Legenda Futian

Melawan Lord Initial Zen



Melawan Lord Initial Zen

2"Ada apa ini?"     

Lord Initial Zen tampak sedikit terkejut, Apakah Lord Six Desires benar-benar sudah gila sehingga dia berani meninggalkan tubuh fisiknya dan membiarkan jiwa spiritualnya memasuki jasad suci Kaisar Agung Shenjia?     

Namun, apa gunanya dia melakukan hal ini?     

Lord Six Desires belum memahami jasad suci itu sepenuhnya. Oleh sebab itulah, dia belum bisa mengendalikan jasad suci Kaisar Agung Shenjia.     

Kecuali…     

Saat Lord Initial Zen mempertimbangkan kemungkinan lain, dia langsung memandang ke arah Ye Futian, yang berada di kejauhan. Mungkinkah dia yang melakukan hal ini? Bagaimana jika dia yang memerintahkan Lord Six Desires untuk mengendalikan jasad suci Kaisar Agung Shenjia?!     

Dengan kata lain, dia sedang memanfaatkan jiwa spiritual Lord Six Desires untuk mengeluarkan kekuatan yang tersimpan di dalam jasad suci Kaisar Agung Shenjia.     

Ini adalah satu-satunya penjelasan yang masuk akal atas keputusan Lord Six Desires untuk meninggalkan tubuh fisiknya demi mendapatkan kesempatan menjalani pertarungan sampai mati.     

*Boom* Lord Initial Zen memberi perintah dari dalam pikirannya, dan tiba-tiba, Buddha yang berdiri di antara langit dan bumi itu mengerahkan telapak tangannya ke bawah. Jejak telapak tangan berwarna emas ini seolah-olah tidak ada habisnya, bahkan menghalangi langit dan matahari. Apalagi jejak telapak tangan Buddha raksasa di bagian tengah, yang memiliki ukuran sangat besar. Serangan itu langsung dikerahkan menuju jasad suci Kaisar Agung Shenjia.     

Namun pada saat ini, seberkas cahaya yang sangat mengerikan terpancar dari jasad suci Kaisar Agung Shenjia. Rune yang tak terhitung jumlahnya beterbangan keluar saat kekuatan penghancur Jalur Agung menyebar di area ini. Jasad suci sang Kaisar Agung mengangkat tangannya dan menunjuk ke depan, berusaha melawan jejak telapak tangan raksasa yang semakin mendekat.     

Banyak cahaya penghancur berwarna emas menimpa telapak-telapak tangan raksasa itu, yang mengandung kekuatan penghancur Jalur Agung di dalamnya, menembus telapak-telapak tangan itu dengan mudah. Tidak lama kemudian, telapak-telapak tangan raksasa ini mulai hancur tanpa henti. Bahkan jejak telapak tangan yang jatuh di area sekitarnya ikut dihancurkan oleh cahaya suci emas yang bersinar terang ini.     

Lord Initial Zen menyaksikan pemandangan yang ada di hadapannya itu dengan waspada. Perhatiannya tertuju pada jasad suci itu saat dia bertanya, "Siapa yang ada di dalam sana? Ye Futian atau Lord Six Desires?"     

Pada saat ini, siapa sebenarnya yang mengendalikan jasad suci ini?     

Di kejauhan, cahaya suci berwarna emas yang menyelimuti area ini tiba-tiba menyebar ke satu arah tertentu, yaitu tempat dimana tubuh asli Ye Futian berada. Selama tubuh Ye Futian dapat dihancurkan, tidak masalah jika jasad suci tersebut dikendalikan oleh Ye Futian atau Lord Six Desires. Pertempuran ini sama saja telah berakhir.     

Namun, hampir pada saat yang bersamaan, rune-rune emas tampak mengelilingi sekujur tubuh Ye Futian. Seberkas aliran cahaya melesat di udara, dan tubuh Ye Futian saat ini muncul di belakang jasad suci Kaisar Agung Shenjia dengan dilindungi oleh cahaya suci, yang berfungsi untuk menjaganya dari ancaman serangan lawannya.     

