Legenda Futian

Krisis Bagi Lost Clan



Krisis Bagi Lost Clan

1Lost Clan sudah siap untuk mengambil tindakan. Dapat terlihat dengan jelas bahwa mereka siap mempertaruhkan nyawa mereka dalam konflik ini.     

Bayangan para dewa kuno itu menyelimuti area yang luas, dan banyak dari sosok-sosok dewa kuno itu beresonansi satu sama lain dan bergabung menjadi satu kesatuan, menghalangi semua cahaya yang mengalir dari atas langit. Area yang luas ini sekarang telah berubah menjadi sebuah dunia milik dewa-dewa kuno itu. Para dewa kuno tersebut tampaknya dibentuk oleh para kultivator dari Lost Clan. Tiba-tiba, mata mereka terbuka dan memancarkan cahaya suci yang mengejutkan. Mereka memandang para kultivator yang berniat melawan mereka.     

"Jika kalian masih ingin menerobos masuk ke dalam zona rahasia milik Lost Clan, maka lakukanlah." Sebuah suara bergema di udara, dan langit pun langsung diselimuti oleh keinginan untuk bertarung. Sebuah suara yang mencengangkan terdengar di sana, dan sepertinya suara itu berasal dari masa lalu dan mengandung aura yang kuat di dalamnya.     

Para kultivator dari berbagai macam pasukan terkemuka itu menyaksikan pemandangan di hadapan mereka dengan ekspresi serius. Hilang sudah ketenangan yang mereka miliki sebelumnya. Mereka semua berasal dari dunia-dunia utama, bahkan beberapa dari mereka merupakan pasukan terkuat di dunia masing-masing, contohnya adalah Gunung Kosong dari Dunia Empty Divine, Istana Kegelapan dari Dunia Kegelapan, dan Istana Kekaisaran Iblis dari Dunia Iblis; mereka adalah pasukan penguasa dari masing-masing dunia ini.     

Akan tetapi, Lost Clan jelas tidak lebih lemah dari mereka. Mereka berpikir bahwa, mungkin kondisi lingkungan yang harus dihadapi Lost Clan adalah faktor yang menyebabkan betapa kokohnya pertahanan mereka. Selain itu, para leluhur dari Lost Clan pasti juga merupakan sosok-sosok yang luar biasa. Benua Shenyi sendiri adalah sebuah benua yang menakjubkan dan sudah jelas bukan tempat biasa. Tetapi karena mereka ditelantarkan oleh para dewa, tidak ada satu pun kultivator di benua ini yang mengetahui siapa leluhur mereka maupun garis keturunan mereka. Namun, setiap generasi dari Lost Clan dipenuhi dengan sosok-sosok jenius, yang memungkinkan mereka untuk meraih kemakmuran.     

"Mari kita mulai," sebuah suara memberi perintah, dengan membawa tekad para kultivator yang hadir di sana. Karena mereka telah melangkah sejauh ini, maka pertempuran sudah tidak dapat dihindari lagi. Melihat tekad yang ditunjukkan oleh Lost Clan, mereka sebagai penantang harus mengalahkan Lost Clan sebelum mereka dapat memasuki zona rahasia dan melihat rahasia milik Lost Clan yang tersimpan di dalam sana.     

*Boom* Terdengar suara yang mengejutkan saat para kultivator dari Dunia Empty Divine mulai bergerak. Sosok dewa-dewa surgawi yang tangguh muncul di antara langit dan bumi dengan dikelilingi oleh cahaya suci. Hawa kehadiran mereka benar-benar luar biasa. Masing-masing sinar cahaya emas itu dipenuhi dengan aura penghancur yang mengerikan di dalamnya. Ye Futian menyaksikan serangan itu dan menyadari bahwa dia pernah melihat kemampuan ini sebelumnya. Sebagian besar kultivator dari Gunung Kosong tampaknya telah mengkultivasi teknik yang mengerikan ini.     

