Kita Bertemu Lagi
Kita Bertemu Lagi
Para kultivator dari Prefektur Ilahi memandang sosok itu dengan kagum.. Namun saat mereka memandang Ye Futian, tampaknya tatapan mata wanita itu juga terpaku padanya.
Ye Futian juga sedang menatapnya. Renhuang berambut abu-abu yang berdiri jauh di atas langit ini adalah jenius nomor satu dari Dunia Heavenly Mandate, Dekan Akademi Heavenly Mandate, Pemimpin Istana Kekaisaran Ziwei, Kepala Desa Empat Sudut, dan penerus dari Ziwei Agung, Kaisar Agung Shenjia, serta Shenyin Agung. Pada saat ini, di kedua matanya yang dalam itu, hanya ada kelembutan yang tak ada habisnya. Senyuman yang sangat cerah juga muncul di sudut matanya.
Senyumannya begitu tulus dan kedua matanya tampak berbinar. Sulit untuk membayangkan bahwa seseorang yang telah berkultivasi ke tingkat setinggi itu masih bisa memiliki perasaan yang begitu murni. Bahkan mereka yang tidak mengenal Ye Futian secara pribadi bisa menebak bahwa wanita yang baru saja muncul itu adalah kekasih Ye Futian.
Kedua mata dewi yang baru saja muncul di udara itu membalas tatapan mata Ye Futian. Keduanya saling memandang dari kejauhan, memancarkan kasih sayang yang tak terbatas di antara satu sama lain. Dia tersenyum dengan kecantikan yang luar biasa, tanpa ada sikap dingin maupun temperamen yang dia tunjukkan sebelumnya. Yang tersisa hanyalah kecantikan yang murni dan sederhana.
Pada saat ini, Ye Futian merasa seolah-olah mereka telah terpisah sangat lama. Di dalam benaknya, muncul kembali momen ketika mereka pertama kali memandang satu sama lain.
Dia tahu bahwa sosok yang selama ini sangat dia cintai akhirnya kembali sebagai dirinya sendiri. Meskipun 'dia' mengalami banyak kesulitan untuk mencapai posisi ini, namun pada akhirnya jiwanya telah kembali dan kini kembali ke pelukannya.
"Dia telah kembali."
Dari arah Akademi Heavenly Mandate, Lord Taixuan berbisik pada dirinya sendiri. Apalagi, ini bukanlah Hua Jieyu yang pernah dia kenal dari Akademi Heavenly Mandate sebelumnya, tetapi Hua Jieyu yang selalu dikenal dan dicintai oleh Ye Futian. Sosoknya saat ini sangat berbeda jika dibandingkan ketika dia bertemu dengannya sebelumnya.
Kala itu, mereka telah memperingatkan Ye Futian untuk berhati-hati terhadap Hua Jieyu. Saat itu, di Istana Brahma's Pure Sky, kultivasi sang Permaisuri berada di puncak Renhuang, dan metode kultivasinya sangatlah unik. Dia memiliki sebuah teknik rahasia yang selama ini dianggap menghilang, dan tidak ada yang tahu bagaimana asal usulnya. Dikenal sebagai teknik 3.000 Realms of One Mind, teknik itu memungkinkan penggunanya untuk 'merasuki' atau merebut tubuh fisik orang lain untuk tujuan penggunanya sendiri. Oleh sebab itulah mereka percaya bahwa Hua Jieyu telah dimanfaatkan oleh Permaisuri Brahma's Pue Sky, dan mereka khawatir Ye Futian akan terperangkap dan pada akhirnya juga dimanfaatkan oleh sang Permaisuri.
Pada saat itu, Hua Jieyu juga terlihat tidak mengenali Ye Futian, layaknya selembar kertas kosong. Sejak saat itu, Ye Futian selalu melindungi dan merawatnya dengan sabar.
Tapi sekarang, saat melihat senyuman di wajah Hua Jieyu, para kultivator dari Akademi Heavenly Mandate menyadari bahwa istri Ye Futian yang selama ini menghilang akhirnya telah kembali padanya.
