Guru dan Murid
Guru dan Murid
Dia tidak mengizinkan Si Buta Tie dan yang lainnya kembali untuk membantunya. Bagaimanapun juga, mereka masih berada di wilayah Six Desires Heaven. Saint Zhenchan telah mengirimkan kultivator dari berbagai macam pasukan untuk mencari keberadaan mereka di Six Desires Heaven. Mereka telah mencari ke seluruh tempat dalam upaya untuk menemukannya. Pada saat seperti ini, dia tidak mungkin membiarkan Si Buta Tie dan yang lainnya mempertaruhkan nyawa mereka dengan datang kemari. Selama mereka berada di luar Six Desires Heaven, keselamatan mereka sudah cukup terjamin.
Selama satu bulan ini, Ye Futian sama sekali tidak pergi meninggalkan kediamannya.
Pada saat ini, terdapat pergerakan tak terlihat yang datang dari luar paviliun tersebut. Sosok itu datang seperti gelombang yang tak terlihat, dan hanya Ye Futian yang bisa merasakan sensasi ini. Namun, dia tidak terlalu memedulikannya. Dia terus berkultivasi dengan mata terpejam karena dia sudah tahu siapa yang akan datang.
Hua Jieyu sedang duduk di dekat Ye Futian. Pada saat ini, kedua matanya yang indah terbuka saat dia memandang ke depan dan melihat seorang wanita muda di hadapannya. Wanita ini memiliki mata yang sangat indah. Penampilannya yang menawan sangat menyenangkan untuk dilihat.
Namanya adalah Hong Ye, dan dia adalah putri dari pemilik paviliun ini. Dia secara kebetulan bertemu dengan Hua Jieyu di sini. Dia begitu terpesona dan kagum dengan Hua Jieyu sehingga dia meminta Hua Jieyu untuk menerimanya sebagai murid.
Hua Jieyu tidak pernah berpikiran untuk menerima seorang murid sebelumnya, jadi dia tidak menyetujuinya secara langsung. Namun, Hong Ye tidak menyerah dan masih sering datang berkunjung kemari. Secara perlahan-lahan, Hua Jieyu dan Ye Futian menjalin hubungan yang cukup baik dengan wanita muda ini dan telah meminta bantuannya dalam melakukan beberapa tugas kecil, seperti menanyakan tentang hal-hal yang terjadi di dunia luar. Tentu saja, tujuan utamanya adalah untuk mengetahui lebih banyak hal tentang pencarian yang dilakukan oleh Saint Zhenchan terhadap mereka.
Selain itu, dia ingin mendapatkan peta dunia ini secara menyeluruh. Bukan hanya sekedar nama-nama tempat, tetapi juga pasukan-pasukan terkemuka dan kultivator terkenal yang ada di setiap dunia. Ye Futian ingin mendapatkan gambaran yang jelas tentang situasi di Western Heaven.
Namun, fondasi kultivasi Hong Ye tidak begitu tinggi, jadi tidak mudah baginya untuk memenuhi keinginan Ye Futian. Dibutuhkan banyak waktu dan upaya untuk mewujudkannya, namun pada hari ini, akhirnya dia mendapatkan apa yang dicari oleh Ye Futian.
"Dewi, ini adalah gulungan peta kuno. Begitu jiwa spiritual anda memasukinya, maka anda akan dapat melihat semuanya," ujar Hong Ye sambil mengeluarkan sebuah gulungan giok dan menyerahkannya pada Hua Jieyu. Begitu Hua Jieyu memegangnya, Hong Ye tersenyum manis dan berkata, "Dewi, bisakah saya meminta anda menjadi guru saya sekarang?"
Hua Jieyu memandang wanita di hadapannya itu dengan sedikit terkejut. Dia tidak menyangka bahwa Hong Ye masih bersikeras menjadi muridnya.
"Cepat atau lambat kau akan pergi dari sini, dan aku mungkin bisa menghilang kapan saja," ujar Hua Jieyu pada Hong Ye.
"Tidak masalah, dan saya tidak keberatan akan hal tersebut," Hong Ye melanjutkan kata-katanya.
Sementara Hua Jieyu masih terlihat ragu-ragu, Ye Futian, yang berada di sampingnya, membuka matanya dan tersenyum pada kekasihnya itu. "Jieyu," dia berkata, "Karena Hong Ye benar-benar tulus, bagaimana kalau kau menerimanya sebagai murid? Meskipun dia bisa pergi kapan saja, namun saat kita berkultivasi di sini, mungkin kita akan meninggalkan sesuatu."
Hua Jieyu langsung memahami maksud dari ucapan Ye Futian. Ketika dia melihat betapa tulusnya Hong Ye, dia berharap agar Hua Jieyu tidak terlalu memedulikan formalitas antara guru dan murid. Sementara mereka berada di sini, mereka bisa mengajari Hong Ye mengenai beberapa hal dan membimbingnya hanya untuk berkenalan satu sama lain.
Lagipula hubungan antara guru dan murid tidak membawa pengaruh besar bagi mereka.
Hua Jieyu memandang Ye Futian dan berpikir sejenak. Kemudian dia mengangguk pelan pada Hong Ye, lalu memberikan gulungan giok yang dia terima pada Ye Futian.
"Terima kasih, Guru." Hong Ye tampak gembira ketika melihat Hua Jieyu akhirnya mengabulkan keinginannya. Dia langsung membungkuk hormat dan berkata, "Salam hormat, Guru."
