Legenda Futian

Mata Kaisar Barat



Mata Kaisar Barat

0Setiap tetes hujan itu berubah menjadi sebilah pedang, dan langsung melesat ke depan. Saat semua tetes hujan itu berkumpul, bilah-bilah pedang yang terbentuk menjadi semakin kuat dan lebih mengerikan dari sebelumnya.     

"Ini adalah salah satu metode ilahi milik Kaisar Barat, yaitu Pedang Ilahi Tetesan Hujan." Para kultivator dari Prefektur Ilahi yang berada di kejauhan ikut menyaksikan pertempuran ini dengan seksama. Xi Chiyao memiliki reputasi yang luar biasa. Sebagai keturunan Kaisar Barat yang paling kuat dalam ribuan tahun lamanya, pertempuran yang dia jalani jelas menarik banyak perhatian.     

Menurut legenda, Kaisar Barat adalah sosok yang menciptakan Pedang Ilahi Tetesan Hujan. Satu tetes hujan darinya mampu membelah langit menjadi dua bagian. Sebenarnya apa definisi dari Kaisar Agung? Kaisar Agung adalah seseorang yang memiliki jiwa seorang pionir, sebuah dunia bagi diri mereka sendiri. Contohnya adalah Kaisar Agung Shenjia; tubuhnya adalah sebuah dunia dalam dirinya sendiri.     

Xi Chiyao telah mewarisi kemampuan yang dimiliki oleh Kaisar Barat. Di dalam area Jalur Agung ini, setiap tetesan hujan yang jatuh dari langit tampaknya memancarkan cahaya magis. Sudah jelas, ini bukanlah hujan biasa, dimana di dalamnya mengandung kekuatan yang sangat mengerikan.     

Saat hujan turun di seluruh penjuru langit, tidak ada tempat untuk bersembunyi dan melarikan diri bagi siapa pun di sana. Ye Futian berdiri di tempatnya sambil menyaksikan Pedang Ilahi Tetesan Hujan yang tak terhitung jumlahnya itu datang ke arahnya, dan bahkan dia pun tidak mampu bergerak di dalam tirai hujan yang menyilaukan ini. Semua bintang di sekitarnya telah dimusnahkan di bawah rentetan aura Pedan Tetesan Hujan ini.     

Pada saat ini, tubuh Jalur Agung milik Ye Futian diselimuti oleh cahaya suci dan terus menerus mengeluarkan suara gemuruh yang keras. Dalam sekejap, sosoknya berubah menjadi semerah kobaran api dan sepanas matahari. Itu adalah tubuh ilahi yang ditempanya selama ini.     

Ye Futian pernah memahami jasad suci Kaisar Agung Shenjia dan berhasil menempa tubuh fisik yang sangat kokoh. Sejak saat itu, dia tidak pernah berhenti meningkatkan dan mengkultivasi tubuh fisik ini agar bisa menggabungkan semua kekuatan Jalur Agung miliknya ke dalam tubuh fisik ini.     

Pada saat ini, tubuhnya berubah menjadi Tubuh Ilahi Matahari yang sesungguhnya, seperti sebuah matahari. Tubuhnya mengeluarkan sinar matahari ilahi yang tak ada habisnya dan terpancar ke segala arah. Ketika cahaya matahari itu menyentuh Pedang Ilahi Tetesan Hujan yang semakin mendekat, pedang-pedang itu mengeluarkan suara mendesis, lalu menghilang di bawah cahaya matahari tersebut.     

Pada saat yang bersamaan, tubuh Ye Futian kini menjadi semakin mengerikan. Ketika semua Pedang Ilahi Tetesan Hujan itu berada tidak jauh dari Ye Futian, semuanya dihanguskan hingga tak bersisa sebelum bisa mendekat.     

Akibatnya, terciptalah sebuah pemandangan yang aneh di area tersebut. Di tengah-tengah guyuran hujan, terdapat sebuah matahari yang bersinar terang, sehingga menyebabkan terbentuknya sebuah pelangi di dalam area Jalur Agung itu.     

Xi Chiyao sama sekali tidak goyah setelah menyaksikan apa yang baru saja terjadi dan tidak beralih dari tempatnya berdiri. Sementara hujan turun lebih deras, muncul pula hawa dingin yang ekstrem di sana, seolah-olah berniat untuk membekukan dunia ini. Di sisi lain, cahaya matahari itu ingin membebaskan diri dari tirai hujan, namun digagalkan oleh tetesan hujan yang berjatuhan tanpa henti. Hal yang bisa dilakukan olehnya hanyalah tetap berada di dalam area di sekitar Ye Futian dan tidak dapat sepenuhnya membebaskan diri dari tirai hujan tersebut.     

