Legenda Futian

Tanpa Ada Batasan



Tanpa Ada Batasan

3Tidak peduli seperti apa pun cara Kaisar Agung Shenjia menggerakkan tubuhnya, dia selalu diselimuti oleh cahaya suci. Pada saat yang bersamaan, sebuah aura yang sangat berbahaya menyebar di udara, dan jiwa spiritual Ye Futian dapat merasakan dengan jelas ancaman yang mendekatinya.     

*Sriing* Suara benda tajam terdengar di udara, dan seberkas cahaya yang mampu menembus segalanya kini melesat keluar dari Mata Surgawi milik lawannya. Sepasang mata itu seolah-olah tak terkalahkan, mengandung kekuatan pengoyak ruang hampa yang paling mengerikan di dalamnya dan langsung dikerahkan menuju jasad suci Kaisar Agung Shenjia.     

*Boom* Dalam sekejap, serangan itu mendarat pada tubuh Kaisar Agung Shenjia, sehingga menyebabkan jasad suci itu berguncang, bahkan terdorong beberapa langkah ke belakang.     

"Serang!" seseorang berseru saat kekuatan Jalur Agung yang dahsyat menyelimuti area dimana Ye Futian dan Hua Jieyu berada.     

Namun, tepat pada saat ini, terdengar suara gemuruh yang keras, dan tampaknya suara itu berasal dari jasad suci itu sendiri. Tubuh Kaisar Agung Shenjia tidak hanya berhenti terdorong ke belakang, tetapi juga tiba-tiba melesat ke depan, dengan membawa sinar cahaya pengoyak ruang hampa itu bersamanya, menerjang para kultivator yang berada di atas langit.     

"Terbukalah!" Mata ilahi di kening pria itu pun terbuka lebar. Tiba-tiba, seberkas cahaya suci penghancur melesat keluar dari sepasang mata itu, seolah-olah cahaya tersebut ingin mengoyak area ini. Jejak-jejak berwarna emas yang mengerikan muncul di atas langit, bergerak dengan cepat menuju Ye Futian.     

Namun, Kaisar Agung Shenjia tidak gentar. Sekujur tubuhnya masih dikelilingi oleh cahaya suci, yang berfungsi untuk melindungi tubuh ilahi miliknya. Pada saat yang bersamaan, jarinya menunjuk ke atas, mengikuti pergerakan sinar cahaya tersebut. Cahaya suci yang mampu mengoyak ruang hampa lainnya telah muncul, yang kemudian berubah menjadi sebilah pedang. Pedang itu bertabrakan dengan cahaya suci yang mengalir ke bawah untuk membunuh Ye Futian dan langsung menghancurkannya.     

"Hati-hati!" para kultivator lainnya memperingatkan satu sama lain ketika mereka melihat bahwa tubuh Kaisar Agung Shenjia bergerak ke atas langit bersama pancaran cahaya yang dikeluarkan olehnya. Bagaimanapun juga, Ye Futian mampu membunuh Tetua Agung Motian dengan satu serangan pedang sebelumnya. Dan kemampuan bertarung sang Tetua Agung sudah tidak perlu diragukan lagi.     

*Brak* Namun, kultivator dengan Mata Surgawi itu tampaknya tidak mengenal rasa takut, bahkan dia sangat berambisi untuk bertarung melawan tubuh Kaisar Agung Shenjia. Dia bergerak ke bawah, sementara itu di belakangnya, muncul satu bayangan ilahi yang berukuran sangat besar. Dari atas langit, seberkas cahaya suci ditembakkan ke bawah dan membelah langit.     

Ketika Mata Surgawi itu memandang ke bawah, sebuah badai yang dahsyat muncul dari atas langit dan langsung menerjang ke bawah. Namun, Ye Futian tampak berjalan melewatinya dengan mudah.     

Sebuah tombak ilahi berwarna emas muncul di tangan kultivator yang memiliki Mata Surgawi itu, dan tombak itu memancarkan cahaya suci yang tak tertandingi.     

