Legenda Futian

Lord Six Desires



Lord Six Desires

1Terdapat sebuah gunung ilahi yang terletak di titik tertinggi dari Six Desires Heaven. Gunung ilahi ini terus-menerus dikelilingi oleh lapisan kabut tipis, seperti sebuah istana surgawi.     

Di gunung ilahi tersebut, ada banyak paviliun surgawi di dalamnya. Di antara mereka, paviliun yang terletak di titik tertinggi tampak bermandikan dalam cahaya suci, dikelilingi oleh aura yang menakjubkan. Di dalam paviliun dan istana itu, banyak sosok surgawi yang diselimuti oleh cahaya suci. Ada juga banyak wanita cantik yang pesonanya tidak bisa digambarkan dengan kata-kata.     

Tempat ini adalah Tempat Suci paling terkenal di Six Desires Heaven—Istana Six Desires.     

Dan Istana Six Desires adalah tempat tinggal dari kultivator paling kuat di Six Desires Heaven—Lord Six Desires.     

Pada saat ini, terdengar suara musik di dalam lapisan kabut di dalam Istana Six Desires. Di antara kumpulan awan dan kabut, banyak wanita berpakaian tipis sedang menari dengan anggun. Mereka mengenakan tudung berwarna putih di wajah mereka dan gaun putih di tubuh masing-masing. Siapa pun bisa menebak bahwa wajah-wajah yang tertutupi itu sangatlah cantik.     

Terlebih lagi, mereka semua memiliki kultivasi yang luar biasa.     

Para dewi sedang menari di dalam istana surgawi yang berdiri jauh di atas sana.     

"Kalian semua, keluar." Namun pada saat ini, sebuah suara tiba-tiba memecah kesunyian. Suara itu terdengar agak kasar. Dalam sekejap, alunan musik berhenti, dan para wanita itu membungkuk untuk pamit undur diri, bergegas pergi dari tempat tersebut. Sosok-sosok terkemuka tampak berdiri di kedua sisi aula istana. Mereka memandang sang pemimpin istana surgawi, yang duduk di puncak tangga, dan mereka semua sedikit kebingungan dengan perubahan suasana hatinya yang begitu tiba-tiba.     

Pemimpin Istana Six Desires tampak mengerutkan keningnya. Tatapan matanya tampak aneh. Seseorang di bagian bawah membungkuk hormat dan memberanikan diri untuk bertanya, "Tuan, apakah ada sesuatu yang terjadi?"     

Lord Six Desires memandang sosok yang baru saja berbicara, dan seberkas cahaya suci langsung ditembakkan dari area di antara kedua alisnya. Dalam sekejap, sebuah gambaran muncul di hadapannya.     

"Lihatlah sendiri," ujar Lord Six Desires. Perhatian semua orang langsung beralih pada gambaran yang bergerak itu. Tampaknya gambaran itu memproyeksikan sebuah pertempuran yang sedang berlangsung, dimana durasinya sangat singkat. Pertempuran itu berakhir dalam waktu singkat dan menewaskan salah satu dari dua petarung di dalamnya.     

Namun, pemandangan itu mengejutkan banyak orang yang berkumpul di sana, dan ekspresi mereka pun berubah. Mereka semua mengenal sosok yang tewas dalam pertempuran tersebut—itu adalah pemimpin dari Gunung Motian—Tetua Agung Motian.     

Seseorang telah membunuhnya.     

Tampaknya gambaran ini memproyeksikan pertarungan yang terjadi antara Ye Futian dan Tetua Agung Motian, yang juga menjadi momen terakhir dari sang Tetua Agung.     

'Apa itu?' semua orang yang hadir di sana memandang dan bertanya-tanya dalam hati.     

"Itu adalah jasad suci, dan kemungkinan besar itu adalah jasad suci dari seorang Kaisar Agung," jawab seseorang, yang membuat tatapan mata kultivator lainnya menajam. Benarkah ada jasad suci seorang Kaisar Agung di dunia ini?     

