Legenda Futian

Jari Qiankun



Jari Qiankun

0Sosok Ye Futian juga muncul di sana. Dia berdiri di bawah bayangan sang Kaisar Agung, dan penampilannya kini tampak seperti keturunan dewa. Saat dia memejamkan matanya, cahaya suci terpancar keluar dari tubuhnya.     

Pada saat ini, bintang-bintang yang ada di atas langit mulai bersinar secara bersamaan, dan bayangan Ye Futian muncul di setiap bintang tersebut. Seolah-olah dia muncul di berbagai tempat pada waktu yang bersamaan.     

"Jika aku melancarkan serangan, maka tidak ada jalan untuk mundur. Senior, apakah kau benar-benar menginginkan pertempuran ini?" Sebuah suara tiba-tiba bergema di udara, beresonansi dengan seluruh penjuru langit. Kekuatan Ye Futian saat ini memberikan tekanan besar pada Pecahan Ziwei secara keseluruhan. Dia bisa merasakan kekuatan yang dikeluarkan oleh Fang Ru dan tahu bahwa serangan-serangan biasa kemungkinan besar tidak akan bisa mempengaruhinya; satu-satunya cara yang bisa dia gunakan adalah menggunakan kekuatan langit di dalam serangannya.     

Cahaya suci tampak mengitari tubuh Fang Ru. Kemudian dia mendongak untuk memandang ke atas langit dan berkata, "Lakukan saja."     

Para Kaisar Agung dianggap seperti sekelompok dewa—mereka tidak bisa diprovokasi. Bahkan seseorang sekuat Fang Ru tidak akan berdaya di hadapan seorang Kaisar Agung. Namun saat ini, dia hanya menghadapi aura Ziwei Agung dan bukan sang Kaisar Agung sendiri. Terlepas dari itu, dia masih ingin merasakan sehebat apakah kekuatan yang dimiliki oleh seorang Kaisar Agung.     

Pada saat ini, Vision of the World di belakangnya membesar secara signifikan. Seolah-olah teknik itu telah membentuk sebuah dunia yang sesungguhnya. Di bawah langit berbintang, sebuah dunia kecil telah muncul di sana. Ketika dunia kecil ini terwujud, dunia tersebut mulai bergerak dan melahap kekuatan Jalur Agung Dunia. Di area yang luas dan tak terbatas ini, rasanya seolah-olah semua yang ada di dalamnya sedang beresonansi dengan dunia kecil itu.     

*Whoosh* Tidak lama kemudian, cahaya suci yang tak terbatas mulai mengalir dari atas langit dan berkumpul di bawah Ye Futian. Sebuah aura pedang tertinggi mulai terbentuk, hingga akhirnya menciptakan sebilah pedang ilahi yang mengandung kekuatan langit di dalamnya.     

Pedang ilahi ini tampaknya mampu membelah langit dengan mudah.     

"Dia menggabungkan semua bintang surgawi itu untuk membentuk sebilah pedang ilahi," ujar seseorang. Para kultivator memandang ke atas langit dengan terkejut. Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei sebelumnya menemui ajalnya di bawah serangan yang serupa. Meskipun kekuatan Fang Ru hampir tak terukur, namun bisakah dia menahan serangan seperti itu?     

Tidak ada seoang pun yang mengetahui jawabannya.     

Bagaimanapun juga, orang-orang bisa melihat betapa kuatnya Fang Ru dari serangan yang baru saja dia lancarkan, namun tidak bisa dipastikan apakah dia sudah mengeluarkan kekuatannya secara maksimal atau belum.     

*Boom* Suara-suara yang mengerikan bisa terdengar dari atas langit. Rentetan ledakan supersonik itu menyebabkan udara bergetar. Sementara itu di bagian bawah, banyak orang dari Pecahan Ziwei memandang ke arah langit. Mereka melihat kekuatan langit bergerak ke bawah bersama dengan bayangan Ziwei Agung. Pedang ilahi itu berada di hadapan sang Kaisar Agung, diayunkan ke bawah seolah-olah pedang itu dipegang oleh para dewa. Jalur Agung pun runtuh, hancur, dan akhirnya terkoyak menjadi beberapa bagian. Retakan-retakan yang dalam dan mengerikan mulai bermunculan; semua retakan itu tampak seperti pertanda sebelum dunia itu hancur berantakan.     

