Lawan yang Kuat
Lawan yang Kuat
Pada saat ini, terdengar sebuah suara ketika seorang pria mengambil satu langkah ke depan. Pria itu memancarkan cahaya suci berwarna emas di sekujur tubuhnya. Dia mengenakan pakaian berwarna emas, yang hampir menyerupai warna kulitnya, yang tampaknya juga berwarna emas. Dia adalah Anak Terpilih dari Divisi Vajra, yang kekuatannya sangat luar biasa.
Divisi Vajra adalah salah satu pasukan yang merupakan bagian dari Klan Dewa Kuno dan bermarkas di Wilayah Vajra dari 18 Wilayah yang ada di Prefektur Ilahi. Metode kultivasi di Divisi Vajra dikenal sangat brutal dan agresif, tak tertembus serta tak terkalahkan. Tubuh fisik anggota mereka ditempa secara ekstrem hingga membentuk Tubuh Ilahi Vajra—atau yang dikenal sebagai Sosok Vajra yang Tidak Dapat Dihancurkan—yang kebal terhadap kekuatan Jalur Agung mana pun. Siapa pun yang berada di tingkat Plane yang sama dengan pemilik tubuh ini, bahkan jika mereka dibiarkan menyerang dengan sesuka hati, mereka tetap tidak akan mampu menghancurkan tubuh fisik yang istimewa ini.
Di dalam Wilayah Vajra, Divisi Vajra dianggap sebagai sebuah dunia tersendiri. Tempat itu adalah sebuah dunia yang diciptakan oleh para dewa di zaman kuno. Dikabarkan bahwa Hukum Jalur Agung yang ada di dalamnya berbeda dari dunia luar. Mereka yang lahir di Divisi Vajra dianggap sebagai sosok yang luar biasa, dimana tubuh mereka disucikan oleh kekuatan ilahi dari Wilayah Vajra selama masa pertumbuhan mereka. Hanya mereka yang bisa membangkitkan kekuatan Divisi Vajra yang memenuhi syarat untuk menjadi anggota resmi. Mereka yang tidak bisa melakukannya hanya akan ditempatkan di area pinggiran dari Divisi Vajra dan tidak dianggap sebagai salah satu anggota mereka. Hal yang sama berlaku untuk berbagai macam pasukan yang ada di dalam Klan Dewa Kuno, yang sebagian besar bukanlah anggota intinya.
Karena tidak banyak kultivator yang masuk dalam kategori ini, bahkan Istana Pemimpin Wilayah Vajra harus bersikap sangat sopan pada para kultivator di Divisi Vajra. Status para kultivator ini tidak kalah tinggi dari Istana Pemimpin Wilayah, dan kebanyakan dari mereka bahkan memiliki status yang jauh lebih tinggi.
Pada saat ini, Vajra Divine Child memandang ke arah Ye Futian. Dia menyatukan tangannya dan membungkuk hormat tanpa mengatakan apa pun. Namun, cahaya suci dari Jalur Agung bersinar terang, dan sebuah aura yang sangat tajam terpancar dari tubuhnya. Begitu lengannya bergerak, sebuah aura yang sangat kuat dan tajam tiba-tiba muncul di area tersebut, yang diselimuti oleh cahaya suci berwarna emas. Meskipun dia belum melancarkan serangan, namun ancaman yang ditimbulkan olehnya dapat dirasakan dengan jelas oleh siapa pun.
Cahaya suci yang menyelimuti Vajra Divine Child bersinar terang dan memancarkan pesona yang tak terlukiskan. Dia mengangkat tangannya dan menunjuk ke arah Ye Futian di kejauhan. Dalam sekejap, kekuatan di balik gerakannya ini menembus langit dan bumi, meninggalkan sebuah lengkungan cahaya di atas langit yang melesat menuju Ye Futian, dengan niat untuk membunuhnya.
