Legenda Futian

Dewi



Dewi

0"Dasar b*debah!" sebuah suara terdengar saat seseorang menerjang ke atas langit; itu adalah Si Buta Tie.     

Seorang Renhuang tingkat kesembilan berani menyerang Ye Futian.     

Semua kultivator dari Prefektur Ilahi memandang ke arah Si Buta Tie. Sebuah jejak telapak tangan yang berukuran sangat besar telah muncul di atas langit, lalu dikerahkan pada Si Buta Tie; serangan itu berasal dari seorang Renhuang tingkat kesembilan di Klan Haotian. Pakaiannya berkibar di udara, dan dia memiliki temperamen yang luar biasa. Dengan satu dorongan tangannya, dia berhasil menekan ruang hampa dengan satu serangan telapak tangan.     

Si Buta Tie berteriak dengan penuh amarah, dan dalam sekejap, sekujur tubuhnya bersinar terang, lalu dia menembakkan cahaya suci ke atas langit. Sebuah palu ilahi telah muncul dan menabrak telapak tangan raksasa yang dikerahkan ke bawah. Suara ledakan yang keras terdengar saat suara geraman muncul dari atas langit. Meskipun Si Buta Tie mampu menghentikan serangan lawannya, namun dia juga terdorong ke belakang; dia tidak mampu melanjutkan pergerakannya ke atas langit.     

*Whoosh, Whoosh* Di arah dimana Akademi Heavenly Mandate berada, beberapa Renhuang tingkat kesembilan tampak melayang ke udara. Namun, pada saat ini, banyak pula Renhuang dari berbagai macam pasukan di Prefektur Ilahi yang melangkah ke depan, menghalangi langkah para Renhuang dari Akademi Heavenly Mandate.     

"Kalian sudah keterlaluan," ujar Kaisar Xi saat sosoknya juga melayang ke udara. Namun, seorang Tetua dari Prefektur Ilahi menimpali, "Ini hanyalah pertarungan persahabatan; kalian tidak perlu khawatir. Prefektur Ilahi dan Dunia Asal adalah satu kesatuan dan kami tidak mencelakai Renhuang Ye."     

Saat dia selesai berbicara, sebuah tekanan yang tak terlihat menyelimuti area yang luas itu. Meskipun aliansi Akademi Heavenly Mandate adalah aliansi yang kuat, namun bukan berarti mereka bisa dibandingkan dengan berbagai macam pasukan dari Prefektur Ilahi. Terutama pasukan-pasukan di tingkat atas, nyaris tidak mungkin bagi mereka untuk bersaing dengan pasukan-pasukan tersebut.     

Namun, dari kejauhan, banyak kultivator bergegas mendekat satu per satu. Mereka adalah para kultivator dari Lost Clan. Begitu mereka mengetahui situasi yang sedang terjadi di sini, semakin banyak anggota mereka bergegas pergi ke Akademi Heavenly Mandate. Namun para kultivator dari Prefektur Ilahi telah mengisolasi medan pertempuran, dan mereka juga tidak terlalu peduli dengan kehadiran para kultivator dari Lost Clan.     

Tempat ini bukanlah Benua Shenyi, dan tanpa adanya matriks raksasa itu, maka kedatangan Lost Clan tidak akan berarti apa-apa dan tidak mampu merubah apa pun dalam pertempuran ini.     

Di atas langit, medan pertempuran kini telah membentang hingga jarak yang sangat jauh. Lagipula, ketika seseorang di tingkat mereka bertarung, hanya satu ayunan tangan saja bisa mencakup area seluas ribuan mil jauhnya. Sosok terkemuka dari Pegunungan Infinite itu mengangkat tangannya, dan dalam sekejap, pedang ilahi yang tak terhitung jumlahnya turun dari atas langit, dan setiap bilah pedang itu sangat mengerikan, mengincar Ye Futian sambil mengeluarkan suara yang mengerikan saat mereka melesat menembus ruang hampa.     

