Legenda Futian

Tidak Tahu Malu?



Tidak Tahu Malu?

0Di Istana Six Desires, terdapat satu sosok seperti dewa yang duduk bersila di dalamnya. Sementara itu di kedua sisi tangga, berdiri banyak kultivator di sana, dimana mereka semua adalah sosok yang luar biasa, dan banyak dari mereka adalah Renhuang tingkat tinggi.     

Hari ini, tidak hanya para kultivator dari Istana Six Desires yang hadir di sana. Mereka yang berasal dari pasukan lain di Six Desires Heaven juga berkumpul di Istana Six Desires.     

Saat ini, berbagai macam kultivator sedang memandang ke kejauhan. Si Ye membawa seorang pemuda berambut abu-abu berjalan mendekat. Ketika dia mencapai bagian bawah tangga, Si Ye membungkuk ke arah sosok di puncak Istana Surgawi itu dan berkata, "Tuan, saya telah membawa orang yang anda inginkan."     

"Terima kasih atas kerja kerasmu," jawab Lord Six Desires sambil menganggukkan kepalanya. Dia duduk di atas sebuah bantal duduk berwarna emas. Cahaya suci berwarna emas juga berputar-putar di sekelilingnya. Dia tampak agung dan benar-benar mengeluarkan aura yang menenangkan. Istana Six Desires juga tampak seperti Istana Surgawi yang sesungguhnya. Istana itu diselimuti oleh cahaya emas dimana-mana. Samar-samar tempat tersebut menyerupai tanah suci bagi para penganut Buddha.     

Si Ye melangkah mundur ke satu sisi. Tidak lama kemudian, tatapan mata berbagai macam kultivator mendarat pada Ye Futian. Pandangan mereka ini dipenuhi dengan rasa ingin tahu. Pemuda ini adalah orang yang telah membunuh Tetua Agung Motian, salah satu sosok yang berdiri di puncak kekuatan Six Desires Heaven.     

Lord Six Desires juga mengamati Ye Futian dengan seksama. Di sisi lain, Ye Futian membungkuk hormat padanya dan menyapa, "Lord Six Desires."     

"Hmm," Lord Six Desires menanggapi sambil mengangguk pelan pada Ye Futian. Kemudian dia berkata, "Ye Futian, kenapa kau tidak berkultivasi di Dunia Asal? Kenapa kau malah datang jauh-jauh ke Western Heaven?"     

Ketika Ye Futian mendengar kata-kata ini, ekspresinya berubah menjadi aneh. Lord Six Desires ternyata mengetahui identitasnya.     

Sesuai dugaan, sosok-sosok terkemuka ini telah mengetahui banyak hal. Di tengah rentetan peristiwa yang terjadi di Dunia Asal, hanya Western Heaven yang tidak pernah terlihat. Hal ini mungkin ada hubungannya dengan mereka yang menganut agama Buddha. Namun, itu bukan berarti Western Heaven tidak mengawasi peristiwa-peristiwa yang terjadi di Dunia Asal.     

Ketika Lord Six Desires menanyakan hal ini padanya, Ye Futian menyadari bahwa lawan bicaranya ini mengetahui semua peristiwa yang terjadi di Dunia Asal selama beberapa tahun terakhir. Jika tidak, dia tidak mungkin bisa mengenali Ye Futian.     

Ye Futian berkata dengan sopan, "Karena Lord Six Desires mengetahui apa yang telah terjadi di Dunia Asal, maka anda pasti tahu tentang apa yang saya hadapi di sana. Karena itulah, saya memutuskan untuk datang dan berlatih di sini. Bagi saya, Western Heaven adalah sebuah tempat yang asing, dan saya juga tidak punya musuh di sini. Itu sebabnya saya memilih untuk datang kemari. Namun, saya tidak pernah membayangkan bahwa saya akan diserang oleh Tetua Agung Motian, sehingga saya terpaksa membela diri. Saya harap anda dapat memaafkan kesalahan yang saya perbuat." Nada bicaranya masih sangat tenang.     

Karena Lord Six Desires mengetahui keberadaan Ye Futian, lalu bagaimana cara yang akan dia gunakan dalam berurusan dengan Ye Futian?     

