Legenda Futian

Sergapan



Sergapan

1Di antara kumpulan awan, dua sosok melesat melintasi udara dengan kecepatan tinggi. Keduanya bergerak secepat kilat.     

Meskipun Saint Zhenchan telah memerintahkan berbagai macam kultivator untuk memburu Ye Futian, namun hanya beberapa orang yang benar-benar mampu melawannya. Di seluruh penjuru Six Desires Heaven, Lord Six Desires dulunya adalah satu-satunya orang yang mampu mengalahkan Ye Futian.     

Lord Ye berasal dari Yemo Heaven, sedangkan Lord Liberty berasal dari Liberty Heaven.     

Berapa banyak orang di bawah tingkat kultivasi Saint Zhenchan yang mampu menandingi Ye Futian?     

Tampaknya akan sangat sulit bagi siapa pun untuk mengejar Ye Futian, kecuali Saint Zhenchan, adik juniornya—Lord Initial Zen, atau seseorang yang berada di tingkat yang sama dengan mereka.     

Kemampuan yang dimiliki Ye Futian saja sudah cukup kuat untuk membunuh Renhuang yang menghalangi jalannya. Namun, dengan bantuan tubuh Kaisar Agung Shenjia, kecepatannya akan meningkat pesat. Ye Futian dan Hua Jieyu melakukan perjalanan melalui jalur udara, dan kini mereka telah mencapai kota lain dalam sekejap mata.     

Tepat pada saat ini, seberkas cahaya suci yang menyilaukan tiba-tiba bersinar ke bawah. Bahkan kumpulan awan pun ikut menyala saat cahaya suci itu turun dari atas langit. Pemandangan itu tampak sangat menakjubkan. Seolah-olah mereka telah tiba di surga.     

Pada saat yang bersamaan, sebuah aura yang kuat menekan ke bawah dan menyelimuti area yang luas.     

Ye Futian dan Hua Jieyu berhenti bergerak. Mereka mendongak untuk memandang ke atas langit. Saat ini, area di sekitar mereka telah dirubah menjadi sebuah area yang tersegel. Kemudian, banyak sosok Buddha bemunculan di antara kumpulan awan berwarna emas, hingga menghalangi matahari.     

Ye Futian menyadari bahwa mereka tidak lagi berada di dunia nyata, melainkan berada di dalam area Jalur Agung milik seorang kultivator tingkat tinggi. Mereka telah disergap.     

Suara Buddha bergema di dalam area ini. Suara itu sungguh menggelegar. Cahaya Buddha juga menembus kumpulan awan emas di atas langit. Banyak wajah Buddha bisa dilihat di atas sana. Namun, Ye Futian tidak dapat mendeteksi kehadiran kultivator di sekelilingnya.     

Banyak rune dan sebuah Simbol Wan muncul di sana. Simbol itu terus membesar hingga akhirnya menutupi seluruh penjuru langit. Kemudian, simbol itu mulai bergerak ke bawah, menuju tempat Ye Futian dan Hua Jieyu berada.     

Simbol Wan yang menghalangi matahari itu memancarkan Cahaya Buddha yang menakjubkan. Seolah-olah terdapat kekuatan surgawi yang menerjang ke bawah untuk melenyapkan semua makhluk hidup yang menghalangi jalannya.     

Ye Futian mendongak dan melihat simbol raksasa yang bergerak mendekatinya itu. Dalam sekejap, jasad suci Shenjia Agung mengangkat tangannya dan menunjuk ke arah langit. Pada saat berikutnya, rune pedang yang tak ada habisnya mendarat di Simbol Wan tersebut, diikuti oleh suara tabrakan yang bergema di udara. Sebuah badai yang mengerikan langsung menyapu langit, dan banyak retakan muncul di permukaan Simbol Wan tersebut. Tidak lama kemudian, simbol itu hancur, dihancurkan hanya dengan satu jari.     

