Hujan Pedang
Hujan Pedang
Kultivasi Xi Chiyao berada pada tingkat yang sama dengan Hua Junlai dari Klan Haotian. Dia adalah seorang Renhuang tingkat kedelapan. Namun, melihat bagaimana cara para kultivator dari Istana Kekaisaran Barat bertindak, kultivasi Xi Chiyao seharusnya jauh lebih kuat daripada Hua Junlai. Sayangnya, Ye Futian tidak mengetahui banyak hal tentang sosok-sosok tak tertandingi dari Prefektur Ilahi ini.
Keduanya adalah kultivator dari Klan Dewa Kuno, namun pasti ada perbedaan di antara mereka. Bagaimanapun juga, Xi Chiyao adalah keturunan dari Kaisar Barat sekaligus penerus pertama dari Istana Kekaisaran Barat.
Ye Futian jadi bertanya-tanya bagaimana jika kemampuan Xi Chiyao dibandingkan dengan Xiao Mu, yang merupakan murid pribadi dari Kaisar Iblis.
Ye Futian juga ingin menguji kemampuan sang permaisuri. Dia juga penasaran, sekuat apakah kemampuan bertarung salah satu sosok terkemuka di Prefektur Ilahi ini.
Saat ini, ekspresi para kultivator dari Istana Kekaisaran Barat terlihat tidak senang. Sesuai dugaan, sosok jenius dari Dunia Asal ini sangatlah sombong. Mereka telah menyelidiki segala sesuatu tentangnya sebelum datang kemari. Memang benar bahwa dalam perjalanan kultivasi Ye Futian, hampir tidak ada satu pun kultivator dari generasinya yang mampu menekannya. Tidak heran dia berani bersikap begitu lancang.
"Kalau begitu, aku juga ingin menguji kemampuan Renhuang Ye secara pribadi," ujar Xi Chiyao. Cahaya suci mengitari tubuhnya saat dia memandang Ye Futian dengan kedua matanya yang indah. Di sisi lain, sosok Ye Futian melesat melintasi ruang hampa dalam sekejap dan muncul jauh di atas langit.
Xi Chiyao mengangkat kepalanya saat dia mengambil langkah ke depan. Cahaya suci tampak bersinar terang, dan dia juga mulai melayang ke udara. Dalam sekejap, mereka berdua muncul di area yang berada jauh di atas permukaan tanah. Sementara itu di Akademi Heavenly Mandate, para kultivator juga naik ke atas langit. Ada kultivator dari Akademi Heavenly Mandate serta Istana Kekaisaran Barat di sana. Mereka berdiri di lokasi yang berbeda-beda saat mereka memandang dua sosok yang melayang jauh di atas langit itu.
Ye Futian dan Xi Chiyao berdiri berhadapan. Sosok mereka sangat menakjubkan untuk dilihat. Tubuh Ilahi milik Ye Futian bersinar terang, sedangkan Xi Chiyao tampak seperti seorang dewi yang tak tertandingi dan sangat bermartabat. Temperamennya sungguh tidak ada duanya. Tubuhnya bermandikan cahaya kaisar dan menyebabkan orang-orang tidak berani memandangnya secara langsung. Seolah-olah dia adalah seorang dewi yang sesungguhnya.
Xi Chiyao adalah kultivator yang kemampuannya paling cocok dengan ajaran milik Kaisar Barat. Tidak ada orang sepertinya yang muncul di Istana Kekaisaran Barat dalam ribuan tahun terakhir. Dia adalah sosok terkuat yang terbangun dengan kekuatan sang Kaisar Agung. Oleh sebab itulah, dia sudah lama dianggap sebagai penerus pertama oleh Istana Kekaisaran Barat. Saat ini, di Istana Kekaisaran Barat, tidak ada seorang pun yang bisa menantang posisinya.
Kemana pun dia pergi, dia akan selalu didampingi oleh banyak kultivator yang mengawalnya. Para kultivator dari Istana Kekaisaran Barat akan selalu berada di sisinya untuk melindunginya. Kali ini, dia datang ke Dunia Bawah. Sehingga sudah jelas bahwa para kultivator dari Istana Kekaisaran Barat juga mendampinginya ke Dunia Asal.
"Bisa kita mulai sekarang, Dewi Chiyao?" Ye Futian mempersilahkan dengan sopan.
"Renhuang Ye, tingkat Plane-mu saat ini lebih rendah dariku. Sebaiknya kau yang mulai duluan," jawab Xi Chiyao. Berdasarkan perbincangan ini, siapa pun bisa melihat betapa sombongnya mereka. Keduanya sama-sama enggan untuk menjadi pihak pertama yang memulai pertempuran.
Dari kejauhan, aura banyak kultivator mengelilingi mereka. Para kultivator yang berada di bawah mengetahui bahwa mereka bukanlah satu-satunya pasukan yang hadir di sini. Kunjungan Istana Kekaisaran Barat ke Akademi Heavenly Mandate telah menarik perhatian banyak pasukan terkemuka dari Wilayah Kekaisaran di Prefektur Ilahi. Banyak dari mereka sudah tiba di Dunia Asal, tetapi mereka memilih untuk bersembunyi dan tidak menampakkan diri.