Ketika dia mendengar penjelasan Ye Futian, Lord Six Desires mengangguk pelan. Sepertinya dia setuju dengan apa yang dikatakan Ye Futian. Kemudian dia berkata, "Aku sudah mengetahui detail terkait insiden yang menimpa Motian. Hal seperti itu sudah biasa terjadi di dunia kultivasi. Tentu saja kau tidak melakukan kesalahan apa pun. Motian hanya bisa menyalahkan ketidakmampuannya untuk menghadapimu."     

Setelah mengatakan hal ini, dia memperkenalkan Ye Futian pada kultivator lainnya, "Beberapa dari kalian mungkin pernah mendengar tentangnya, tetapi sebagian besar dari kalian masih belum tahu siapa dia. Ternyata dia adalah sosok monster tingkat tinggi, Ye Futian, yang pernah dikenal sebagai penguasa dari Dunia Asal. Dia menemukan ajaran beberapa Kaisar Agung dan mewarisi dunia yang diciptakan oleh Kaisar Agung Ziwei. Dia juga telah menyatukan berbagai macam pasukan di Dunia Asal. tetapi dia malah menyinggung pasukan-pasukan besar dari Prefektur Ilahi. Bahkan Istana Kekaisaran Donghuang kini mengincarnya. Apakah semua yang kukatakan itu benar?"     

"Suatu kehormatan bagi saya karena telah menarik perhatian anda, Lord Six Desires," ujar Ye Futian.     

Lord Six Desires melanjutkan kata-katanya, "Kau telah memprovokasi pasukan-pasukan di Prefektur Ilahi sendirian dan menyinggung Dunia Kegelapan dan Dunia Empty Divine pada saat yang bersamaan, sehingga menjadikanmu sebagai bahan pembicaraan di berbagai macam dunia utama. Kau juga penerus dari Kaisar Ye Qing, yang sebelumnya adalah salah satu dari dua Kaisar Agung di Prefektur Ilahi. Sulit untuk tidak menaruh perhatian padamu. Namun, masih mengejutkan bagiku untuk melihatmu muncul di Six Desires Heaven dan membunuh Motian." Penjelasan ini membuat hati para kultivator yang tidak mengenal Ye Futian berdebar kencang.     

Kultivator yang telah membunuh Tetua Agung Motian ini ternyata memiliki masa lalu yang begitu menakjubkan di Dunia Asal?     

Dan dia adalah penerus dari Kaisar Ye Qing?     

Kalau begitu, kenapa Istana Kekaisaran Donghuang membiarkannya pergi begitu saja?     

Bahkan para kultivator dari Western Heaven mengetahui tentang dua Kaisar Agung yang ada di Prefektur Ilahi. Hanya saja kesan yang mereka miliki terhadap kedua kaisar itu tidak sedalam para kultivator yang berasal dari Prefektur Ilahi.     

Ye Futian tidak mengatakan apa-apa lagi. Lord Six Desires mengetahui banyak hal tentang dirinya. Mengenai apa yang akan dilakukan oleh Lord Six Desires, dia pasti sudah mengambil keputusan. Tidak ada artinya bagi Ye Futian untuk mengatakan apa pun; kini dia hanya perlu mendengarkan.     

"Ye Futian, kau membuat terlalu banyak musuh di Dunia Asal. Sekarang, setelah tiba di Western Heaven, kau membunuh Tetua Agung Motian. Tampaknya dengan caramu dalam melakukan sesuatu, kau tidak akan pernah bisa menemukan kedamaian kemana pun kau pergi," lanjut Lord Six Desires. "Kau memiliki bakat yang luar biasa dan akan mencapai hal-hal besar di masa depan. Dengan warisan yang dimiliki oleh Kaisar Ye Qing, kau pasti akan mengejar posisi tertinggi suatu hari nanti. Oleh sebab itulah, kau harus lebih menghargai nyawamu sendiri."     

"Terima kasih atas saran anda, Senior," jawab Ye Futian.     