*Whoosh* Sosoknya melesat, dan bayangan ilahi raksasa di belakangnya juga ikut bergerak bersamanya. Di dalam area yang dibentuk oleh Mata Surgawi ini, seolah-olah kekuatan Jalur Agung miliknya dapat dikerahkan hingga mencapai potensi maksimalnya. Ini adalah area Jalur Agung miliknya, dan dia adalah penguasanya. Di dunia Mata Surgawi ini, dia adalah raja.     

Menurut legenda, tubuh Kaisar Agung Shenjia tidak tertandingi dan merupakan salah satu sosok paling kuat di zaman kuno. Sekarang, ketika dikendalikan oleh seorang kultivator muda, jasad suci itu berhasil membunuh Tetua Agung Motian. Dia ingin melihat sendiri sekuat apakah jasad suci itu.     

Dua sinar cahaya tampak saling mendekati satu sama lain. Meskipun keduanya masih berjauhan, namun pada saat ini, jarak di antara mereka seperti telah diabaikan. Tidak ada tubuh manusia yang dapat dideteksi di sana; hanya ada cahaya yang dapat dilihat oleh semua orang.     

Dalam sekejap, dua sosok itu pun bertabrakan. Tombak ilahi itu menembus jari Kaisar Agung Shenjia, dan jari ini sekarang sudah menjadi pedang paling tajam di dunia ini.     

Cahaya suci penghancur menyebar ke seluruh tempat, memicu terbentuknya sebuah badai yang mengerikan di sekitarnya. Badai itu menyebar ke area yang luas, bahkan ke wilayah yang sangat terpencil. Kultivator yang tak terhitung jumlahnya saat ini memandang ke arah langit, namun pada detik berikutnya, mereka mulai melarikan diri dengan panik. Gelombang kejut yang ditimbulkan oleh badai itu bergerak ke arah mereka, menghancurkan semua makhluk hidup yang berada dalam jangkauannya.     

Di area dimana tabrakan itu terjadi, cahaya suci meledak dengan dahsyat. Kedua sosok itu terpisah, dan Ye Futian terlempar ke belakang, tetapi lawannya tampak menggeram kesakitan. Jejak darah berwarna emas tampak mengalir keluar dari mata yang muncul di keningnya itu, dan wajahnya sedikit terdistorsi.     

Kultivator itu menahan rasa sakit yang luar biasa dengan mengeluarkan suara geraman.     

Sebelum Ye Futian bisa menghentikan pergerakan tubuhnya sendiri, satu sosok Buddha raksasa tiba-tiba muncul di atasnya. Sosok itu kemudian berubah menjadi area Jalur Agung dan menyelimutinya. Sosok Buddha ini berada dalam posisi berbaring, tampak seperti Buddha yang Tertidur. Diiringi dengan Suara Buddha, Ye Futian, yang berada di dalam tubuh Kaisar Agung Shenjia, tiba-tiba merasa mengantuk. Sepertinya dia akan terbawa ke alam mimpi.     

Hua Jieyu, yang berjaga di belakangnya, tiba-tiba juga merasa mengantuk. Pikirannya menjadi tidak stabil, dipenuhi oleh bayangan Buddha yang Tertidur di dalamnya. Seolah-olah tidak ada yang bisa dia lakukan selain menyerah dan ikut tertidur lelap.     

Ye Futian meningkatkan kewaspadaannya. Dalam ajaran Buddha, teknik Sleeping Arhat bukanlah kemampuan yang digunakan untuk tujuan menyerang, tapi bukan berarti teknik itu tidak berbahaya. Teknik Sleeping Arhat bisa membuat targetnya tertidur lelap, dimana mereka tidak bisa bangun dengan sendirinya. Begitu targetnya tetidur, mereka akan berada di bawah kendali penggunanya, tanpa ada harapan untuk terbangun sendiri.     

Tepat pada saat ini, terdengar alunan musik di suatu tempat. Sebuah guqin muncul di udara, dan di sekitar guqin tersebut, serangkaian not musik bermunculan, menyebar di antara langit dan bumi. Tiba-tiba, ada kesedihan yang langsung mengusir rasa ngantuk yang menyerang.     

Bahkan kultivator-kultivator yang berada di udara bisa merasakan kesedihan yang luar biasa itu.     

