Kehidupan Setelah Bencana
Kehidupan Setelah Bencana
Pada awalnya, semua orang mengira bahwa Ye Futian akan tewas terbunuh hari ini, namun mereka sama sekali tidak menyangka akan terjadi perubahan situasi sedramatis itu.
Kalau begitu, apa yang akan dilakukan oleh Puteri Donghuang selanjutnya?
Ye Futian dianggap sebagai sosok yang sangat kuat di Dunia Asal. Meskipun dia belum mampu bersaing melawan berbagai macam pasukan dari Prefektur Ilahi sendirian, namun dalam situasi satu lawan satu, tidak ada pasukan di bawah tingkatan Klan Dewa Kuno yang tidak bisa diatasi oleh Ye Futian.
Dengan tambahan kekuatan dari Lost Clan, bahkan Klan Dewa Kuno bukanlah tandingannya. Mengingat kekuatan yang mampu dikendalikan oleh Ye Futian, tidak ada seorang pun yang bisa menekannya, termasuk Klan Dewa Kuno sekalipun.
Ye Futian telah dikonfirmasi sebagai penerus dari Kaisar Ye Qing, sehingga secara tidak langsung membuatnya menjadi musuh bagi Istana Kekaisaran di Prefektur Ilahi. Akankah Putrri Donghuang mengizinkan Ye Futian untuk terus mengembangkan kekuatannya dengan bebas?
Namun Donghuang Agung baru saja mengatakan bahwa dia ingin melihat sejauh apa Ye Futian bisa melangkah di masa depan. Sehingga sudah jelas, dia tidak peduli akan hal ini.
Bagaimana mungkin seorang Kaisar Agung, yang merupakan sosok tak tertandingi di seluruh penjuru dunia, merasa terancam pada kehadiran seorang pemuda?
Selama bertahun-tahun, ada berapa banyak Kaisar Agung—seperti Donghuang Agung—yang terlahir ke dunia ini?
Perhatian semua orang saat ini tertuju pada Puteri Donghuang. Dia sedang memandang Ye Futian, yang berada di atas langit, kemudian berkata, "Mulai hari ini, pasukan-pasukan yang berada dalam kendali Ye Futian tidak akan lagi dipimpin oleh Prefektur Ilahi. Pecahan Ziwei dapat mengambil pilihan, dan hal yang sama berlaku bagi berbagai macam pasukan yang saat ini berada di bawah kekuasaan Akademi Heavenly Mandate. Adapun Lost Clan, yang telah setuju untuk tunduk di bawah komando Istana Kekaisaran, mulai sekarang, mereka tidak boleh terlibat lagi dengan Ye Futian."
Kala itu, ketika semua pasukan mengepung Lost Clan, sang Puteri muncul secara tiba-tiba dan menyelamatkan mereka. Perjanjian yang disepakati adalah, Lost Clan harus mengakui keberadaan Istana Kekaisaran di Prefektur Ilahi dan tunduk pada peraturannya. Dengan kondisi seperti ini, mereka tidak bisa lagi bersekutu dengan Ye Futian. Jika aliansi mereka dengan Ye Futian berlanjut, mereka akan kehilangan perlindungan dari Istana Kekaisaran.
Adapun Pecahan Ziwei, tempat itu merupakan peninggalan dari Ziwei Agung dan tidak pernah dianggap sebagai pasukan di bawah komando Prefektur Ilahi. Demikian juga Akademi Heavenly Mandate, yang sebagian besar aliansinya terdiri dari pasukan-pasukan yang memiliki hubungan dengan Ye Futian. Karena itulah, Puteri Donghuang mengizinkan mereka membuat pilihan sendiri.
Namun, di antara dua pasukan selain Lost Clan, aura Ziwei Agung sudah lama beresonansi dengan Ye Futian, dan karena itulah, Pecahan Ziwei mungkin tidak akan pernah lepas dari kendalinya. Tidak jauh berbeda, Akademi Heavenly Mandate telah mendampingi Ye Futian begitu lama sehingga tidak mungkin bagi tempat itu untuk mengkhianatinya.
"Selama ini kami telah dipercaya oleh Ziwei Agung untuk melakukan perintahnya. Pemimpin Istana Ye telah memperoleh warisan milik Ziwei Agung dan akhirnya menjadi pemimpin dari Istana Kekaisaran Ziwei, lalu mengambil alih Pecahan Ziwei. Ini adalah kehendak dari Ziwei Agung, dan mereka yang berkultivasi di Pecahan Ziwei harus mematuhinya. Kami harap Puteri bisa memahami pilihan kami ini," Renhuang Chen menjelaskan.
