Pintu Masuk
Pintu Masuk
Tampaknya apa yang dikatakan oleh Si Buta Chen memang benar adanya.
Namun, memasuki Gerbang Cahaya jelas memiliki risiko tersendiri. Bagaimanapun juga, ada banyak rumor yang beredar mengenai Gerbang Cahaya. Pintu gerbang ini adalah satu-satunya peninggalan dari masa kejayaan Kuil Cahaya, dan oleh sebab itulah banyak misteri yang menyelimutinya.
Di antara orang-orang yang hadir di sini, hanya Si Buta Chen yang paling mengetahui seluk-beluk dari Gerbang Cahaya. Selain itu, mereka tidak dapat menebak apa yang dipikirkan oleh Si Buta Chen atau apa yang akan dia lakukan. Mereka khawatir tentang adanya beberapa motif tak terduga yang dia miliki dan itulah sebabnya mereka bersikap ragu-ragu.
"Jika tidak ada satu pun di antara kalian yang ingin reruntuhan Kuil Cahaya muncul kembali, maka anggap saja aku tidak pernah mengatakan apa pun." Si Buta Chen melanjutkan kata-katanya, "Orang yang dapat membukanya telah hadir di sini, tetapi kerja sama dan bantuan kalian masih dibutuhkan. Jika kalian tidak ingin membantu, maka aku harus mencari cara lain."
Semua orang tetap terdiam ketika mereka mendengar kata-kata Si Buta Chen. Bahkan Ye Futian sendiri tidak begitu mengerti apa yang ada di dalam pikiran Si Buta Chen ataupun alasan mengapa sang Tetua bisa begitu yakin bahwa dia bisa memecahkan rahasia yang dimiliki oleh Gerbang Cahaya.
Meskipun dia telah membuka banyak reruntuhan milik Kaisar Agung sebelumnya, apakah kepercayaan diri Si Buta Chen ini berasal dari sang dalang utama yang memberinya petunjuk?
Dengan kata lain, sosok yang mengatur Chen Yi untuk bertemu dengannya dan membimbingnya untuk datang kemari...
"Berapa banyak orang yang kau butuhkan?" seseorang bertanya; dia adalah kultivator yang terlibat dalam perdebatan dengan Si Buta Chen sebelumnya—Tetua Lin. Beberapa saat yang lalu, dia sangat marah dan bertekad untuk nerhadapan dengan Si Buta Chen, tetapi sekarang dia adalah sosok pertama yang angkat bicara, dan ini merupakan hal yang cukup mengejutkan.
Memang benar bahwa jika dihadapkan dengan kepentingan pribadi, maka semua kesedihan dapat dikesampingkan untuk sementara waktu.
"Tentu saja, semakin banyak maka akan semakin besar pula peluang kita untuk berhasil," Si Buta Chen menanggapi, "Apalagi jika kultivasinya semakin tinggi. Tidak ada gunanya mengirimkan mereka yang memiliki kultivasi relatif lemah ke dalam sana."
Tetua Lin tampak berpikir sejenak dan tidak langsung memberikan jawaban. Di sisi lain, Pemimpin Keluarga Lan juga angkat bicara. "Apa yang harus kami lakukan di dalam sana?"
Hingga saat ini, mereka tidak tahu apa yang direncanakan oleh Si Buta Chen. Dia mungkin tidak akan memberitahu mereka semuanya, namun setidaknya mereka harus menanyakannya.
"Untuk melakukan pengamatan." Jawaban yang diberikan oleh Si Buta Chen singkat dan sederhana. "Kalian semua tahu bahwa ada sebuah dunia spasial yang tersembunyi di balik Gerbang Cahaya. Tapi mengenai apa yang ada di dalamnya, bahkan aku pun tidak tahu akan hal tersebut. Seseorang perlu memimpin jalan di bagian depan untuk kawan kita ini sehingga dia memiliki kesempatan untuk membuka reruntuhan. Inilah sebabnya kenapa bantuan kalian sangat dibutuhkan."