Sementara itu di arah lain, para kultivator dari Dunia Iblis juga telah bergerak. Bayangan satu sosok iblis yang mengerikan telah muncul di sana. Rasanya seolah-olah para kultivator itu baru saja memanggil dewa iblis. Tubuh iblis mereka kini tampak mengerikan setelah diselimuti oleh cahaya iblis. Para kultivator dari Istana Kekaisaran Iblis, juga membawa murid-murid Kaisar Iblis bersama mereka. Beberapa sosok terbaik mereka semuanya memenuhi syarat untuk menempa Tubuh Iblis Super, sehingga menciptakan Tubuh Iblis milik mereka masing-masing. Kekuatan dari Tubuh Iblis setiap individu akan ditentukan sesuai dengan tingkat pemahaman dan kemampuan kultivasi mereka yang berbeda-beda.     

Namun meski begitu, semua orang yang berada di sini juga sangat kuat; mereka semua merupakan sosok-sosok yang istimewa.     

Para kultivator dari Prefektur Ilahi dan Dunia Kegelapan mulai melancarkan serangan mereka dengan cara mengumpulkan kekuatan dalam jumlah besar. Dalam sekejap, tekanan yang menyelimuti area ini menjadi sangat mengerikan. Banyak kultivator tingkat menengah dari pasukan-pasukan terkemuka di Prefektur Ilahi merasa seolah-olah jantung mereka berdebar tak terkendali. Tekanan di area ini telah menjadi begitu kuat sehingga nyaris tak tertahankan; mereka sangat yakin bahwa mereka bahkan tidak memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam pertempuran di skala ini. Peserta terkuat dalam pertempuran ini semuanya adalah sosok-sosok yang telah selamat dari Ujian Para Dewa, dan beberapa dari mereka bahkan berhasil melewati Ujian Para Dewa tahap kedua. Kekuatan mereka benar-benar tak terbayangkan.     

Di bawah tekanan sekuat ini, bahkan mereka yang telah mencapai puncak Renhuang Plane juga bisa merasakan dampaknya.     

Melihat para kultivator dari semua pasukan itu sudah siap untuk menyerang, mereka yang berasal dari Lost Clan tidak lagi ragu-ragu seperti sebelumnya. Sosok-sosok yang menyerupai dewa kuno itu mengeluarkan aura yang tak tertandingi. Tidak hanya itu saja, cahaya suci berwarna emas dari mata mereka mengandung kekuatan penghancur yang mengerikan. Saat ini, mereka semua berubah menjadi kilatan petir keemasan yang melesat ke satu arah.     

Disertai dengan kekuatan pembantaian dari cahaya suci emas ini, ruang hampa langsung terbelah dan dikoyak oleh kekuatan di dalam cahaya tersebut. Jika kekuatan semengerikan itu mendarat di tubuh yang terbuat dari daging dan darah, mungkin serangan itu akan menghancurkan siapa pun yang menghalangi jalannya.     

Para kultivator dari Dunia Empty Divine memimpin di bagian depan. Sosok-sosok dewa surgawi berwarna emas itu bergerak secara serempak dan mengerahkan milyaran aurora kepalan tinju, yang langsung menutupi langit dan matahari. Jangkauan serangannya melingkupi area yang sangat luas, dan seluruh tempat itu pun berada dalam jangkauan serangan kepalan tinju emas tersebut.     

Akan tetapi, kepalan-kepalan tinju itu langsung terkoyak dan hancur menjadi ketiadaan. Kilatan petir emas yang melesat di udara itu mengandung kekuatan mengerikan di dalamnya, yang terus menghancurkan segala sesuatu yang menghalangi jalannya. Layaknya cahaya bencana, semua yang dilewati olehnya akan hancur seketika.     

Namun, kepalan tinju itu seperti tidak ada habisnya dan menciptakan arus-arus penghancur yang memenuhi area tersebut.     

Di dunia kultivasi, kekuatan penghancur yang mampu dikeluarkan oleh seorang kultivator yang selamat dari Ujian Para Dewa memang cukup mencengangkan. Mustahil untuk membayangkan betapa besarnya kekuatan yang dihasilkan ketika beberapa kultivator di tingkat setinggi itu menyerang pada saat yang bersamaan.     