*Whoosh* Cahaya suci itu tampak sangat menyilaukan, melintasi langit dengan membawa kekuatan yang mencengangkan. Seolah-olah kekuatan yang terkandung di dalam satu jari itu jauh lebih mengerikan dari pedang ilahi mana pun, sehingga mampu menembus segalanya dan kini tiba di hadapan Ye Futian.
Semua orang mengamati serangan ini dengan seksama. Kekuatan ilahi yang dimiliki oleh kultivator dari Divisi Vajra benar-benar tidak ada bandingannya. Kekuatan semacam ini sangat sulit ditemukan, bahkan di antara anggota Klan Dewa Kuno. Mereka jadi penasaran bagaimana cara Ye Futian dalam mengatasi serangan tersebut.
Ye Futian bisa merasakan ancaman yang ditimbulkan oleh lawannya begitu pria tersebut mulai melancarkan serangan. Sekujur tubuh Ye Futian diselimuti oleh cahaya, dan ada seberkas cahaya mengerikan yang ditembakkan dari tubuh ilahi miliknya. Terdengar suara gemuruh yang keras saat tubuhnya berubah menjadi Jalur Agung dengan membawa kekuatan yang tak tertandingi di dalamnya.
Huruf-huruf berbentuk pedang yang tak ada habisnya bermunculan dan mengelilingi tubuh ilahinya. Di sisi lain, Ye Futian mengangkat tangannya dan menunjuk ke suatu arah. Dalam sekejap, sepertinya ada aura pedang tak terbatas yang beresonansi di antara langit dan bumi. Banyak huruf berbentuk pedang berkumpul di jari Ye Futian dan melesat ke bawah dengan mengikuti pergerakan jarinya. Saat tangannya diayunkan ke bawah, bilah-bilah pedang muncul di antara jemarinya, dan pada saat ini, tubuh Jalur Agung miliknya telah berubah menjadi tubuh pedang.
Dua kekuatan dari kedua jari itu akhirnya bertemu dan bertabrakan di udara. Jari Vajra itu terus bergerak ke depan, menghancurkan semua aura pedang yang menghalangi jalannya. Namun pada saat ini, pedang ilahi yang tak ada habisnya telah berkumpul di sekitar tubuh Ye Futian, seolah-olah mereka telah berubah menjadi sebuah sungai pedang. Jari Vajra itu menembus sungai tersebut disertai dengan munculnya cahaya suci yang mengerikan darinya. Namun, serangan itu tidak bisa mendekat lebih jauh ke tempat Ye Futian dan pada akhirnya dihancurkan oleh aura pedang yang tak terbatas.
"Sungguh serangan yang sangat mengerikan." Para kultivator dari Akademi Heavenly Mandate yang berada di bagian bawah merinding saat menyaksikan pemandangan ini. Dia memang layak disebut sebagai Vajra Divine Child. Sesuai dugaan, semua orang yang hadir di sini bukanlah sosok-sosok biasa. Mereka tentu saja jadi mengkhawatirkan nasib Ye Futian.
Bagaimanapun juga, ini adalah pertarungan yang tidak adil. Bagaimana caranya Ye Futian mampu menghadapi semua pasukan yang mengepungnya ini?
Namun, serangan yang dilancarkan oleh Vajra Divine Child tidak berhenti sampai di situ saja. Kedua telapak tangannya disatukan, dan tiba-tiba, seberkas cahaya suci berwarna emas yang tak terbatas muncul dari tubuhnya dan berubah menjadi bayangan yang menyerupai dewa. Dia menatap lurus ke arah Ye Futian, merapalkan sesuatu sementara telapak tangannya menghadap ke depan. Tiba-tiba sebuah telapak tangan raksasa dikerahkan ke depan. Pada saat yang bersamaan, teknik Giant Palms of Vajra yang tak terhitung jumlahnya terbentuk di atas langit. Mereka menutupi langit serta area ini, berniat mengubur Ye Futian saat ini juga.
