Dicurigai
Dicurigai
Saat ini, sekelompok orang telah tiba di sebuah kediaman yang ada di Pecahan Ziwei. Suasananya menjadi sedikit ramai.
Ye Futian dan Hua Jieyu juga ada di dalam kelompok itu, begitu pula dengan Hua Fengliu dan Hua Nianyu. Hua Jieyu telah kembali dengan selamat. Hal pertama yang ingin dilakukan oleh Ye Futian adalah membawa Jieyu menemui gurunya. Ketika Hua Fengliu dan Nandou Wenyin melihat bahwa Jieyu akhirnya kembali, mereka merasakan kegembiraan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Senyuman lebar tampak menghiasi wajah mereka. Hua Nianyu juga terlihat sangat senang. Ketika dia masih kecil, kakak perempuan dan ipar laki-lakinya ini telah pergi, dan keduanya hanya menjadi jejak-jejak dalam ingatannya. Akhirnya, mereka telah dipertemukan kembali.
Yu Sheng tidak bersama mereka. Setelah insiden yang terjadi di Akademi Heavenly Mandate berakhir, untuk sementara waktu mereka kembali ke Istana Kekaisaran Ziwei. Akan tetapi, Yu Sheng malah kembali untuk bertemu dengan para kultivator lainnya di Dunia Iblis. Dengan status Yu Sheng saat ini di Dunia Iblis, Ye Futian tentu saja tidak perlu mengkhawatirkannya. Ada seorang raja iblis yang melindunginya di sisinya. Apalagi dengan identitas Yu Sheng, tidak akan ada yang berani menyentuhnya di sana.
Pemimpin Kota Tianyan memang berani bertindak melawan Ye Futian, tetapi apakah dia berani mencelakai Yu Sheng, yang mungkin merupakan penerus dari Kaisar Iblis? Jika dia menyinggung Dunia Iblis, maka Kaisar Iblis mungkin akan memerintahkan pasukannya untuk menyerang Kota Tianyan. Ketika hal itu terjadi, tidak peduli sekuat apa pun Kota Tianyan, mereka tetap akan menghadapi ancaman kepunahan.
Bagaimanapun juga, hanya Donghuang Agung yang mampu menjadi lawan sepadan bagi Kaisar Iblis.
Saat ini, Hua Jieyu sedang mengobrol dengan Hua Fengliu dan Nandou Wenyin tentang pengalamannya selama beberapa tahun terakhir. Dia merasa sangat bersalah terhadap orang tuanya. Waktu sudah begitu lama berlalu semenjak krisis yang terjadi di Istana Holy Zhi. Baru sekarang dia benar-benar kembali bersama orang tuanya.
Selain keluarga mereka, ada juga satu sosok wanita lain di tempat tersebut. Wanita ini memiliki temperamen yang luar biasa dan tampak seperti seorang dewi yang bukan berasal dari dunia ini. Dia sama cantiknya seperti Hua Jieyu, tetapi temperamen mereka benar-benar berbeda. Kecantikan Hua Jieyu seperti Dewi Jiutian, layaknya seorang dewi yang sesungguhnya. Namun, wanita ini tampak sangat menakjubkan, seperti seseorang yang berasal dari luar dunia ini. Dia terlihat begitu sempurna dan mempesona. Orang-orang merasa sangat nyaman hanya dengan melihatnya.
Pada saat ini, Hua Fengliu dan Nandou Wenyin berdiri dari tempat masing-masing dan menghampiri wanita ini. Secara mengejutkan, mereka membungkuk hormat padanya dan berkata, "Nona Hua, terima kasih banyak karena telah melindungi Jieyu dan mencegah jiwa spiritualnya hancur kala itu."
"Kalian berdua tidak perlu bersikap terlalu sopan pada saya. Selama bertahun-tahun, saya dan Jieyu telah menjadi satu dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Saya juga merasa sangat dekat dengan kalian berdua. Bagaimana mungkin saya bisa menerima perlakuan seperti ini?" ujar wanita itu sambil meminta mereka berdua untuk berhenti membungkuk hormat padanya. Ye Futian hanya berdiri dengan tenang di bagian samping dan menyaksikan hal tersebut. Ketika dia menyaksikan pemandangan ini, dia tersenyum dan berkata, "Jadi begitu."