"Akademi Heavenly Mandate dibangun oleh Ye Futian seorang diri. Tanpa Ye Futian, Akademi Heavenly Mandate tidak akan mungkin ada; Saya berharap Puteri dapat memaafkan kami." Lord Taixuan dari Akademi Heavenly Mandate juga angkat bicara. Tidak perlu diragukan lagi bahwa mereka bersedia untuk mendukung Ye Futian.
"Kami tidak pernah menjadi bagian dari Akademi Heavenly Mandate; kami berada di sana hanya karena diancam oleh Ye Futian untuk menyerah. Sekarang, kami bersedia melayani anda, Puteri," ujar seseorang yang tidak setuju dengan pernyataan sebelumnya. Sosok itu tidak lain adalah mantan dekan dari Akademi Tianshen, Jian Ao.
"Itu benar, kami dipaksa oleh Ye Futian untuk menjadi bagian dari Akademi Heavenly Mandate, dan sekarang kami bersedia untuk melayani anda, Puteri," ujar sosok lainnya. Semua pasukan dari Sembilan Dunia Jalur Supremasi yang telah menyerah pada Akademi Heavenly Mandate sekarang mengambil kesempatan untuk memberontak.
Situasi saat ini sangat kacau. Mengikuti Puteri Donghuang dan melayani Istana Kekaisaran adalah cara terbaik untuk bertahan hidup di masa-masa sulit ini. Ye Futian sekarang telah menyinggung Istana Kekaisaran dan hal itu tidak bisa dirubah. Keselamatannya sendiri dalam bahaya, dan dia harus selalu waspada. Mereka semua tidak bodoh, jadi mereka tahu bagaimana memilih keputusan yang tepat.
"Dasar b*jingan tak tahu malu," Tetua Agung Tianhe bergumam pelan. Alih-alih membunuh mereka kala itu, nyawa mereka diampuni dan diberi kesempatan untuk menyerah. Pihak akademi tidak menyangka bahwa mereka akan berkhianat dengan begitu mudahnya.
Namun bagi Ye Futian, yang masih berada di atas langit, dia tidak berpikir demikian. Pengkhianatan adalah hal yang biasa bagi orang-orang ini, dan dia tidak begitu peduli akan hal tersebut.
Kaisar Ye Qing pernah menjadi rahasia terbesarnya. Sekarang setelah hal itu terungkap, beruntung baginya untuk dapat selamat dari terkuaknya berita semacam itu. Dia sudah lama mengkhawatirkan datangnya hari ini dan tidak tahu seperti apa hasil akhirnya. Situasi saat ini jauh lebih baik daripada apa yang dia bayangkan.
Hal ini bisa saja berujung pada bencana.
"Bagus." Puteri Donghuang mengangguk dan melanjutkan kata-katanya, "Setelah kalian kembali, laporkan semuanya pada Istana Kekaisaran Kosong."
"Baik, Puteri." Semua orang membungkuk hormat dan mengangguk sebagai tanggapan, kegembiraan memenuhi hati mereka. Sungguh beruntung bagi mereka untuk bisa melepaskan diri dari kendali Ye Futian dan kini ikut bersama Istana Kekaisaran.
"Sang guru dan ayahku adalah kenalan lama. Demi sang guru, aku tidak akan lagi membahas masalah ini." Puteri Donghuang memandang Ye Futian, yang masih berada jauh di atas langit. Kemudian dia berbalik dan memandang ke kejauhan sambil melanjutkan kata-katanya, "Mulai hari ini, Ye Futian tidak lagi berada di bawah komando Istana Kekaisaran di Prefektur Ilahi. Semua masalah yang kau miliki harus kau selesaikan sendiri. Selain itu, sang guru telah menunjukkan sikapnya hari ini. Karena ayahku telah memutuskan untuk tidak mencampuri urusannya, maka sang guru tidak akan lagi mencampuri urusan kami di masa depan."
Kata-kata Puteri Donghuang bisa dipahami oleh para kultivator dari berbagai macam pasukan di Prefektur Ilahi. Mereka yang selama ini menjadi musuh Ye Futian mendengus dalam hati masing-masing dan memahami arti dari kata-kata sang Puteri. Ini sama saja seperti sebuah deklarasi kebebasan dalam memburu Ye Futian. Puteri Donghuang ingin mengatakan bahwa sang guru dari Desa Empat Sudut tidak bisa lagi menghentikan mereka.
Tampaknya sang Puteri cukup kesal dengan apa yang telah terjadi hari ini. Bagaimanapun juga, Ye Futian secara terang-terangan menentang perintah Istana Kekaisaran dan melawannya. Selain itu, sebagai putri semata wayang dari Donghuang Agung, dan mengingat Ye Futian ternyata adalah penerus Kaisar Ye Qing, maka mereka berdua ditakdirkan untuk bermusuhan.
