ini membuat ekspresi Saint Zhenchan dan Lord Blubber menjadi aneh. Sebelumnya, mereka tidak pernah mendengar bahwa jasad suci itu mampu membesar. Sebenarnya apa yang sedang dilakukan oleh Ye Futian?
Saat ini, di dalam tubuh Kaisar Agung Shenjia, jiwa spiritual Ye Futian berubah menjadi pohon kuno dan menyebar ke setiap bagian dari jasad suci tersebut. Satu sosok ilusi melesat di dalam sana, dan sosok itu tidak lain adalah Ye Futian. Dia tampak kesakitan saat dia berteriak dengan suara keras.
Suara gemuruh yang mengancam terus menerus terdengar. Dunia di dalam tubuh Kaisar Agung Shenjia kini meluas tanpa henti. Bertahun-tahun yang lalu, Kaisar Agung Shenjia adalah sosok yang tidak bisa dihancurkan setelah dia membuktikan Jalur Agung miliknya. Setelah dia binasa, dia meninggalkan jasad sucinya di dunia ini. Jasad suci adalah tubuh dari seorang dewa. Pada saat yang bersamaan, itu juga merupakan sebuah dunia yang berdiri sendiri.
Di luar tubuh tersebut, cahaya suci yang terpancar keluar mengoyak segalanya. Telapak tangan raksasa itu langsung dihancurkan menjadi debu. Rune yang tak terhitung jumlahnya menyelimuti seluruh tempat dan menghalangi matahari. Baik Saint Zhenchan maupun Lord Blubber terjebak di dalam kumpulan rune tersebut. Tentu saja, mereka terperangkap di dalam sana bersama dengan semua kultivator dari Kuil Zhenchan.
Saint Zhenchan mengerutkan keningnya. Satu sosok ilahi telah muncul di hadapannya. Sosok itu tampak seperti Kaisar Agung Shenjia, namun juga mirip dengan Ye Futian. Seolah-olah mereka berdua telah bergabung menjadi satu sosok.
"Apa-apaan ini?" gumam Saint Zhenchan. Dia memiliki firasat buruk tentang hal ini. Dengan tingkat kultivasinya saat ini, secara mengejutkan dia bisa merasakan bahaya yang mendekat. Sebenarnya hal ini mustahil untuk terjadi, namun itulah yang dia rasakan saat ini.
Ye Futian ternyata mampu membuatnya merasa terancam.
"Apa yang kau rencanakan?" tanya Lord Blubber sambil memandang sosok Ye Futian. Ekspresi di wajahnya ikut berubah, dimana dia juga bisa merasakan bahaya yang semakin mendekat.
"Sudah kubilang sebelumnya. Karena kalian tidak percaya padaku, maka aku tidak punya pilihan selain menunjukkannya secara langsung," jawab Ye Futian.
Lord Blubber tiba-tiba teringat akan kata-kata Ye Futian sebelumnya. Dia tampak terkejut saat dia berseru, "Apakah kau berencana untuk menghancurkan jasad suci itu?"
Ini adalah tubuh Kaisar Agung Shenjia, tubuh seorang dewa. Terdapat dunia yang berdiri sendiri di dalamnya. Jika Ye Futian menghancurkannya, maka akan semengerikan apakah hasil akhirnya?
Lord Blubber tentu saja mengetahui apa saja yang tersimpan di dalam sebuah jasad suci. Kehancuran yang ditimbulkan oleh meledaknya jasad suci akan sangat mengejutkan. Tidak heran dia bisa merasakan bahaya yang semakin mendekat.
*Whoosh*
Cahaya suci penghancur Jalur Agung yang mengancam terpancar keluar. Cahaya ini dibentuk oleh rune tak terbatas yang mengitari jasad suci tersebut, dan kini mengincar semua kultivator yang hadir di sana.
"Mundur!" Saint Zhenchan bergegas memberi perintah. Sosoknya melintasi ruang hampa hanya dengan satu langkah dan melarikan diri ke kejauhan dalam sekejap.
Ini bukanlah saat yang tepat untuk berpikir. Nyawanya kali ini juga terancam.
"Hancurkan…"
Jasad suci itu tampak mengerikan dan terdistorsi, namun dia juga seperti sedang menahan rasa sakit yang luar biasa. Untuk menghancurkan jasad suci itu, Ye Futian harus membuatnya memasuki mode menghancurkan diri sendiri.
Gelombang-gelombang cahaya suci yang dikeluarkan olehnya itu menghancurkan segalanya. Dimana pun cahaya itu melintas, semuanya akan dihancurkan. Tidak ada lagi Jalur Agung yang tersisa, dan tidak ada kekuatan Jalur Agung yang mampu menghentikannya.
"Aaaah!"
Suara teriakan terdengar dimana-mana. Di bawah pancaran cahaya penghancur ini, para Renhuang itu langsung dicabik-cabik. Mereka sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk melawan balik. Dalam sekejap, mereka semua dihancurkan hingga tak bersisa.
Cahaya suci penghancur itu terus menyebar luas. Jangkauan areanya kini menjadi semakin luas. Area itu pun berubah menjadi area penghancur Jalur Agung. Cahaya suci penghancur Jalur Agung mengalir tanpa henti, dan saat ini, Ye Futian juga menerima rasa sakit yang luar biasa. Sementara itu di atas langit, suara teriakan yang menyakitkan terus bergema di udara.
*Boom*
Sebuah suara yang mengerikan terdengar saat tubuh Kaisar Agung Shenjia meledak. Pada saat ini, cahaya suci bersinar terang dan melingkupi area sejauh miliaran mil jauhnya. Dalam sekejap, area itu berubah menjadi area penghancur Jalur Agung, dimana semua jenis Jalur Agung akan dihancurkan di sana.
Di dalam cahaya tersebut, Saint Zhenchan dan Lord Blubber mengeluarkan kekuatan mereka secara maksimal untuk melindungi tubuh masing-masing dari badai penghancur ini. Mereka tidak berniat melawan kekuatan ini, melainkan hanya sekedar melindungi diri.
Pada saat yang bersamaan, seberkas cahaya melesat keluar dari dalam kekacauan itu, membawa serta sosok Ye Futian dan Hua Jieyu untuk pergi meninggalkan dunia kehancuran tersebut. Tampaknya itu adalah sinar kehidupan terakhir mereka!