Ye Futian memusatkan perhatiannya ke depan dan memberi perintah dari dalam pikirannya. Dalam sekejap, tubuhnya dikelilingi oleh bintang-bintang, yang sepertinya telah merubah area ini menjadi dunia langit berbintang. Banyak bintang bergabung menjadi satu kesatuan dan cahaya mereka saling bertautan, mengitari sosok Ye Futian.
Diiringi dengan rentetan suara gemuruh yang keras, teknik Giant Palms of Vajra yang tak terhitung jumlahnya itu menghantam pertahanan Ye Futian dengan keras. Telapak-telapak tangan raksasa ini terus membesar hingga mereka mampu menghancurkan bintang-bintang ini, sehingga membuat mereka hancur berkeping-keping. Meskipun demikian, semua telapak tangan itu masih tidak dapat menghancurkan pertahanan bintang di dalam Dunia Bintang ini.
Tubuh Vajra Divine Child melayang di udara saat Sosok Petarung Vajra miliknya semakin membesar. Dalam sekejap, cahaya suci berwarna emas yang tak ada habisnya menyelimuti seluruh tempat, seolah-olah seluruh penjuru dunia kini telah diambil alih oleh Vajra Divine Child. Di atas langit, teknik Giant Palms of Vajra yang tak terbatas kembali dikeluarkan dan menutupi area ini, termasuk Dunia Bintang itu di dalamnya.
*Boom* Pada saat ini, banyak bintang yang mengelilingi Ye Futian mulai meledak tanpa henti, seolah-olah langit dan bumi akan terbelah menjadi dua bagian; pemandangan yang dihasilkan sangatlah mengerikan. Telapak-telapak tangan yang mengerikan itu terus menerjang ke bawah dan mengincar Ye Futian, yang masih dikelilingi oleh bintang-bintang.
"Luar biasa!"
"Kekuatan ilahi dari Divisi Vajra benar-benar layak mendapatkan reputasi yang begitu besar, ini adalah salah satu kekuatan paling dahsyat yang ada di dunia ini." Kultivator dari Klan Dewa Kuno lainnya berbisik. Saat mereka memandang ke arah medan pertempuran, mereka tidak terburu-buru untuk bergabung dalam pertempuran. Jika Ye Futian mampu mengalahkan Xi Chiyao, maka tidak akan mudah bagi Vajra Divine Child untuk menaklukkannya.
Seberkas cahaya bintang yang lebih terang dari sebelumnya bersinar dari tubuh Ye Futian, dan bintang-bintang di sekitarnya tiba-tiba bersinar semakin terang. Cahaya itu sepertinya telah berubah menjadi sesuatu yang nyata. Dengan menjadikan tubuh Ye Futian sebagai titik pusatnya, sebuah area yang tersegel telah terbentuk di sana. Di dalam area ini, muncul sebuah Perisai Bintang yang melindungi Ye Futian.
*Boom, Boom, Boom* Teknik Giant Palms of Vajra yang mengerikan itu akhirnya menabrak tirai cahaya tersebut, namun serangan itu tidak dapat menghancurkannya. Tirai cahaya bintang itu tampak mengilap seperti kristal dan transparan. Cahaya suci yang menyelimuti Ye Futian tampaknya telah menyatu dengan tirai cahaya tersebut, seolah-olah tirai itu sudah menjadi bagian dari Tubuh Ilahi miliknya. Meskipun serangan berskala besar ini sangat mengerikan, namun pada akhirnya serangan tersebut tidak mampu menembus pertahanan yang dibentuk oleh Ye Futian.
Mereka yang menyaksikan pertarungan ini berdecak kagum dalam hati. Sesuai dugaan, sosok yang tidak mampu dikalahkan oleh Xi Chiyao jelas tidak mudah untuk dikalahkan. Kekuatan pertahanan dari Perisai Bintang ini saja sudah sangat menakjubkan.