"Mm." Hua Jieyu mengangguk pelan dan berkata, "Meskipun kau memintaku untuk menjadi gurumu, namun kultivasiku mungkin tidak cocok untukmu. Aku akan mengajarimu beberapa metode kultivasi yang cocok dengan kemampuanmu, dan jika kau memiliki pertanyaan tentang kultivasi, kau juga dapat menanyakannya padaku."
Hua Jieyu di masa lalu tidak memiliki pengalaman kultivasi yang bisa dibanggakan. Tapi sekarang, dia telah muncul kembali dengan reinkarnasi dari berbagai macam kehidupan seorang Permaisuri, yang semuanya merupakan bagian dari ingatannya. Kini dia mengetahui lebih banyak metode kultivasi daripada Ye Futian, meskipun tidak ada yang sekuat metode ilahi yang dikultivasi oleh kekasihnya itu.
"Tidak masalah, Guru. Selama saya dibimbing oleh anda, saya akan giat berkultivasi," ujar Hong Ye dengan gembira. Saat dia pertama kali datang kemari, dia bisa merasakan bahwa Hua Jieyu adalah sosok yang luar biasa dan melihatnya sebagai seseorang yang bukan berasal dari dunia ini. Baik itu wajah, temperamen, setiap kata dan tindakannya, maupun aura tersembunyi di dalam dirinya, dia menyadari bahwa Hua Jieyu jelas merupakan seorang kultivator yang sangat kuat.
Tentu saja, Ye Futian juga kultivator yang menakjubkan, walaupun dia tampak sangat misterius dengan rambut abu-abu dan bajunya yang serba putih. Dia tidak berani meminta Ye Futian menjadi gurunya tepat di hadapan Hua Jieyu.
Hua Jieyu mengangguk sebagai tanggapan dan berkata, "Bagaimana kalau kau kembali terlebih dahulu? Aku perlu memilah metode kultivasi yang ada di dalam ingatanku dan menentukan teknik mana saja yang cocok denganmu."
"Baiklah," Hong Ye mengangguk dengan patuh. "Saya akan pergi sekarang."
Setelah itu, dia tersenyum dan pergi.
Setelah dia pergi, Hua Jieyu memandang Ye Futian dan menyadari bahwa dia juga sedang memandangnya sambil tersenyum, Kemudian Hua Jieyu bertanya padanya, "Kenapa kau memintaku untuk menerimanya sebagai murid?"
"Ajaran Buddha berkaitan dengan takdir, bukan? Karena saat ini kita sedang berkultivasi di Western Heaven, maka takdir adalah alasan mengapa kalian berdua bisa bertemu di sini. Jadi kau dapat meninggalkan sesuatu di sini, bahkan jika itu hanya untuk menciptakan kenangan yang menyenangkan untuk diingat," jawab Ye Futian. Ketika dia berbicara, dia mengambil gulungan giok dari Hua Jieyu. Jiwa spiritual miliknya langsung masuk ke dalamnya. Dalam sekejap, banyak gambaran mulai muncul di dalam benaknya.
Tidak lama kemudian, dunia Buddha itu membuat kesan tersendiri di dalam benak Ye Futian. Ketika dia menarik kembali jiwa spiritualnya, dia mengambil napas dalam-dalam dan tampak sedikit terkejut. Dia tidak menyangka bahwa kekuatan yang dimiliki oleh Western Heaven begitu besar sehingga dapat disejajarkan dengan Prefektur Ilahi.
Sisa waktu mereka dihabiskan dalam ketenangan. Hong Ye sering datang kemari untuk berkonsultasi dengan Hua Jieyu tentang kultivasi. Terkadang dia juga bertanya pada Ye Futian. Suatu kali, dia bahkan bertanya dengan penuh rasa ingin tahu, "Guru, seperti apa tingkat kultivasi anda saat ini di Renhuang Plane?"
Hua Jieyu mengabaikannya, jadi Hong Ye mengalihkan pandangannya pada Ye Futian. Namun Ye Futian hanya tersenyum tanpa mengatakan apa pun. Dia tidak menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh Hong Ye.
"Pasti tingkat kultivasi anda sangat tinggi. Mungkin anda sudah melampaui Renhuang Plane tingkat bawah. Itu berarti anda berada di Renhuang Plane tingkat menengah," Hong Ye menebak-nebak sambil tersenyum. Setelah berkultivasi untuk jangka waktu tertentu, dia pun pergi lagi.
Akhir-akhir ini dia semakin sering berkunjung kemari. Bahkan sesekali dia menginap di kediaman mereka.
Suatu hari, ketika Hong Ye datang mengunjungi mereka lagi, sepertinya tatapan matanya telah mengalami suatu perubahan. Sepasang mata itu tampak berbeda dari sebelumnya, bahkan terkesan misterius.
Hua Jieyu langsung memandangnya, menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres.
"Hong Ye, ada apa?" Ye Futian sangat peka terhadap hal-hal seperti ini.
Hong Ye memandangnya ketika dia mendengar pertanyaan Ye Futian. Dia tampak menggigit bibirnya dengan pelan, seolah-olah sedang menahan sesuatu.
"Hal itu tidak mungkin benar," Hong Ye mengingatkan dirinya sendiri. Kemudian dia berkata pada Hua Jieyu, "Guru, anda harus segera pergi dari sini."
Hua Jieyu mengerutkan keningnya, namun di sisi lain, Ye Futian tampak tegang. Kata-kata ini membuatnya menjadi sangat gelisah!