Xi Chiyao mengulurkan tangannya ke depan, dan dalam sekejap, semua Pedang Ilahi Tetesan Hujan itu berkumpul di atas telapak tangannya. Tetesan hujan yang tak ada habisnya itu tampak berputar-putar dan membentuk sebuah sungai, yang kemudian secara perlahan-lahan tampak menyerupai air terjun.     

*Boom* Air terjun itu turun dengan membawa kekuatan yang dahsyat di dalamnya. Pedang ilahi yang dibentuk oleh air terjun yang terbuat dari tetesan hujan tak terbatas itu dikerahkan ke bawah dengan membawa kekuatan yang tak tertandingi; bahkan ruang hampa tampaknya telah terkoyak olehnya. Tidak ada yang bisa menghentikan momentum yang mengerikan ini.     

Pada saat yang bersamaan, ada cahaya suci yang tak terbatas menyinari Ye Futian, dan aura Kaisar Agung juga terpancar darinya. Penampilannya saat ini tampak seperti seorang Kaisar Agung muda, memancarkan pesona yang tak tertandingi dan ada huruf-huruf tak terbatas yang bermunculan dari Tubuh Ilahi Matahari miliknya, yang kemudian menyatu menjadi bilah-bilah pedang. Disertai dengan suara gemuruh dari Jalur Agung, Ye Futian mengangkat tangannya dan menunjuk ke arah langit. Tiba-tiba, sebilah Pedang Ilahi Matahari yang berukuran sangat besar melesat dan menembus tirai hujan di hadapannya. Semua aura pedang dari tetesan hujan itu dihancurkan dan terbelah saat Pedang Ilahi Matahari itu bertabrakan dengan Pedang Ilahi Air Terjun milik Xi Chiyao.     

Pedang Ilahi Air Terjun itu pun bertabrakan dengan Pedang Ilahi Matahari, dan keduanya benar-benar saling tumpang tindih satu sama lain. Air terjun itu terkoyak, sedangkan Pedang Ilahi Matahari menunjukkan retakan di permukaannya. Kedua pedang ilahi yang baru saja bertabrakan itu kemudian meledak dan hancur di udara, meninggalkan hujan pedang di atas langit.     

"Renhuang Ye, kemampuanmu memang tidak mengecewakan," ujar Xi Chiyao. Kemudian, dengan satu perintah dari dalam pikirannya, sebuah pola tiba-tiba muncul di atas langit, yang menutupi matahari milik Ye Futian. Tampaknya itu adalah Roda Ilahi milik Xi Chiyao.     

Sebuah pemandangan yang mengerikan kini telah muncul di atas langit. Sebuah Sungai Langit telah terbentuk di area ini. Di tengah-tengah pola Sungai Langit ini, muncul pusaran-pusaran berbentuk cincin, yang seolah-olah terbentuk dari kumpulan gelombang dahsyat seukuran tsunami. Di bagian tengah dari setiap pusaran itu, ada sebuah lubang yang tampak seperti bola mata.     

Hujan yang lebih deras kini bergejolak di antara langit dan bumi. Tirai hujan ini menyelimuti area yang luas, hingga melingkupi Kota Heavenly Mandate secara keseluruhan. Renhuang Chen dan yang lainnya telah mengambil tindakan dengan mengeluarkan cahaya suci dari Jalur Agung di bagian bawah. Mereka menggabungkan kekuatan untuk menangkis hujan yang turun dengan deras itu.     

Jika tidak, tetesan hujan ini akan membantai semua makhluk hidup yang menimpanya, dan itu bukanlah sesuatu yang mampu dihadapi oleh orang-orang di Kota Heavenly Mandate. Satu tetesan hujan saja sudah cukup untuk menghabisi nyawa mereka.     

Hujan pun semakin deras. Orang-orang di Kota Heavenly Mandate saat ini memandang jauh ke atas langit, dan di balik tirai cahaya itu, mereka bisa melihat dua sosok yang berdiri di atas sana. Pada saat ini, Xi Chiyao, yang sedang diselimuti oleh cahaya yang sangat menyilaukan, terlihat sangat menakjubkan, layaknya seorang Dewi, yang sesuai dengan statusnya sebagai keturunan dari Kaisar Barat.     

Pemandangan mengerikan yang muncul di atasnya membuat penampilannya terlihat seperti seorang dewi yang menguasai area ini.     

"Dingin sekali."     

Di kejauhan, banyak kultivator bisa merasakan hawa dingin yang ekstrem. Di dalam guyuran hujan ini, mereka bisa mendeteksi adanya hawa dingin yang menusuk tulang. Rasanya seolah-olah hawa dingin itu bahkan mampu menembus jiwa mereka.     