Ternyata wanita ini adalah Hua Qingqing, salah satu dari empat wanita paling cantik di Wilayah Barren Timur pada masa itu. Setelah Hua Jieyu memasuki Akademi Barren Timur, dia juga dinobatkan sebagai salah satu wanita paling cantik di sana. Hua Qingqing dan Hua Jieyu adalah wanita cantik yang sangat terkenal. Sayangnya, Hua Qingqing memiliki nasib yang malang. Semua anggota keluarganya tewas terbunuh. Dia terhindar dari malapetaka karena orang tuanya mengirimnya ke Gunung Buku.
Ye Futian juga merasa emosional ketika dia mengetahui bahwa Hua Qingqing adalah sosok yang menyelamatkan Jieyu di masa lalu. Dia jadi teringat kembali pada momen ketika dia memainkan Melodi Ilahi di puncak gunung kala itu.
"Ibu, Ayah, apa yang dikatakan Qingqing memang benar. Kami sudah menjadi satu kesatuan, dan pikiran kami terhubung satu sama lain. Setelah mewarisi ajaran sang Permaisuri dan membuktikan Jalur Agung milikku, aku menghidupkan kembali tubuh Qingqing. Kami berdua sudah seperti saudari kandung," ujar Hua Jieyu sambil tersenyum cerah. Di masa lalu, Hua Qingqing berubah menjadi sebuah lampu spiritual untuk melindunginya. Tanpa perlindungannya, Hua Jieyu pasti sudah binasa, dan mustahil baginya untuk mengalahkan Permaisuri Brahma's Pure Sky.
Hua Fengliu memikirkan sesuatu ketika dia mendengar kata-kata Hua Jieyu. Dia tahu bahwa Hua Qingqing memiliki nasib yang malang dan telah mengalami banyak kemalangan. Saat dia melihat kecantikannya yang luar biasa, rasa belas kasih memenuhi hatinya. Dia berkata, "Nona Qingqing, bolehkah aku dan Wenyin mendapat kehormatan untuk menjadikanmu sebagai putri baptis kami?"
Pada kenyataannya, tingkat kultivasi Hua Fengliu dan Nandou Wenyin jauh lebih rendah daripada Hua Qingqing. Di dunia kultivasi, status seseorang biasanya ditentukan oleh tingkat Plane mereka. Seharusnya, Hua Fengliu tidak pantas membuat permintaan seperti itu. Namun, Hua Fengliu bukanlah seseorang yang bisa dibatasi oleh peraturan. Dia juga tidak tertarik pada ketenaran maupun kekuasaan. Terlebih lagi, Hua Fengliu sangat dekat dengan Ye Futian, yang merupakan murid sekaligus menantunya. Karena itulah, dia tidak merasa lebih lemah dari mereka, dan dia tidak mempertimbangkan tingkat kultivasinya sendiri ketika dia mengajukan permintaan teesebut. Dia memiliki ide ini hanya karena dia merasa kasihan pada Hua Qingqing, belum lagi pikirannya telah terhubung dengan Hua Jieyu, dan mereka berdua penah berbagi tubuh sebelumnya.
Kata-katanya membuat hati Hua Qingqing berdebar kencang. Dia mengangkat kepalanya dan memandang Hua Fengliu dengan kedua matanya yang jernih. Dia tersenyum lebar dan berkata, "Suatu kehormatan bagi saya untuk menerima penawaran anda ini."
Hua Jieyu dan Ye Futian tersenyum ketika mendengar hal ini. Dengan demikian, mereka sudah menjadi satu keluarga sekarang. Hua Jieyu dan Hua Qingqing kini bersaudara; Hua Qingqing juga memiliki 'rumah' untuk kembali sekarang.
Pada saat ini, sebuah suara bergema di dalam benak Hua Qingqing—perjalanannya di dunia ini masih belum berakhir.