Oleh sebab itulah, wajar bagi Puteri Donghuang untuk menyimpan dendam terhadap Ye Futian.
Ekspresi para kultivator dari Akademi Heavenly Mandate terlihat tidak begitu baik. Mulai sekarang, para kultivator dari Prefektur Ilahi tidak akan khawatir lagi tentang masa depan mereka. Sekarang, tanpa adanya Lost Clan, kekuatan Ye Futian akan sangat berkurang. Begitu dia pergi meninggalkan Pecahan Ziwei, dia mungkin akan diburu oleh pasukan-pasukan dari Prefektur Ilahi.
Ye Futian masih memegang kendali atas langit berbintang, serta warisan dari beberapa Kaisar Agung. Sekarang, terungkap pula fakta bahwa dia memiliki hubungan dengan Kaisar Ye Qing. Jadi tidak ada yang tahu berapa banyak orang yang menginginkan apa yang dimiliki oleh Ye Futian.
"Ayo kita pergi." Setelah mengatakan semua itu, Puteri Donghuang memberi perintah untuk pergi. Para kultivator dari Istana Kekaisaran pun pergi setelah mendengar perintahnya.
Orang-orang dari pasukan terkemuka lainnya di Prefektur Ilahi juga ikut pergi bersamanya. Tanpa kehadiran Puteri Donghuang di sini, tidak ada satu pun dari mereka yang berani berlama-lama tinggal di Pecahan Ziwei. Bagaimanapun juga, ini adalah wilayah yang dikendalikan oleh Ye Futian, dan di dalamnya, bahkan mereka yang selamat dari Ujian Para Dewa tahap kedua tidak akan bisa mengalahkannya. Jika Ye Futian ingin menyakiti mereka, hal itu bisa berakibat sangat buruk bagi mereka.
Tidak lama setelah sinar-sinar cahaya memenuhi tempat itu, semua kultivator dari Prefektur Ilahi itu pun pergi bersama-sama.
Mereka yang berasal dari Dunia Manusia juga ikut pergi.
Namun, para kultivator dari Dunia Kegelapan dan Dunia Empty Divine masih berada di sana.
Pada saat ini, pemimpin kelompok dari Dunia Kegelapan memandang Ye Futian dan berkata, "Meskipun ada beberapa konflik yang terjadi antara Renhuang Ye dan kami, namun jika Renhuang Ye bersedia bergabung dengan Istana Kegelapan untuk berkultivasi, kami tidak akan mengambil tindakan apa pun. Sebaliknya, kami akan melindungi Renhuang Ye dari Prefektur Ilahi."
"Dunia Empty Divine juga akan menerimamu dengan tangan terbuka."
Para kultivator dari dua dunia utama itu tidak hanya mengambil inisiatif untuk merekrut Ye Futian, tetapi juga menawarkan untuk mengesampingkan semua konflik yang terjadi di antara mereka selama bertahun-tahun. Dan hal ini tidak mempertimbangkan fakta bahwa Ye Futian telah membunuh banyak kultivator dari Dunia Kegelapan kala itu.
Dia adalah penerus dari Kaisar Ye Qing, sosok yang sangat berbakat, dan dia juga mendapatkan dukungan dari seorang Kaisar Agung. Dia jelas merupakan sebuah aset yang sangat berharga.
Intinya adalah, Ye Futian dan Istana Kekaisaran di Prefektur Ilahi sekarang berada di pihak yang berlawanan. Dan karena Kaisar Ye Qing, mereka akan menjadi musuh bebuyutan tanpa ada kemungkinan untuk bisa berdamai. Jika Ye Futian dapat dipersiapkan menjadi sebuah senjata untuk digunakan melawan Prefektur Ilahi suatu hari nanti, kenapa mereka harus melewatkan kesempatan yang begitu besar ini begitu saja?
Tanpa mempertimbangkan potensinya di masa depan, sosok Ye Futian saat ini bahkan sudah bisa dianggap sebagai aset yang sangat berharga mengingat kekuatan yang dia miliki dan warisan yang dia kendalikan.
Ye Futian memandang para kultivator dari dua dunia utama ini untuk beberapa saat. Sudah jelas, dia bisa memahami niat mereka, jadi dia pun menjawab tanpa ragu-ragu. "Kalian telah angkat bicara untuk membelaku hari ini. Jika ada sesuatu yang tidak terduga terjadi di masa depan, aku akan mengingat apa yang telah terjadi hari ini."
Ini jelas merupakan jawaban yang mengecewakan bagi mereka.
"Kalau begitu, kami pamit undur diri sekarang." Mereka tidak mengatakan apa-apa lagi. Mereka akan menyaksikan bagaimana cara Ye Futian dalam menghadapi pasukan-pasukan dari Prefektur Ilahi di masa depan!