*Boom* Sebuah suara yang mengerikan terdengar saat tubuh Kaisar Agung Shenjia menghadap ke depan. Di bawah alunan Requiem Ilahi, rune yang tak terbatas bermunculan dari jasad suci itu dan menyelimuti area yang luas. Tidak lama kemudian, sejumlah monumen ilahi muncul di atas langit. Seolah-olah mereka dibuat dari rune-rune tersebut, dan mereka terus menerus berjatuhan.     

Namun, hal yang lebih mengerikan lagi adalah, terdapat sebuah pintu yang muncul dari atas langit. Pintu itu tampak seperti sebuah pintu ilahi kuno yang mampu menekan segala sesuatu yang ada di dunia ini.     

Sudah jelas, kemampuan pengendalian Ye Futian atas tubuh Kaisar Agung Shenjia kini menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Setiap kali dia bertarung dengan meminjam kekuatan jasad suci tersebut, hal itu pasti memberi dampak besar bagi tubuhnya dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk pulih. Namun, kecocokannya dengan jasad suci itu jelas menjadi semakin baik. Sekarang, dia dapat menggunakan kekuatan dari jasad suci itu untuk meningkatkan metode ilahi yang dia kultivasi.     

Kekuatan dari teknik Gerbang Tekanan Dunia menjadi sangat dahsyat ketika digabungkan dengan kekuatan penghancur Jalur Agung yang ada di dalam tubuh Kaisar Agung Shenjia. Tidak ada yang tahu akan menjadi semengerikan apakah kekuatan itu ketika mencapai tingkat maksimalnya.     

Para kultivator dari Kuil Zhenchan yang berada di atas langit juga bisa merasakan hati mereka berdebar kencang. Mereka memiliki firasat buruk tentang hal ini.     

"Kalian pergilah terlebih dahulu," seorang kultivator yang selamat dari Ujian Para Dewa tahap pertama mengusulkan, memerintahkan Renhuang yang belum mengalami Ujian Para Dewa untuk mundur. Sudah jelas, mereka semua bisa merasakan ancaman yang luar biasa di sini.     

Di kejauhan, semua Renhuang yang berada di lokasi berbeda-beda kini mulai mundur. Namun, rentetan suara gemuruh yang mengerikan terdengar saat Gerbang Tekanan Dunia menyerang monumen ilahi yang tak terbatas itu. Saat mereka bergerak ke bawah, area ini benar-benar tertutup, bahkan hingga jarak yang begitu jauh. Dapat dikatakan bahwa tidak ada lagi tempat untuk melarikan diri di dunia ini.     

Para Renhuang itu mengeluarkan kekuatan Jalur Agung masing-masing sekarang. Kekuatan mereka menerjang ke arah monumen ilahi yang mendekati mereka dari atas langit. Tetapi monumen-monumen ilahi ini menjadi semakin mengerikan ketika digabungkan dengan kekuatan Ye Futian. Gerbang Tekanan Dunia yang dikeluarkan oleh Ye Futian saja sudah cukup sulit untuk dihentikan oleh para Renhuang ini. Tapi sekarang, ditambah dengan kekuatan penghancur Jalur Agung dari jasad suci Shenjia Agung, nyaris mustahil bagi mereka untuk menghentikannya.     

*Brak, Brak, Brak* Rentetan suara yang mengerikan bergema di udara, dan banyak Renhuang tewas di tempat karena mereka tidak mampu menangkis serangan Ye Futian. Kemudian, semakin banyak Renhuang yang binasa satu per satu, hingga akhirnya, dalam sekejap mata, sudah lebih dari setengah kultivator yang tiba di sana tewas terbunuh atau terluka oleh serangan Ye Futian.     

Tubuh Kaisar Agung Shenjia melayang di udara, dan cahaya suci masih menyinari sekujur tubuhnya. Pemandangan itu sungguh menakjubkan. Ye Futian, yang telah ditekan berkali-kali oleh orang-orang ini, akhirnya mengeluarkan semua kekuatan yang dimilikinya. Dia siap melakukan apa pun!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.