Sepertinya dia telah membuat keputusan yang tepat untuk pergi ke Prefektur Ilahi pada saat itu. Dan sepertinya dalam pertempuran dimana Ye Futian menghilang, dia sudah mulai pulih dari traumanya dan mendapatkan kembali ingatannya. Permaisuri Brahma's Pure Sky tidak hanya gagal mengambil alih kesadarannya, tetapi pada akhirnya dia ditaklukkan oleh Hua Jieyu.
Pada tahun itu, kelompok yang pergi ke Prefektur Ilahi telah kembali ke Akademi Heavenly Mandate, kecuali Hua Jieyu. Menurut penjelasan mereka, Hua Jieyu pergi untuk mengikuti jalur kultivasinya sendiri, dan tidak ada yang tahu kemana dia pergi.
Namun hari ini, dia telah kembali sendirian, tepat ketika Ye Futian sedang dikepung dan dipojokkan oleh berbagai macam kultivator dari Prefektur Ilahi.
Ye Futian tidak bisa menahan diri untuk tersenyum. Selain kelembutan di matanya, ada juga kesedihan yang tersirat di sana. Dia sedih bukan karena momen ini tetapi untuk tahun-tahun yang telah berlalu. Selama bertahun-tahun, mereka lebih sering menghabiskan waktu dengan terpisah satu sama lain alih-alih bersama. Dan sekarang, mereka akhirnya bertemu lagi—setelah lebih dari 20 tahun lamanya.
"Rubah, sudah lama sekali kita tidak berjumpa!" Ye Futian tersenyum cerah sambil mengulurkan tangannya. Meskipun dipisahkan oleh jarak, tanpa sadar Ye Futian berniat untuk menggenggam tangan Jieyu.
Saat mendengar nama panggilan yang terdengar akrab namun aneh ini, kedua mata Hua Jieyu yang semula dipenuhi oleh senyuman, tiba-tiba dipenuhi oleh air mata. Dua bulir air mata jatuh membasahi pipinya, meninggalkan dua jejak air mata di wajahnya yang mempesona.
Tidak ada seorang pun yang memanggilnya dengan nama 'rubah' untuk waktu yang sangat lama.
Dia tidak pernah mendengarnya selama bertahun-tahun. Nama panggilan ini mereka gunakan saat keduanya masih sangat muda.
Sekarang, mereka telah mengalami banyak hal bersama-sama.
"Ya, sudah lama sekali!" Hua Jiayu tersenyum saat dia mulai menangis. Dia pun berjalan mendekati Ye Futian. Meskipun jarak di antara mereka cukup dekat, namun rasanya seperti menempuh jarak ribuan mil jauhnya.
Setelah mengalami 'kematian' dan perpisahan, dia dipaksa untuk berkultivasi setelah tubuhnya dimasuki oleh sang Permaisuri. Dalam upaya untuk membantunya mendapatkan kembali ingatannya, Ye Futian membawanya ke semua tempat yang pernah mereka kunjungi saat mereka menjadi sepasang kekasih. Namun, ketika dia kembali terbangun, apa yang dia lihat adalah sosok Ye Futian yang telah dikepung dan dibantai. Baginya, momen itu sangatlah traumatis.
Beberapa dekade berlalu dalam sekejap mata di dunia kultivasi. Tidak ada yang tahu apa arti dari dua dekade ini baginya.
Ketika dia terbangun, Ye Futian sudah menghilang dari sisinya.
Sosoknya bergerak menuju tempat Ye Futian berada. Dengan dikelilingi oleh cahaya suci, penampilannya terlihat sangat mempesona.
Namun, momen bahagia ini tidak disukai oleh para kultivator dari Prefektur Ilahi yang telah mengepung Ye Futian. Mereka berencana untuk memojokkan Ye Futian dalam satu kali percobaan, memaksanya untuk mengeluarkan semua kemampuannya sehingga mereka dapat mengungkap rahasia yang dia miliki. Tetapi pada momen terpenting, mereka telah diganggu oleh kemunculan Hua Jieyu.
Kemunculannya yang begitu tiba-tiba terlalu menakjubkan untuk diabaikan. Dia datang dari atas langit dengan dikelilingi oleh cahaya suci, layaknya Dewi Jiutian yang turun ke dunia ini. Dia datang dengan dikelilingi oleh pancaran cahaya yang tak tertandingi. Namun, dia jelas bukan Dewi Jiutian—sosok yang bukan berasal dari dunia ini—melainkan seorang wanita yang dicintai oleh Ye Futian.