Selama pertempuran melawan Lost Clan berlangsung, Ye Futian berhasil menekan Hua Junlai dengan kekuatannya yang menakjubkan. Sekarang, apakah dia akan muncul sebagai pemenang saat bertarung melawan Xi Chiyao, yang merupakan salah satu sosok terkemuka dari Wilayah Laut Barat sekaligus Puteri dari Istana Kekaisaran Barat?
"Kalau begitu, mari kita melancarkan serangan pada saat yang bersamaan," ujar Ye Futian sambil tersenyum. Saat dia mengatakan hal ini, tekanan dari Jalur Agung menyelimuti area yang luas, hingga menutupi bagian langit ini. Sebuah badai tak berbentuk telah menyelimuti seluruh tempat. Tidak lama kemudian, terdengar suara dentangan pedang, dan aura pedang tampak berputar-putar di sekitar area tersebut.
Xi Chiyao juga mengeluarkan auranya, yang terasa sangat asing bagi Ye Futian. Itu adalah sebuah aura dengan elemen Yin yang sepertinya sangat tajam dan tidak bisa dihancurkan. Dia belum pernah menghadapi lawan dengan aura seperti ini sebelumnya.
Xi Chiyao memiliki kekuatan yang unik.
Langit tampak berawan, dan tidak lama kemudian, hujan turun membasahi aura pedang yang dikumpulkan oleh Ye Futian. Pada saat berikutnya, aura pedangnya telah terkikis oleh bulir-bulir hujan itu.
Ekspresi Ye Futian tampak aneh. Dia mengulurkan tangannya, dan ketika tetesan hujan itu mendarat di telapak tangannya, mereka benar-benar menusuk kulitnya, dan sebuah luka muncul di telapak tangannya. Saat tetesan air hujan itu terus turun, telapak tangannya perlahan-lahan berubah warna menjadi merah. Darah mulai mengalir dari luka-lukanya, dan dia merasakan sedikit rasa sakit.
"Hujan pedang." Ye Futian bergumam.
Tetesan hujan itu juga mendarat di tubuhnya, yang langsung menembus pakaiannya dan menyentuh kulitnya. Pada saat itu juga, dia merasakan rasa perih yang sangat tidak nyaman.
Semenjak dia memahami jasad suci Kaisar Agung Shenjia dan menempa Tubuh dari Jalur Agung, tubuh fisik Ye Futian menjadi sangat kuat. Bahkan sosok-sosok terkemuka di tingkat Plane yang sama dengannya tidak dapat menembus pertahanan tubuhnya. Serangan-serangan mereka yang sangat kuat tidak akan mempengaruhinya ketika semua serangan itu mendarat di tubuhnya.
Namun, tetesan air hujan ini ternyata mampu menusuk kulitnya dan membuatnya kesakitan. Siapa pun bisa membayangkan betapa besarnya kekuatan yang terkandung dalam tetesan air hujan ini.
Dugaannya memang tepat, Aura Yin yang dia rasakan sebelumnya tampaknya tidak dapat ditembus dan tidak dapat dihancurkan. Tetesan hujan ini seperti bulir-bulir air yang mampu menembus bongkahan batu. Semua ini dibentuk dari kekuatan Jalur Agung yang kini telah menyatu dengan Xi Chiyao.
Ketika Ye Futian kembali menatap Xi Chiyao, dia jelas memperlakukan pertarungan ini dengan lebih serius. Dia tidak akan sesantai sebelumnya. Bahkan sebelum mereka saling melancarkan serangan, dia sudah bisa merasakan betapa mengerikannya Xi Chiyao. Dia mungkin bisa menjadi ancaman yang lebih besar baginya daripada Xiao Mu.
Seperti yang diharapkan, sosok-sosok paling menonjol dari Prefektur Ilahi jelas tidak bisa diremehkan. Tidak heran para kultivator dari Istana Kekaisaran Barat begitu percaya diri pada Xi Chiyao sehingga mereka bahkan datang kemari untuk mengundang Ye Futian bergabung dengan Istana Kekaisaran Barat.
*Whoosh*
Tiba-tiba, sebuah aura pedang yang sangat kuat berkumpul di langit, saling beresonansi, dan membentuk sebuah badai Jalur Agung di sekitar sosok Ye Futian. Badai itu membuat tetesan air hujan yang dikeluarkan oleh Xi Chiyao tidak dapat bersentuhan dengan tubuhnya. Mereka pun dihancurkan oleh aura pedang di dalam badai tersebut. Ketika Ye Futian mengeluarkan kekuatan dari Jalur Agung, tetesan air hujan itu tidak bisa menyentuhnya lagi.
Aura pedang yang mengerikan itu melesat melintasi ruang hampa. Dalam sekejap, aura pedang itu telah menyelimuti langit. Sebuah badai dari Qi pedang yang mengandung jutaan pedang di dalamnya telah terbentuk dan menerjang menuju Xi Chiyao. Namun, Xi Chiyao masih berdiri dengan tenang di tempatnya dan sama sekali tidak terganggu akan serangan tersebut.