Namun meski begitu, pedang ilahi tersebut sama sekali tidak terpengaruh. Semua retakan yang bermunculan itu tidak bisa menghentikan sinar cahaya dari pedang tersebut. Pedang itu terus melesat melewati retakan dan celah yang telah terbentuk. Pergerakannya tidak bisa dihentikan. Bahkan melarikan diri dengan menggunakan kekuatan Jalur Agung Ruang dan Waktu menjadi hal yang mustahil untuk dilakukan, karena area itu sendiri juga akan runtuh.     

Serangan di tingkat ini jelas telah melampaui batas yang dapat diterima oleh area kosong. Saat ini, sebuah retakan tampaknya telah terbentuk akibat pedang ilahi tersebut.     

"Suatu kehormatan bagiku untuk bisa menerima serangan dari aura Ziwei Agung secara langsung," ujar Fang Ru sambil mendongak. "Namun, meskipun dia pernah menjadi sosok tertinggi di masa lalu, namun dia telah binasa dan tidak boleh terus ada di dunia ini. Sosok terkuat saat ini sudah seharusnya berasal dari era ini."     

Suaranya terdengar ramah namun terkesan sombong, dan dipenuhi dengan tekanan yang tak ada habisnya di dalamnya. Ketika dia mengangkat lengannya, seolah-olah semua kekuatan di dunia ini mulai mengalir ke arahnya dan berkumpul di lengannya. Pada saat ini, tubuh Fang Ru bersinar terang. Dia tampak seperti sosok ilahi, yang tidak ada tandingannya di dunia fana.     

Saat dia mengumpulkan kekuatan yang tak tertandingi di lengannya, cahaya suci yang tak terbatas mulai mengalir menuju jemarinya. Cahaya suci yang bersinar dan ditembakkan dari ujung jarinya itu jauh lebih berbahaya dari pedang-pedang paling tajam di dunia ini.     

"Jari Qiankun!"     

Di kejauhan, Tetua Iblis Tuntian, yang berada di samping Yu Sheng berkata, "Fang Ru sendiri yang menciptakan teknik legendaris Jari Qiankun. Itu adalah teknik yang sangat kuat."     

"Dia berniat melawan Pedang Bintang milik Ziwei Agung dengan satu jari?" seorang kultivator iblis di sampingnya bergumam pelan, tidak dapat memahami apa yang baru saja dia dengar. Meskipun Fang Ru telah meraih ketenaran ribuan tahun yang lalu, namun hal itu tidak semata-mata membuatnya bisa begitu percaya diri pada kemampuannya sendiri.     

Suara Tetua Iblis Tuntian menjadi semakin pelan saat dia berkata, "Apakah kau tidak bisa merasakan kekuatan yang terkandung di dalam satu jari itu? Bintang-bintang di atas langit telah dihancurkan. Jari ini berisi kekuatan dari alam semesta, dan dia telah memadatkan semua kekuatan yang dia miliki ke dalamnya. Sementara serangan-serangan yang dilancarkan sebelum ini memiliki pola yang menyebar, Jari Qiankun yang sesungguhnya akan terlihat seperti ini, terkonsentrasi pada satu titik. Setelah serangan ini dikeluarkan, kekuatannya akan mampu mengisi dan menghancurkan teknik Black Hole Whirlpool milikku, yang dianggap mampu melahap langit." Dia sangat memuji kemampuan Fang Ru. Bahkan di generasinya, hanya ada segelintir kultivator yang telah mencapai tingkat ini.     