Namun, pada saat berikutnya, berbagai macam Buddha yang muncul di atas langit itu merapalkan sutra Buddha secara bersamaan. Suara Buddha langsung mengitari tubuh Ye Futian. Ini adalah serangan gelombang suara milik penganut Buddha. Suara-suara itu membentuk gelombang dan dikerahkan ke bawah untuk mengincar tubuh Kaisar Agung Shenjia. Serangan tersebut membuat jiwa spiritual Ye Futian berguncang.     

Ini adalah teknik serangan gelombang suara yang juga digunakan oleh Lord Initial Zen kala itu. Mereka jelas berasal dari sekte yang sama. Para kultivator yang mencoba membunuhnya ini adalah bawahan dari Saint Zhenchan. Kemungkinan besar mereka berasal dari Kuil Zhenchan dan merupakan murid-murid pribadinya.     

Namun, melihat kekuatan dari serangan ini, Ye Futian tahu bahwa mereka bukanlah sosok yang telah mengalami Ujian Para Dewa tahap kedua. Sosok terkuat di antara mereka hanya selamat dari Ujian Para Dewa tahap pertama. Kalau tidak, mereka tidak perlu bertindak seperti ini. Sudah cukup bagi mereka untuk menyergap dan menyerangnya secara langsung.     

Jika ingin menembus serangan ini, maka dia harus menghancurkan area Jalur Agung ini secara paksa.     

Pada saat ini, muncul sebuah area yang dipenuhi oleh rune di sekitar tubuh Kaisar Agung Shenjia. Masing-masing rune yang berada di sana mengandung kekuatan penghancur Jalur Agung di dalamnya. Ini adalah kekuatan Jalur Agung yang dimiliki oleh Kaisar Agung Shenjia.     

Rune-rune itu mengalir di area tersebut dan perlahan-lahan berubah menjadi banyak rune pedang. Aura pedang yang mengancam terpancar dari mereka dan menyebabkan banyak pedang ilahi muncul di area tersebut.     

Cahaya pedang yang dipancarkan juga menghasilkan tekanan yang dahsyat. Area tersebut memancarkan aura yang sangat dingin.     

Ye Futian memberi perintah dari dalam pikirannya, dan dalam sekejap, aura dari semua rune itu terpancar keluar dan berubah menjadi sinar-sinar cahaya. Serangan itu mengabaikan hancurnya ruang hampa dan langsung menyerang area Jalur Agung milik lawannya itu.     

Seolah-olah terdapat sinar cahaya yang tak terhitung jumlahnya melesat melintasi langit dan ditembakkan menuju berbagai macam sosok Buddha itu.     

*Brak, Brak, Brak* Rentetan suara yang mengerikan bergema di udara. Sosok-sosok Buddha yang berada di atas langit itu terus menerus dihancurkan, dan area Jalur Agung yang mengelilingi mereka juga ikut hancur. Cahaya Buddha masih bersinar terang, namun sosok-sosok yang berada di belakang area itu akhirnya terungkap.     

Di area luas di sekitar Ye Futian, banyak sosok bermunculan di sana. Mereka semua memiliki aura yang kuat, dan bahkan ada beberapa di antara mereka yang telah mengalami Ujian Para Dewa tahap pertama.     

Status Saint Zhenchan di Western Heaven sangat tinggi. Dia bisa dianggap sebagai salah satu sosok terkemuka yang berdiri di puncak dunia. Tidak banyak orang yang dapat disejajarkan dengannya. Dia juga memiliki banyak bawahan di Kuil Zhenchan. Mereka adalah salah satu pasukan paling kuat di Western Heaven. Kekuatan mereka bahkan mampu menyaingi Klan Dewa Kuno dari Prefektur Ilahi.     

Saint Zhenchan sendiri adalah seorang kultivator Buddha dan dianggap sebagai salah satu yang paling senior di Western Heaven.     