Jawaban Si Buta Chen yang begitu terang-terangan membuat banyak orang mulai mempercayainya, Mungkin saja Si Buta Chen benar-benar membutuhkan bantuan mereka untuk mencari jalan di dalam Gerbang Cahaya.
"Bagaimana dengan bahaya yang ada di dalamnya?" seseorang dari Keluarga Yu bertanya.
Bagaimana mungkin aku bisa mengetahuinya?" Si Buta Chen menjawab. "Aku juga tidak mengetahui banyak hal tentang Gerbang Cahaya. Aku hanya tahu bahwa jawaban untuk membuka reruntuhan ini berada di luar Gerbang Cahaya ini, jadi aku melakukan ramalan dan menyusun strategi untuk hari ini. Hari ini adalah hari dimana cahaya itu akan muncul kembali. Hal ini berasal dari perhitungan yang kubuat. Jika ramalanku benar, maka kalian semua akan setuju dengan pendapatku hari ini."
Ekspresi semua orang menjadi aneh ketika mendengar hal ini, terutama mereka yang berasal dari Klan Lin. Kata-kata itu terdengar tidak asing di telinga mereka. Belum lama ini mereka juga mendengar ramalan tentang Lin Xi.
Dia telah meramalkan bahwa Lin Xi akan menghadapi bencana kematian. Tetapi persyaratannya adalah Lin Xi akan memilih untuk mengambil tindakan terlebih dahulu, dan memang, Lin Xi telah menjadi penyebab dari kematiannya sendiri.
Meski begitu, mereka telah setuju untuk melakukan hal ini, dan apakah ini berarti reruntuhan Kuil Cahaya yang selama ini dinanti oleh semua orang akan muncul kembali ke dunia ini?
"Kalian semua telah tiba di sini, sehingga kalian tidak perlu terus menerus bersembunyi di dalam kegelapan," ujar Tetua Lin dengan suara keras. Tiba-tiba, di kejauhan, beberapa aura kuat dapat terdeteksi dari tiga arah utama.
Tidak lama kemudian, tiga kultivator kuat menunjukkan diri dan berjalan mendekat. Mereka adalah sosok yang mengendalikan tiga pasukan utama lainnya dari belakang layar.
Mereka adalah pendiri dari Keluarga Lan, pendiri dari Keluarga Yu, dan pemimpin dari Paviliun Tujuh Bintang.
Tiga kultivator dengan tingkat kultivasi di atas Renhuang telah tiba di sini. Aura mereka sangat mengerikan, dan kekuatan yang mereka pancarkan menekan seluruh tempat.
"Bagaimana menurut kalian?" Tetua Lin bertanya sambil memandang mereka bertiga.
"Karena sang peramal tua telah angkat bicara, maka kita harus membantunya," ujar Tetua Yu, dan dua sosok lainnya mengangguk setuju. Tetua Lan memandang mereka dan berkata, "Kalau begitu, maka pertama-tama mari kita kirim beberapa kultivator dari keluarga kita dan mereka akan membantu sang peramal tua."
"Baiklah." Setelah mereka mencapai sebuah kesepakatan, para kultivator dari semua pasukan utama itu kembali ke markas masing-masing untuk membawa lebih banyak kultivator bersama mereka.
"Jika reruntuhan Kuil Cahaya benar-benar muncul kembali hari ini, maka kalian semua akan mendapat imbalan," ujar Si Buta Chen sambil menunggu dengan tenang.
Setelah beberapa lama, para kultivator dari pasukan-pasukan utama itu pun datang kembali. Ye Futian sangat menyadari bahwa mereka yang dikirim kemari bukanlah tokoh inti dari keluarga-keluarga ini, dikarenakan mereka akan dikirim untuk menjalankan misi yang sangat berisiko. Pasukan-pasukan utama itu sangat enggan untuk mempertaruhkan nyawa tokoh-tokoh inti mereka.