Di area Jalur Agung yang dituju oleh bilah-bilah pedang ilahi itu, ada sesuatu yang menghalangi pergerakan mereka. Tapi sosok yang bergerak kali ini adalah seorang Renhuang tingkat kesembilan. Oleh karena itu, bahkan aura Jalur Agung di area tersebut tidak dapat sepenuhnya menghentikan pedang-pedang ilahi itu. Bintang-bintang tampak mengalir dan menghancurkan beberapa pedang ilahi, tetapi pedang-pedang itu berada dimana-mana, mengubur setiap sudut dari area ini.     

"Boundless Divine Child!" Banyak orang memandang ke atas langit. Di sana, rupanya Boundless Divine Child adalah Renhuang tingkat kesembilan yang bergabung dalam pertarungan ini. Jika dia mengambil tindakan, mungkin akan mustahil bagi Ye Futian untuk bersaing dengannya. Namun tetap saja, pertempuran ini bukan lagi pertarungan yang adil.     

Sosok Ye Futian dikelilingi oleh tirai cahaya bintang, sehingga menciptakan sebuah pertahanan mutlak. Namun saat pedang-pedang ilahi yang menutupi langit itu berjatuhan, disertai dengan rentetan suara gemuruh yang keras, bintang-bintang dan area tempat Ye Futian berada berhasil dipukul mundur, yang kemudian hancur berkeping-keping.     

Ye Futian terus terdorong ke belakang sementara pedang ilahi yang tak terbatas itu masih menerjang ke depan.     

*Brak, Brak, Brak* Pedang-pedang ilahi itu akhirnya tiba di depan Ye Futian dan menghantam tubuhnya. Banyak pedang ilahi dihancurkan dalam sekejap, namun Ye Futian juga kembali dihempaskan ke belakang saat dia menggeram kesakitan.     

Sebuah badai pedang yang mengerikan telah menyelimuti bagian langit ini, dan pedang-pedang ilahi yang tak terbatas itu tiba-tiba berhenti di langit di atas Ye Futian, namun mereka masih menunjuk ke arahnya.     

Boundless Divine Child adalah seorang Renhuang tingkat kesembilan yang sangat kuat, dan dia dikenal sebagai sosok yang sangat berbakat. Dia sudah menjadi salah satu kultivator tingkat tinggi di Wilayah Boundless, jadi tindakannya untuk menyerang Ye Futian, yang berada di Renhuang Plane tingkat ketujuh, jelas bukanlah tindakan yang terhormat.     

Para kultivator dari Akademi Heavenly Mandate yang berada di bagian bawah menyaksikan semuanya dengan khawatir, namun Tetua Ma berkata, "Tenang saja, dia pasti bisa mengatasinya."     

Sebelumnya, dia pergi ke Desa Empat Sudut bersama Ye Futian ketika Ye Futian membawa kembali tubuh Kaisar Agung Shenjia. Ye Futian pasti akan mengeluarkan jasad suci itu dalam pertempuran jika dia benar-benar berada dalam bahaya. Orang-orang ini tidak akan bisa menghadapi hal tersebut.     

Namun, tindakan itu masih terlalu dini untuk dilakukan.     

"Apakah Renhuang Ye tidak berencana untuk mengeluarkan bentuk sejati dari Roda Penyegel-mu agar kami bisa melihatnya secara langsung?" Semua kultivator dari Prefektur Ilahi menatap Ye Futian. Mereka menunggunya untuk mengungkapkan semua kemampuannya. Mereka ingin melihat semua rahasia yang selama ini disembunyikan oleh Ye Futian.     

Namun, sampai detik ini, mereka belum bisa mengungkap apa pun darinya.     

"Tidak usah khawatir, aku berjanji bahwa kau tidak akan terluka; kami hanya ingin melihat sampai dimana batas kekuatanmu sebenarnya," Boundless Divine Child melanjutkan kata-katanya. Area luas di sekitar mereka kini telah diselimuti oleh cahaya suci, melindungi Ye Futian di dalamnya.     

Ye Futian memandang kultivator-kultivator ini dengan tatapan sedingin es. Kemudian, dia mengulurkan tangannya ke depan, berniat untuk mengeluarkan jasad suci Kaisar Agung Shenjia.     