Tatapan mata mereka kini beralih pada Lord Six Desires untuk mendengar jawabannya. "Gambaran ini dikirimkan kepadaku sebelum Motian meninggal dunia untuk memberitahuku bagaimana dia tewas terbunuh. Pria berambut abu-abu ini tidak memiliki kultivasi yang tinggi, tetapi dia dapat menggunakan jasad suci dari seorang Kaisar Agung, dan begitulah cara dia membunuh Motian."     

"Motian ingin anda membalaskan dendamnya," ujar seseorang. Di Six Desires Heaven, Lord Six Desires adalah sosok yang memiliki kekuasaan tertinggi. Tetua Agung Motian dan yang lainnya sering berkunjung kemari. Sudah jelas, dia telah meninggalkan sesuatu di tempat ini sehingga dia dapat mengirimkan momen-momen terakhirnya pada Lord Six Desires.     

Mengingat adanya jasad suci ini, Lord Six Desires pasti akan melancarkan serangan balasan.     

Lord Six Desires mengayunkan tangannya, dan tiba-tiba banyak sinar cahaya menyinari tubuhnya. Dalam sekejap, banyak bayangan muncul di bagian bawah. Ada cukup banyak orang yang baru saja muncul, dan mereka semua memiliki temperamen yang luar biasa.     

"Salam hormat, Tuan." Semua sosok itu menyapa Lord Six Desires.     

"Lihatlah ini." Lord Six Desires menunjukkan kepada mereka pemandangan dimana Motian tewas terbunuh. Setelah melihatnya, semua orang di kelompok itu tampak terkejut dan menjadi gelisah. Mereka mendengar Lord Six Desires berkata, "Dia masih berada di Six Desires Heaven. Si Ye, dia ada di wilayahmu saat ini. Temukan dia dan jangan biarkan dia lolos."     

"Ya, Tuan." Salah satu bayangan wanita yang berada di sana mengangguk sebagai tanggapan.     

"Berhatilah-hatilah. Cukup tangkap dia. Pria ini menggunakan jasad suci untuk mendekati dan membunuh Motian, jadi jangan biarkan dia mendekatimu," Lord Six Desires memperingatkannya.     

"Saya mengerti," Si Ye mengangguk sebagai tanggapan.     

"Kalian bisa pergi sekarang." Lord Six Desires mengayunkan tangannya, dan tiba-tiba semua sosok itu menghilang secepat mereka muncul. Di Istana Six Desires, Lord Six Desires juga berdiri dari tempatnya, dan semua orang mengikutinya. Hati mereka saat ini dipenuhi oleh kegelisahan.     

Mereka tidak pernah menyangka bahwa ada begitu banyak kultivator tingkat tinggi di Six Desires Heaven akan bekerja sama karena tindakan seorang pria berambut abu-abu. Situasi seperti ini sudah bertahun-tahun lamanya tidak terjadi.     

…     

Ye Futian tidak tahu apa-apa tentang apa yang baru saja terjadi di Istana Six Desires. Dia sama sekali tidak memikirkan kemungkinan bahwa Tetua Agung Motian telah menyiapkan jebakan untuknya tepat sebelum dia tewas terbunuh, meninggalkan satu kesempatan lagi untuk mengalahkannya—meskipun dia sudah binasa.     

Saat ini, kelompoknya tiba di sebuah kota yang berdiri di atas gunung. Kota ini sangat luas, dan ada banyak kultivator kuat di dalamnya. Ye Futian berhenti di sini untuk menyembuhkan luka-luka yang dia derita.     

Aura yang menakjubkan tampak mengitari sebuah penginapan di gunung itu saat Ye Futian duduk dan brekultivasi di tepi tebing. Untaian aura mengelilingi tubuhnya, dan kekuatan kehidupan terus menerus memulihkan jiwa spiritualnya. Dia tampaknya sedang memulihkan diri secara bertahap.     