Yu Sheng dan kultivator iblis lainnya terkejut setelah mendengar komentar itu. Mereka semua tahu betapa menakutkannya kekuatan pelahap yang dimiliki oleh Tetua Iblis Tuntian; serangannya benar-benar bisa melahap segalanya, termasuk bintang-bintang surgawi. Namun dia baru saja mengatakan bahwa satu jari ini akan mampu mengalahkan teknik Black Hole Whirlpool miliknya, yang mampu melahap segalanya.     

"Setiap kultivator di dunia ini memiliki metode kultivasi mereka masing-masing. Para kultivator dari Istana Infinite mahir dalam teknik dengan cakupan yang luas, tak terbatas, dan tak berujung. Tetapi beberapa orang terampil dalam pemusatan kekuatan serangan. Bayangkan ada dua serangan dengan tingkatan yang sama. Apakah kalian pikir serangan itu akan memiliki kekuatan yang lebih dahsyat ketika memiliki skala sebesar gunung atau batu?"     

Tetua Iblis Tuntian melanjutkan kata-katanya saat dia menyaksikan dua serangan di atas langit itu saling mendekati satu sama lain, "Selain itu, Jari Qiankun tidak hanya sekedar memadatkan dan mengeluarkan kekuatan langit. Dikabarkan bahwa Jari Qiankun mengandung sebuah dunia kecil di dalamnya, dimana teknik itu telah menekan kekuatan di seluruh penjuru dunia menjadi sebuah dunia kecil, yang beroperasi dengan hukum misterius di dalamnya. Seolah-olah teknik itu memadatkan sebuah matriks raksasa tingkat tertinggi ke dalam satu jari. Sehingga, ketika teknik itu dikeluarkan, kekuatan yang dihasilkan tidak akan tertandingi."     

Saat dia berbicara, kekuatan langit masih terus menerjang ke bawah; bahkan mereka juga bisa merasakan kekuatan itu meskipun serangan itu berada jauh di atas langit.     

Di sisi lain, bayangan Ziwei Agung tiba bersama pedang ilahi miliknya saat Fang Ru menunjuk langit dengan satu jarinya. Seolah-olah kedua serangan itu bahkan tidak memiliki tingkat kekuatan yang sama. Pada saat ini, Fang Ru terlihat sangat kecil dan lemah; seolah-olah dia akan dihancurkan oleh serangan apa pun.     

Namun, pada saat kedua serangan itu benar-benar bersentuhan satu sama lain, penglihatan para kultivator dihalangi oleh cahaya pemusnah yang menyilaukan dan kini telah memenuhi langit, menghalangi segalanya. Bintang-bintang surgawi itu hancur dan meledak dalam reaksi berantai berskala besar. Bahkan pedang ilahi—dengan kekuatan yang hampir tak terbayangkan beberapa saat yang lalu—hancur sedikit demi sedikit. Saat ledakan itu terus bergerak ke atas, bintang-bintang yang berada di kejauhan juga ikut musnah.     

Banyak orang tidak bisa menyaksikan apa yang sedang terjadi karena cahaya menyilaukan yang menutupi langit tersebut. Namun, ketika cahaya itu akhirnya memudar, mereka melihat bahwa pedang ilahi itu telah lenyap.     

Bayangan Ziwei Agung masih berada di atas langit bersama sosok Ye Futian. Namun, auranya telah melemah, dan dia sangat terguncang akibat serangan yang baru saja diterima olehnya.     

Sementara itu di bawahnya, tubuh Fang Ru dihempaskan dari atas langit, dan auranya juga tampak tidak stabil. Posturnya juga tidak setegap sebelumnya.     

"Kekuatan Ziwei Agung… Kekuatannya memang sesuai dengan reputasinya. Tapi, bagaimanapun juga, itu hanyalah aura seorang Kaisar Agung—bukan Kaisar Agung yang sesungguhnya," ujar Fang Ru pada Ye Futian, yang berdiri di atas langit. "Dan ini juga bukan kekuatanmu sendiri, jadi kau tidak bisa menunjukkan kepadaku kekuatan ilahi yang sesungguhnya!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.