"Itu adalah Roda Ilahi milik Xi Chiyao," bisik seseorang. Menurut legenda, Xi Chiyao telah mewarisi sebagian besar kemampuan yang dimiliki oleh Kaisar Barat dan dia merupakan penerus nomor satu di Istana Kekaisaran Barat. Dia adalah sosok jenius yang sangat terkenal di Wilayah Laut Barat, dan dianggap sebagai sosok setingkat Dewi di sana.     

Meskipun Ye Futian telah mengalahkan Hua Junlai sebelumnya, namun Xi Chiyao dan Hua Junlai bukanlah lawan di tingkat yang sama; bahkan Hua Junlai pun mengakui hal ini.     

Pada saat ini, Ye Futian juga mendeteksi adanya bahaya yang mengancam di atas medan pertempuran. Suara gemuruh terus terdengar saat tubuhnya menjadi semakin besar, seolah-olah berubah menjadi Sosok Petarung raksasa dari seorang dewa kuno. Namun, hal yang lebih mengerikan adalah, muncul cahaya suci Matahari dan Bayangan di dalam tubuhnya pada saat yang bersamaan. Pada saat berikutnya, sebuah diagram melesat keluar dari sosoknya, dan diagram itu tidak lain adalah Diagram Yin-Yang.     

Diagram itu membesar dengan cepat. Matahari, bulan, dan bintang-bintang muncul di antara langit dan bumi, menyerupai sebuah dunia yang sempurna.     

Wajah Ye Futian tampak serius saat bintang-bintang yang tak ada habisnya memenuhi area ini. Di belakangnya, muncul sebuah bayangan ilahi, yang menyerupai perwujudan dari Ziwei Agung.     

Sedangkan di atas Diagram Yin-Yang, bilah-bilah pedang Matahari dan Bayangan ditembakkan ke udara, yang kemudian saling bertautan dengan hujan deras itu dan akhirnya menghancurkannya.     

Namun, jauh di atas langit, tepatnya di tengah-tengah Sungai Langit, mata badai yang dikumpulkan oleh pusaran-pusaran mengerikan itu menjadi semakin mengerikan. Pada saat berikutnya, bilah-bilah pedang dari semua mata badai itu melesat menembus ruang hampa, menerjang ke bawah. Tidak ada satu pun teknik pertahanan yang mampu menghentikan mereka, termasuk cahaya bencana yang dikeluarkan oleh Diagram Yin-Yang milik Ye Futian.     

*Boom, Boom, Boom* Serangkaian suara tabrakan yang mengejutkan terdengar di atas medan pertempuran. Cahaya pedang yang dikeluarkan dari mata ilahi itu menghantam bintang-bintang di atas langit. Ye Futian saat ini tampak seperti seorang Kaisar Agung muda. Semua bintang yang ada di langit berada di bawah kendalinya dan beresonansi dengan bayangan kaisar di belakangnya.     

Rentetan suara gemeretak yang mengerikan terdengar saat bintang-bintang itu mulai retak dan hancur berkeping-keping. Cahaya yang dipancarkan mata ilahi itu seperti tidak ada habisnya, sehingga sudah jelas, itu bukanlah serangan tunggal. Namun pada saat ini, bintang-bintang yang mengelilingi sosok Ye Futia tampak berputar tanpa henti.     

Di atas langit penuh bintang itu, muncul sinar-sinar cahaya suci yang menimpa sosok Ye Futian. Pada saat ini, tampaknya kekuatan dari semua bintang yang ada di langit kini berada dalam genggamannya.     

Pada saat yang bersamaan, mata badai yang berada di bawah Sungai Langit itu menerjang ke bawah dan menghancurkan bintang-bintang tersebut dalam sekejap. Pemandangan yang muncul di atas medan pertempuran saat ini sangatlah mengejutkan.     

"Kuat sekali."     

Sebuah suara muncul dari kerumunan para kultivator di Akademi Heavenly Mandate. Itu adalah suara dari Kaisar Nan. Sudah jelas, dia bisa merasakan kekuatan yang dimiliki oleh puteri kebanggaan dari Istana Kekaisaran Barat ini—sang penerus utamanya. Dia bahkan menjadi ancaman yang lebih besar bagi Ye Futian daripada Xiao Mu.     

Sebelumnya, Xiao Mu, yang merupakan murid pribadi dari Kaisar Iblis, bahkan tidak mampu membuat Ye Futian menghadapinya dengan serius.     

