Tersadar
Tersadar
Sikong Nan dan beberapa Tetua dari Lost Clan juga berada di sana. Mereka berdiri di satu sisi dan menatap lurus ke depan. Ada sembilan Renhuang di tingkat Plane yang sama sedang berdiri di sana. Mereka semua adalah Renhuang tingkat kedelapan yang memancarkan aura mengerikan dari tubuh masing-masing.
Ada satu sosok berambut abu-abu di antara mereka, dan sosok itu tidak lain adalah Ye Futian.
Setelah berkultivasi di dalam zona rahasia selama beberapa hari, Ye Futian ingin mencoba meningkatkan kekuatan dari Matriks Pertempuran Batu, dan ini adalah percobaan pertama mereka.
Lost Clan menaruh harapan tinggi pada Ye Futian. Hal ini bisa saja meningkatkan kekuatan yang dimiliki oleh Lost Clan. Dan saat ini, para kultivator itu terlihat sangat serius. Apalagi Sikong Nan dan anggota senior lainnya juga hadir di sini.
"Senior, silahkan bentuk matriksnya," ujar Ye Futian. Dalam sekejap, sembilan Renhuang itu melangkah ke depan. Mereka berdiri di lokasi yang berbeda-beda di atas langit. Aura Jalur Agung terpancar dari tubuh mereka saat cahaya suci yang menakjubkan bersinar terang. Aura yang sangat kuat terpancar dari tubuh mereka.
Pada saat itu juga, bayangan dewa-dewa kuno bermunculan dan menjulang tinggi hingga mencapai langit. Mereka tampaknya telah membentuk suatu resonansi berkat aura yang dipancarkan oleh para Renhuang itu. Kemudian, mereka mengayunkan tangan secara bersamaan, dan dalam sekejap, sebuah area yang tersegel telah terbentuk di sana.
Sebuah suara yang sakral, mirip dengan melodi Jalur Agung bergema di udara, dan suasana di area itu tiba-tiba menjadi sangat suram. Dalam waktu singkat, Matriks Pertempuran Batu pun terbentuk. Sebuah kekuatan yang mengerikan terpancar dari matriks pertempuran itu dan menyegel area ini.
Ye Futian berdiri di dalam matriks pertempuran tersebut sambil memegang sebuah tombak di tangannya. Cahaya suci dari Jalur Agung berputar-putar di sekelilingnya, dan aura petarung yang mengerikan terpancar dari tombak itu. Suara gemuruh juga terdengar dari dalam tubuhnya. Sosok Ye Futian melesat ke depan seperti sambaran petir. Dia tampak seperti satu sosok dewa perang saat dia mengerahkan tombaknya ke depan.
*Brak* Disertai dengan suara ledakan yang keras, sosok-sosok ilusi itu pun meledak dan hancur berkeping-keping. Tombak itu baru saja mengenai satu titik di permukaan Matriks Pertempuran Batu. Dalam sekejap, para kultivator yang telah membentuk matriks tersebut memejamkan mata mereka. Aura mereka beresonansi satu sama lain, diikuti oleh cahaya suci dari Jalur Agung yang bersinar terang di sana. Semua kekuatan pertahanan dari Matriks Pertempuran Batu tampaknya telah berkumpul pada titik yang diserang oleh Ye Futian, sehingga membuat tombak itu tidak dapat menembusnya.
Inilah kekuatan dari Matriks Pertempuran Batu. Kekuatan pertahanan dari matriks ini dapat dipusatkan pada titik tertentu, sehingga membuatnya tidak dapat dihancurkan layaknya bongkahan batu.
"Cobalah menyerangku," ujar Ye Futian. Seorang kultivator langsung mengangkat tangannya dan melancarkan serangan. Dalam sekejap, sebuah serangan telapak tangan raksasa menerjang ke arah Ye Futian. Namun, pada saat yang bersamaan, sebuah celah muncul di permukaan Matriks Pertempuran Batu. Di arah kultivator itu melancarkan serangan, muncul sebuah lubang berukuran besar di sana. Seorang kultivator yang melancarkan serangan langsung mengganggu keseimbangan matriks tersebut.
*Brak* Ye Futian juga mengerahkan tombaknya dan langsung menghancurkan serangan telapak tangan tersebut. Kemudian dia memandang ke arah Matriks Pertempuran Batu dan ikut menyatu ke dalamnya.
Ye Futian mengayunkan tangannya, dan dalam sekejap, senar-senar guqin dari Jalur Agung di hadapannya berubah wujud menjadi sebuah guqin. Dia pun memainkan beberapa nada. Saat alunan musik mengalir, hati semua orang yang berada di sana seolah-olah berdetak sesuai irama yang dimainkan. Setiap not musik memiliki kekuatan untuk mempengaruhi hati mereka.