Ye Futian dan kelompoknya tidak berpartisipasi dalam pertempuran, sehingga serangan-serangan yang mengerikan ini tidak bergerak ke arah mereka. Medan pertempuran ini sebenarnya sangat luas, tetapi meskipun demikian, area yang luas ini tetap menerima dampak dari pertarungan yang sedang berlangsung. Tidak peduli dimana pun mereka berdiri, tidak ada jalan keluar bagi mereka. Renhuang Chen berjalan ke bagian paling depan untuk mengeluarkan cahaya bintang dan membentuk sebuah tirai cahaya bintang di sekitar mereka. Namun, ketika gelombang penghancur yang dahsyat itu mendekat, tirai cahaya bintang tersebut bergetar hebat dan banyak retakan muncul di permukaannya. Meski demikian, retakan itu dengan cepat diperbaiki tidak lama setelah mereka bermunculan.     

Namun, jika situasi ini terus berlanjut, maka tidak butuh waktu lama sebelum tirai cahaya ini dihancurkan dan tempat ini pun akan tercabik-cabik.     

"Area ini tidak akan mampu menahan serangan semacam ini dan pada akhirnya akan hancur berkeping-keping," Renhuang Chen berkomentar.     

Di atas langit, para dewa kuno itu melancarkan serangan lainnya. Mereka mengangkat tangan masing-masing dan mengerahkannya ke area ini. Aura penghancur yang tak tertandingi menyebar di udara dan menyelimuti langit di atas semua orang. Serangan ini telah menutupi bagian langit ini, dan tidak ada yang bisa bersembunyi darinya, karena pertarungan kali ini berlangsung dengan adil.     

"Hancurkan dia," sebuah suara bernada dingin terdengar dari kelompok Dunia Empty Divine. Tiba-tiba, semua kultivator tampaknya telah berkumpul saat Jalur Agung mereka beresonansi satu sama lain dan membentuk sebuah matriks pertempuran tingkat tinggi. Selain itu, muncul satu sosok dewa yang berukuran sangat besar di sana, yang mengangkat tangannya untuk mengreahkan kepalan tinjunya. Pukulan ini langsung menembus langit dan bumi, menghancurkan ruang hampa di hadapannya. Terdapat cahaya suci yang menyelimuti kepalan tinju ilahi tersebut, sehingga membuatnya tidak bisa dihancurkan.     

*Boom* Jejak-jejak telapak tangan raksasa itu berhasil ditembus, dan pada saat yang bersamaan, para kultivator dari berbagai macam pasukan di arah lainnya juga melancarkan serangan secara bergantian. Dari arah dimana Dunia Iblis berada, sebilah pedang iblis yang mengejutkan diayunkan dan langsung membelah langit. Pedang itu pun menghancurkan jejak-jejak telapak tangan raksasa yang dikerahkan ke bawah dan terus bergerak ke depan dengan membawa momentum yang menakjubkan di dalamnya, mengincar sosok-sosok dewa kuno yang dibentuk oleh lawan mereka itu.     

Lost Clan memang kuat, namun pada akhirnya, mereka hanya terdiri dari satu pasukan, sedangkan lawan yang mereka hadapi kali ini adalah pasukan-pasukan penguasa dari berbagai macam dunia. Selain Istana Kekaisaran dari Prefektur Ilahi, pasukan lainnya telah mengirimkan perwakilan terbaik mereka kemari.      

Dalam situasi seperti ini, akan sangat sulit bagi Lost Clan untuk menghadapi aliansi sebesar itu.     

Saat melihat medan pertempuran ini, Ye Futian merasa sedikit khawatir dengan nasib Lost Clan.. Mereka tidak boleh kalah dalam pertempuran ini. Jika mereka kalah, maka mereka akan mengalami kehancuran total. Mereka harus bertarung hingga titik darah penghabisan, namun para kultivator dari dunia-dunia lainnya itu juga tidak akan mengasihani mereka!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.