Si Buta Chen telah mengatakan sebelumnya bahwa mereka yang memiliki kultivasi tinggi lebih diutamakan, dan kini mereka berani mengabaikan nasihatnya dengan begitu mudahnya?
Para kultivator ini merasa sedikit khawatir sekarang. Bagaimanapun juga, mereka tidak lama lagi akan memasuki Gerbang Cahaya. Namun, perintah dari Tetua mereka sama saja seperti perintah dari langit, jadi meskipun mereka enggan, tetap saja mereka harus mematuhinya.
Setelah menunggu beberapa lama, Si Buta Chen kembali berbicara dan bertanya, "Apakah kalian semua sudah siap?"
"Kami sudah siap menerima perintah darimu, Peramal Tua," ujar Tetua Lan.
"Baiklah kalau begitu." Si Buta Chen mengangguk dan melanjutkan, "Aku harus mengingatkan kalian bahwa tidak masalah jika kalian tidak ingin masuk ke dalam sana. Tetapi begitu kalian masuk, aku tidak dapat menjamin apa pun yang mungkin terjadi pada kalian di dalam Gerbang Cahaya. Jika sesuatu terjadi di dalam sana, maka jangan salahkan aku."
Ketika semua orang mendengar kata-kata sang Tetua, mereka jadi ragu-ragu kembali, namun Yu Hou saat ini angkat bicara, "Tetua, saya juga akan masuk ke dalam sana."
Dalam pertempuran sebelumnya melawan Ye Futian, Yu Hou telah dikalahkan oleh satu serangan. Sudah jelas, luka itu masih segar dalam ingatannya. Sekarang setelah kesempatan untuk memasuki Gerbang Cahaya ada di depan mata mereka, dia ingin melihat apakah dia bisa mendapatkan banyak keuntungan di sana.
Tetua Yu memandang Yu Hou sebelum dia mengangguk, "Terserah kau saja."
Setelah itu, sosok-sosok terkemuka dari semua pasukan utama mengambil inisiatif untuk meminta izin dari keluarga masing-masing, berniat mendapatkan izin untuk memasuki Gerbang Cahaya.
Tidak lama kemudian, para kultivator yang ingin memasuki Gerbang Cahaya telah ditentukan. Saat mereka semua bergerak ke depan, Si Buta Chen berkata, "Kalian semua bisa langsung masuk ke dalam. Namun, yang terpenting adalah kalian semua sudah siap. Pergilah."
Setelah itu, dia berbicara pada Ye Futian secara telepati, "Setelah kau memasuki Gerbang Cahaya, kau harus mengandalkan instingmu, kawanku. Aku pun tidak bisa banyak membantumu, namun aku akan ikut masuk bersamamu."
"Saya mengerti," jawab Ye Futian.
"Ayo kita pergi," ujar Si Buta Chen dengan suara pelan ketika dia melihat bahwa para kultivato di depan mereka telah memasuki Gerbang Cahaya. Ye Futian memandang ke depan. Dia melihat mereka yang berjalan melewati Gerbang Cahaya menghilang begitu saja; seolah-olah mereka memasuki sebuah cermin. Itu benar-benar sebuah pemandangan yang menakjubkan untuk dilihat.
Ada sebuah dunia tersendiri di balik Gerbang Cahaya, dunia yang misterius dan tidak dapat ditebak.
"Begitu kau masuk ke dalam sana, berhati-hatilah." Si Buta Chen berkata, "Aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk melindungimu, kawanku."
Ye Futian mengingatkan dirinya sendiri. Nada bicara Si Buta Chen barusan terdengar serius, yang menunjukkan bahwa misi mereka kali ini sangatlah berisiko.
Terlebih lagi, kata-kata Si Buta Chen mengisyaratkan bahwa kultivasinya sangatlah tinggi!