Ketika Ye Futian mewarisi ajaran Shenyin Agung, dia juga menerima banyak lagu yang diciptakan oleh sang Kaisar Agung. Meskipun lagu-lagu itu tidak sebagus lagu Lost Divine yang dia ciptakan, namun mereka masih memiliki kelebihan masing-masing. Bagaimanapun juga, Shenyin Agung adalah ahli musik terbaik pada masanya.
Lagu-lagu yang dia ciptakan sudah tidak perlu diragukan lagi kualitasnya.
Sebuah lagu dimainkan saat not-not musik menari-nari di udara. Suara guqin itu sungguh merdu dan mengandung kekuatan magis di dalamnya, yang memungkinkan para kultivator untuk beresonansi dengannya melalui energi spiritual mereka. Mereka seolah-olah telah menyatu dengan musik tersebut.
Perlahan-lahan, alunan musik itu menyelimuti seluruh tempat. Saat ini, energi spiritual para kultivator yang berada di dalam Matriks Pertempuran Batu telah menyatu dengan alunan musik. Aura mereka kini telah beresonansi dengan irama dari musik tersebut.
Di kejauhan, Sikong Nan dan para kultivator lainnya mengamati peristiwa yang sedang terjadi di dalam Matriks Pertempuran Batu. Tatapan mata mereka berubah saat mereka merasakan transformasi yang terjadi di dalam matriks itu. Mereka bisa merasakan ada sebuah badai musik di dalam sana. Badai musik ini adalah sebuah badai tak berbentuk dari sihir musik, yang mengelilingi Matriks Petempuan Batu secara keseluruhan dan menjadi satu dengannya. Seolah-olah alunan musik itu telah sepenuhnya bergabung ke dalam Matriks Pertempuran Batu. Para kultivator yang berada di sana tampak takjub saat menyaksikan peristiwa ini.
"Kudengar dia telah mendapatkan ajaran dari Shenyin Agung, apa benar begitu?" tanya seorang Tetua dari Lost Clan.
"Hmm. Rumor mengatakan bahwa Shenyin Agung adalah ahli musik terbaik di masanya," Sikong Nan menjelaskan. "Tidak banyak kultivator di dunia ini yang mahir dalam Jalur Agung Musik. Bahkan hanya beberapa dari mereka yang mampu mengkultivasi Jalur Agung Musik sampai tingkat tinggi. Jarang sekali seseorang memiliki pencapaian seperti itu dalam bermusik. Ye Futian pasti sangat mahir dalam sihir musik bahkan sebelum dia mendapatkan warisan dari Shenyin Agung."
Para kultivator lainnya mengangguk setuju dan kembali mendengarkan alunan musik yang dimainkan dengan tenang. Matriks Pertempuran Batu saat ini terlihat semakin sempurna berkat bantuan dari alunan musik tersebut. Segala sesuatunya saling melengkapi satu sama lain dan bergabung menjadi satu kesatuan.
Saat alunan musik itu menjadi semakin kuat, energi spiritual yang dikeluarkan oleh sembilan kultivato itu juga terus meningkat. Cahaya suci bersinar dengan terang, dan aura yang beredar di dalam Matriks Pertempuran Batu menjadi semakin mengerikan. Sosok dewa-dewa kuno itu tampak berkilauan dengan cahaya keemasan yang menyilaukan. Para kultivator yang berada di dalam matriks pertempuran itu tampaknya telah kehilangan kendali atas diri mereka sendiri dan bergabung menjadi satu kesatuan.
*Boom* Sebuah aura yang mengerikan menyebar keluar, dan banyak kultivator tampak bergerak pada saat yang bersamaan. Mereka memandang ke depan, dan pergerakan mereka terlihat serempak. Di sisi lain, sosok dewa-dewa kuno itu mengangkat tangan mereka pada saat yang bersamaan dan langsung mengerahkan serangan telapak tangan ke bawah. Suara gemuruh yang keras bisa terdengar di sana. Di dalam Matriks Pertempuran Batu, ada berbagai macam jejak telapak tangan yang bermunculan dan dikerahkan ke bawah.
Pemandangan ini membuat tatapan mata Sikong Nan dan yang lainnya menjadi tajam. Mereka tampak seperti menyaksikan tiruan Matriks Pertempuran Batu yang mampu melancarkan sebuah teknik penyerangan yang sangat kuat.