Vajra Divine Child tidak melanjutkan serangannya hingga akhirnya muncul satu sosok lainnya. Pria itu adalah penerus Istana Yuanshi dari Klan Dewa Kuno di Wilayah Yuanshi. Dia memandang ke arah medan pertempuran sebelum mengarahkan tangan kanannya ke atas langit. Tiba-tiba sebuah pola muncul di atas langit, yang diikuti dengan munculnya bilah-bilah pedang mengerikan yang berdentangan di antara langit dan bumi. Pedang Ilahi yang tak terbatas itu berkumpul di dalam pola itu dan menghasilkan aura pedang yang menakjubkan. Setiap bilah pedang mengandung kekuatan pembantai Dewa, yang cukup kuat untuk menghancurkan semua makhluk hidup yang menghalangi jalannya.
"Menyedihkan." Para kultivator dari Akademi Heavenly Mandate menyaksikan pemandangan itu dengan tatapan dingin, dan beberapa dari mereka berkomentar dengan suara keras. Sementara Vajra Divine Child masih melancarkan serangan, sosok lainnya ikut campur untuk menyerang Ye Futian.
"Sangat lucu untuk melihat bahwa para kultivator dari Klan Dewa Kuno di Prefektur Ilahi harus bekerja sama untuk melawan seseorang dengan tingkat kultivasi yang lebih rendah," ujar Fang Gai dengan nada menyindir. Namun, kultivator yang berada di atas langit itu menjawab, "Jangan khawatir, ini hanya sebuah ujian, dan kami tidak akan menyakitinya. Kami hanya ingin melihat sampai dimana tingkat kemampuan yang telah dicapai oleh Renhuang Ye."
Ketika dia selesai berbicara, pola pedang ilahi itu pun turun dari atas langit dengan membawa kekuatan yang dihasilkan dari ilmu pedang pembantai Dewa, berniat untuk menghancurkan Perisai Bintang milik Ye Futian.
Namun, apa yang tidak dia katakan adalah, meskipun mereka memang tidak akan membunuh Ye Futian, mereka akan menekannya hingga batas maksimal, memaksanya untuk mengungkapkan semua kemampuan dan metode kultivasi yang dia kuasai. Mereka ingin melihat, apakah ada sesuatu yang disembunyikan oleh sang jenius nomor satu dari Dunia Asal?
Ketika pedang-pedang itu menghantam Perisai Bintang, retakan-retakan tipis bermunculan di permukaan perisai itu. Dengan semakin bertambahnya retakan yang muncul, dan teknik Giant Palms of Vajra juga terus menerus dikerahkan, retakan-retakan tipis itu sekarang berubah menjadi retakan-retakan yang cukup besar.
"Matriks Pedang Hukuman Ilahi dari Istana Yuanshi memang mengerikan, dan ini hanya sebuah matriks pedang kecil." Para kultivator yang berada di sana tidak hanya mengamati kemampuan bertarung Ye Futian, tetapi mereka juga mengamati kekuatan anggota dari Klan Dewa Kuno. Meskipun mereka menyadari keberadaan satu sama lain sebelumnya, namun banyak dari mereka belum pernah bertemu secara langsung, apalagi bertarung satu sama lain.
Sekarang, mereka bisa melihat seperti apa tingkatan kekuatan yang dimiliki oleh kultivator-kultivator ini.
Tentu saja, mereka mungkin tidak akan menggunakan semua kemampuan mereka sekaligus; akan jauh lebih bijaksana jika mereka menyembunyikan beberapa kemampuan andalan mereka.
*Brak* Disertai dengan rentetan suara ledakan yang keras, Perisai Bintang itu akhirnya hancur berkeping-keping. Pedang Hukuman Ilahi yang mengerikan dan teknik Giant Palms of Vajra yang dahsyat itu terus bergerak ke bawah, mengincar Ye Futian. Orang-orang di Akademi Heavenly Mandate diam-diam merasa khawatir ketika mereka menyaksikan pemandangan yang mengejutkan ini. Lawan yang dihadapi Ye Futian kali ini semuanya adalah sosok-sosok yang luar biasa.