Selain itu, di bawah cahaya suci yang dipancarkan oleh wanita ini, auranya terasa cukup mengerikan; itu adalah aura dari seseorang di puncak Renhuang Plane dengan Roda Ilahi yang sempurna. Cahaya suci itu sangat menyilaukan sehingga para kultivator yang berada di sana merasa bahwa mereka tidak dapat melihat apa pun dengan jelas.
Apakah mungkin kekasih Ye Futian memiliki tingkat kultivasi yang lebih tinggi darinya?
Ye Futian sendiri sudah dianggap sebagai jenius nomor satu di Dunia Heavenly Mandate. Dia jelas sangat berbakat. Bagaimana mungkin kekasihnya bahkan jauh lebih kuat darinya?
Berbagai macam pasukan di Prefektur Ilahi telah menyelidiki masa lalu Ye Futian dan sejarah kultivasinya. Mereka tahu beberapa hal tentang dirinya dan fakta bahwa dia memiliki seorang istri. Namun, sejauh sepengetahuan mereka, istri Ye Futian tampaknya bukan sosok yang luar biasa, jadi mereka tidak repot-repot menyelidikinya lebih lanjut. Mereka tidak tahu apa-apa tentang Hua Jieyu dan tidak tahu kenapa tingkat kultivasinya lebih tinggi dari Ye Futian.
Hanya para kultivator dari Akademi Heavenly Mandate yang mengetahui sesuatu tentang hal ini. Mereka tahu bahwa Permaisuri Brahma's Pure Sky adalah orang yang membuat Hua Jieyu menjadi seperti ini.
Namun, meskipun Permaisuri Brahma's Pure Sky berada di sini, ini bukanlah jenis aura yang mampu dia miliki.
Mereka bisa merasakan bahwa sosok Hua Jieyu saat ini sangat berbeda dari sebelumnya.
Ye Futian dan Hua Jieyu berjalan menghampiri satu sama lain sambil tersenyum. Rasanya seolah-olah semua orang yang mengelilingi mereka bukanlah hal yang penting. Saat ini, hanya ada mereka berdua di mata mereka masing-masing.
Setelah mengalami banyak kematian dan perpisahan, akhirnya mereka bertemu kembali setelah terpisah lebih dari 20 tahun lamanya. Mereka tentu saja tidak ingin berpisah lagi.
Saat ini, tidak peduli siapa pun yang ingin memisahkan mereka, hal itu jelas tidak akan terjadi, meskipun lawan yang mereka hadapi adalah sosok-sosok terkemuka dari Prefektur Ilahi itu.
Melihat Hua Jieyu hendak memasuki area ini, para kultivator dari Prefektur Ilahi memandangnya dengan dingin. Tidak lama kemudian, Vajra Divine Child memperingatkan Hua Jieyu, "Jangan mendekat."
Suaranya terdengar seperti dentangan lonceng yang kuat, bergema di antara langit dan bumi. Tampaknya kekuatan ilahi dari Wilayah Vajra telah dikerahkan menuju Hua Jieyu. Serangkaian Segel Ilahi Vajra telah terbentuk di area tersebut, seolah-olah Vajra Divine Child ingin melampiaskan kemarahan yang dia rasakan ketika dia dikalahkan oleh Ye Futian.
Hua Jieyu menundukkan kepalanya dan melirik ke arah Vajra Divine Child. Pada saat ini, sepasang mata indah yang memiliki kelembutan tak berbatas di dalamnya itu tiba-tiba menjadi sangat dingin. Cahaya suci yang tak terbatas bersinar terang, dan dalam sekejap, area yang luas ini tampak membeku, dan Segel Ilahi Vajra itu juga berhenti di tempatnya. Tatapan mata Vajra Divine Child saat ini dipenuhi dengan ketakutan saat gambaran yang tak terhitung jumlahnya menyerang jiwa spiritualnya. Ada pancaran cahaya suci yang menghujaninya dari atas langit.
*Boom* Hua Jieyu terus melangkah ke bawah, dan Vajra Divine Child mengerang kesakitan saat wajahnya memucat dan dia memuntahkan darah dari mulutnya!