Namun, hal ini tidaklah mengejutkan. Meskipun Xiao Mu adalah murid pribadi dari Kaisar Iblis, namun dia bukanlah sosok yang istimewa. Di sisi lain, Xi Chiyao adalah keturunan dari Kaisar Barat dan merupakan sosok terkuat dalam seribu tahun terakhir yang mampu membangkitkan potensi dalam garis keturunannya. Dia adalah penerus pertama dari Istana Kekaisaran Barat; oleh sebab itulah, semua ini memang masuk akal.     

Mungkin hanya ada segelintir orang seperti Xi Chiyao di seluruh penjuru Prefektur Ilahi.     

"Serangan itu memang sangat kuat. Puteri dari Istana Kekaisaran Barat ini tampaknya telah membangkitkan kekuatan sang Kaisar Agung di dalam dirinya. Tidak ada klan biasa yang mampu bersaing dengan para anggota dari Klan Dewa Kuno ini; mereka semua memiliki kelebihan masing-masing," ujar Lord Taixuan dengan suara pelan. Belum pernah ada kultivator dari dunia luar yang datang ke Dunia Asal sebelumnya, jadi mereka dianggap sebagai sosok-sosok yang istimewa.     

Namun pada saat ini, mereka merasa seperti sekelompok kultivator yang lemah, kecuali mereka yang selamat dari Ujian Para Dewa. Bahkan sosok seperti Xi Chiyao cukup kuat untuk menimbulkan ancaman bagi mereka. Jika Xi Chiyao melangkah lebih jauh, yaitu mencapai puncak Renhuang Plane, mereka tidak akan bisa bersaing dengannya dan mungkin akan dimusnahkan dalam hitungan detik.     

*Whoosh* Pada saat ini, sosok Ye Futian telah menghilang dari tempatnya, dan ada sebuah area yang memancarkan cahaya suci di sana. Di dalam dunia bintang yang telah runtuh itu, sosok Ye Futian telah melesat pergi meninggalkan tempat tersebut. Seberkas cahaya suci yang sangat menakjubkan bersinar saat Xi Chiyao merasakan adanya bahaya yang mendekat.     

Ini adalah kekuatan Jalur Agung Ruang dan Waktu!     

Xi Chiyao bisa merasakan bahaya yang mengancam, dan kedua matanya tiba-tiba menjadi sangat mengerikan. Dia berdiri jauh di atas langit saat sebuah badai yang mengerikan muncul darinya. Tiba-tiba, kedua matanya berubah menjadi sepasang mata ilahi yang sesungguhnya dan menembakkan sinar-sinar cahaya yang memenuhi seluruh tempat.     

Tiba-tiba, ada satu sosok yang muncul di sana, dan sosok itu tidak lain adalah Ye Futian. Sekujur tubuhnya bersinar terang, dan tampak tak terkalahkan. Namun pada saat ini, Ye Futian bisa merasakan tekanan yang kuat menimpa tubuhnya. Kedua mata ilahi milik Xi Chiyao diarahkan ke bawah dan mengubah area ini menjadi sebuah area Jalur Agung. Cahaya penghancur tampak melesat ke arahnya, dimana cahaya itu mampu membakar tubuh dan menghancurkan jiwa targetnya.     

"Mata Kaisar Barat!"     

Para kultivator dari Prefektur Ilahi menyaksikan pemandangan ini dengan terkejut. Menurut rumor yang beredar, Xi Chiyao, puteri dari Istana Kekaisaran Barat, mungkin telah mewarisi teknik Mata Kaisar Barat. Banyak orang tidak mempercayai dan meragukan rumor ini sebelumnya, tetapi mereka hanya bisa mempercayai rumor tersebut setelah mereka menyaksikan pemandangan ini.     

Tampaknya Xi Chiyao benar-benar telah mewarisi teknik Mata Kaisar Barat.     

Dan tampaknya Ye Futian ditakdirkan untuk kalah. Dia bahkan tidak memiliki peluang untuk menang dalam pertempuran ini.     

Di bawah pengaruh Mata Kaisar Barat, semua Jalur Agung akan bisa terdeteksi tanpa ada tempat untuk bersembunyi, termasuk kekuatan Jalur Agung Ruang dan Waktu. Sebuah kekuatan penghancur telah ditujukan pada Ye Futian. Sepertinya sudah tidak ada tempat baginya untuk melarikan diri di area ini.     

Namun, tubuh Ye Futian bersinar semakin terang saat dia terus melesat ke atas langit, seolah-olah dia tidak takut akan apa pun. Tubuh ilahi miliknya bergemuruh tanpa henti, dan suara Jalur Agung yang menakjubkan sepertinya muncul dari dalam tubuhnya. Di tengah pemandangan yang mengejutkan ini, dia terus bergerak melawan momentum, menerjang ke tempat Xi Chiyao berada!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.