Itulah sebabnya dia memiliki pengaruh yang begitu besar sehingga mampu mengirimkan banyak kultivator untuk membunuh Ye Futian. Jajaran anggota yang dia kirimkan sangatlah mengerikan.     

Para kultivator itu langsung berpencar saat mereka menatap Ye Futian. Aura yang menyesakkan menyelimuti area tersebut. Masing-masing dari mereka mengeluarkan aura yang mengancam. Dari serangan sebelumnya, mereka bisa mengetahui betapa mengerikannya kekuatan yang mampu dikeluarkan oleh Ye Futian dengan mengandalkan tubuh Kaisar Agung Shenjia. Kekuatan itu bahkan mampu membunuh sosok yang selamat dari Ujian Para Dewa tahap pertama. Tidak heran Tetua Agung Motian telah dibunuh oleh Ye Futian.     

Keempat sosok penguasa itu juga jatuh ke dalam jebakannya, dimana dua di antara mereka tewas terbunuh dan dua sosok lainnya terluka parah.     

Oleh karena itulah, meskipun jajaran anggota mereka sekarang sangat kuat, namun para kultivator dari Kuil Zhenchan ini masih sangat berhati-hati dalam bertindak. Mereka tidak berani meremehkan Ye Futian. Ye Futian mampu menghancurkan Istana Six Desires sendirian. Bagaimana mungkin mereka bisa menganggap enteng sosok seperti itu?     

"Jika kau bersedia mengikuti kami ke Kuil Zhenchan, maka kau mungkin akan memiliki kesempatan untuk bertahan hidup. Jika kau mau bekerja sama, Saint Zhenchan mungkin akan memaafkanmu," ujar seseorang di antara kerumunan kultivator itu. Orang ini mengenakan jubah berwarna emas yang terlihat seperti baju zirah. Seberkas cahaya keemasan terpancar dari keningnya, seolah-olah itu adalah sebuah mata. Sepertinya mata itu akan terbuka kapan saja dan memancarkan sensasi yang menakutkan.     

Ye Futian menyeringai di dalam hatinya. Dia pernah mengalami semua ini sebelumnya. Para kultivator di belahan dunia manapun mayoritas sama. Baik itu di Western Heaven maupun di Prefektur Ilahi, kekayaan seseorang akan berujung pada kehancurannya sendiri kaena hal tersebut memicu keserakahan orang lain. Ye Futian memiliki jasad suci Kaisar Agung Shenjia dan ajaran beberapa Kaisar Agung. Sulit bagi orang lain untuk tidak menginginkan apa yang dia miliki. Karena itulah, dia tentu saja tidak akan mempercayai siapa pun. Selain itu, dia telah membunuh adik junior dari Saint Zhenchan, Lord Initial Zen.     

Bahkan jika Saint Zhenchan tidak membunuhnya, Ye Futian tetap akan dipenjara seumur hidup dan dipaksa menyerahkan semua yang dia miliki. Kenapa dia harus memilih jalan yang berujung pada kehancurannya ini?     

Ye Futian tidak menanggapi pertanyaan lawan bicaranya itu. Tidak lama kemudian, area yang dipenuhi oleh rune itu muncul kembali dan bersinar terang. Keinginan bertarung yang menakjubkan terpancar dari jasad suci Kaisar Agung Shenjia.     

"Kau tidak tahu mana pilihan yang baik untuk dirimu sendiri," ujar orang yang berbicara dengan Ye Futian dengan nada dingin. Saat dia mengatakan hal ini, sesuai dugaan, tanda emas di keningnya menyala. Seolah-olah sebuah mata surgawi telah terbuka di sana. Dalam sekejap, seberkas cahaya yang mengancam melesat lurus dan mendarat di tubuh Kaisar Agung Shenjia yang dikendalikan oleh Ye Futian. Saat cahaya ini menyinarinya, tubuh Kaisar Agung Shenjia tampaknya telah disegel oleh suatu kekuatan. Cahaya itu telah membentuk area Jalur Agungnya sendiri!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.