Banyak kultivator sedang minum-minum dan mengobrol di dalam penginapan tersebut. Si Buta Tie dan Fang Cun juga berada di sana, sedangkan Hua Jieyu dan Hua Qingqing berada di sisi lainnya bersama Ye Futian.     

"Ada begitu banyak gunung di sini," ujar Fang Cun. Sejak mereka memasuki Six Desires Heaven, mereka telah menemukan banyak pegunungan untuk berkultivasi. Sepertinya semua orang di dunia ini suka membangun kota di dalam pegunungan demi kepentingan kultivasi mereka.     

Mo Yunzi, sang Roc Bersayap Emas, kini telah berubah menjadi wujud manusianya. Dia memandang Fang Cun dan berkata, "Tempat-tempat kultivasi terbaik di dunia ini semuanya berada di puncak pegunungan ini."     

Fang Cun mengangguk sebagai tanggapan. Mungkin inilah ciri khas dari Western Heaven.     

Pada saat ini, sebuah aura surgawi menyebar dari kejauhan. Banyak kultivator ikut memandang ke kejauhan dan melihat sekelompok sosok seperti dewi yang berpakaian serba putih datang melalui udara. Mereka semua adalah wanita yang sangat cantik dan semuanya mengenakan gaun tipis berwarna putih. Pergerakan mereka sangatlah provokatif. Dalam sekejap, mereka telah menarik perhatian semua orang. Para kultivator yang berada di sana merasa kesulitan untuk mengalihkan pandangan mereka dari wanita-wanita ini.     

"Tidak salah lagi..." Perhatian semua orang tertuju pada wanita-wanita yang baru saja datang. Para wanita ini membalas pandangan mata semua orang saat jiwa spiritual mereka menyebar dan menyelimuti gunung tersebut.     

Tatapan mata Mo Yunzi menjadi tajam. Dia telah berubah menjadi wujud manusianya dan tidak butuh waktu lama baginya untuk mengenali identitas orang-orang ini.     

*Whoosh* Mereka terus berjalan menuju tebing. Pada saat ini, Ye Futian membuka matanya dan memandang ke atas langit. Mo Yunzi telah memberitahu Ye Futian tentang identitas orang-orang ini secara telepati sebelumnya.     

Dia tampak mengerutkan keningnya. Setelah kelompoknya tiba di Six Desires Heaven, sudah jelas insiden dengan Gunung Motian adalah sebuah kebetulan. Namun setelah dia membunuh Tetua Agung Motian, apa yang diinginkan oleh sosok-sosok terkemuka ini darinya?     

Jika hal ini juga sebuah kebetulan, maka keberuntungannya ini lumayan aneh.     

Sudah jelas, hal ini kemungkinan besar bukanlah sebuah kebetulan.     

Kelompok ini datang kemari memang untuk menemuinya.     

Pada saat ini, seberkas cahaya surgawi turun dari atas langit, dan semua kultivator yang berada di gunung itu menoleh dan melihat seorang wanita di sana. Banyak dari mereka membungkuk dan memberi hormat padanya. Sudah jelas, mereka semua mengenali identitasnya.     

Wanita yang baru saja datang tidak lain adalah Si Ye, tapi itu hanyalah bayangannya. Dia menunduk untuk memandang ke tempat Ye Futian berada. Ye Futian juga menatapnya dan bertanya, "Apakah Tetua ingin bertemu dengan saya?"     

"Ya, Tuanku ingin bertemu denganmu dan mengharapkan kehadiranmu di Istana Six Desires," Si Ye menunduk dan menanggapi pertanyaan Ye Futian.     

"Lord Six Desires!" Ye Futian sudah mengetahui beberapa informasi tentang Six Desires Heaven. Dia tahu siapa yang sosok yang dimaksud—kultivator paling kuat di Six Desires Heaven!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.