…
Sementara itu di Istana Kekaisaran Kosong, Dunia Imperial.
Di dalam istana, cahaya suci mengalir di berbagai tempat dan tampak sangat menyilaukan. Putri dari Donghuang Agung tinggal di sini untuk sementara waktu.
Puteri Donghuang dan para kultivator dari Istana Kekaisaran Donghuang telah menjadikan tempat ini sebagai markas mereka.
Pada saat ini, di luar istana, ada sekelompok kultivator yang datang dari Prefektur Ilahi. Mereka ingin menemui Puteri Donghuang secara langsung.
Seseorang di luar Istana Kekaisaran Kosong mengumumkan kehadiran mereka, dan tidak lama kemudian, Puteri Donghuang menyambut mereka secara pribadi.
Di dalam istana, tepatnya di depan sebuah kuil kuno, Puteri Donghuang tampak berdiri di puncak tangga. Ketika dia memandang para kultivator dari Prefektur Ilahi itu, dia bertanya, "Senior, ada urusan apa sehingga kalian datang jauh-jauh kemari?"
"Puteri, kami datang kemari untuk menyampaikan laporan yang sangat penting," salah satu kultivator dari Prefektur Ilahi menjawab dengan suara keras saat mereka membungkuk hormat pada Puteri Donghuang.
"Sampaikan laporan yang kalian bawa kemari," ujarnya.
"Hal ini berhubungan dengan Ye Futian," ujar seseorang sambil memandang ke arah lain. Puteri Donghuang memandang ke sekeliling mereka. Tidak lama kemudian, seseorang di belakangnya memancarkan cahaya suci yang menakjubkan. Dia telah menyegel area itu dan memisahkannya dari dunia luar. Sudah jelas, sang Puteri memahami maksud dari tatapan mata mereka itu.
"Apa ini sudah cukup?" lanjut Puteri Donghuang.
Salah satu kultivator dari kelompok itu pun melaporkan, "Puteri, kami sebelumnya telah menyelidiki asal-usul Ye Futian. Dia berasal dari Sembilan Negara—suatu tempat di Dunia Bawah. Kaisar Agung telah melewati area tersebut sebelumnya. Menurut penyelidikan kami, Ye Futian seharusnya berasal dari sebuah pulau di Laut Timur yang dikenal sebagai Kota Qingzhou. Tempat itu terisolasi dari dunia luar dan kemudian menghilang tanpa jejak. Pulau itu telah lenyap, seolah-olah terhapus dari peta oleh seseorang dalam satu malam."
"Apa sebenarnya yang ingin kau katakan?" Puteri Donghuang bertanya lebih lanjut.
"Saya pernah mendengar bahwa Puteri juga pernah bepergian ke Kota Qingzhou sebelumnya. Ada patung terakhir dari 'seseorang' di sana, dan anda telah mengirimkan sekelompok kultivator ke sana untuk melakukan penyelidikan.
Puteri Donghuang memandang lawan bicaranya itu dengan tatapan tajam. Dia pun bertanya, "Rupanya kau telah menemukan banyak hal. Lalu, apa hubungannya hal ini dengan Ye Futian?"
Sosok itu membungkuk hormat dan melanjutkan kata-katanya, "Puteri, Ye Futian memiliki bakat yang tak tertandingi di generasi ini. Bahkan sosok-sosok mengerikan dari Klan Dewa Kuno mengalami kesulitan saat melawannya. Bagaimana mungkin sosok yang begitu menonjol tidak memiliki asal-usul yang istimewa? Apalagi, saudara sekaligus sahabatnya, Yu Sheng, ternyata mendapat bimbingan pribadi dari Kaisar Iblis. Yu Sheng jelas memiliki hubungan khusus dengan Dunia Iblis, dan identitasnya juga pasti sangat luar biasa. Tempat kelahiran mereka secara kebetulan adalah tempat dimana patung 'orang' itu berdiri. Selain itu, mengenai nama keluarga Ye Futian, apakah dia memilikinya sejak lahir, ataukah dia sengaja diberi nama keluarga 'Ye'?"