Lord Ye dan Lord Liberty ikut menyaksikan pemandangan yang ada di hadapan mereka itu. Mereka menduga bahwa Lord Six Desires dan Ye Futian telah bekerja sama sebelumnya, dan jika Ye Futian telah memberitahukan semuanya pada Lord Six Desires, mungkin tubuh Lord Six Desires akan selamat dan dia tidak perlu mengalami nasib yang begitu menyedihkan.     

Akan tetapi kedua belah pihak sejak awal memang saling bertentangan, dimana masing-masing dari mereka berkomplot melawan satu sama lain. Lord Six Desires memiliki rencana tersendiri terhadap Ye Futian, sementara Lord Initial Zen bersekongkol melawan Lord Six Desires dan dua kultivator kuat lainnya. Namun pada akhirnya, tampaknya Ye Futian yang unggul dalam hal ini, karena dia telah menyusun rencananya sendiri.     

Pada akhirnya, siapa yang akan meraup keuntungan dari semua ini?     

Ye Futian memejamkan matanya saat jiwa spiritualnya juga terpisah dari tubuhnya untuk memasuki jasad suci Kaisar Agung Shenjia. Cahaya suci dari Jalur Agung terus mengalir ke dalam jasad suci tersebut, yang terlihat seperti dahan-dahan dan dedaunan yang tidak ada habisnya. Cahaya itu menyatukan tubuh Kaisar Agung Shenjia dan tubuhnya sendiri, seolah-olah menggabungkan keduanya menjadi satu kesatuan.     

Aura yang terpancar dari tubuh Kaisar Agung Shenjia kini menjadi semakin mengerikan. Ketika matanya terbuka, muncul sebuah dunia rune di sana. Sepertinya hanya ada rune yang tak ada habisnya di dalam dunia ini. Bahkan Lord Initial Zen dan bayangan Buddha kuno itu tidak dapat menghindarinya.     

Pada saat ini, Lord Initial Zen bisa merasakan ancaman yang sangat kuat. Di dalam dunia rune ini, dia mendeteksi adanya aura penghancur Jalur Agung, dan cahaya suci yang menyinarinya itu tampaknya memiliki kemampuan untuk menghancurkan semua jenis kekuatan Jalur Agung.     

Ekspresi Lord Initial Zen tampak serius saat dia membuat gerakan mencengkeram di depannya. Dalam sekejap, sosok Buddha raksasa di belakangnya mengeluarkan sinar cahaya berwarna emas yang tak terbatas. Di dunia rune ini, Cahaya Buddha yang tidak ada habisnya terpancar saat cahaya emas itu berkumpul di atas langit, lalu berubah menjadi Simbol Wan yang berukuran sangat besar!     

Simbol Wan itu pun berputar-putar di atas langit, dan sebuah gelombang tekanan yang dahsyat tiba-tiba menyebar dari udara. Cahaya yang tak terbatas mengalir ke bawah bersamaan dengan menyebarnya energi yang menakjubkan di antara langit dan bumi.     

Dengan disertai oleh Suara Buddha, Simbol Wan yang berputar-putar itu terus menekan ke bawah, dan sinar cahaya yang tak terhitung jumlahnya itu menyerang jasad suci Kaisar Agung Shenjia. Namun, jasad suci itu juga memancarkan cahaya suci yang tak tertandingi, lalu berubah menjadi cahaya bencana berwarna emas yang dapat menghancurkan semua jenis Jalur Agung.     

Pada saat yang bersamaan, rune-rune yang tak terhitung jumlahnya itu berubah menjadi dahan-dahan dan dedaunan, yang terus menjalar ke atas langit.     

"Itu adalah kemampuan yang dimiliki oleh Lord Six Desires." Tatapan mata Lord Initial Zen menajam ketika dia menyaksikan hal ini. Apakah Lord Six Desires benar-benar menjadi orang yang mengendalikan jasad suci tersebut?     

Tubuh Kaisar Agung Shenjia saat ini tampaknya telah berubah menjadi sebatang pohon kuno, dan dahan-dahan serta dedaunannya dibentuk oleh cahaya bencana yang tak terhitung jumlahnya itu. Semua dahan dan dedaunan itu terus tumbuh sampai menutupi seluruh penjuru langit. Kemudian, mereka pun tiba di dekat Simbol Wan itu dengan suara benturan yang mengerikan. Simbol Wan itu terus menekan ke bawah, dan tekanan yang dipancarkan sungguh mengejutkan dan kuat, menekan seluruh tempat dengan kekuatan yang tak tertandingi. Bahkan langit di sekitar mereka tampaknya sedang berada di ambang kehancuran total.     