"Aku tahu bahwa kau mampu mengendalikan tubuh Kaisar Agung Shenjia, tetapi jika kau benar-benar berpikir untuk menggunakannya sekarang, kau harus mempertimbangkan apakah kau akan dapat mempertahankannya atau tidak," ujar seseorang dengan acuh tak acuh, dan dengan sedikit ancaman dalam nada bicaranya. Para kultivator dari Prefektur Ilahi ini semuanya telah berkomplot melawan Ye Futian untuk mendapatkan warisan Kaisar Agung yang dia miliki. Jika Ye Futian mengeluarkan tubuh Kaisar Agung Shenjia, maka para kultivator yang selamat dari Ujian Para Dewa tidak akan duduk diam dan tidak melakukan apa pun.     

Sudah jelas, Ye Futian juga menyadari hal ini. Dia mengamati orang-orang itu dan bertanya, "Jadi, kalian semua bertekad untuk memaksaku bertarung hari ini?"     

Bahkan hingga saat ini, dia tetap tidak ingin menyinggung pasukan-pasukan dari Prefektur Ilahi ini secara berlebihan. Mengingat situasi yang sedang terjadi di Dunia Asal, hal yang paling dia inginkan adalah berkultivasi dengan tenang untuk meningkatkan kemampuannya sendiri. Namun, jika orang-orang dari Prefektur Ilahi ini tidak membiarkannya pergi begitu saja, maka dia tidak punya pilihan selain menyatukan para kultivator dari Lost Clan dan melawan balik.     

"Kami hanya ingin melihat kemampuan yang dimiliki oleh Renhuang Ye," ujar kultivator dari Klan Dewa Kuno lainnya, yang juga diselimuti oleh cahaya suci. Mereka semua adalah kultivator tingkat tinggi di pasukan masing-masing. Dia pun melanjutkan kata-katanya, "Mungkin semua orang yang hadir di sini adalah sosok terbaik dari yang terbaik di Prefektur Ilahi."     

Saat Ye Futian mengamati para kultivator ini, arus-arus tak terlihat darinya menyebar ke area yang luas dan bergerak mendekati kultivator-kultivator tersebut. Pada saat ini, sosok-sosok terkemuka dari Prefektur Ilahi ini tampak penasaran; sepertinya Ye Futian akhirnya memutuskan untuk tidak menyembunyikan wujud dari Roda Penyegel miliknya.     

*Boom, Boom, Boom* Cahaya suci yang menyilaukan mengelilingi para kultivator ini saat mereka berkumpul di sekitar Ye Futian. Aura mereka sangat mengerikan, dan temperamen mereka benar-benar tidak ada duanya. Ketika cahaya suci dari Jalur Agung bersinar terang, sebuah aura yang mengerikan muncul di sana; mereka sudah siap untuk mengambil tindakan.     

Namun pada saat ini, tiba-tiba muncul pancaran cahaya suci dari atas langit. Cahaya suci ini sangat menakjubkan dan langsung menyinari medan pertempuran seolah-olah berasal dari suatu tempat di luar area tersebut.     

"Apa-apaan ini?" Sosok-sosok terkemuka dari Prefektur Ilahi langsung memandang ke atas langit; mereka tidak menyangka bahwa akan ada seseorang yang datang kemari.     

Semua jiwa spiritual kini bergerak ke atas langit dan melihat bahwa di antara cahaya suci yang menutupi langit itu, ada satu sosok yang sedang berjalan menuju medan pertempuran di bagian bawah.     

Di tengah-tengah cahaya suci yang tak terbatas itu, muncul seorang wanita di sana, dengan penampilan seperti Dewi Jiutian, yang turun dengan dikelilingi oleh cahaya suci. Sosoknya bermandikan sinar matahari yang hangat, dengan penampilan yang luar biasa dan wajah yang sangat mempesona. Dia tampak tegas, bermartabat, dan anggun, seolah-olah dia bukan berasal dari dunia ini.     

Ketika mereka memandangnya, banyak kultivator dari Akademi Heavenly Mandate tercengang. Mereka semua memandang dewi yang baru saja muncul di atas langit itu dengan tatapan terkejut dan tidak percaya.     

Tubuh Ye Futian disinari oleh cahaya suci yang tak terbatas saat dia mendongak untuk memandang ke atas langit. Ketika dia melihat dewi yang turun dengan dikelilingi oleh cahaya suci tak terbatas itu, tatapan matanya kini tidak bisa beralih darinya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.