Pada saat yang bersamaan, sebuah tirai hujan turun dari atas langit, dan tiba-tiba hujan mulai turun di berbagai tempat. Tetesan hujan yang tak terhitung jumlahnya jatuh dari atas langit, menghujani aura pedang yang bergemuruh itu. Tetesan hujan tersebut langsung menembus badai Qi pedang yang menakjubkan itu dan membuatnya tidak bisa mendekati Xi Chiyao.
Hujan itu menjadi semakin deras, dan sudah jelas, ini bukanlah hujan biasa, melainkan sebuah area Jalur Agung yang dibentuk oleh Xi Chiyao.
*Boom* Dengan menjadikan tubuh Ye Futian sebagai titik pusatnya, muncul sebuah dunia bintang di sana. Bintang-bintang tampak mengitari tubuhnya dan memenuhi area yang luas itu disertai dengan suara gemuruh yang keras. Masing-masing bintang itu mengandung kekuatan yang tak tertandingi di dalamnya.
Saat ini, cahaya suci dari bintang-bintang itu berkumpul di sekitar sosok Ye Futian. Ketika Xi Chiyao menyaksikan pemandangan ini, dia bertekad untuk tidak memberi Ye Futian kesempatan untuk mengumpulkan kekuatannya. Sosoknya pun melesat ke depan. Ini adalah pertama kalinya dia bergerak sejak mereka berdua mulai bertarung. Sebelumnya, dia tetap berdiri di tempatnya dengan tenang.
Dewi Chiyao melangkah ke depan dengan memancarkan pesona yang tidak ada duanya. Dia mengangkat tangannya yang ramping. Dalam sekejap, tirai hujan di sekitarnya bergerak mengikuti pergerakan tangannya. Tetesan hujan yang tak terhitung jumlahnya itu menyatu dan membentuk bilah-bilah pedang. Rasanya seolah-olah semua pedang yang terbentuk dari hujan itu tidak memiliki kekuatan apa pun di dalamnya.
Xi Chiyao menunjuk ke depan, dan dalam sekejap, pedang-pedang itu bergerak menuju bintang-bintang di area tersebut.
Bintang-bintang itu berukuran sangat besar dan tampaknya bukanlah sesuatu yang dapat dipengaruhi oleh bilah-bilah pedang yang dibentuk dari air hujan tersebut. Namun, ketika pedang hujan itu mendarat di salah satu bintang, mereka ternyata terus menerus menyerang satu titik pada bintang tersebut. Lebih mengejutkan lagi, saat semakin banyak tetesan hujan yang berkumpul, pedang hujan itu tumbuh semakin besar. Perlahan-lahan, pedang itu berubah menjadi sebilah pedang ilahi yang menyerupai air terjun dari sungai surgawi. Pedang itu mengeluarkan suara yang sangat keras.
*Boom* Pedang itu pun perlahan-lahan menembus bintang tersebut. Kemudian, layaknya batang bambu yang dibelah dua, pedang air terjun ilahi itu menusuk dan mencabik-cabik bagian dalam dari bintang tersebut. Dalam sekejap, bintang itu pun hancur berkeping-keping.
Hal ini tidak terjadi hanya pada satu bintang. Di sekitar Ye Futian, berbagai macam bintang yang telah berkumpul semuanya telah dihancurkan oleh serangan pedang hujan. Satu per satu, bintang-bintang itu meledak dan hancur berkeping-keping. Ye Futian sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk mempersiapkan diri dan melancarkan serangan.
Xi Chiyao tampil dengan sangat mengagumkan. Dia menundukkan kepalanya dan memandang ke arah Ye Futian. Setelah semua bintang di sekitarnya dihancurkan, tampaknya dia sudah tidak memiliki pertahanan lagi. Namun, Xi Chiyao masih dikelilingi oleh bilah-bilah pedang hujan. Penampilannya tampak mengintimidasi.
"Renhuang Ye, hati-hati," ujar Xi Chiyao sambil menatap Ye Futian dengan kedua matanya yang indah. Cahaya suci masih mengelilingi tubuhnya. Selama pertempuran di antara mereka berlangsung, cahaya itu bersinar semakin terang dan lebih mempesona daripada sebelumnya. Saat dia mengucapkan kata-kata ini, dia mengarahkan jarinya ke bawah. Dalam sekejap, tetesan hujan yang tak terhitung jumlahnya berjatuhan dari atas langit dan langsung dikerahkan menuju Ye Futian. Hujan deras itu pun menyatu menjadi bilah-bilah pedang yang tidak bisa dihancurkan dan membanjiri area ini saat mereka menerjang ke arah Ye Futian.
Meskipun serangan ini sangat kuat, namun Xi Chiyao mengenal Ye Futian. Sosok mengerikan dari Dunia Asal ini telah mengalahkan banyak putra kebanggaan yang tak tertandingi seperti Xiao Mu dan Hua Junlai. Dia tidak akan binasa karena tidak mampu berlindung dari serangannya. Ye Futian tidak mungkin selemah itu.
Namun, jelas tidak mudah baginya untuk mengalahkan Xi Chiyao!