Bersamaan dengan turunnya rune tersebut, dahan-dahan dan dedaunan yang dibentuk oleh cahaya bencana itu mulai tumbuh di dalam rune dan menembus ke dalam Simbol Wan raksasa itu. Bahkan saat segel ilahi itu bergerak ke bawah, banyak dahan dan dedaunan yang telah masuk ke dalamnya.     

Tubuh Kaisar Agung Shenjia saat ini menunjuk ke arah langit, dan dalam sekejap, cahaya suci yang tak terhitung jumlahnya meledak di dalam Simbol Wan tersebut. Rune raksasa dan tak tertandingi yang telah menghalangi langit ini mulai meledak tanpa henti, hancur menjadi titik-titik cahaya yang tak terhitung jumlahnya, lalu menghilang menjadi ketiadaan.     

"Ini...kekuatan penghancur Jalur Agung!"     

Hati Lord Initial Zen berdebar kencang ketika dia merasakan kekuatan tersebut. Dia bisa merasakan dengan jelas kekuatan penghancur Jalur Agung yang terkandung dalam serangan yang dikeluarkan oleh Kaisar Agung Shenjia. Itu adalah kekuatan yang bisa menghancurkan semua jenis Jalur Agung. Apalagi, hal ini dilakukan dengan syarat bahwa Lord Six Desires mungkin tidak memiliki kendali mutlak atas jasad suci Kaisar Agung Shenjia. Lord Initial Zen tahu bahwa Lord Six Desires hanya bisa melakukan hal ini dengan memanfaatkan jiwa spiritual milik Ye Futian.     

Jika tidak, apabila Lord Six Desires benar-benar telah memahami dan memperoleh kendali mutlak atas jasad suci ini, maka kekuatan yang bisa dia gunakan pasti tidak akan sebatas ini saja. Serangan itu mungkin akan menghancurkannya dengan mudah. Tampaknya lawannya ini masih bertindak di bawah tekanan yang cukup besar.     

Pada saat dia sedang mempertimbangkan semua kemungkinan yang masuk akal, rune yang tak terbatas kembali muncul di atas langit. Setiap rune yang muncul telah berubah menjadi lingkaran cahaya, dan masing-masing lingkaran cahaya itu mengeluarkan cahaya bencana, yang seolah-olah membentuk sebilah pedang. Lord Initial Zen bisa merasakan bahwa ancaman itu semakin kuat. Setiap kali jasad suci itu bertindak di bawah kendali lawannya, mungkin tidak lama lagi dia akan berada dalam bahaya.     

Dia ingin menyelesaikan pertarungan ini dengan cepat di saat Lord Six Desires belum terbiasa dalam mengendalikan jasad suci Kaisar Agung Shenjia.     

Ketika dia memikirkan hal ini, ekspresi Lord Initial Zen berubah saat dia menangkupkan tangannya di bagian depan dan memejamkan matanya.     

Tiba-tiba, Cahaya Buddha bersinar ke seluruh tempat, dan banyak sosok Buddha muncul di antara langit dan bumi. Di area yang luas ini, para Buddha ini muncul secara tiba-tiba, dan pergerakan mereka sama dengan Lord Initial Zen.     

Suara rapalan sutra Buddha masih bergema di seluruh tempat, dan perasaan yang ditimbulkan sangat tidak nyaman. Lord Ye dan Lord Liberty sama-sama merasakan guncangan yang menyakitkan di dalam benak mereka saat jiwa spiritual mereka bergetar. Mereka mengalami kesulitan dalam menjaga keseimbangan masing-masing.     

Ini adalah teknik serangan tertinggi para penganut Buddha, Way of the Sonic Wave, yang mampu melenyapkan jiwa spiritual seseorang secara langsung. Kekuatan gelombang suara ini bisa menyerang jiwa spiritual seseorang, bahkan yang ada di dalam jasad suci Kaisar Agung sekalipun!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.