Aura yang kuat masih terpancar dari dalam Matriks Pertempuran Batu. Kemudian, gelombang serangan kedua pun dikerahkan. Dewa-dewa kuno itu tampak seperti hidup kembali. Mereka semua mengeluarkan teknik penyerangan secara bersamaan. Kekuatan serangan mereka sangatlah mencengangkan.
Perlahan-lahan, saat mereka terus melancarkan serangan, rasanya serangan-serangan itu tidak serempak seperti sebelumnya, dan bahkan mulai terlihat kacau.
"Apakah mereka gagal?" gumam para Tetua dari Lost Clan pada Sikong Nan ketika mereka menyaksikan pemandangan ini.
Para kultivator di sekitarnya pun menatap ke arah Matriks Pertempuran Batu. Sikong Nan sedikit menyipitkan matanya sebelum dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tidak. Meskipun serangan-serangan itu tampak kacau, namun mereka sebenarnya mengikuti ritme yang sama. Dimana pun serangan dari dewa-dewa kuno di melemah, maka serangan di lokasi lainnya akan menjadi semakin kuat."
Serangan-serangan itu masih terus dikeluarkan. Tiba-tiba, muncul sebuah jejak telapak tangan raksasa di dalam Matriks Pertempuran Batu. Kekuatan yang dipancarkan sangat mencengangkan, dan tampaknya serangan itu berasal dari salah satu sosok dewa kuno. Tubuh dewa kuno itu tampak berkilauan dari ujung kepala sampai ujung kaki dan membawa kekuatan yang sangat dahsyat di dalamnya. Aura para kultivator itu telah menyatu ke dalam sosok dewa kuno tersebut, sehingga mampu menghasilkan serangan yang mencengangkan ini.
Ketika serangan itu mendarat, rasanya langit dan bumi seperti akan runtuh. Serangan kali ini jelas jauh lebih kuat daripada serangan-serangan sebelumnya.
"Berhasil," gumam Sikong Nan ketika dia menyaksikan pemandangan ini. Matriks Pertempuran Batu kini telah sempurna, tidak hanya dalam hal pertahanan tapi juga serangan. Mereka dapat mengumpulkan kekuatan dari Matriks Pertempuran Batu di lokasi yang berbeda kapan pun mereka mau dan mengeluarkan sebuah serangan gabungan.
Mereka menatap Matriks Pertempuran Batu yang telah disempurnakan itu. Jika dibandingkan dengan sebelumnya, matriks tersebut jelas telah mengalami perubahan besar.
Di dalam Matriks Pertempuran Batu, para Renhuang tingkat kedelapan itu juga bisa merasakan hal yang sama. Mereka semua tampak bersemangat. Saat ini, aura mereka memudar, dan matriks pertempuran itu menghilang dalam sekejap. Suara guqin itu juga berhenti dimainkan, dan Matriks Petempuran Batu ikut menghilang bersamanya, meninggalkan Ye Futian dan sembilan Renhuang yang berdiri di sana.
Ketika para Renhuang itu memandang Ye Futian, mata mereka tampak berbinar takjub. Mereka tidak menyangka bahwa percobaan ini akan berhasil. Beberapa saat yang lalu, mereka dapat merasakan dengan jelas bahwa mereka lebih menyatu jika dibandingkan dengan upaya yang mereka lakukan sebelumnya. Resonansi yang mereka rasakan membuat mereka merasa seolah-olah mereka bersembilan adalah satu kesatuan.
"Renhuang Ye." Sikong Nan dan yang lainnya tersenyum saat mereka berjalan menghampiri Ye Futian. Sikong Nan berkata, "Aku tidak menyangka bahwa kita akan berhasil dalam percobaan pertama. Musik yang kau mainkan memang sangat menakjubkan."
"Masih belum," Ye Futian menyatakan ketidaksetujuannya sambil menggelengkan kepalanya. Hal ini membuat semua kultivator yang berada di sana tampak terkejut. Mereka masih belum berhasil melakukannya?
Bukankah mereka baru saja berhasil?
Ye Futian menjelaskan, "Beberapa saat yang lalu, sembilan kultivator itu berhasil melakukannya dengan menggunakan musik saya sebagai perantaranya. Namun, agar bisa dianggap berhasil, para senior dari Lost Clan harus bisa mencapai resonansi tanpa bantuan musik tersebut. Kalau tidak, kalian harus selalu mengandalkannya di masa depan."
"Kalau begitu, Renhuang Ye bisa menjadi bagian inti dari Matriks Pertempuran Batu," ujar Sikong Nan sambil tersenyum. Namun, dia juga memahami maksud dari kata-kata Ye Futian, bahwa jalan mereka masih panjang. Pemikiran Ye Futian memang masuk akal.