Lord Six Desires pun menawarkan, "Tampaknya kedatanganmu di Six Desires Heaven juga sudah ditakdirkan. Bagaimana kalau kau tinggal dan berkultivasi di Istana Six Desires? Kau dapat berinstropeksi di Istana Surgawi ini untuk sementara waktu. Anggap saja hal itu sebagai penebusan dosamu atas kematian Motian. Jika kau bersedia bergabung dengan Istana Six Desires, maka aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan kultivasimu. Tidak ada seorang pun dari Prefektur Ilahi yang akan mengganggumu selama berada di Western Heaven. Kau bisa fokus berkultivasi dengan tenang."     

Setelah menjelaskan panjang lebar, ternyata dia ingin Ye Futian tetap tinggal dan berkultivasi di Istana Six Desires?     

Namun, apakah hanya itu tujuannya?     

Ye Futian tidak percaya akan hal tersebut. Lord Six Desires baru saja menawarinya untuk berkultivasi di Istana Six Desires, dan dia bahkan bersedia membimbing serta meningkatkan kultivasinya.     

"Saya tidak berani menerima penawaran anda. Saya tidak memiliki kontribusi besar bagi Istana Six Desires. Saya tidak berani menerima kemurahan hati anda dan mendapatkan perlindungan dari Istana Six Desires," ujar Ye Futian. Dia mengatakan hal ini seolah-olah ingin menguji lawan bicaranya itu. Dia ingin melihat apa yang sebenarnya diinginkan oleh Lord Six Desires.     

Lord Six Desires menjelaskan, "Bakat dan teknik yang kau kultivasi semuanya adalah harta karun yang berharga. Selagi kau berkultivasi, kau juga dapat membantu anggota Istana Six Desires berkembang bersamamu. Aku juga akan mendapatkan banyak keuntungan dari hal ini. Jika kau bersedia untuk membagi sumber daya kultivasimu dengan kami, aku percaya bahwa suatu hari nanti, kau bisa menjadi sosok yang tak tertandingi. Ketika hari itu tiba, selain Kaisar Agung, tidak ada seorang pun yang bisa menandingimu." Suaranya terdengar tenang dan tidak goyah sedikit pun. Seolah-olah dia sedang menjelaskan suatu masalah yang sangat sederhana.     

Ketika Ye Futian mendengarnya mengatakan hal ini, tubuhnya pun merinding. Dia telah menyaksikan secara langsung kemampuan yang dimiliki oleh Tetua Agung Motian sebelumnya.. Jika dibandingkan dengan Lord Six Desires, kemampuan Tetua Agung Motian jelas tidak ada apa-apanya.     

Tetua Agung Motian setidaknya mencoba menjarah Ye Futian secara langsung. Adapun Lord Six Desires, dia bersikap sangat sopan terhadap Ye Futian sejak Ye Futian datang ke Istana Six Desires. Dia begitu murah hati dan memuji-muji Ye Futian, bahkan mengizinkannya bergabung dengan Istana Six Desires untuk berkultivasi dan memberikan perlindungan baginya.     

Namun, Lord Six Desires tidak hanya mengincar satu atau dua warisan yang dia miliki, seperti jasad suci Shenjia Agung. Dia menginginkan semua warisan yang dimiliki oleh Ye Futian. Dia ingin menggunakan semua itu untuk memperkuat anggotanya sendiri.     

Ini sama saja seperti penjarahan berskala besar. Lord Six Desires ingin mendapatkan teknik dan ajaran dari berbagai Kaisar Agung yang dimiliki oleh Ye Futian. Hal ini dilakukan karena Lord Six Desires mengetahui tentang identitas Ye Futian.     

Lain ceritanya jika Lord Six Desires ingin mendapatkannya secara paksa. Di matanya, dia menganggap bahwa tindakannya ini membantu Ye Futian dan merupakan situasi yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Tampaknya dia berpikir bahwa Ye Futian seharusnya berterima kasih padanya dan dengan rela menyerahkan semua yang dia miliki pada Istana Six Desires.     

Tindakan ini lebih dari sekedar tidak tahu malu. Lord Six Desires benar-benar tidak tahu malu. Bahkan di matanya, apa yang dia lakukan ini adalah tindakan yang bijaksana!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.